Anda di halaman 1dari 30

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

“ KEPEMIMPINAN DAN KEWIRAUSAHAAN”

DI SUSUN OLEH
NAMA : Juniwan Ginting
Safrizal
Wandi

JURUSAN TEKNIK ELETRO FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MALISKUSSALES
TAHUN AJARAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang mana berkat rahmat dan karuni nya lah makalah kami ini
dapat terselesaikan dalam waktu singkat, disini kmi akan membahas makalh kami yang berjudul
KEPEMIMPINAN DAN KEWIRAUSAHAAN, Dimana yang kita tau kepemimpinan itu adalah
mengarahkan perilaku orang lain kearah pencapaian tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti
menyebabkan orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu.

Sedangkan kewirausahaan yaitu proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi


kedalam kehidupan yang mempunyai inovasi, peluang, cara yang lebih baik dalam kehidupan.

Dengan ini kita dapat lebih memahami apa itu kepemimpinan dan kewirausahaan.

Terakhir, tiada gading yang tak retak. Kami mengharapkan komentar, kritik, maupun saran yang baik dari
pembaca dalam makalah kami ini, agar kami dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada.

LHOKSEUMAWE, 2019-11-25

penulis
Daftar isi
Kata pengantar . ............. ................................ i

Daftar isi ..............................................................................................................ii

Bab 1 pendahuluan

1.1 Latar Belakang . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 1

1.2 Rumusan Masalah .. . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . 2

1.3 Manfaat dan Tujuan .................................... 2

Bab 2 Pembahasan

2.1 Pengertian kepemimpinan ............................... 3

2.2 Definisi Kepemimpinan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3

2.3 Hakikat Kepemimpinan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

2.4 Teori Kpemimpinan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

2.5 Gaya kepemimpinan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8

2.6 Ciri-ciri seorang pemimpin . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . .. . . 9

2.7 Gaya pemimpin dalam memberikan perintah . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11

2.8 Etika kepemimpinan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13

2.9 Kriteria Keberhasilan Pemimpin .......................... 13

2.10 Kepemimpinan dalam berwirausaha . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14

2.11 Keterampilan seorang pemimpin . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . .. . .. . . . 16

2.12 Karakteristik pemimpin dalam bidang wirausaha . . . . . . . . . . . . . . 16

2.13 Perinsip kepemimpinan kewirausahaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 18

Bab 3 Penutup

3.1 Kesimpulan . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22

3.2 Saran . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22

Soal dan Jawaban . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . 23

Daftar pustaka
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara
intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam usaha
pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan
sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode kerja, bahan baku,
dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya ini disebut dengan
manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan (leadership) (Siagian, 1980). 
Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi
keterampilan teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan personal menjadi
terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja
organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan keterampilan
personalnya. Keterampilan personal tersebut meliputi kemampuan untuk memahami perilaku
individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk dinamika organisasi,
kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami dan memberi motivasi,
kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan komunikasi yang efektif, kemampuan
memahami relasi antar konsep kepemimpinan-kekuasaan-politik dalam organisasi, kemampuan
memahami konflik dan negosiasinya.
Kreativitas penting bagi pengambil keputusan, hal ini memungkinkan pengambil
keputusan untuk lebih sepenuhnya menghargai dan memahami masalah, termasuk melihat
masalah-masalah yang tidak dapat dilihat orang lain, namum kenyataannya banyak pemimpin
dalam pengambilan keputusan tidak memperhatikan perilaku pemimpin yang baik. Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan agar kepemimpinan dapat berperan dengan baik, antara lain:
1.     Yang menjadi dasar utama dalam efektivitas kepemimpinan bukan pengangkatan atau
penunjukannya, melainkan penerimaan orang lain terhadap kepemimpinan yang bersangkutan
2.     Efektivitas kepemimpinan tercermin dari kemampuannya untuk tumbuh dan berkembang
3.     Efektivitas kepemimpinan menuntut kemahiran untuk “membaca” situasi
4.     Perilaku seseorang tidak terbentuk begitu saja, melainkan melalui pertumbuhan dan
perkembangan
5.     Kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi dapat tercipta bila setiap anggota mau
menyesuaikan cara berfikir dan bertindaknya untuk mencapai tujuan organisasi.

1.2       Rumusan Masalah

            Adapun rumusan masalah yang digunakan sebagai pembatasan masalah dalam makalah
ini adalah :

`1.      Hakikat kepemimpinan


2.      Teori Kepemimpinan
3.      Gaya Kepemimpinan
4.      Ciri- cirri ideal dari seorang pemimpin
5.      Gaya kepemimpinan memberikan perintah
6.      Etika kepemimpinan
7.      Kriteria Kepemimpinan
8.      Kepemimpinan dalam wirausaha
9.      Keterampilan yang harus dimiliki oleh sseorang pemimpin dalam dunia wirausaha
10.  Karakteristik pemimpin dalam bidang kewirausahaan
11.  Prinsip Kepemimpinan Kewirausahaa

1.3       Tujuan dan Manfaat

            Adapun tujuan dan manfaat dari penulisan makalah ini adalah :

1. Agar para mahasiswa dapat mengetahui apa pengertian kepemimpinan menurut berbagai
sumber atau ahli
2. Memberikan informasi tentang bagaimana cara menjadi pemimpin yang baik
3. Memberikan informasi mengenai gaya-gaya kepemimpinan
BAB 2

PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN PEMIMPIN

Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan tercapai tujuannya
jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang
pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan
mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-
alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana,
mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan
bersama-sama (Panji Anogara, 2009 Page 23).

2.2 Definisi Kepemimpinan

Definisi kepemimpinan menurut para ahli, antara lain:

1.     Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui
proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler
and Nassarik, 1961, 24).
2.     Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).
3.     Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur
untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46).
4.     Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau
orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.
5.     Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada
kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs &
Jacques, 1990, 281).

Banyak definisi kepemimpinan yang menggambarkan asumsi bahwa kepemimpinan


`dihubungkan dengan proses mempengaruhi orang baik individu maupun masyarakat.
Dalam kasus ini, dengan sengaja mempengaruhi dari orang ke orang lain dalam susunan
aktivitasnya dan hubungan dalam kelompok atau organisasi. John C. Maxwell
mengatakan bahwa inti kepemimpinan adalah mempengaruhi atau mendapatkan
pengikut.

Jadi kesimpulannya kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain ke arah
pencapaian sesuatu tujuan tertentu.

2.3       Hakikat Kepemimpinan

Dalam lingkungan bisnis ada keterkaitan antara pengaruh kepemimpinan dengan kinerja
yang akan diperlihatkan khususnya oleh bawahannya serta kepemimpinan pun tidak terlepas dari
yang namanya kekuasaan.Adapun landasan teori tentang kepemimpinan menurut para ahli :

1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui
proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler
and Nassarik, 1961, 24).
2. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).
3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur
untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46)
4. Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau
orang mengikuti dan menaati segala keinginannya. 
5. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada
kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs &
Jacques, 1990, 281).

