Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENGANTAR BISNIS

MATERI
“KEPEMIMPINAN’’

Di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis dari Dosen Pengampu
Riski wahyudin Lamato, S.E.,M.M

Di susun oleh :
Taufik Hidayat e.lapasang ( 22034024 )
Moh Zulfikran Djawa ( 22034016 )
Sindi Rahesti Lodik ( 22034017 )
Isdar Lataha ( 22034019 )
Miranti ( 22034022)

Prodi Bisnis Digital Kelas A


Fakulitas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Luwuk 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya

saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini dengan judul makalah tentang

Kepemimpinan. Telah menjadi tekad saya sejak awal untuk menyelesaikan makalah ini dengan

sebaik-baiknya. Oleh karena itu, saya mengerjakan makalah ini dengan sungguh-sungguh dan

memberikan berbagai informasi tentang kepemimpinan yang saya ambil dari berbagai sumber.

Makalah ini di dalamnya membahas tentang Kepemimpinan. Sebagai makhluk yang lemah

dan tak sempurna, saya mengharapkan kritik dan saran demi kemajuan makalah ini. Saya mohon

maaf apabila terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dalam menyelesaikan makalah ini.

Luwuk, 18 Oktober 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Rumusan masalah................................................................................. 2

C. Tujuan ................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2

A. Fitur-fitur utama ................................................................................... 2-3

B.Cara menggunakam aplikasi zoom meet ............................................... 4-5

C. Cara Melakukan Presentasi Zoom Meet .............................................. 5

D. Manfaat Aplikasi Zoom Meeting ......................................................... 5

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 7

A. Kesimpulan .......................................................................................... 7
B. Saran .................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman, kepemimpinan secara ilmiah mulai berkembang bersamaan dengan
pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih dikenal dengan ilmu tentang memimpin. Hal ini
terlihat dari banyaknya literatur yang mengkaji tentang kepemimpinan dengan berbagai sudut
pandang atau perspektifnya. Kepemimpinan tidak hanya dilihat dari bak saja, akan tetapi dapat
dilihat dari penyiapan sesuatu secara berencana dan dapat melatih calon-calon pemimpin.

Sejarah timbulnya kepemimpinan, sejak nenek moyang dahulu kala, iversamaiva dan saling
melindungi telah muncul iversama-sama dengan peradapan manusia. Kerjasama tersebut muncul
pada tata kehidupan iversam masyarakat atau kelompok-kelompok manusia dalam rangka untuk
mempertahankan hidupnya menentang kebuasan binatang dan menghadapi alam sekitarnya.
Berangkat dari kebutuhan iversama tersebut, terjadi iversamaiva antar manusia dan mulai unsur-
unsur kepemimpinan. Orang yang ditunjuk sebagai pemimpin dari kelompok tersebut ialah orang-
orang yang paling kuat dan pemberani, sehingga ada aturan yang disepakati secara iversama-sama
misalnya seorang pemimpin harus lahir dari keturunan bangsawan, sehat, kuat, berani, ulet, pandai,
mempunyai pengaruh dan lain-lain. Hingga sampai sekarang seorang pemimpin harus memiliki
syarat-syarat yang tidak ringan, karena pemimpin sebagai ujung tombak kelompok.

Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social, sebab prinsip-
prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia
(Moejiono, 2002). Ada banyak definisi kepemimpinan yang dikemukakan oleh para pakar menurut
sudut pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan.

Definisi Kepemimpinan menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) adalah kegiatan atau
seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang
tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
Kepemimpinan menurut Young (dalam Kartono, 2003) lebih terarah dan terperinci dari definisi
sebelumnya. Menurutnya kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan
pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang
berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi
yang khusus.

