Tugas UAS Man - Kep.Pend-Maulia (2120060004)
Tugas UAS Man - Kep.Pend-Maulia (2120060004)
Disusun Oleh :
Maulia
2120060004
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrohmaanirrohiim.
Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu: pemimpin
sebagai subjek dan yang dipimpin sebagai objek. Kata pimpin mengandung pengertian
mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan ataupun
mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual
terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu
tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam menjalankan ke-
pemimpinannya. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang
pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan
mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-
alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana,
mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan
bersama-sama. Makalah ini merupakan mata kuliah Manajemen dan Kepemimpinan
pendidikan yang berjudul “Laporan Pengalaman Kepemimpinan.”
Tugas ini membahas tentang pengalaman yang pernah dijalani penulis sebagai
seorang pemimpin baik disebuah instansi Pendidikan maupun di sebuah perusahaan yang
dijelaskan secara gamblang dan jelas.
Penulis sadar bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, tugas ini tidak akan terwujud.
Oleh karena itu, sebagai tanda terima kasih sedalam dan setulus hati penulis ucapkan kepada
semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah Laporan Pengalaman
Kepemimpinan ini.
2
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I.....................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1. Latar Belakang............................................................................................................4
3. Rumusan Masalah.......................................................................................................5
BAB II....................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................6
BAB III.................................................................................................................................12
KESIMPULAN....................................................................................................................12
1. Kesimpulan...............................................................................................................12
2. Saran .........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................13
iii3
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Untuk menjadi seorang pemimpin, Anda tidak harus menjadi seorang pejabat yang
terpilih, atau seorang CEO. Seorang pemimpin adalah seseorang yang selalu ingin diikuti
oleh orang lain untuk mendapatkan arah dan ide yang baru. Gelar yang bergengsi bisa
membuat hal itu terjadi secara sementara, tetapi seorang pemimpin yang sejati
menginspirasikan kesetiaan dengan percaya diri, tegas, jadi orang yang ahli, menjadi
pengambil keputusan, serta memperhatikan pengikutnya atau bawahan yang dipimpinnya.
Saat ini masih banyak penelitian dan diskusi yang dilakukan untuk mencari
penjelasan atas esensi dari kepemimpinan. Awalnya, teori-teori kepemimpinan berfokus pada
kualitas apa yang membedakan antara pemimpin dan pengikut. Salah satunya adalah teori
Great Man dan Teori Big Bang. Dalam teori Great Man dan Big Bang, suatu kepemimpinan
merupakan bakat atau bawaan yang sudah muncul sejak seseorang dilahirkan ke dunia.
Bennis & Nanus (1990) menjelaskan bahwa teori ini berasumsi pemimpin bukan diciptakan,
tetapi melainkan dilahirkan. Kekuasaan berada pada sejumlah orang tertentu, yang melalui
proses pewarisan memiliki kemampuan memimpin atau karena keberuntungan memiliki
bakat untuk menempati posisi sebagai pemimpin. Seperti istilah “Asal Raja Menjadi Raja”.
Ada juga teori lain yang mengatakan bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin
apabila memiliki sifat yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin. Dan titik tolak teori ini
menyebutkan bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat kepribadian baik
secara fisik maupun psikologis. Keefektifan pemimpin ditentukan oleh sifat, perangai atau
ciri kepribadian yang bukan saja bersumber dari bakat, tapi dari pengalaman dan hasil
belajar. Selain dari pada itu masih banyak teori-teori lain yang menjelaskan tentang
kepemimpinan seperti teori Perilaku (Behavior Theories), Teori Kontingensi atau Teori
Situasional.
Oleh sebab itu, dalam makalah ini saya ingin menceritakan apa saja pengalaman yang
saya alami sebagai seorang pemimpin walau bukan pemimpin di instansi yang besar dan pada
posisi yang tinggi yang kemudian saya susun kedalam bentuk makalah yang berjudul
“Laporan Pengalaman Kepemimpinan”.
4
2. TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN LAPORAN
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ujian Akhir
Semester dalam mata kuliah Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan membahas
mengenai pengalaman yang dijalanin oleh penulis dimasa lalu sehingga penulis membuat
pembahasan tentang laporan pengalaman kepemimpinan yang dialami penulis untuk
menambah pengetahuan dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua.
3. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Bab II akan membahas inti dari permasalahan yang akan dijelaskan secara gambalang
dan terperinci melalaui subbab-subab yang telah disediakan. Subab pertama akan membahas
sekilas teori pendukung tentang kepemimpinan. Selanjutnya dalam subab kedua akan dibahas
mengenai pengalaman-pengalaman yag dialami penulis sebagai seorang pemimpin yang
berisi tentang tantangan yang dihadapi serta solusi yang diambil penulis untuk menyelesaikan
permasalahan itu.