Dari pengertian-pengertian di atas Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi perilaku


orang-orang lain agar mau bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Definisi itu mengandung
dua pengertian pokok yang sangat penting tentang kepemimpinan, yaitu mempengaruhi perilaku
orang lain. Kepemimpinan dalam organisasi diarahkan untuk mempengaruhi orang-orang yang
dipimpinnya, agar mau berbuat seperti yang diharapkan ataupun diarahkan oleh orang yang
memimpinnya.
Seperti yang dikatakan oleh penulis buku terkenal, Kenneth Blanchard, bahwa kepemimpinan
dimulai dari dalam hati dan keluar untuk melayani mereka yang dipimpinnya. Perubahan
karakter adalah segala-galanya bagi seorang pemimpin sejati. Tanpa perubahan dari dalam, tanpa
kedamaian diri, tanpa kerendahan hati, tanpa adanya integritas yang kokoh, daya tahan
menghadapi kesulitan dan tantangan, dan visi serta misi yang jelas, seseorang tidak akan pernah
menjadi pemimpin sejati.
Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin, Seorang pemimpin adalah
seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi
pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang
pemimpin juga seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan
percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama. Meskipun banyak di
antara pemimpin yang ketika dilantik mengatakan bahwa jabatan adalah sebuah amanah, namun
dalam kenyataannya sedikit sekali atau bisa dikatakan hampir tidak ada pemimpin yang
sungguh-sungguh menerapkan kepemimpinan dari hati, yaitu kepemimpinan yang melayani.
Kepemimpinan juga sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari proses perubahan karakter
atau transformasi internal dalam diri seseorang. Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar,
melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri seseorang. Ketika
seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri (inner peace)
dan membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai
memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong perubahan
dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin sejati

2.4       Teori Kepemimpinan


Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk mengkaji sejauh mana
kepemimpinan dalam suatu organisasi telah dapat dilaksanakan secara efektif serta menunjang
kepada produktifitas organisasi secara keseluruhan. Dalam karya tulis ini akan dibahas tentang
teori dan gaya kepemimpinan.
Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya mempunyai
referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa teori tentang kepemimpinan antara
lain :
   Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )
Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian pemimpin itu sendiri.
Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang beranggapan bahwa
pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini dikenal dengan ”The
Greatma Theory”. Dalam perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku
pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat – sifat kepemimpinan tidak seluruhnya
dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat – sifat itu
antara lain : sifat fisik, mental, dan kepribadian.

Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan
organisasi, antara lain :
  Kecerdasan
Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di atas
kecerdasan rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang lebih tinggi
pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pengikutnya.

  Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial


Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal,
seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini membuat
pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam mempertahankan pendirian yang diyakini
kebenarannya.

  Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi


Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta dorongan
untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada kinerja yang optimal, efektif
dan efisien.

  Sikap Hubungan Kemanusiaan


Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya mampu
berpihak kepadanya


Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi
Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki
kecendrungan kearah 2 hal.
a.       Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin yang
menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti
membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan
bawahan.
b.      Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang memberikan
batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan mendapat instruksi dalam
pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.

Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang
pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang tinggi
pula.
    3.     Teori Kewibawaan Pemimpin
Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan
faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara
perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang
dikehendaki oleh pemimpin.

Teori Kepemimpinan Situasi


Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat
fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.

  Teori Kelompok


Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif antara
pemimpin dengan pengikutnya.
Dari adanya berbagai teori kepemimpinan di atas, dapat diketahui bahwa teori kepemimpinan
tertentu akan sangat mempengaruhi gaya kepemimpinan (Leadership Style), yakni pemimpin
yang menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan segenap filsafat, keterampilan dan sikapnya.
Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpan bersikap, berkomunikasi, dan berinteraksi
dengan orang lain dalam mempengaruhi orang untuk melakukan sesuatu.Gaya tersebut bisa
berbeda – beda atas dasar motivasi , kuasa ataupun orientasi terhadap tugas atau orang tertentu.
Diantara beberapa gaya kepemimpinan, terdapat pemimpin yang positif dan negatif, dimana
perbedaan itu didasarkan pada cara dan upaya mereka memotivasi karyawan. Apabila
pendekatan dalam pemberian motivasi ditekankan pada imbalan atau reward (baik ekonomis
maupun nonekonomis) berartitelah digunakan gaya kepemimpinan yang positif. Sebaliknya jika
pendekatannya menekankan pada hukuman atau punishment, berarti dia menerapkan gaya
kepemimpinan negatif. Pendekatan kedua ini dapat menghasilakan prestasi yang diterima dalam
banyak situasi, tetapi menimbulkan kerugian manusiawi

2.5       Gaya kepemimpinan

         Ada beberapa gaya kepemimpinan yang biasanya diterapkan yaitu :

         Otokratis
Kepemimpinan seperti ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai
keputusan dan pengembangan strukturnya. Kekuasaan sangat dominan digunakan. Memusatkan
kekuasaan dan pengambilan keputusan bagi dirinya sendiri, dan menata situasi kerja yang rumit
bagi pegawai sehingga mau melakukan apa saja yang diperintahkan. Kepemimpinan ini pada
umumnya negatif, yang berdasarkan atas ancaman dan hukuman. Meskipun demikian, ada juga
beberapa manfaatnya antaranya memungkinkan pengambilan keputusan dengan cepat serta
memungkinkan pendayagunaan pegawai yang kurang kompeten.

         Partisipasif
Lebih banyak mendesentrelisasikan wewenang yang dimilikinya sehingga keputusan yang
diambil tidak bersifat sepihak.
         Demokrasi
Ditandai adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan
keputusan yang kooperatif. Di bawah kepemimpinan pemimpin yang demokrasis cenderung
bermoral tinggi dapat bekerjasama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri
sendiri.
         Kendali Bebas
Pemimpin memberikan kekuasaan penuh terhadap bawahan, struktur organisasi bersifat longgar
dan pemimpin bersifat pasif. Yaitu Pemimpin menghindari kuasa dan tanggung – jawab,
kemudian menggantungkannya kepada kelompok baik dalam menetapkan tujuan dan
menanggulangi masalahnya sendiri.

2.6 Ciri-ciri ideal dari seorang Pemimpin


            Karakter dan kepribadian seorang pemimpin sangat mempengaruhi bagaimana pengaruh
dan kinerja yang diharapkan agar bisa menunjang untuk membawa bawahannya menuju visi dan
misi yang dituju.