Dalam teori kepribadian menurut Moejiono (2002) memandang bahwa kepemimpinan tersebut
sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-
kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela
(compliance induction theorist) cenderung memandang kepemimpinan sebagai pemaksaan atau
pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai
dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).
B.Rumusan Masalah
1. Apa Definisi pemimpin menurut para ahli dan dalam beberapa kamus modern?
2. Apa Pengertian kepemimpinan?
3. Apa saja teori kelahiran kepemimpinan menurut para ahli?
4. Apa saja teori – teori kepemimpinan?
5. Apa saja tipe dan gaya kepemimpinan?
6. Apa saja syarat-syarat dari kepemimpinan?
7. Apa sajakah ciri-ciri kepemimpinan yang baik?
8. Apa sajakah pimpinan dan pemimpin Indonesia?

C.Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi pemimpin menurut para ahli dan dalam beberapa kamus modern
2. Untuk mengetahui pergertian dari kepemimpinan
3. Untuk mengetahui teori kelahiran kepemimpinan menurut para ahli
4. Untuk mengetahui apa saja teori-teori kepemimpinan
5. Untuk mengetahui apa saja tipe dan gaya keemimpinan
6. Untuk mengetahui syarat-syarat dari kepemimpinan
7. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri kepemimpinan yang baik
8. Untuk mengetahui pimpinan dan pemimpin Indonesia
BAB II PEMBAHASAN

1. Definisi Pemimpin Menurut Para ahli Dan Dalam Beberapa Kamus Modern

Ahmad Rusli dalam kertas kerjanya Pemimpin Dalam Kepimpinan Pendidikan (1999).
Menyatakan pemimpin adalah individu manusia yang diamanahkan memimpin subordinat
(pengikutnya) ke arah mencapai matlamat yang ditetapkan.

Miftha Thoha dalam bukunya Prilaku Organisasi (1983: 255). Pemimpin adalah seseorang yang
memiliki kemampuan memimpin, artinya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain

Kartini Kartono (1994 : 33). Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan
kelebihan khususnya kecakapan dan kelebihan disatu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi
orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu
atau beberapa tujuan.

C.N. Cooley (1902). Pemimpin itu selalu merupakan titik pusat dari suatu kecenderungan, dan
pada kesempatan lain, semua gerakan sosial kalau diamati secara cermat akan ditemukan
kecenderungan yang memiliki titik pusat.

Henry Pratt Faiechild dalam Kartini Kartono (1994: 33). Pemimpin dalam pengertian ialah
seseorang yang dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, mengarahkan,
mengorganisir atau mengontrol usaha/upaya orang lain atau melalui prestise, kekuasaan dan posisi.
Dalam pengertian yang terbatas, pemimpin ialah seorang yang membimbing, memimpin dengan
bantuan kualitas-kualitas persuasifnya dan ekseptansi/penerimaan secara sukarela oleh para
pengikutnya.

Sam Walton. Pemimpin besar akan berusaha menanamkan rasa percaya diri pada para pendukung.
Jika orang memiliki percaya diri tinggi, maka kita akan terkejut pada hasil luar biasa yang akan
mereka raih.

Rosalynn Carter. “Seorang pemimpin biasa membawa orang lain ke tempat yang ingin mereka
tuju”. Seorang pemimpin yang luar biasa membawa para pendukung ke tempat yang mungkin
tidak ingin mereka tuju, tetapi yang harus mereka tuju.

John Gage Alle. Leader…a guide; a conductor; a commander” (pemimpin itu ialah pemandu,
penunjuk, penuntun; komandan).

Jim Collin. Mendefinisikan pemimpin memiliki beberapa tingkatan, terendah adalah pemimpin
yang andal, kemudian pemimpin yang menjadi bagian dalam tim, lalu pemimpin yang memiliki
visi, tingkat yang paling tinggi adalah pemimpin yang bekerja bukan berdasarkan ego pribadi,
tetapi untuk kebaikan organisasi dan bawahannya.
Modern Dictionary Of Sociology (1996). Pemimpin (leader) adalah seseorang yang menempati
peranan sentral atau posisi dominan dan pengaruh dalam kelompok (a person who occupies a
central role or position of dominance and influence in a group).

