Anda di halaman 1dari 4

NAMA : FARIZ YUDHA HERMAWAN

GOLONGAN : B
NIM : D41180693

Teori The Wealth Of Nations

Adam smith adalah ahli ekonomi Inggris, mengatakan teori dalam bukunya An Inquiry
into the nature and causes of the wealth of the nations. Buku ini lebih dikenal dengan judul the
wealth of nations (kemakmuran suatu Negara). Adam smith ialah tokoh ekonomi yang
mempelopori pemberlakuan semboyan laisser fairer laisser passer (ekonomi bebas), yaitu system
perekonomian yang bebas dari campur tangan pemerintah. Kekuatan yang mengatur
perekonomian ialah mekanisme harga. Pendapat adam smith di tuangkan dalam teori yang
disebut the invisible hands (teori tangan-tangan gaib).
Menurut adam smith, suatu Negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi tercermin
pada pertumbuhan output yang dihasilkan. Pertumbuhan output yang dihasilkan bergantung pada
pertumbuhan penduduk.
Sumber-sumber alam yang dimiliki suatu Negara menentukan tingkat pertumbuhan output
karena sumber daya alam menentukan batas maksimum output (jika sudah mencapai tingkat
penggunaan penuh atau full employment). Penggunaan sumber daya alam akan mencapai
maksimum dan pencapaian peningkatan output apabila dikerjakan oleh tenaga kerja yang
memiliki tingkat spesialisasi kerja yang baik dan didukung faktor barangmodal yang memadai.
Adam Smith : Teori Ekonomi Klasik vs Neoklasik
Adam Smith dikenal sebagi pencetus pertama mengenai free-market capitalist,
kebijksanaan laissez-faire sekaligus merupakan Bapak ekonomi modern. An Inquiry into the
Nature and Causes of the Wealth of Nations, atau yang biasa disingkat “The Wealth of Nation”
adalah buku terkenal oleh Adam Smith yang berisi tentang ide-ide ekonomi yang sekarang
dikenal sebagai ekonomi klasik. Inspirasi dari buku ini tidak lain berasal dari gurunya sewaktu
menuntut ilmu di Universitas Glasgow yakni Francis Hutcheson dan teman kuliahnya David
Hume (Becker, 2007).
Tulisan Smith juga terdiri dari penjelasan menyeluruh megenai berbagai tulisan
merkantilis dan fisokrat yang disentiskannya dengan baik menjadi satu bahan kajian
ekonomi.Perbedaan pendapat antaara Smith dan kamu merkantilis salah satunya mengenai faktor
yang menentukan kemakmuran, dimana kaum merkantilis percaya bahwa alamlah yang
menentukan tingkat kemakmuran.Sedangkan menurut Smith, penentuan tingkat kemakmuran
adalah kemampuan manusia sendiri sebagai faktor produksi. Smith berpandangan optimis
tentang masa depan dunia. Fokus utamanya adalah peningkatan individu melalui kesederhanaan
dan prilaku yang baik, menabung dan berinvestasi, perdagangan dan divisi kerja, pendidikan dan
pembentukan kapital, serta pembuatan teknologi baru.Beliau lebih tertarik untuk meningkatkan
kemakmuran ketimbang membagi-bagi kemakmuran (Becker, 2007).
Seperti yang telah kita ketahui, pemikiran Kapitalisme adalah sebuah sistem ekonomi
yang filsafat sosial dan politiknya didasarkan kepada azas pengembangan hak milik pribadi dan
pemeliharaannya serta perluasan faham kebebasan.Sistem ini merupakan sekumpulan kebijakan
ekonomi yang juga merujuk kepada pemikiran bapak ekonomi Kapitalis Adam Smith. Ruh
pemikiran ekonomi Adam Smith adalah perekonomian yang berjalan tanpa campur tangan
pemerintah. Model pemikiran Adam Smith ini disebut Laissez Faire yang berasal dari bahasa
Perancis yang digunakan pertama kali oleh para psiokrat di abad ke 18 sebagai bentuk
perlawanan terhadap intervensi pemerintah dalam perdagangan. Laissez-faire menjadi sinonim
untuk ekonomi pasar bebasyang ketat selama awal dan pertengahan abad ke-19 (Skousen, 2005).
Secara umum,istilah ini dimengerti sebagai sebuah doktrin ekonomi yang tidak menginginkan
adanyacampur tangan pemerintah dalam perekonomian. “ In economics, Laissez-faire means
allowing industry to be free of government restriction, especially restrictions in the formof
tariffs and government monopolies.” Adam Smith memandang produksi dan perdagangan
sebagai kunci untuk membuka kemakmuran.Agar produksi dan perdagangan maksimal dan
menghasilkan kekayaan universal, Smith menganjurkan pemerintah memberikan kebebasan
ekonomi kepada rakyat dalam bingkai perdagangan bebas baik dalam ruang lingkup domestik
maupun internasional (Skousen, 2005).
Dalam bukunya The Wealth of Nations, Smith juga mendukung prinsip “kebebasan