Ada beberapa ciri-ciri kepemimpinan yang ideal antara lain :


1.      Pengetahuan umum yang luas Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki
kepemimpinan organisasi, ia semakin dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak sebagai
seorang generalis
2.      Kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang
a.       Mampu merubah wawasan yang tadinya sempit dan spesialistik menjadi wawasan yang
luas generalistis
b.      Sikap mental dan perilaku yang tadinya berorientasi kepada hal- hal yang teknis
operasional menjadi sikap dan perilaku yang berorientasi kepada hal-hal yang sifatnya strategik
c.       Persepsi peranan yang semula mungkin bersifat mekanistik berubah menjadi persepsi yang
didasarkan pada pentingnya “human skill”.
3.      Sifat inkuisitif (Rasa ingin tahu)
a.       Tidak merasa puas dengan tingkat pengetahuan yang telah dimiliki
b.      Kemauan dan keinginan untuk mencari dan menemukan hal-hal baru.
4.      Kemampuan analitik Efektivitas kepemimpinan seseorang tidak lagi terletak pada
kemampuannya untuk melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis operasional, melainkan pada
kemampuannya untuk berfikir. Cara dan kemampuan berpikir yang diperlukan adalah yang
integralistik, strategik dan berorientasi pada pemecahan masalah. Ketiga cara berfikir  demikian
memerlukan kemampuan analitik yang tinggi.
5.      Daya ingat yang kuat Seorang pemimpin tidaklah mesti seorang yang jenius, tetapi
kemampuan intelektualnya – seperti daya ingat kognitif dan penalarannya – haruslah berada
diatas rata-rata dari orang-orang yang dipimpinnya. Salah satu bentuk kemampuan intelektual
tersebut adalah daya ingat yang kuat. Salah satu manifestasi daya ingat yang kuat itu adalah
kemampuan “mengangkat” kembali informasi yang tersimpan di bawah sadar ke permukaan
untuk kemudian digunakan untuk suatu kepentingan tertentu.
6.      Kapasitas integratif Suatu organisasi modern yang kompleks hanya akan mencapai tujuannya
dengan tingkat efisiensi, efektivitas dan produktivitas yang tinggi apabila organisasi tersebut
dikelola dengan pendekatan kesisteman. Mengelola suatu organisasi dengan pendekatan
kesisteman pada dasarnya berarti bahwa satuan-satuan kerja dalam organisasi merupakan sub
sistem dari satu totalitas meskipun tiap-tiap satuan kerja mempunyai fungsi, tanggung jawab dan
kegiatan yang bersifat khas. Kesemuanya harus merupakan bagian dari fungsi, tanggung jawab
dan kegiatan organisasi sebagai keseluruhan dalam rangka pengembanan misinya. Guna
menjamin bergeraknya organisasi sebagai suatu totalitas-lah peranan pemimpin selaku integrator
menjadi sangat penting, karena hanya seorang pemimpin yang mempunyai pandangan holistik
mengenai organisasi, sedangkan para pelaksana kegiatan operasional akan memiliki pandangan
yang parsial dan bahkan mungkin sangat bersifat mikro.
7.      Keterampilan berkomunikasi secara efektif Dalam kehidupan organisasional terdapat empat
jenis fungsi komunikasi, yaitu: fungsi motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsi penyampaian
informasi dan fungsi pengawasan.
8.      Keterampilan mendidik Disenangi atau tidak, setiap pejabat pemimpin adalah seorang
pendidik. Mendidik disini diartikan secara luas, tidak terbatas pada cara-cara mendidik yang
ditempuh secara formal. Kalau seorang pimpinan menunjukkan sikap dan perilaku yang pantas
ditiru oleh orang lain atau mampu memberikan nasehat kepada bawahannya untuk memecahkan
berbagai permasalahan yang dihadapinya, baik sebagai individu maupun sebagai anggota
kelompok tertentu dalam organisasi, maka ia pun telah menjalankan tugasnya sebagai seorang
pendidik.
9.      Rasionalitas (kemampuan berfikir dan bertindak secara rasional) Hanya bertindak setelah
dipikirkan secara matang dampak dari tindakan yang akan dilakukannya.
10.  Objektivitas Hal ini lebih menekankan pada pentingnya sikap adil dalam hal perlakuan dan
penghargaan (meritokrasi), serta memposisikan diri pada “area abu-abu” ketika mengadili atau
menyelesaikan sengketa antar anggota. Selain itu juga dapat berupa penilaian terhadap situasi
dan kondisi sesuai dengan apa adanya, tanpa unsur pribadi atau memihak.
2.7       Gaya Pemimpin Memberikan Perintah

Banyak studi yang sudah dilakukan untuk melihat gaya kepemimpinan seseorang. Salah satunya
yang terkenal adalah yang dikemukakan oleh Blanchard, yang mengemukakan 4 gaya dari
sebuah kepemimpinan. Gaya kepemimpinan ini dipengaruhi oleh bagaimana cara seorang
pemimpin memberikan perintah, dan sisi lain adalah cara mereka membantu bawahannya.
Keempat gaya tersebut adalah

         Directing
Gaya tepat apabila kita dihadapkan dengan tugas yang rumit dan staf kita belum memiliki
pengalaman dan motivasi untuk mengerjakan tugas tersebut. Atau apabila anda berada di bawah
tekanan waktu penyelesaian. Kita menjelaskan apa yang perlu dan apa yang harus dikerjakan.
Dalam situasi demikian, biasanya terjadi over-communicating (penjelasan berlebihan yang dapat
menimbulkan kebingungan dan pembuangan waktu). Dalam proses pengambilan keputusan,
pemimpin memberikan aturan –aturan dan proses yang detil kepada bawahan. Pelaksanaan di
lapangan harus menyesuaikan dengan detil yang sudah dikerjakan.
         Coaching
Pemimpin tidak hanya memberikan detil proses dan aturan kepada bawahan tapi juga
menjelaskan mengapa sebuah keputusan itu diambil, mendukung proses perkembangannya, dan
juga menerima barbagai masukan dari bawahan. Gaya yang tepat apabila staf kita telah lebih
termotivasi dan berpengalaman dalam menghadapi suatu tugas. Disini kita perlu memberikan
kesempatan kepada mereka untuk mengerti tentang tugasnya, dengan meluangkan waktu
membangun hubungan dan komunikasi yang baik dengan mereka.
         Supporting
Sebuah gaya dimana pemimpin memfasiliasi dan membantu upaya bawahannya dalam
melakukan tugas. Dalam hal ini, pemimpin tidak memberikan arahan secara detail, tetapi
tanggung jawab dan proses pengambilan keputusan dibagi bersama dengan bawahan. Gaya ini
akan berhasil apabila karyawan telah mengenal teknik – teknik yang dituntut dan telah
mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan anda. Dalam hal ini kita perlumeluangkan
waktu untuk berbincang – bincang, untuk lebih melibatkan mereka dalam penganbilan keputusan
kerja, serta mendengarkan saran – saran mereka mengenai peningkatan kinerja.
         Delegating
Sebuah gaya dimana seorang pemimpin mendelegasikan seluruh wewenang dan tanggung
jawabnya kepada bawahan. Gaya Delegating akan berjalan baik apabila staf kita sepenuhnya
telah paham dan efisien dalm pekerjaan, sehingga kita dapat melepas mereka menjalankan tugas
atau pekerjaan itu atas kemampuan dan inisiatifnya sendiri