C.N. Cooley dalam “ The Man Nature and the Social Order’.
Pemimpin itu selalu merupakan titik pusat dari suatu kecenderungan, dan sebaliknya, semua
gerakan sosial, kalau diamat-amati secara cermat, akan ditemukan di dalamnya kecenderungan-
kecenderungan yang mempunyai titik pusat.

I . Redl dalam “Group Emotion and Leadership”. Pemimpin adalah seorang yang menjadi titik
pusat yang mengintegrasikan kelompok.

J.L. Borwn dalam “Psychology and the Social Order”. Pemimpin tidak dapat dipisahkan dengan
kelompok, tetapi dapat dipandang sebagai suatu posisi yang memiliki potensi yang tinggi
dibidangnya.

Kenry Pratt Fairchild dalam “Dictionary of Sociologi and Related Sciences”. Pemimpin dapat
dibedakan dalam 2 arti; Pertama, pemimpin arti luas, sesorang yang memimpin dengan cara
mengambil inisiatif tingkah laku masyarakat secara mengarahkan, mengorganisir atau mengawasi
usaha-usaha orang lain baik atas dasar prestasi, kekuasaan atau kedudukan. Kedua, pemimpin arti
sempit, seseorang yang memimpin dengan alat-alat yang meyakinkan, sehingga para pengikut
menerimanya secara suka rela.

Dr. Phil. Astrid S. Susanto. Pemimpin adalah orangyang dianggap mempunyai pengaruh terhadap
sekelompok orang banyak.

Ensiklopedia Administrasi (disusun oleh Staf Dosen Balai Pembinaan Administrasi Universitas
Gadjah Mada). Pemimpin (Leader) adalah orang yang melakukan kegiatan atau proses
mempengaruhi orang lain dalam situasi tertentu, melalui proses komunikasi, yang diarahkan guna
mencapai tujuan/tujuan-tujuan tertentu.

2.Pengertian Kepemimpinan

Secara sederhana, apabila berkumpul tiga orang atau lebih kemudian salah seorang di antara
mereka “mengajak” teman-temannya untuk melakukan sesuatu (Apakah: nonton film, bermain
sepak bola, dan lain-lain). Pada pengertian yang sederhana orang tersebut telah melakukan
“kegiatan memimpin”, karena ada unsur “mengajak” dan mengkoordinasi, ada teman dan ada
kegiatan dan sasarannya. Tetapi, dalam merumuskan batasan atau definisi kepemimpinan ternyata
bukan merupakan hal yang mudah dan banyak definisi yang dikemukakan para ahli tentang
kepemimpinan yang tentu saja menurut sudut pandangnya masing-masing. Beberapa definisi yang
dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut :

• Koontz dan O’donnel, mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses mempengaruhi


sekelompok orang sehingga mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meraih tujuan
kelompoknya.
• Wexley dan Yuki (1977), kepemimpinan mengandung arti mempengaruhi orang lain untuk
lebih berusaha mengarahkan tenaga, dalam tugasnya atau merubah tingkah laku mereka.
• Georger R. Terry, kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang untuk
bersedia berusaha mencapai tujuan bersama.
• Pendapat lain, kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai cara
mempengaruhi orang atau sekelompok orang

Dari keempat definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sudut pandang yang dilihat oleh para ahli
tersebut adalah kemampuan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama.

Definisi lain, para ahli kepemimpinan merumuskan definisi, sebagai berikut: 1) Fiedler (1967),
kepemimpinan pada dasarnya merupakan pola hubungan antara individu-individu yang
menggunakan wewenang dan pengaruhnya terhadap kelompok orang agar bekerja bersama-sama
untuk mencapai tujuan. 2) John Pfiffner, kepemimpinan adalah kemampuan mengkoordinasikan
dan memotivasi orang-orang dan kelompok untuk mencapai tujuan yang di kehendaki. 3) Davis
(1977), mendefinisikan kepemimpinan adalah kemampuan untuk mengajak orang lain mencapai
tujuan yang sudah ditentukan dengan penuh semangat. 4) Ott (1996), kepemimpinan dapat
didefinisikan sebagai proses hubungan antar pribadi yang di dalamnya seseorang mempengaruhi
sikap, kepercayaan, dan khususnya perilaku orang lain. 5) Locke et.al. (1991), mendefinisikan
kepemimpinan merupakan proses membujuk orang lain untuk mengambil langkah menuju suatu
sasaran bersama Dari kelima definisi ini, para ahli ada yang meninjau dari sudut pandang dari pola
hubungan, kemampuan mengkoordinasi, memotivasi, kemampuan mengajak, membujuk dan
mempengaruhi orang lain.

