Anda di halaman 1dari 8

KARYA TULIS ILMIAH

TEORI KLASIK ADAM SMITH

OLEH:

ZULKAIDA AKHER

MOH. RIFKI LOUTO


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya jua kami dapat
menyelesaikan tugas kaarya tulis ilmiah ini tepat pada waktunya. Sholawat serta salam
semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, dan para
sahabatnya.

Karya tulis ilmiah yang berjudul “Teori Ekonomi Klasik” di buat untuk memenuhi salah satu
tugas kuliah kami. Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, kami menyadari sepenuhnya
dengan segala keterbatasan kemampuan masih sangat banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak guna perbaikan di masa yang akan datang.

Semoga karya tulis ilmiah yang sederhana ini bisa bermanfaat bagi kepentingan umat dan
mendapat ridha Allah SWT. Aamiin.

Asmita Wulansari Dg. Liwang., SE.,MM

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ekonomi klasik secara umum dianggap sebagai aliran modern pertama dalam sejarah pemikiran
ekonomi. Pemikir dan pengembang utama aliran ini antara lain adalah Adam Smith, Jean-
Baptiste Say, David Ricardo, Thomas Malthus dan John Stuart Mill.

Ilmu ekonomi sebagai ilmu positif dan empiris telah berkembang sangat pesat. Tidak diragukan
bahwa ilmu ekonomi telah banyak memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian
individu, masyarakat, bangsa maupun negara. Ilmu ekonomi dengan segala percabangannya
telah dapat memberikan eksplanasi terhadap fenomena ekonomi yang terjadi di dalam kehidupan
konkret. Lebih dari itu, ilmu ekonomi dapat memberikan prediksi atas aktivitas/realitas
kehidupan perekonomian yang mendekati kebenaran. Ilmu ekonomi—jika dipelajari—membuat
orang dalam pengambilan keputusan menjadi lebih bersifat rasional. Di satu pihak, terdapat ilmu
ekonomi yang telah melangkah sangat jauh; di lain pihak, terdapat filsafat ilmu ekonomi, yang
dapat dikatakan masih baru mulai. Sejauh ini, filsafat ilmu ekonomi tidak begitu menarik
perhatian orang yang belajar ilmu ekonomi dan bahkan di dalam kurikulum pun tidak tercantum
filsafat ilmu ekonomi sebagai satu mata kuliah yang mandiri. Paling banter, di Fakultas Ilmu
Ekonomi diajarkan Sejarah Pemikiran Ekonomi, yang membahas pemikiran para pemikir
ekonomi yang telah memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu ekonomi.

Ekonomi klasik menyatakan bahwa pasar bebas akan mengatur dirinya sendiri jika tidak ada
campur tangan dari pihak apapun. Adam Smith menyebutnya dengan metafora "tangan tak
terlihat", yang akan menggerakkan pasar menuju keseimbangan alami mereka tanpa adanya
campur tangan dari luar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERKEMBANGAN PEMIKIRAN ADAM SMITH