Ditengah – tengah dinamika organisasi (yang antara lain diindikasikan oleh adanya perilaku
staf / individu yang berbeda – beda), maka untuk mencapai efektivitas organisasi, penerapan
keempat gaya kepemimpinan diatas perlu disesuaikan dengan tuntutan keadaan. Inilah yang
dimaksud dengan situasional lesdership,sebagaimana telah disinggung di atas. Yang perlu
diperhatikan adalah bahwa untuk dapat mengembangkan gaya kepemimpinan situasional ini,
seseorang perlu memiliki tiga kemampuan khusus yakni :

         Kemampuan analitis (analytical skills) yakni kemampuan untuk menilai tingkat pengalaman
dan motivasi bawahan dalam melaksanakan tugas.
         Kemampuan untuk fleksibel (flexibility atau adaptability skills) yaitu kemampuan untuk
menerapkan gaya kepemimpinan yang paling tepat berdasarkan analisa terhadap situasi.
         Kemampuan berkomunikasi (communication skills) yakni kemampuan untuk menjelaskan
kepada bawahan tentang perubahan gaya kepemimpinan yang kita terapkan

Ketiga kemampuan di atas sangat dibutuhkan bagi seorang pemimpin, sebab seorang pemimpin
harus dapat melaksanakan tiga peran utamanya yakni peran interpersonal, peran pengolah
informasi (information processing), serta peran pengambilan keputusan (decision making)
(Gordon, 1996 : 314-315).

Ada 2 aspek mengenai visi, yaitu visionary role dan implementation role. Artinya seorang
pemimpin tidak hanya dapat membangun atau menciptakan visi bagi organisasinya tapi memiliki
kemampuan untuk mengimplementasikan visi tsb ke dalam suatu rangkaian tindakan atau
kegiatan yang diperlukan untuk mencapai visi itu.

         Seorang pemimpin yang efektif adalah seorang yang responsive. Artinya dia selalu tanggap
terhadap setiap persoalan, kebutuhan, harapan, dan impian dari mereka yang dipimpin. Selain itu
selalu aktif dan proaktif dalam mencari solusi dari setiap permasalahan ataupun tantangan yang
dihadapi.
         Seorang pemimpin yang efektif adalah seorang pelatih atau pendamping bagi orang – orang
yang dipimpinnya (performance coach). Artinya dia memiliki kemempuan untuk menginspirasi,
mendorong dan memampukan anak buahnya dalam menyusun perencanaan (termasuk rencana
kegiatan, target atau sasaran, rencana kebutuhan sumber daya, dsb), melakukan kegiatan sehari –
hari seperti monitoring dan pengendalian, serta mengevaluasi kinerja dari anak buahnya

2.8       Etika Kepemimpinan

Etika pemimpin adalah mengungkapkan simpati, rasa hormat, dan kepedulian kepada
karyawan, kustomer, dan stakeholders yang ada di ruang lingkup kerja perusahaan. Etika
pemimpin harus menjangkau batas-batas psikologi positif melalui rasa sayang, kepedulian,
perhatian, rasa hormat, dan tanggung jawab.

Pemimpin yang bekerja dengan etika akan memiliki komitmen dan tanggung jawab kepada
orang lain, dan akan ikut mendorong terciptanya kinerja terbaik buat perusahaan dan karyawan.

Sikap dan perilaku pemimpin yang fleksible dalam junjungan moralitas dan etika kerja yang
baik, akan menciptakan karakteristik kepemimpinan yang efektif dan dinamis.

Kepemimpinan yang beretika akan menciptakan budaya kerja dalam keharmonisan bersama
sikap dan kebiasaan-kebiasaan positif yang efektif buat sukses perusahaan.

Etika pemimpin haruslah terfokus kepada cara kerja yang efektif dan produktif dalam
menghasilkan kualitas kerja terbaik. Komitmen dan tanggung jawab haruslah menjadi ujung
tombak dalam setiap gerak dan langkah kepemimpinan yang baik.

Etika pemimpin bukanlah sebuah kata statis yang mati, tapi merupakan sebuah kata yang
berkembang bersama perubahan. Sebuah kata yang terbentuk dari kebiasaan-kebiasaan positif
untuk menciptakan kinerja terbaik buat perusahaan, kustomer, karyawan, dan stakeholder.

Etika pemimpin berarti membangun tanggung jawab untuk menciptakan relasi yang nyaman
dan terpercaya di antara perusahaan, kustomer, pemimpin, karyawan, dan stakeholder

2.9 Kriteria Keberhasilan Kepemimpinan


          Keberhasilan pemimpin itu pada umumnya diukur dari produktifitas dan efektifitas
pelaksanaan tugas-tugas yang dibebankan pada dirinya. Bila produktifitas naik dan semua tugas
dilaksanakan dengan efektif, maka ia disebut sebagai pemimpin yang berhasil. Sedang apabila
produktifitasnya menurun dan kepemimpinannya dinilai tidak efektif dalam jangka waktu
tertentu, maka ia disebut sebagai pemimpin yang gagal.
Ada beberapa indikator yang dapat kita pakai sebagai petunjuk keberhasilan kepemimpinan
dalam suatu organisasi, ialah sebagai berikut:
1.  Meningkatnya hasil-hasil produksi dan pemberian pelayanan oleh organisasi (aspek ekonomis
dan teknis)
2. Semakin rapinya sistem administrasi dan makin efektifnya manajemen yang meliputi:
a. Pengelolaan SDM, alam, dana, sarana dan waktu yang makin ekonomis dan efesien.
b. The right man in the right place, dengan pendelegasian wewenang yang luas.
c. Struktur organisasi sesuai dengan kebutuhan organisasi dan ada integrasi dari semuabagian.
d. Target dan sasaran yang ingin dicapai selalu terpenuhi sesuai dengan ketentuan jadwal
waktu.
e. Organisasi dengan cepat dan tepat dapat menyesuaikan diri pada tuntutan perkembangan dan
perubahan dari luar organisasi (masyarakat, situasi dan kondisi sosial politik dan ekonomis)
3.   Semakin meningkatnya aktivitas-aktivitas manusiawi atau aspek sosial yang human sifatnya,
antara lain berupa:
a. Terdapat iklim psikis yang mantap, sehingga orang merasa aman dan senang bekerja.
b. Ada disiplin kerja, disiplin diri, rasa tanggungjawab, dan moral yang tinggi dalam organisasi.
c. Terdapat suasana saling mempercayai, kerjasama kooperatif dan etik kerja yang tinggi.
d. Komunikasi forma dan informal yang lancar dan akrab.
e. Ada kegairahan kerja dan loyalitas tinggi terhadap organisasi.
f.  Tidak banyak terdapat penyelewengan dalam organisasi
g.  Ada jaminan-jaminan sosial yang memuaskan. 