Dari beberapa definisi di atas, ada beberapa unsur pokok yang mendasari atau sudut pandang dan
sifat-sifat dasar yang ada dalam merumuskan definisi kepemimpinan, yaitu:

a. Unsur-unsur yang mendasari


Unsur-unsur yang mendasari kepemimpinan dari definisi-definisi yang dikemukakan di atas,
adalah: (1) Kemampuan mempengaruhi orang lain (kelompok/bawahan). (2) Kemampuan
mengarahkan atau memotivasi tingkah laku orang lain atau kelompok. (3) adanya unsur kerja sama
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

b. Sifat dasar kepemimpinan


Sifat-sifat yang mendasari kepemimpinan adalah kecakapan memimpin. Paling tidak, dapat
dikatakan bahwa kecakapan memimpin mencakup tiga unsur kecakapan pokok, yaitu:

1) Kecakapan memahami individual, artinya mengetahui bahwa setiap manusia mempunyai daya
motivasi yang berbeda pada berbagai saat dan keadaan yang berlainan.
2) Kemampuan untuk menggugah semangat dan memberi inspirasi.
3) Kemampuan untuk melakukan tindakan dalam suatu cara yang dapat mengembangkan suasana
(iklim) yang mampu memenuhi dan sekaligus menimbulkan dan mengendalikan motivasi-
motivasi (Tatang M. Amirin, 1983:15). Pendapat lain, menyatakan bahwa kecakapan memimpin
mencakup tiga unsur pokok yang mendasarinya, yaitu : [1] Seseorang pemimpin harus memiliki
kemampuan persepsi sosial [sosial perception]. [2] Kemampuan berpikir abstrak [abilitiy in
abstrakct thinking]. [3] Memiliki kestabilan emosi [emosional stability].

Kemudian dari definisi Locke, yang dikemukakan di atas, dapat dikategorikan kepemimpinan
menjadi 3 [tiga] elemen dasar, yaitu:

1) Kepemimpinan merupakan suatu konsep relasi [relation consept], artinya kepemimpinan hanya
ada dalam relasi dengan orang lain, maka jika tiadak ada pengikut atau bawahan, tak ada
pemimpin. Dalam defines Locke, tersirat premis bahwa para pemimpin yang efektif harus
mengetahui bagaimana membangkitkan inspirasi dan berelasi dengan para pengikut mereka.

2) Kepemimpinan merupakan suatu proses, artinya proses kepemimpinan lebih dari sekedar
menduduki suatu otoritas atau posisi jabatan saja, karena dipandang tidak cukup memadai untuk
membuat seseorang menjadi pemimpin, artinya seorang pemimpin harus melakukan sesuatu.
Maka menurut Burns (1978), bahwa untuk menjadi pemimpin seseorang harus dapat
mengembangkan motivasi pengikut secara terus menerus dan mengubah perilaku mereka menjadi
responsif.

3) Kepemimpinan berarti mempengaruhi orang-orang lain untuk mengambil tindakan, artinya


seorang pemimpin harus berusaha mempengaruhi pengikutnya dengan berbagai cara, seperti
menggunakan otoritas yang terlegitimasi, menciptakan model (menjadi teladan), penetapan
sasaran, memberi imbalan dan hukuman, restrukrisasi organisasi, dan mengkomunikasikan sebuah
visi. Dengan demikian, seorang pemimpin dapat dipandang efektif apabila dapat membujuk para
pengikutnya untuk meninggalkan kepentingan pribadi mereka demi keberhasilan organisasi (Bass,
1995. Locke et.al., 1991., dalam Mochammad Teguh, dkk., 2001:69).