alamiah”, yakni setiap manusia memiliki kebebasan untuk melakukan apa yang diinginkannya
tanpa campur tangan pemerintah. Ini mengandung pengertian negara tidak boleh campur tangan
dalam perpindahan dan perputaran aliran modal, uang, barang, dan tenaga kerja.Lebih lanjut,
Smith juga sependapat bahwa pada dasarnya tindak laku manusia berasal pada kepentingan
sendiri (self-interest) bukan belas kasian ataupun perikemanusiaan (Deliarnov, 2010).Meskipun
terdengar kurang baik, hal ini bukan berarti kita tidak dapat berhubungan dengan sesama
manusia, kita tetap bisa menjalankan bisnis dengan manusia.Namun, perlu dingat bahwa manusia
melakukan segala sesuatunya berdasar pada “self-interest” manusia itu sendiri. Dalam
pembagian kerja, Smith menyimpulkan bahwa produktivitas tenaga kerja akan lebih maksimal
apabila dilakukan pembagian kerja (division of labor) . Yang artinya pembagian melalui
spesialisasi perorangan yang melakukan produksi akan menghasilkan output yang lebih baik dan
lebih efisien. Smith juga menjelaskan dengan menggunakan teknologi-teknologi baru dalam
sistem produksi akan meningkatkan hasil produksi pula. Maka dari itu, Smith percaya pada
kekuatan investasi dalam pembelian atau penggunaan teknologi.
Berbicara mengenai arti nilai dalam ekonomi, Smith mengidentifikasikan barang
memiliki dua nilai yakni nilai guna (value in use) dan nilai tukar (value in exchange). Nilai tukar
barang akan ditentukan oleh jumlah tenaga (labor) yang diperlukan salam menghasilkan barang
tersebut, sedangkan nilai guna adalah nilai kegunaan atau fungsi barang itu sendiri (Deliarnov,
2010). Contoh nilai tukar barang dapat dilihat dari tingkat keterampilan ataupun lama waktu
yang digunakan dalam proses pembuatan barang yang nantinya dipakan dalam menentukan
harga. Menurut Smith, hubungan antara nilai tukar dan nilai guna bersifat relatif. Hal ini terlihat
dari perumpamaan air dan intan yang ia jelaskan sebagai contoh kasus dimana air yang notabene
memiliki nilai guna lebih tinggi, tidak memiliki harga yang lebih tinggi pula dibandingkan intan
yang sebenarnya tidak memiliki nilai guna. Teori nilai Smith sebenarnya merupakan salah satu
kelemahan dari teori klasik yang tidak mengedepankan nilai utilitas, namun persoalan paradoks
ini selanjutnya mampu dipecahkan oleh murid Smith yakni Alfred Marshall (Deliarnov, 2010).
Perbedaan utama mengenai teori ekonomi klasik dan neoklasik dapat dilihat dari konsep
utility. Dalam ekonomi klasik, utility tidak menjadi kajian dalam pelbagai teori yang dibawa
olehnya baik dari segi nilai, labor ataupun pertumbuhan. Dalam teori klasik, nilai kesetimbangan
lah yang menjadi patokan harga dibandingkan nilai-nilai penawaran dan permintaan (supply and
demand).Sedangkan dalam neoklasik, nilai keperluan menjadi prioritas utama disamping nilai
kesetimbangan yang juga digunakan dalam mengontrol supply and demand (Button, 2014).Dari
segi nilai (value), ekonomi klasik dan neoklasik memiliki definisi yang sangat berbeda. Dalam
teori klasik, nilai suatu barang sama dengan harga yang digunakan dalam produksi. Sedangkan
dala neoklasik, nilai suatu barang bertumpu pada fungsi supply and demand. Maka dari itu,
dalam ekonomi klasik, value bersifat inherent (tidak terpisahkan) dan dalam neoklasik value
bersifat perceived property (dirasakan). Dengan kata lain, dalam neoklasik nilai merupakan
harga sedangkan dalam neoklasik nilai berarti keperluan. Hal ini selanjutnya menjadi
permasalahan baru bagi ekonomi klasik dalam mendifinisikan profi dalam kegiatan ekonomi.
Apabila nilai sama dengan harga, maka darimanakah profit atau keuntungan tersebut dapat
diperoleh ?hal ini dikritik oleh para kaum neoklasik yang mendifinisikan profit sebagai kelebihan
dari pendapatan diatas biaya atau ongkos. Jadi, jika penawaran dan permintaan untuk hasil
barang dengan harga lebih tinggi dari tenaga kerja dan modal yang masuk ke dalam biaya
produksi, maka barang dan komponennya hanya memiliki harga keseimbangan juga berbeda
(Button, 2014).
Daftar pustaka:

Gilarso,T. 2004. Pengantar Ekonomi Makro. Yogyakarta: Kansiushttps://www.academia.edu/


9859611/ Adam_Smith_ Teori_Ekonomi_Klasik (diakses pada tanggal 13 september 2018 pukul
15:28 WIB)

Anda mungkin juga menyukai