2.10 Kepemimpinan Dalam Wirausaha

Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain kearah pencapaian suatu
tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara
tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin yang
berhasil memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika
percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan
yang berkesinambungan dari perusahaan.
Para wirausahawan memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, mereka mengembangakan gaya
kepemimpinan mereka sendiri sesuai dengan karakter pribadi merka dalam memajukan
perusahaannya.
1. Perilaku Kepemimpinan
Perilaku pemimpin menyangkut dua bidang utama :
a. Orientasi Tugas Pemimpin
Seorang pemimpin cenderung menunjukkan pola-pola perilaku berikut
 Merumuskan secara jelas peranan sendiri maupun stafnya.
 Menetapkan tujuan yang sukar tapi dapat dicapai, dan memberitahukan orang-orang apa
yang diharapkan dari mereka.
 Menentukan prosedur-prosedur untuk mengukur kemajuan menuju tujuan dan untuk
mengukur pencapaian tujuan itu, yakin tujuan yang dirumusakan secara jelas dan khas.
 Melaksanakan peranan kepemimpinan secara aktif dalam merencanakan, mengarahkan
membimbing dan mengendalikan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada tujuan.
 Berminat mencapai peningkatan produktifitas.
b. Orientasi Orang-Orang
Orang-orang yang kuat dalam orientasi orang cenderung menunjukkan pola sebagai berikut
:
 Menunjukkan perhatian atas terpeliharanya keharmonisan dalam organisasi dan
menghilangkan ketegangan jika timbul.
 Menunjukkan perhatian kepada orang sebagai manusia dan bukan sebagai alat produksi
saja.
 Menunjukkan perhatian dan rasa hormat pada kebutuhan-kebutuhan, tujuan dan
keinginan, perasaan dan ide karyawan.
 Mendirikan komunikasi timbal balik dengan karyawan.
 Mendelegasikan kekuasaan dan tanggung jawab, serta mendorong inisiatif.
 Menciptakan suasana kerjasama dan gugus kerja dalam organisasi.
Pemimpin yang orientasi orangnya rendah cenderung bersikap dingin dalam berhubungan
dengan karyawan mereka, memusatkan perhatian pada prestasi individu dan persaingan daripada
kerjasama, serta tidak pernah mendelegasikan tugas dan tanggung jawab.

Ada tiga variabel utama yang tercakup dalam kepemimpinan


1.Kepemimpinan melibatkan orang lain seperti bawahan atau para pengikut
2.Kepemimpinan menyangkut distribusi kekuasaan
3.Kepemimpinan menyangkut penanaman pengaruh dalam rangka mengarahkan para bawahan
2. Tiga pendekatan utama kepemimpinan :
1. Pendekatan sifat-sifat (traits approach)
Pendekatan perilaku kepemimpinan menganggap bahwa pemimpin yang baik adalah di
lahirkan bukannya di ciptakan.
2. Pendekatan situasi (situasional approach)
Pendekatan kepemimpinan telah bergeser dari pendekatan sifat (trait) ke pendakatan situasi.
Pendekatan situasi kepemimpinan yang lebih modern di dasarkan pada asumsi bahwa semua
contoh kepemimpinan yang berhasil agak berbeda dan membutuhkan kombinasi yang unik dari
pemimpin, pengikut, dan situasi kepemimpinan.

2.11 Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin dalam dunia wirausaha :

1.      Keterampilan konseptual


Conceptual skills adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan
seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi. Ini mencakup kemampuan manajer untuk melihat
organisasi sebagai suatu keseluruhan dan memahami hubungan antara bagian yang saling
bergantung, serta mendapatkan, menganalisa dan menginterpretasikan yang diterima dari
bermacam-macam sumber. 
2.      Keterampilan kemanusiaan ( Human Skills)
Human skills adalah kemampuan untuk bekerja dengan memahami, dan memotivasi orang lain,
baik sebagai individu ataupun kelompok. Manajer membutuhkan keterampilan ini agar dapat
memperoleh partisipasi dan mengarahkan kelompoknya dalam pencapaian tujuan.
3.      Keterampilan administrative 
Administrative skills adalah seluruh keterampilan yang berkaitan dengan perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan, kepegawaian dan pengawasan. Keterampilan ini mencakup
kemampuan untuk mengikuti kebijaksanaan dan prosedur, mengelola dengan anggaran terbatas
dan sebagainya. Keterampilan administrative ini adalah suatu perluasan dari keterampilan
konsepsual. Manajer melaksanakan keputusan-keputusan melalui penggunaan keterampilan
administrative dan kemanusiaan.
 
4. Keterampilan teknik 
Technical skills adalah kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur-prosesudr
atau teknik-teknik dari suatu bidang tertentu, seperti akuntansi, produksi, penjualan atau
pemesinan dan sebagainya. 

2.12 Karakteristik pemimpin dalam bidang kewirausahaan

1. Penilai Risiko - aspek yang sangat penting dari kewirausahaan adalah mungkin yang paling
disalahpahami dari semua. Banyak organisasi eksekutif bersedia mengambil risiko yang
menyajikan dirinya sebagai sebuah terobosan atau tidak pernah-sebelum-peluang berusaha. Tapi
tanpa meluangkan waktu dan usaha untuk benar-benar mengevaluasi atau mengeksplorasi
potensi perangkap ide baru mereka, mereka tidak sangat mungkin untuk berhasil dalam usaha
mereka. Dalam perjalanan melakukan bisnis, Anda selalu akan menghadapi sejumlah tantangan,
masalah dan situasi yang menuntut perhatian Anda yang cepat, keputusan dan resolusi.
Namun, setelah evaluasi hati-hati ada banyak risiko yang layak mengambil, terutama jika
variabel mereka dapat diperiksa dan kemudian bekerja keluar dan jika mayoritas ketidakpastian
tersebut ditentukan untuk menjadi baik untuk bisnis. Pada waktu itu, Anda harus bersedia
menjadi resiko pengambil, jika tidak, anda tidak akan bertindak dalam kapasitas kepemimpinan
yang efektif kewirausahaan.
2. Bijaksana, Smart dan Menerima Ide Baru –

Kebanyakan orang percaya menjadi pintar semua yang ada untuk menjadi seorang eksekutif
yang sukses - tapi kebijaksanaan, kemauan untuk belajar hal baru dan penerimaan realitas baru
dan sudut pandang juga sifat-sifat yang diperlukan untuk menang dalam kewirausahaan Anda
perusahaan.Tentu saja, kepandaian anda, wawasan yang tajam, dan cerdas interaksi dengan
orang lain akan membawa Anda jauh seluruh urusan bisnis Anda. Terlepas dari posisi Anda,
situasi saat ini yang kompleks dan tekanan-dikemas memaksa Anda untuk menunjukkan
ketangguhan mental, kewaspadaan dari perubahan keadaan dan intelijen mengenai tren. Mereka
atribut akan membantu Anda mendapatkan rasa hormat dan kepercayaan dari klien Anda dan
semua rekan Anda atau mitra.