Dari definisi-definisi di atas, paling tidak dapat ditarik kesimpulan yang sama , yaitu masalah
kepemimpinan adalah masalah sosial yang di dalamnya terjadi interaksi antara pihak yang
memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai tujuan bersama, baik dengan cara
mempengaruhi, membujuk, memotivasi dan mengkoordinasi. Dari sini dapat dipahami bahwa
tugas utama seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya tidak hanya terbatas pada
kemampuannya dalam melaksanakan program-program saja, tetapi lebih dari itu yaitu pemimpin
harus mempu melibatkan seluruh lapisan organisasinya, anggotanya atau masyarakatnya untuk
ikut berperan aktif sehingga mereka mampu memberikan kontribusi yang posetif dalam usaha
mencapai tujuan.

3.Teori Kelahiran Kepemimpinan

Para ahli teori kepemimpinan telah mengemukakan beberapa teori tentang timbulnya Seorang
Pemimpin. Dalam hal ini terdapat 3 (tiga) teori yang menonjol (Sunindhia dan Ninik Widiyanti,
1988:18), yaitu:
a. Teori Genetik
Penganut teori ini berpendapat bahwa, “pemimpin itu dilahirkan dan bukan dibentuk” [Leaders are
born and not made]. Pandangan terori ini bahwa, seseorang akan menjadi pemimpin karena
“keturunan” atau ia telah dilahirkan dengan “membawa bakat” kepemimpinan. Teori keturunan
ini, dapat saja terjadi, karena seseorang dilahirkan telah “memiliki potensi” termasuk “memiliki
potensi atau bakat” untuk memimpin dan inilah yang disebut dengan faktor “dasar”. Dalam
realitas, teori keturunan ini biasanya dapat terjadi di kalangan bangsawan atau keturunan raja-raja,
karena orang tuanya menjadi raja maka seorang anak yang lahir dalam keturunan tersebut akan
diangkan menjadi raja.

b. Teori Sosial
Penganut teori ini berpendapat bahwa, seseorang yang menjadi pemimpin dibentuk dan bukan
dilahirkan (Leaders are made and not born). Penganut teori berkeyakinan bahwa semua orang itu
sama dan mempunyai potensi untuk menjadi pemimpin. Tiap orang mempunyai potensi atau bakat
untuk menjadi pemimpin, hanya saja paktor lingkungan atau faktor pendukung yang
mengakibatkan potensi tersebut teraktualkan atau tersalurkan dengan baik dan inilah yang disebut
dengan faktor “ajar” atau “latihan”.
Pandangan penganut teori ini bahwa, setiap orang dapat dididik, diajar, dan dilatih untuk menjadi
pemimpin. Intinya, bahwa setiap orang memiliki potensi untuk menjadi pemimpin, meskipun dia
bukan merupakan atau berasal dari keturunan dari seorang pemimpin atau seorang raja, asalkan
dapat dididik, diajar dan dilatih untuk menjadi pemimpin.

c. Teori Ekologik
Penganut teori ini berpendapat bahwa, seseorang akan menjadi pemimpin yang baik “manakala
dilahirkan” telah memiliki bakat kepemimpinan. Kemudian bakat tersebut dikembangkan melalui
pendidikan, latihan, dan pengalaman-pengalaman yang memungkinkan untuk mengembangkan
lebih lanjut bakat-bakat yang telah dimiliki.

Jadi, inti dari teori ini yaitu seseorang yang akan menjadi pemimpin merupakan perpaduan antara
faktor keturunan, bakat, dan lingkungan yaitu faktor pendidikan, latihan dan pengalaman-
pengalaman yang memungkinkan bakat tersebut dapat teraktualisasi dengan baik.

Selain ketiga teori tersebut, muncul pula teori keempat yaitu Teori Kontigensi atau Teori Tiga
Dimensi. Penganut teori ini berpendapat bahwa, ada tiga faktor yang turut berperan dalam proses
perkembangan seseorang menjadi pemimpin atau tidak, yaitu: (1) Bakat kepemimpinan yang
dimilikinya. (2) Pengalaman pendidikan, latihan kepemimpinan yang pernah diperolehnya, dan
(3) Kegiatan sendiri untuk mengembangkan bakat kepemimpinan tersebut.