Selanjutnya yaitu Bab III merupakan bab terakhir yang akan membahas mengenai
kesimpulan dan saran mengenai pembahasan laporan pengalaman kepemimpinan yang
dibahas dalam bab terdahulu.
4. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah;
1. Pengertian Kepemimpinan
2. Bentuk kepemimpinan seperti apa yang pernah dialami penulis.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Pemimpin merupakan orang yang bergerak lebih awal, berjalan didepan, mengambil
langkah pertama, berbuat lebih dulu, mengarahkan fikiran, pendapat, tindakan orang lain,
membimbing dan menggerakan orang lain melalui pengaruhnya. Peranan pemimpin dapat
didefenisikan oleh para ahli, menurut Tohardi (2009) menyatakan Bahwa seorang pemimpin
adalah orang yang mempunyai bawahan dan mampu memperoleh dukungan bawahan
sehingga dapat mengerakkan mereka (bawahan) kearah pencapaian tujuan organisasi, dengan
kata lain pemimpin itu adalah orang yang melakukan kepemimpinan.
Menurut Veithzal Rivai (2004 : 64) kepemimpinan itu merupakan tindakan untuk
mempengaruhi sekelompok orang menuju kesuatu tujuan yang telah ditetapkan atau
disepakati bersama dengan mendorong/ memotivasi mereka untuk bertindak dengan cara
yang tidak memaksa. Menurut Kartini Kartono (2001 : 8) kepemimpinan itu merupakan suatu
kegiatan untuk mempengaruhi kegiatan orang-orang agar bekerja sama menuju kepada suatu
tujuan tertentu yang mereka inginkan bersama. Dengan kata lain, kepemimpinan itu adalah
seni kemampuan mempengaruhi perilaku manusia dan kemampuan mengendalikan orang-
orang dalam organisasi agar perilaku mereka sesuai dengan perilaku yang di inginkan oleh
pimpinan organisasi. Kepemimpinan menurut Mulyasah (2002: 107) adalah suatu proses
mempengaruhi kegiatan seseorang atau kelompok dalam usaha kearah pencapaian tujuan
dalam situasi tertentu.
Kepemimpinan menurut Hani Handoko (2003: 294) adalah kemampuan yang dimiliki
seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mancapai tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan. Selanjutnya Susilo Martoyo (2000 : 176) mengartikan kepemimpinan adalah
keseluruhan aktifitas dalam rangka mernpengaruhi orang-orang agar mau bekerja sama untuk
mencapai suatu tujuan yang memang diinginkan bersama. Sedangkan kepemimpinan menurut
Miffah (2004: 121) adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar mereka
mau diarahkan untuk mencapai tujuan. Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
pengertian kepemimpinan adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk
mempengaruhi orang lain, dimana orang tersebut mau berkorban demi mencapai tujuan yang
telah di tetapkan.
6
2. GAYA DAN SIFAT KEPEMIMPINAN
Setiap pemimpin mempunyai gaya kepemimpinan tersendiri yang menjadi ciri khas
dan diri pimpinan dalam usahanya untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Dalam gaya
kepemimpinan ada anggapan bahwa tidak ada satupun gaya kepemimpinan yang paling
efektif untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Hal itu disebabkan karena gaya
kepemimpinan akan berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan situasi yang dihadapi.
Menurut Muhamad Abdul Jawwad (2004: 429) ada tiga gaya kepemimpinan yang
dapat di temui didalam perusahaan, yaitu:
Selain gaya kepemimpinan tersebut diatas, seorang pemimpin perlu memiliki sifat
tertentu agar dapat menunjang gaya kepemimpinan yang dianut oleh scorang pemimpin
didalam organisasinya. Menurut Adig Suwandi (1999: 134), sifat-sifat yang harus dimilliki
oleh pemimpin antara lain:
7
b) Keinginan untuk bisa perceptive dan objektif
Seorang pemimpin bekerja dengan bantuan orang lain/ bawahannnya, karena itulah ia
harus memberi perintah, menyampaikan informasi dan mampu berkomunikasi secara efektif.
Seorang pemimpin dituntut untuk bisa memilih prioritas karena sering timbul
masalah-masalah yang tumpang tindih di dalam kepemimpinannya.
Saya memiliki beberapa pengalaman mengajar sebagai seorang guru hingga saat ini.