3. Eksekutif Pengembangan Kepemimpinan –
Ini masih kejutan saya untuk mendengar seseorang mengatakan bahwa kepemimpinan
adalah bakat hanya beberapa orang dilahirkan dengan. Ya, itu benar bahwa bahan-bahan mentah
dan karakteristik keunggulan kepemimpinan dapat sulit untuk mendeteksi atau menemukan di
antara setiap massal acak atau tidak terorganisir individu.
Tidak banyak orang yang secara alami memiliki jenis saraf yang diperlukan untuk memimpin.
Namun, program yang inovatif pelatihan hari ini dengan mudah memberdayakan kelompok-
kelompok besar orang biasa untuk belajar, memahami dan mengadopsi dasar-dasar prinsip-
prinsip kepemimpinan terbukti kewirausahaan, praktek dan disiplin.

Keterampilan kepemimpinan eksekutif akan melayani usaha Anda ketika kualitas pribadi
dan perilaku membantu anda memandu, mempengaruhi, mengelola dan orang-orang langsung.
Kemampuan ini akan memungkinkan Anda untuk menangani urusan bisnis Anda dengan lebih
mudah dan emosi positif.
4. Sebuah Gairah batin untuk Perusahaan Anda –

Salah satu ciri penting dari pengusaha sukses adalah jumlah dan ruang lingkup semangat mereka
antusias, penuh semangat mereka untuk bisnis mereka. Kita telah melihat tingkat tinggi sifat ini
emosional dalam banyak pelayanan publik, pemimpin pemerintahan dan komersial yang juga
anggota pendiri organisasi mereka.

Tidak ada pengembangan kepemimpinan eksekutif atau program pelatihan yang inovatif dapat
"mengajar" anda bagaimana memiliki kerinduan intens dan keinginan untuk usaha Anda. Anda
sendiri harus memiliki, mempertahankan dan meningkatkan antusiasme dan ketertarikan Anda
tanpa kompromi dalam kegiatan bisnis Anda. Ketika drive Anda, tekad dan semangat mencapai
puncaknya, Anda akan baik pada jalan menuju sukses operasi dan mengembangkan bisnis Anda.

4.      Kejujuran, Integritas, Trustworthy - Setiap organisasi dibangun dan tergantung pada
hubungan positif. Beberapa ahli manajemen mengatakan bahwa kepemimpinan kewirausahaan
berarti mendedikasikan dan investasi delapan puluh persen (80%) dari waktu seseorang dalam
mengembangkan, mengatur dan memperkuat hubungan dengan rekan, pelanggan dan
stakeholder lainnya.

2.13 Prinsip Kepemimpinan Kewirausahaan


          Menguasai sepenuhnya prinsip dan tindakan kepemimpinan wirausaha adalah suatu proses
yang menuntut pertumbuhan seiring dengan tiga komponen,yaitu pengembangan pribadi
individu, efektifitas kerja sama tim dan perubahaan organisasi. Keseluruhan butir kepemimpinan
wirausaha adalah bahwa dia membangkitkan yang terbaik dari setiap individu, tim dan
organisasi, ingat bahwa kepemimpinan wirausaha adalah menanamkan keyakinan untuk berpikir,
berprilaku dan bertindak dengan cara wirausaha dengan pemikiran menyadari sepenuhnya tujuan
yang sesungguhnya dan organisasi demi pertumbuhan yang menguntungkan bagi semua
stakeholders yang terlibat. Berikut ini  10 prinsip dan pelaksanaan yang mengajarkan dan
menumbuhkan prinsip kegiatan yang akan mengembangkan atribut kepemimpinan wirausaha
kepada seluruh organisasi.[3]
1.      Purposeful (memiliki tujuan yang jelas untuk dicapai)
Memiliki tujuan yang jelas berarti punya pendirian, memiliki fokus, memiliki keyakinan akan
keputusannya, memiliki kemampuan memutuskan, dan berdaya tahan, sesungguhnya merupakan
kualitas pencapaian yang sukses dan tuntutan tujuan apa pun.
2.      Responsible
Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya membutuhkan evaluasi yang teratur. Kebiasaan
memahami tanggung jawab terhadap apa yang dipikirkan dan dilakukan merupakan hal bernilai.
Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya pada diri orang lain membutuhkan pujian dan
evaluasi kinerja yang teratur. kebiasaan semacam ini  akan mengembangkan loyalitas yang lebih
mendalam dan pemahaman yang lebih besar sebagaimana tanggungjawab yang kita harapkan
dari orang lain.
3.      Integritas (nilai yang sejati)
Kualitas yang tidak dapat diabaikan adalah melakukan sesuatu yang benar berdasarkan
kesadaran akan kehormatan dan penghargaan pada orang lain. Serta memahami apa yang benar
untuk dilakukan dan secara nyata mengerjakannya berarti memilki integritas.
4.      Nonconformity (ketidakcocokan)
Konformis tidak dilahirkan, mereka dibuat. Sesungguhnya tekanan terus-menerus memborbadir
individu dengan maksud bahwa mereka dapat diizinkan untuk mendaki dari tangga penerimaan
untuk sukses, datang dari semua sisi, hanya berbeda sedikit dari generasi ke genarasi.
5.      Coureqeous (keberanian)
Ketika keberanian terhadap pendirian dan keberanian untuk menjadi diri  sendiri dan mengikuti
jalan yang dipercaya sebagai yang terbaik merupakan kekuatan sejati yang berkembang secara
alami.
6.      Intuitive (keputusan yang sebenarnya)
Keputusan yang sebenarnya adalah sesuatu yang mempengaruhi masa depan dan keberhasilan.
Sedikit orang akan berpendapat bahwa salah satu kemampuan yang terpenting dalam bisnis
adalah untuk maju bersama dengan yang lain.
7.      Patience (kesabaran)
Sabar terhadap sesuatu yang hasilnya sudah tertentu karena dalam kepastian, hanya sedikit ruang
untuk kecemasan. Kesabaran merupakan kunci dasar dalam membangun maupun
mempertahankan hubungan.ketidak sabaran merupakan pembalasan keadilan dari relasi dengan
relasi konsumen.keyakinan dalam apa yang anda kerjakan dan memiliki kepastian bahwa segala
sesuatu terjadi pada saat yang tepat dan ditempat yang tepat.
8.      Listen (mendengarkan)
Mendengarkan merupakan suatu hal vital dalam bisnis, khususnya dalam tiga area utama, namun
jarang kita menyediakan waktu untuk mereka satu persatu area pertamaberkaitan dengan siapa
saja memiliki tanggung jawab besar untuk mengajarkan. Areakedua adalah siapa saja yang
terlibat dalam suatu posisi tanggungjawab seharusnya selalu memiliki kemauan untuk
mendengarkan ide dan pemikiran kolega –koleganya. Areaketiga berkaitan dengan
mendengarkan menggunakan suatu cara hingga meyadari pada kenyataan dipasaran.
9.      Enthusiasm (antusiasme)
Optimisme dan anthusiasme keduanya saling membantu tidak mungkin ada seseorang yang
pesimis sekaligus antusias. Antuasisme satu orang akan berbeda dengan yang lain. Namun, kita
akan mengenali ketika orang lain memilikinya. Dia bergairah dalam apa yang mereka kerjakan
dan keyakinan mereka menular kepada yang lain.