Teori ini disebut dengan teori serba kemungkinan dan bukan sesuatu yang pasti, artinya seseorang
dapat menjadi pemimpin jika memiliki bakat, lingkungan yang membentuknya, kesempatan dan
kepribadian, motivasi dan minat yang memungkinkan untuk menjadi pemimpin.

Menurut Ordway Tead, bahwa timbulnya seorang pemimpin, karana : (1) Membentuk diri sendiri
(self constituded leader, self mademan, born leader). (2) Dipilih oleh golongan, artinya ia menjadi
pemimpin karena jasa-jasanya, karena kecakapannya, keberaniannya dan sebagainya terhadap
organisasi. (3) Ditunjuk dari atas, artinya ia menjadi pemimpin karena dipercaya dan disetujui oleh
pihak atasannya (Imam Mujiono, 2002: 18).

4.Teori Kepemimpinan

Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk mengkaji sejauh mana
kepemimpinan dalam suatu organisasi telah dapat dilaksanakan secara efektif serta menunjang
kepada produktifitas organisasi secara keseluruhan. Dalam karya tulis ini akan dibahas tentang
teori dan gaya kepemimpinan. Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar
nantinya mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa teori tentang
kepemimpinan antara lain :

1. Teori Kepemimpinan Sifat (Trait Theory)


Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian pemimpin itu sendiri.
Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang beranggapan bahwa
pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini dikenal “The Greatma
Theory”. Dalam perkembangannya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir
psikologi yang berpandangan bahwa sifat-sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan
tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat-sifat itu antara lain: sifat fisik,
mental dan kepribadian.

Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan
organisasi, antara lain:

a) Kecerdasan
Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di atas
kecerdasan rat-rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang lebih tinggi pula.
Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan pengikutnya.

b) Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial


Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal,
seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini membuat
pemimpin tidak mudah panic dan goyah dalam mempertahankan pendirian yang diyakini
kebenarannya.

c) Motivasi diri dan dorongan berprestasi


Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta dorongan
untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada kinerja yang optimal, efektif
dan efisien.

d) Sikap hubungan kemanusiaan


Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya mampu
berpihak kepadanya.
2. Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi

Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki
kecenderungan kearah 2 hal, yaitu:

Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin yang
menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti :
membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan
bawahan.

Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang memberikan batasan
kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan
tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.

Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang pemimpin yang
memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang tinggi pula.

3. Teori kewibawaan pemimpin


Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu
seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perorangan maupun
kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh
pemimpin.

4. Teori kepemimpinan situasi


Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat fleksibel,
sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.

5. Teori kelompok
Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif antara
pemimpin dengan pengikutnya.

5.Tipe dan Gaya Kepemimpinan

Kartini Kartono menjelaskan bahwa tipe kepemimpinan terbagi atas:

1. Tipe Kharismatik
Tipe ini mempunyai daya tarik dan pembawaan yang luar biasa, sehingga mereka mempunyai
pengikut yang jumlahnya besar. Kesetiaan dan kepatuhan pengikutnya timbul dari kepercayaan
terhadap pemimpin itu. Pemimpin dianggap mempunyai kemampuan yang diperoleh dari kekuatan
Yang Maha Kuasa.

2. Tipe Paternalistik
Tipe Kepemimpinan dengan sifat-sifat antara lain;
a. Menganggap bawahannya belum dewasa
b. bersikap terlalu melindungi
c. Jarang memberi kesempatan bawahan untuk mengambil keputusan
d. Selalu bersikap maha tahu dan maha benar.

3. Tipe Otoriter
Pemimpin tipe otoriter mempunyai sifat sebagai berikut:
a. Pemimipin organisasi sebagai miliknnya
b. Pemimpin bertindak sebagai dictator
c. Cara menggerakkan bawahan dengan paksaan dan ancaman.

