Anda di halaman 1dari 5

Nama : Juniwan Ginting

Nim : 170150109

Kelas : A1

M.K : Sistem Telekomunikasi

 1. Jaringan Konvergensi

Konvergensi merupakan integrasi yang progresif dari beberapa platform jaringan yang
berbeda untuk menyalurkan layanan yang serupa dan atau layanan-layanan yang berbeda yang
disalurkan pada platform jaringan yang sama. Konvergensi adalah bersatunya layanan
telekomunikasi, teknologi informasi, da penyiaran. Penyelenggaraan jasa telekomunikasi
merupakan kegiatan penyediaan atau pelayanan jasa telekomunikasi yang memungkinkan
terselenggaranya telekomunikasi melalui media apa aja, termasuk TV, siaran, radio dan multimedia.
Konvergensi yang sempurna terjadi pada jaringan masa depan. Dalam era konvergensi semua
instrumen jaringan berbasis IP atau packet-based network. Aplikasi dan layanan akan terpisah dari
jaringan transport / core. Di sisi lain, jaringan akan bersifat terbuka, jaringan pita lebar terintegrasi,
serta jaringan ubiquitous. Sedangkan network intelligence
terdistribusi.Sumber: http://www.google.com/pengantar narasi draft roadmap tik.doc

 kovergensi jaringan: terdapat suatu sistem jaringan tingkat atas yang menjadi manajemen
dan pengendali dari semua jenis platform jaringan sehingga ke depan akan menjadi jaringan
yang seamless (tanpa batas), fleksibel dan terintegrasi berbasis Internet Protokol(IP). Sehingga
semua layanan informasi dan komunikasi akan dilewatkan melalui satu saluran bersama.
Sumber: http://www.google.com/asaku Konvergensi dan Keuntungan Masyarakat.mht

      Menurut Dirjen Postel, Basuki Yusuf Iskandar dalam Workshop Nasional Konvergensi Jaringan
dan Layanan Telekomunikasi tanggal 9 Desember 2009 di Grha Citra Caraka, sesungguhnya
konvergensi tidak terbatas pada level jaringan, tetapi juga terjadi pada level layanan. Konvergen
dalam hal ini adalah menyatukan berbagai aplikasi atau layanan telekomunikasi dan broadcast ke
dalam satu (single) media sehingga dengan satu jenis media pelanggan dari penyelenggara jasa
dalam menikmati berbagai jenis konten layanan seperti triple play (teleponi, video dan text
termasuk di dalamnya layanan streaming broadcast dan video on-demand)
maupun Quad play ketika andalannya adalah teknologi akses tanpa kabel
(wireless).Sumber: http://www.google.com/asaku Konvergensi dan Keuntungan Masyarakat.mht

Uni Eropa mendefinisikan konvergensi sebagai “kemampuan jaringan dengan platform yang
berbeda untuk membawa tipe layanan dan aplikasi yang pada dasarnya mirip.”jika andalannya
adalah teknologi akses tanpa kabel (wireless).Sumber:  http://www.google.com/Future Indonesia
Telco.mht
 International Telecommunication Union (ITU) pada tahun 2006 mendefinisikan
konvergensi sebagai berikut: “Kemampuan jaringan yang berbeda-beda untuk membawa layanan
yang serupa (seperti: voice over Internet Protocol (VoIP) atau suara melalui switched network,
video melalui televisi kabel atauAsynchronous Digital Subscriber Line (ADSL) atau, kemungkinan
lain, kemampuan untuk memberikan berbagai layanan melalui jaringan tunggal seperti yang
disebut triple play” Sumber: http://www.google.com/Future Indonesia Telco.mht

      Secara umum, konvergensi adalah kemampuan atau proses integrasi berbagai teknologi yang
meliputi perangkat keras/terminal (hardware), perangkat lunak (software), isi (content), jaringan
(network), dan layanan (service). Sumber:  http://www.google.com/Future Indonesia Telco.mht

   Konvergensi: Seluruh fasilitas yang ada, pada saat yang bersamaan bergabung menjadi perangkat
alur kerja sehingga memungkinkan penggabungan-penggabungan kerja

Misalnya : Scan, e-mail, cetak, fax, copy berada dalam satu mesin Konica Minolta

HP yang bisa MP3, Email, Kamera, Video, Reminder, Game, SMS, MMS dll

Sumber: http://www.google.com/konvergensi.ppt

      Secara definitif konvergensi dapat disimpulkan sebagai bersatunya layanan telekomunikasi,


teknologi informasi, dan teknologi penyiaran/penerbitan.