10.  Service (layanan)
Layanan produk atau ide haruslah menciptakan nilai tambah, supaya keberhasilan itu dapat
bertahan. Kepemimpinan wirausaha melibatkan penciptaan nilai melalui layanan yang maksimal
melalui kesempatan /peluang.

2.14 Penentuan bagaimana membuat keputusan sebagai seorang pemimpin.


Tiga faktor atau kekuatan utama yang mempengaruhi penentuan wirausahawan tentang
perilaku kepemimpinan mana yang akan di gunakan untuk membuat keputusan adalah :
1. Kekuatan dalam diri wirausaha
Wirausahawan hendaknya mengetahui empat kekuatan dalam diri mereka
Yang aan mempengaruhi ketepatan hati mereka tentang bagaimana membuat keputusan sebagai
seorang pemimpin. Kekuatan pertama adalah nilai-nilai wirausahawan , seperti arti penting
efisiensi organisasional bagi wirausahawan, pertumbuhan pribadi, pertumbuhan bawahan dan
laba perusahaan.
2. Kekuatan-kekuatan pada bawahan.
Seorang wirausahawan hendaknya mengetahui-mengetahui kekuatan-
kekuatanpadabawahan yang mempengaruhi ketetapan hati dari wirausahawan tentang bagaimana
membuat keputusan sebagai seorang pemimpin.
3. Kekuatan-kekuatan pada situasi atau keadaan.
Kekuatan- kekuatan yang mempengaruhi ketetapan hati wirausahawan tentang bagaimana
membuat keputusan sebagai seorang pemimpin adalah kekuatan kekuatan dalam situasi
kepemimpinan. Kekuatan situasi pertama melibatkan tipe organisasi dimana seorang pemimpin
bekerja.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
            Dalam lingkungan bisnis ada keterkaitan antara pengaruh kepemimpinan dengan kinerja
yang akan diperlihatkan khususnya oleh bawahannya serta kepemimpinan pun tidak terlepas dari
yang namanya kekuasaan.
            Diharapkan dengan kita mempelajari dan memahami arti kepemimpinan kita bisa
membawa dan mengarahkan diri kita serta orang lain ke arah yang hendak dituju.
Namun tidak terlepas dari itu seorang pemimpin harus selalu menjaga kehormatan dan
kewibawaannya dari sifat-sifat tidak terpuji, karena bila hal itu tidak terlaksana maka orang lain
khususnya bawahan yang anda bawa akan melihat anda sebagai orang yang gagal dan anda akan
kehilangan kewibawaan maka dari itu sifat-sifat teladan dan terpuji harus selalu ada dan tertanam
dalam diri kita.
Mengingat peran dan tugas kita di Bumi sebagai manusia ialah menjadi pemimpin, maka sudah
seharusnya kita memahami dan menjalankan tugas dan peranan tersebut dengan baik. Setidaknya
mulai dari lingkup yang terkecil, yaitu diri kita sendiri, selanjutnya ialah lingkungan sekitar kita.
Berbagai informasi mengenai kepemimpinan telah kita bahas bersama pada penjelasan-
penjelasan sebelumnya. Ada baiknya, sebagai pemimpin, kita juga mengasah kemampuan diri
untuk menjadi pemimpin yang ideal, yang tentunya dapat menjalankan tugas dengan baik dan
tegas, namun dicintai semua anggota. Ada banyak jenis dan gaya kepemimpinan yang telah
berhasil diklasifikasikan oleh para ahli. Semuanya baik, terserah kita mau memberlakukan yang
mana. Pemilihan jenis dan gaya kepemimpinan cenderung disesuaikan dengan karakter masing-
masing individu. Hal itu guna optimalisasi dan efektivitas kepemimpinan yang akan dijalankan.
3.2 Saran
            Sebagai mahasiswa, sebaiknya kita menanamkan jiwa kepemimpinan terhadap diri kita
sendiri, agar nantinya bisa menjadi pemimpin yang mempunyai jiwa kepemimpinan dan juga
mempunyai jiwa kewirausahaan.
SOAL
1. Jelaskan Pengertian Kepemimpinan ?
2. Sebutkan dan jelaskan gaya-gaya kepemimpinan ?
3. Sebutkan dan jelaskan perilaku kepemimpinan?
4. Sebutkan dan jelaskan keterampilan apa saja yang harus dimiliki di dunia wirausaha?
5. Sebutkan dan jelaskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan
organisasi menurut Keith Devis ?
6. Tiga faktor atau kekuatan utama yang mempengaruhi penentuan wirausahawan tentang perilaku
kepemimpinan mana yang akan di gunakan untuk membuat keputusan adalah?
7. Sebutkan jenis dari gaya pemimpin memberikan perintah ?
8. Jelaskan apa yang di maksud dengan etika pemimpin ?
9. Sebutkan variabel utama yang tercakup dalam kepemimpinan ?
10. Sebutkan definisi kepemimpinan menurut (Jacobs & Jacques, 1990, 281).?
JAWABAN
1. kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain ke arah pencapaian sesuatu
tujuan tertentu.
2.          Otokratis
Kepemimpinan seperti ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan
dan pengembangan strukturnya. Kekuasaan sangat dominan digunakan. Memusatkan kekuasaan
dan pengambilan keputusan bagi dirinya sendiri, dan menata situasi kerja yang rumit bagi pegawai
sehingga mau melakukan apa saja yang diperintahkan. Kepemimpinan ini pada umumnya negatif,
yang berdasarkan atas ancaman dan hukuman. Meskipun demikian, ada juga beberapa manfaatnya
antaranya memungkinkan pengambilan keputusan dengan cepat serta memungkinkan
pendayagunaan pegawai yang kurang kompeten.