4. Tipe Militeristik
Dalam tipe ini pemimpin mempunyai siafat sifat:
a. menuntut kedisiplinan yang keras dan kaku
b. lebih banyak menggunakan system perintah
c. menghendaki keputusan mutlak dari bawahan
d. Formalitas yang berlebih-lebihan
e. Tidak menerima saran dan kritik dari bawahan
f. Sifat komunikasi hanya sepihak

5. Tipe Demokrasi
Tipe demokrasi mengutamkan masalah kerja sama sehingga terdapat koordinasi pekerjaan dari
semua bawahan. Kepemimpinan demokrasi menghadapi potensi sikap individu, mau
mendengarkan saran dan kritik yang sifatnya membangun. Jadi pemimpin menitik beratkan pada
aktifitas setiap anggota kelompok, sehingga semua unsure organisasi dilibatkan dalam akatifitas,
yang dimulai penentuan tujuan,, pembuatan rencana keputusan, disiplin.

6.Syarat – syarat Kepemimpinan

Ada tiga hal penting dalam konsepsi kepemimpinan antara lain:


1. Kekuasaan
Kekuasaaan adalah otorisasi dan legalitas yang memberikan wewenang kepada pemimpin untuk
mempengaruhi dan menggerakkan bawahan untuk berbuat sesuatu dalam rangka penyelesaian
tugas tertentu.

2. Kewibawaan
Kewibawaan merupakan keunggulan, kelebihan, keutamaan sehingga pemimpin mampu mengatur
orang lain dan patuh padanya.

3. Kemampuan
Kemampuan adalah sumber daya kekuatan, kesanggupan dan kecakapan secara teknis maupun
social, yang melebihi dari anggota biasa. Sementara itu Stodgill yang dikutip James A. Lee
menyatakan pemimpin itu harus mempunyai kelebihan sebagai persyaratan, antara lain:

1. Kepastian, kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan berbicara, kemampuan menilai.


2. Prestasi, gelar kesarjanaan, ilmu pengetahuan dalam bidang tertentu.
3. Tangggung jawab, berani, tekun, mandiri, kreatif, ulet, percaya diri, agresif.
4. Partisipasi aktif, memiliki stabilitas tinmggi, kooperatif, mampu bergaul.
5. Status, kedudukan social ekonomi cukup tinggidan tenar.

7.Ciri-ciri Kepemimpinan Yang Baik

WA. Gerungan menjelaskan bahwa seorang pemimpin paling tidak harus memiliki tiga ciri, yaitu:

1. Penglihatan Sosial
Artinya suatu kemampuan untuk melihat dan mengerti gejala-gejala yang timbul dalam
masyarakat sehari-hari.

2. Kecakapan Berfikir Abstrak


Dalam arti seorang pemimpin harus mempunyai otak yang cerdas, intelegensi yang tingggi. Jadi
seorang pemimpin harus dapat menganalisa dan mumutuskan adanya gejala yang terjadi dalam
kelompoknya, sehingga bermanfaat dalam tujuan organisasi.

3. Keseimbangan Emosi
Orang yang mudah naik darah, membuat ribut menandakan emosinya belum mantap dan tidak
memililki keseimbangan emosi. Orang yang demikian tidak bisa jadi pemimpin sebab seorang
pemimpin harus mampu membuat suasana tenang dan senang. Maka seorang pemimpin harus
mempunyai keseimbangan emosi.

8.Pemimpin Dan Pimpinan Indonesia

1. Kepemimpinan Pancasila

Dalam rangka menjalankan tugas kewajibannya seorang pemimpin harus dapat menjaga
kewibawaannya. Lebih-lebih dalam kemerdekaan dan pembangunan. Berhasilnya pembangunan
nasional tergantung peran aktif rakyat Indonesia, dengan sikap mental, tekad semangat, ketaatan
dan disiplin nasional dalam menjalankan tugas kewajibannya. Dengan demikian perlu
dikembangkan motivasi membangun dikalangan masyarakat luas dan motivasi pengorbanan
pengabdian pada unsur kepemimpinannya. Norma-norma yang tercakup dalam Pancasila itu

sekaligus merupakan sistem nilai yang harus dihayati dan diamalkan oleh setiap warga Negara,
khususnya para pemimpin. Kepemimpinan Pancasila adalah bentuk kepemimpinan yang selalu
menggambarkan nilai-nilai dan norma-norma Pancasila.