Pemikiran Smith antara lain adalah:
1. Sangat mendukung seminimal mungkin campur tangan pemerintah dalam perekonomian.
Adanya invisible hand yang membawa perekonomian pada keseimbangan (Boediono,
2001).
2. Perlu adanya spesialisasi atau pembagian kerja agar produktivitas tenaga kerja
bertambah. Smith percaya bahwa pertambahan penduduk akan meningkatkan output
perkapita dengan memperluas pembagian kerja (Blaug, 1986).
3. Smith mendukung perdagangan bebas internasional antar negara. Perdagangan bebas
akan menguntungkan Inggris karena akan membuat perusahaan mendapatkan barang-
barang yang lebih murah dari luar negeri. Hal ini pada gilirannya akan menurunkan biaya
produksi barang ekspor. Smith menentang proteksi bagi industri. Proteksi menimbulkan
monopoli dan monopoli adalah musuh perdagangan bebas karena menghambat perluasan
pasar dan menghalangi pertumbuhan ekonomi yang pesat (Brue, 2013).
4. Smith menolak kekuatan monopoli yang akan merusak pasar. Smith menyukai harga
natural atau harga persaingan bebas daripada harga karena adanya monopoli dan menolak
pemberian hak eksklusif bagi perusahaan tertentu (Skousen, 2012).
5. Menetapkan sistem pajak untuk membiayai pengeluaran publik. Smith berpendapat
bahwa pajak harus proporsional, wajib pajak harus mengetahui tentang pajaknya, pajak
ditarik pada saat dan cara yang sesuai dengan orang yang membayarnya, pajak terbaik
adalah pajak yang paling sedikit membutuhkan biaya pengumpulannya (Pressman, 2000).
6. Perlunya akumulasi kapital dengan melakukan penghematan dan investasi modal sebagai
kunci penting bagi pertumbuhan ekonomi. Investasi kapital sebagai cara terbaik untuk
memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dan menciptakan kemakmuran rakyat. Sistem
ekonomi yang mengadopsi pemikiran Smith ini disebut sebagai sistem liberalisme karena
memberi kebebasan kepada individu dalam melakukan aktivitas ekonomi dan juga sistem
kapitalisme karena Smith menekankan pentingnya akumulasi modal untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan (Skousen, 2012).

3
7. Jumlah penduduk akan meningkat seiring dengan tingkat upah yang lebih tinggi dari
tingkat upah subsisten. Jumlah penduduk akan tetap, jika upah subsistennya stasioner
(Brue, 2013).
B. Hakikat Manusia Serakah
Manusia pada hakikatnya memiliki sifat serakah, Rakus, egoistis, dan mementingkan diri
sendiri yang sudah dikenal oleh pemikir-pemikir masa Yunani Kuno, seperti Plato dan
Mandeville. Mandeville menganggap sikap rakus manusia ini memberikan dampak sosial-
ekonomi negative bagi masyarakat. Untuk menghindari dampak ini, Mandeville
menganjurkan adanya campuran tangan pemerintah dalam perekonomian. Sebaliknya, Smith
berpendapat bahwa sikap egois manusia dapat memacu pertumbuhan ekonomi sepanjang ada
persaingan bebas. Walaupun motif kepentingan diri sendiri kurang begitu mulia, bukan
berarti kita harus menolak berbisnis dengan orang lain, itu hanya akan menghancurkan diri
sendiri.
C. Mekanisme Pasar Bebas
Smith sangat mendukung motto laissez faire-laissez passer yang menghendaki campur tangan
pemerintah seminimal mungkin dalam perekonomian. Nanti akan ada suatu tangan tak ketara
(invisible hands) yang akan membawa perekonomian kearah keseimbangan. Jika banyak
campur tangan pemerintah, pasar justru akan mengalami distorsi yang akan membawa
perekonomian pada ketidakefisienan (inefficiency) dan ketidakseimbangan. Pandangan
Smith ini kemudian telah menandai suatu perubahan yang sangat revolusioner dalam
pemikiran politik. Dimasa merkantilis, Negara ditempatkan diatas individu. Sebaliknya,
menurut kaum Klasik dan fisiokrat, individulah yang harus diutamakan. Bahakn tugas
negaralah yang menjamin terciptanya kondisi bagi setiap orang untuk bertindak melakukan
yang terbaik bagi diri mereka masing-masing.
D. Teori Nilai (Value Theory)
Menurut Smith, barang memiliki nilai, yaitu Nilai guna (value in use) dan nilai tukar (value
in exchange). Nilai tukar atau harga suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga (labor) yang
menghasilkan barang tersebut. Smith menyatakan untuk mengukur tenaga labor dalam
menghasilkan barang tidak bisa hanya diukur dari jam kerja saja, tetapi juga keterampilan
setiap orang. Ia mengunakan “harga“ labor atau upah sebagai alat ukur. Tingkat upah

4
sekaligus menentukan perbedaan tingkat keterampilan labor. Perbedaan keterampilan tenaga
kerja dalam menghasilakan barang digunakan Smith untuk mematok harga.
Menurut Smith, hubungan nilai guna dan nilai tukar suatu barang yang mempunyai nilai guna
tinggi kadang-kadang tidak bisa ditukar dengan barang lain. Nilai tukar bagi Smith dapat
diartikan dengan kemampuan suatu barang untuk memperoleh barang lain. Jika diperhatikan,
konsep nilai Smith bersifat mendua. Ia belum atau tidak paham tentang harga relatif,
perbedaan utilitas total dengan utilitas marjinal dan utilitas rata-rata. Smith hanya terfokus
pada utilitas total saja. Kelemahan Smith ini, bisa dipecahkan oleh muridnya sendiri, yaitu
Alfred Marshall.