         Partisipasif
Lebih banyak mendesentrelisasikan wewenang yang dimilikinya sehingga keputusan yang diambil
tidak bersifat sepihak.
         Demokrasi
Ditandai adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan
keputusan yang kooperatif. Di bawah kepemimpinan pemimpin yang demokrasis cenderung
bermoral tinggi dapat bekerjasama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri.
         Kendali Bebas
Pemimpin memberikan kekuasaan penuh terhadap bawahan, struktur organisasi bersifat longgar dan
pemimpin bersifat pasif. Yaitu Pemimpin menghindari kuasa dan tanggung – jawab, kemudian
menggantungkannya kepada kelompok baik dalam menetapkan tujuan dan menanggulangi
masalahnya sendiri.
3. A. Orientasi Tugas Pemimpin
Seorang pemimpin cenderung menunjukkan pola-pola perilaku berikut
 Merumuskan secara jelas peranan sendiri maupun stafnya.
 Menetapkan tujuan yang sukar tapi dapat dicapai, dan memberitahukan orang-orang apa yang
diharapkan dari mereka.
 Menentukan prosedur-prosedur untuk mengukur kemajuan menuju tujuan dan untuk mengukur
pencapaian tujuan itu, yakin tujuan yang dirumusakan secara jelas dan khas.
 Melaksanakan peranan kepemimpinan secara aktif dalam merencanakan, mengarahkan
membimbing dan mengendalikan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada tujuan.
 Berminat mencapai peningkatan produktifitas.
B. Orientasi Orang-Orang
Orang-orang yang kuat dalam orientasi orang cenderung menunjukkan pola sebagai berikut :
 Menunjukkan perhatian atas terpeliharanya keharmonisan dalam organisasi dan menghilangkan
ketegangan jika timbul.
 Menunjukkan perhatian kepada orang sebagai manusia dan bukan sebagai alat produksi saja.
 Menunjukkan perhatian dan rasa hormat pada kebutuhan-kebutuhan, tujuan dan keinginan,
perasaan dan ide karyawan.
 Mendirikan komunikasi timbal balik dengan karyawan.
 Mendelegasikan kekuasaan dan tanggung jawab, serta mendorong inisiatif.
 Menciptakan suasana kerjasama dan gugus kerja dalam organisasi.

4. Keterampilan konseptual
Conceptual skills adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan
seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi. Ini mencakup kemampuan manajer untuk melihat
organisasi sebagai suatu keseluruhan dan memahami hubungan antara bagian yang saling
bergantung, serta mendapatkan, menganalisa dan menginterpretasikan yang diterima dari
bermacam-macam sumber. 
 Keterampilan kemanusiaan ( Human Skills)
Human skills adalah kemampuan untuk bekerja dengan memahami, dan memotivasiorang lain, baik
sebagai individu ataupun kelompok. Manajer membutuhkan keterampilan ini agar dapat
memperoleh partisipasi dan mengarahkan kelompoknya dalam pencapaian tujuan.
 Keterampilan administrative 
Administrative skills adalah seluruh keterampilan yang berkaitan dengan perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan, kepegawaian dan pengawasan. Keterampilan ini mencakup
kemampuan untuk mengikuti kebijaksanaan dan prosedur, mengelola dengan anggaran terbatas dan
sebagainya. Keterampilan administrative ini adalah suatu perluasan dari keterampilan konsepsual.
Manajer melaksanakan keputusan-keputusan melalui penggunaan keterampilan administrative dan
kemanusiaan.
 
 Keterampilan teknik 
Technical skills adalah kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan,prosedur-prosesudr atau
teknik-teknik dari suatu bidang tertentu, seperti akuntansi, produksi, penjualan atau pemesinan dan
sebagainya. 

5. Kecerdasan
Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di atas kecerdasan
rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang lebih tinggi pula. Karena
pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
pengikutnya.

  Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial


Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal,
seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini membuat
pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam mempertahankan pendirian yang diyakini
kebenarannya.

  Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi


Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta dorongan untuk
berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan
efisien.

  Sikap Hubungan Kemanusiaan


Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya mampu
berpihak kepadanya
6. Tiga faktor atau kekuatan utama yang mempengaruhi penentuan wirausahawan tentang
perilaku kepemimpinan mana yang akan di gunakan untuk membuat keputusan adalah :
 Kekuatan dalam diri wirausaha
Wirausahawan hendaknya mengetahui empat kekuatan dalam diri mereka
Yang aan mempengaruhi ketepatan hati mereka tentang bagaimana membuat keputusan sebagai
seorang pemimpin. Kekuatan pertama adalah nilai-nilai wirausahawan , seperti arti penting
efisiensi organisasional bagi wirausahawan, pertumbuhan pribadi, pertumbuhan bawahan dan laba
perusahaan.
 Kekuatan-kekuatan pada bawahan.
Seorang wirausahawan hendaknya mengetahui-mengetahui kekuatan-kekuatanpadabawahan
yang mempengaruhi ketetapan hati dari wirausahawan tentang bagaimana membuat keputusan
sebagai seorang pemimpin.
 Kekuatan-kekuatan pada situasi atau keadaan.
Kekuatan- kekuatan yang mempengaruhi ketetapan hati wirausahawan tentang bagaimana
membuat keputusan sebagai seorang pemimpin adalah kekuatan kekuatan dalam situasi
kepemimpinan. Kekuatan situasi pertama melibatkan tipe organisasi dimana seorang pemimpin
bekerja.
7.          Directing
         Coaching
         Supporting
         Delegating

8. Etika pemimpin adalah mengungkapkan simpati, rasa hormat, dan kepedulian kepada karyawan,
kustomer, dan stakeholders yang ada di ruang lingkup kerja perusahaan. Etika pemimpin harus
menjangkau batas-batas psikologi positif melalui rasa sayang, kepedulian, perhatian, rasa hormat,
dan tanggung jawab.
9. Ada tiga variabel utama yang tercakup dalam kepemimpinan
1.Kepemimpinan melibatkan orang lain seperti bawahan atau para pengikut
2.Kepemimpinan menyangkut distribusi kekuasaan
3.Kepemimpinan menyangkut penanaman pengaruh dalam rangka mengarahkan para bawahan
10. kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada
kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan.
DAFTAR PUSTAKA
Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1983,
J. Winardi, Entrepreneur dan Entrepreneurship,  Jakarta: Kencana, 2008
Hartati Sukmini,Kewirausahaan,Palembang : Politeknik Negeri Sriwijya,2014
http://id.shvoong.com/business-management/management/2134265-keterampilan-
manajerial/#ixzz2PrtOIG4n

 http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/kepemimpinan-dalam-berwirausaha/

Anda mungkin juga menyukai