Sumber-sumber kepemimpinan Pancasila:


a. Nilai-nilai positif dan modernisme
b. Refleksi hakekat hidup dan tujuan hidup bangsa pada era
pembangunan dan zaman modern.
c. Intisari warisan pusaka berupa nilai-nilai dan norma-norma
kepemimpinan yang ditulis para nenek moyang, pujangga, raja.
Ada beberapa azas kepemimpinan Pancasila yang digali dari nilai-nilai
kepemimpinan Indonesia:
a. Ing ngarsa sung tulada
b. Ing madya mangun karsa
c. Tut wuri Handayani
d. Taqwa kepada Tuhan Ynag Maha Esa
e. Waspada purwa wasesa
f. Ambeg para marta
g. Prasaja
h. Satya
i. Gemi nastiti
j. Blaka
k. Legawa

2. Kepemimpinan Pembangunan

Dalam pembangunan nasional pada hakekatnya adalah pembangunan manusia seutuhnya dan
membangun seluruh rakyat Indonesia, yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Hakekat
pembangunan adalah rangkaian upaya pembangunan dan perubahan yang dilangsungkan secara
sadar, sengaja, berencana yang menuju kepada modernitas dan taraf hidup yang lebih tinggi. Untuk
mewujudkan pembangunan tersebut diperlukan tipe kepimimpinan yang mampu mengelola
pembangunan yaitu tipe kepemimpinan “Administrator dan Sosio teknokrat”. Pemimpin
Administrator pembangunan bertugas untuk melakukan rentetan usaha bersama dengan rakyat
untuk mengadakan perbaikan, peningkatan tata kehidupan dan sarana kehidupan sosial demi
pencapaian kesejahteraan manusia, kebaikan serta keadilan yang merata. Sosio teknokrat adalah
seorang yang bertugas mengelola aspek-aspek teknik administratif dan mahir membimbing dan
membangun manusianya.
BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, kemampuan
mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus
dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau
kelompok.
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain
untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan Bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi
dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan,
mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Seorang pemimpin yang baik harus memiliki integritas (kepribadian), intelektual
(pengetahuan), intelegensi (spiritual), skill atau kemampuan/keahlian, memiliki power atau dapat
mempengaruhi orang lain, mau belajar, mendengar dan siap dikritik. Apabila ketujuh isi dari
esensi/hakikat kepemimpinan tersebut telah dimiliki oleh seorang pemimpin maka pemimpin
tersebut akan arif dan bijaksana.

B.Saran
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang di miliki oleh penulis, maka
untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendasar lagi, disarankan kepada pembaca untuk
membaca literatur-literatur yang telah dilampirkan pada daftar rujukan.
DAFTAR PUSTAKA

• 2010. "Pengertian kepemimpinan menurut para ahli". (Online).


(Http://Izmanyzz.wordpress.com/2010/09/04/pengertian-kepemimpinan-menurut-para-
ahli, diakses 11 November 2011).
• 2011. "Hakekat dan Teori Kepemimpinan". (Online). (Http://duniabaca.com/hakekat -dan-
teori-kepemimpinan.html, diakses 11 November 2011).
• Aynul. 2009. "Leadership: Definisi Pemimpin". (Online). (Http://referensi-
kepemimpinan.blogspot.com/2009/03/definisi-pemimpin.html, diakses 11 November
2011)
• Mujiono, Imam. 2002. Kepemimpinan dan Keorganisasian. Yogyakarta: UII Press.
• Teguh, Mochammad, dkk. 2001. Latihan Kepemimpinan Islam Tingkat Dasar [LKID].
Yogyakarta: UII Press.

Anda mungkin juga menyukai