Saya pernah mengajar di Madrasah Aliyah Yaspi Labuhan Deli saat masih menjalani kuliah
semester lima sekitar tahun 2015 sampai 2017. Setelah itu saya berkerja sebagai seorang
operator pada perusahaan manufaktur di Luar Negri dari tahun 2017-2021. Dikarenakan
adanya pandemic Covid-19 dan perihal keluarga saya kembali ke tanah air pada awal tahun
2021 dan berkerja sebagai seorang guru di sekolah SD. Oleh karena itu, jika diminta untuk
menceritakan tentang pengalaman penulis sebagai seorang pimimpin maka tidak banyak hal
yang dapat disampaikan dalam makalah ini. Penulis hanyalah seseorang yang masih merasa
harus belajar banyak dan terus menerus belajar untuk dapat mengetahui bagaimana
hakikatnya seorang pemimpin itu mampu memimpin sebuah organisasi atau bahkan
lingkungan disekitarnya dalam bertindak. Akan tetapi, walaupun penulis berpedapat
demikian, penulis masih bisa menceritakan sedikit pengalaman yang saya dapatkan saat
mengemban tugas sebagai wali kelas ataupun leader serta tantangan terbesar saya dan solusi
yang saya ambil saat itu.
Saya saat ini bekerja sebagai seorang tenaga pendidik di sebuah sekolah swasta yang
tak jauh dari tempat tinggal saya yaitu SDS Alif Inayah Medan Johor. Saya bertugas di SDS
Alif Inayah Medan Johor sebagai seorang guru kelas dan menjadi seorang wali kelas yang
menurut saya adalah sebuah tugas yang saya emban sebagai seorang pemimpin saat ini.
8
Tugas yang harus saya lakukan sebagai wali kelas bukan hanya menyiapkan materi
dan bahan ajar pada beberapa mata pelajaran utama dengan mengadaptasi kurikulum yang
berlaku, dan mengelevasi performa dan nilai siswa lewat optimalisasi sistem pembelajaran
saja, namun terkadang saya harus mampu menjadi ataupun menyediakan tutor akademik bagi
para siswa yang saya pimpin sehingga membuat mereka menjadi siswa yang berkompetensi
dan percaya diri kelak saat berada dimasyarakat lingkungan mereka.
Tak ada hambatan ataupun tantangan yang berarti hingga saat ini saya mengajar
namun saat ditahun pertama saya mengajar siswa SD, saya merasa kesulitan dalam
menentukan metode pembelajaran yang tepat dikarenakan keberagaman karakter yang
mereka miliki. Selain itu, kebijakan daring yang harus saya ikuti membuat saya semakin
kesulitan dalam menerka karakter mereka dan sikap seperti apa yang dapat saya lakukan
untuk membuat mereka kembali tertarik belajar dikarenakan adanya pandemic Covid-19 ini.
Awalnya saya menyampaikan solusi yang saya pikirkan kepada pihak Yayasan dan
kepala sekolah untuk mengadakan pertemuan tatap muka sekali dalam seminggu untuk dapat
mengenal bagaimana karakter mereka, keseriusan mengerjakan tugas, dan menilai sejauh
mana perkembangan kompetensi yang terjadi pada para siswa. Hal ini disetujui oleh pihak
Yayasan dan berjalan hingga sampai surat edaran dari pemerintah pusat didapat mengenai
PTM terbatas.
Kebijakan lain yang saya lakukan dalam memimpin kelas adalah dengan membuat
“Point Star” terhadap kelas saya. Hal ini dikarenakan saat PTM terbatas dijalankan saya
mendapati para siswa sudah tidak lagi memiliki keinginan untuk membaca, ataupun menggali
informasi dari dikarenakan terlalu lama belajar daring. Mereka enggan untuk maju manjawab
pertanyaan guru, mengerjakan tugas langsung dipapan tulis bahkan beberapa siswa enggan
memulai membaca buku paket yang sedang dipelajari. Hal ini membuat saya berfikir untuk
bisa menarik minat belajar mereka kembali dengan menciptakan “Point Star” ini.
Aturan dalam Point Star ini adalah setiap siswa yang mampu menjawab pertanyaan
sulit dari guru, maju untuk menyelesaikan soal matematika di papan tulis, atau tindakan
apapun yang menunjukan keaktifan dan ketertarikan mereka dalam belajar akan diberikan
satu bintang yang berarti 10 point. Setiap point akan diakumulasikan pada akhir bulan
menjelang ulangan bulanan dan setiap 1 orang dengan point star tertinggi akan terbebas dari
ulangan pada satu bidang studi yang dipilihnya. Hal ini membuat saya berhasil memancing
kembali minat mereka belajar serta menggali informasi dari sumber bacaan. Bahkan pada
9
siswa yang terkenal malas untuk belajar dikarenakan mereka dapat menghindari satu bidang
studi yang tidak mereka sukai saat ulangan bulanan berlangsung.