E. Teori Pembagian Kerja (division of labor)


Menurut pandangan Smith, pembagian kerja akan mendorong spesialisasi; orang akan
memilih pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan kemampuan mereka. Adanya spesialisasi,
setiap orang tidak perlu menghasilkan setiap barang yang dibutuhkan secara sendiri-sendiri.
Akan tetapi, menghasilkan satu jenis barang yang kelebihan barang atas kebutuhan sendiri itu
diperdagangkan di pasar. Pembagian kerja ini menyebabkan setiap orang ahli di bidangnya
masing-masing. Dengan demikian, produktivitas meningkat, sehingga hasil produksi secara
total juga akan meningkat.

F. Teori Akumulasi Kapital


Akumulasi Kapital adalah teori yang membahas tentang pertumbuhan nilai kapital atau aset
yang terjadi melalui kegiatan investasi yang dilakukan oleh pemilik kapital. Proses akumulasi
kapital terjadi saat nilai kapital bertumbuh karena keuntungan atau return investasi kapital
yang terjadi. Keuntungan investasi kapital ini bisa berupa capital gain atau apresiasi, hasil
sewa, dan bunga. Adam Smith menjelaskan cara terbaik untuk meningkatkan laba ialah
dengan melakukan investasi, yaitu membeli mesin dan peralatan. Dengan adanya mesin dan
peralatan, produktivitas labor akan semakin meningkat. Produktivitas labor ini berarti
peningkatkan produksi perusahaan jika semua perusahaan melakukan hal yang sama, output
nasional atau kesejahteraan masyarakat akan meningkat pula. Smith menganggap pentingnya
arti akumulasi kapital bagi pembangunan ekonomi. Maka sistem ekonomi klasik oleh smith
ini sering disebut sistem ekonomi liberal, juga sering disebut sistem ekonomi kapitalisme.

5
G. Doktrin Pandangan Adam Smith
Pengaruh pemikiran Adam Smith sangat luas, hampir semua pembahasan ekonomi
berhubungan dengan pemikiran Smith. Pemikiran yang dilontarkan Smith banyak diambil
dari para pemikir terdahulu. Sebagai contoh, Individualisme dan materialisme sebenarnya
berasal dari paham hedonisme yang sudah dikembangkan oleh pemikir yunani kuno.
Terdapat perbedaan antara paham hedonisme dengan pemikiran Smith. Kalau hedonisme
kenikmatan utama adalah untuk individu, dalam pandangan Smith kenikmatan paling utama
ditujukan bagi masyarakat banyak.
Paham materialisme sering disebarluaskan, ternyata banyak Negara yang menganut ajaran
ini. Namun paham materialisme dan individualisme sukar dibendung, bahkan oleh gereja
sekalipun. Gereja ingin membendung ajaran materialisme ini, akan tetapi berbagai usaha
yang dilakukan tidak berhasil. Kemudian, Paus Leo XII justru membuat kerja sama. Ia
mengurangi serangannya dan menganjurkan pelaku ekonomi agar bertindak sebagai
penganut Kristen yang baik. Kerja sama tersebut merupakan momentum baru dalam
kehidupan ekonomi politik masyarakat Eropa.

6
DAFTAR PUSTAKA

Atmanti, H. D. (2017). Kajian Teori Pemikiran Ekonomi Mazhab Klasik dan Relevansinya pada
Perekonomian Indonesia. Jurnal Ekonomi & Bisnis, 2(2), 511-524.

https://didikurniasandi10.blogspot.com/2019/02/teori-klasik-adam-smith-pemikiran.html

Anda mungkin juga menyukai