Pengalaman lain yang saya miliki adalah pengalaman saya sebagai seorang HO (Head
Operator) pada sebuah perusahaan manufacturing Malaysia tahun lalu. HO adalah sebutan
atau panggilan untuk seseorang yang menjadi pemimpin shift atau shift leader pada sebuah
department. Seorang pemimpin tim atau team leader adalah seseorang yang mampu
memberikan bimbingan, instruksi, arahan dan kepemimpinan kepada sekelompok individu
lain dengan tujuan dapat mencapai hasil yang baik dalam sebuah tim.
Pada saat saya menjani posisi dan jabatan itu hambatan terbesar yang pernah saya
hadapi pertama adalah keterbatasan saya dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris.
Saya merupakan lulusan Sarjana Pendidikan jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia dan untuk
10
bisa memahami bahasa manufaktur terlebih lagi bahasa yang saya sebut sebagai ‘bahasa
robot’ membuat saya harus belajar keras lagi dalam beradaptasi dengan lingkungan kerja
saya. Ditambah lagi department tempat saya ditempatkan menggunakan hampir 85% mesin
dan robot dalam proses produksi mereka. Setiap Supervisor dan manager mengadakan rapat
maka bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa inggris.
Satu-satunya solusi yang bisa saya perbuat hanyalah belajar kembali memahami
bahasa inggris dengan mengambil kursus diluar jam kerja saya. Akhirnya seiring berjalan
waktu, saya berhasil lulus dari kursus dengan mendapatkan nilai IELTS yang cukup untuk
membuat kepercayaan diri saya kembali dan saya dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan kerja saya.
Selain itu permasalahan yang pernah saya hadapi sebagai seorang shift leader adalah
ketika salah seorang operator saya mendapat melakukan sebuah kesalahan “mix device”
terhadap produk yang diajalani. Mix Device ini dianggap kesalahan besar karena dianggap
kelalaian pekerja membuat dua unit berbeda tercampur dalam satu proses. Hal ini membuat
seluruh orang dalam tim saya mendapat sanksi di blokir dari daftar lembur saat itu bahkan
terancam mendapatkan surat peringatan. Penyelesaian yang saya jalankan saat itu adalah:
1) Saya tetap melarang anggota tim untuk lembur di shift lain namun hanya untuk
sementara sehingga inti masalahnya ditemukan.
2) Saya mencoba untuk melakukan inspeksi pada “track record program” untuk
mengetahui tentang perjalanan unit yang bermasalah karena menurut saya belum tentu
kesalahan itu mutlak dilakukan pada shift saya. Bisa saja kesalahan sudah terjadi dari
proses sebelumnya.
3) Saya meminta beberapa teknisi untuk melakukan inspeksi bukan hanya terhadap satu
operator namun juga terhadap mesin yang berada pada proses itu.
4) Berusaha untuk tetap bijak dan tidak menyalahkan satu orang karena kesalahannya
saat itu hingga akhirnya permasalahan terpecahkan. Mix Device terjadi karena
ternyata mesin produksi mengalami error dengan menyimpan unit berbeda dari proses
sebelumnya. Hal ini membuat saya mendapatkan kepercayaan tim dan atasan saya
sebagai seorang shift leader kembali dan diizinkan untuk bisa melakukan lembur di
shift lain.
11
Walaupun pengalaman kepemimpinan saya tidak seberapa jika dibandingkan dengan
orang lain namun dalam hal ini saya merasa bangga bisa belajar banyak hal itu dan terus
membangun diri menjadi personil ataupun pemimpin yang lebih baik lagi.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
2. SARAN
Menurut saya menjadi seorang pemimpin berarti Anda harus siap dengan banyak
tanggung jawab, termasuk menjadi seorang influencer di lingkungan kerja. Tidak hanya
mereka yang merupakan seorang pemimpin baru, namun seseorang yang sudah lama
menjabat sebagai pemimpin di perusahaan tetap memerlukan pengetahuan baru untuk bisa
terus berkembang. Memiliki kemampuan memimpin sangat diperlukan seorang atasan,
manajer dan tentu saja pemilik perusahaan. Hal ini juga lah yang membuat Anda sebagai
pemimpin harus bijaksana menyadari semua kesalahan dan mau memperbaikinya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Budi Winarno. 2007. Kebijakan Publik: Teori dan Proses. Yogyakarta: Media Pressindo.
Dr. Syafaruddin, M.Pd, 2008. Efektifitas Kebijakan Pendidikan, Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Edi Suharto, Ph.D, 2010, Analisa Kebijakan Publik panduan praktis mengkaji masalah dan
kebijakan public, Bandung:Alfabeta.
Miftah toha. 2005. Dimensi-Dimensi Prima Ilmu Aministrasi Negara. Jakarta: Rajagrafindo
Persada.
Riant Nugroho. 2003. Kebijakan Publik: formulasi, implementasi, dan evaluasi. Jakarta: Elex
Media Komputindo.
13