Sumber: http://www.google.com/Konvergensi Dan Peran Masyarakat Berpengetauan – a knoll by Hi


I’m Atmonadi.mht
1.1 Teknologi yang Mendukung Konvergensi

1. Fixed vs Nirkabel

Dari sisi teknologi, semakin banyak pilihan yang bisa didapatkan oleh masyarakat pengguna
untuk mendapatkan layanan telekomunikasi yang sesuai dengan kebutuhan dan budget belanja
bulanan. Karena dihadapkan dengan berbagai macam pilihan, seringkali pula teknologi yang
digunakan saling melengkapi sesuai dengan kebutuhan sehari-hari sehingga kadang-kadang
seseorang mempunyai beberapa nomor yang digunakan sesuai dengan situasi dan kondisinya.

2. Fixed

Layanan fixed phone atau yang biasa disebut sebagai POTS (Plain Old Telephone System) yang
sudah lebih awal disediakan oleh operator incumbent, agaknya sudah mulai dilihat sebelah mata
oleh masyarakat pengguna dan operator lain  yang baru muncul belakangan. Tetapi dengan
ditemukannya teknologi xDSL, ternyata keterbatasan layanan fixed phone yang menggunakan
teknologi akses tembaga yang konvensional masih dapat ditingkatkan untuk layanan
komunikasi data secara simultan sampai dengan bandwidth 2 Mbps.

3. xDSL

Secara signifikan teknologi xDSL dapat meningkatkan kemampuan akses jaringan tembaga dari
layanan POTS eksisting menjadi akses tembaga untuk layanan Broadband Multimedia, Internet
bahkan TV berbasis IP yang dapat terkoneksi setiap saat ke rumah-rumah, atau populer dengan
sebutan Layanan Triple Play. Dengan menambahkan perangkat modem Wireless bahkan dapat
digunakan sebagai akses point Wi-Fi di rumah sehingga kelompok intermediate user yang sudah
melek internet dapat menggunakan handset smartphone ataupun PDA-phone nya untuk sekedar
browsing, chatting atau pun melakukan voice call menggunakan layanan VOIP gratis di
internet, sehingga kemungkinan bisa segera bertransformasi menjadi Layanan Quad (4)
Play.Kedepan masyarakat juga akan dapat menggunakan jaringan akses tembaga yang
sebelumnya berbasi POTS, menjadi layanan dengan teknologi yang lebih advance seperti
ADSL2+ yang menawarkan bandwith yang lebih besar dengan biaya yang akan semakin murah.

4. Metro Ethernet

Teknologi Metro Ethernet dengan kapasitas bandwidth yang sangat besar sampai dengan orde
GigaBit mungkin akan segera dapat dinikmati oleh kelompok advanced user, yang kebanyakan
adalah eksekutif dan pebisnis yang mungkin bertempat tinggal di apartemen atau di perumahan
mewah yang mempunyai daya beli yang tinggi.

Sehingga layanan berbasis IP Phone dengan fitur seperti video-phone dan layanan interaktif
lainnya dapat dilakukan, begitupun dengan sarana hiburan yang dapat menggunakan IP-TV dan
Video on Demand, serta fasilitas lainnya yang dapat ditumpangkan ke jaringan IP seperti IP-
Video Surveillence dan  kelengkapan Smart Home lainnya yang berbasis IP.

5. Nirkabel / Wireless             

Terminologi nirkabel/wireless sebenarnya sangat luas jika mau diterjemahkan secara teknologi
keseluruhannya, tetapi dalam bisnis telekomunikasi yang dikenal secara luas oleh masyarakat
pengguna telekomunikasi adalah teknologi telekomunikasi selular berbasis GSM, dan atau
CDMA. Selain itu teknologi Wi-Fi atau Hotspot juga sudah mulai banyak disediakan oleh
operator telekomunikasi selain oleh ISP (Internet Service Provider) sebagai komplementari
layanan telekomunikasi dasar mereka, kalau tidak mau disebut sebagai konvergensi layanan
operator telekomunikasi.

6. GSM

Saat ini layanan telekomunikasi dasar yang sudah dapat dinikmati luas oleh masyarakat
pengguna layanan telekomunikasi berbasis GSM adalah layanan GSM Generasi ke 2.5 (2.5 G),
yang dilengkapi akses GPRS untuk keperluan koneksi internet dan data (multimedia) dengan
kecepatan dan bandwidth yang terbatas. Sedangkan teknologi GSM generasi ke-3 (3G), masih
dalam taraf percobaan sebelum resmi di jual ke masyarakat pengguna layanan telekomunikasi,
dengan kecepatan dan bandwidth yang dapat mencapai 2 Mbps, sehingga  diharapkan dapat
menghadirkan layanan video-call interactive dan layanan multimedia dan internet berkecepatan
tinggi. Mahalnya tarif GPRS bagi kebanyakan masyarakat pengguna layanan telekomunikasi
GSM di Indonesia, juga masih menyisakan keraguan bagi masyarakat pengguna terhadap tarif
layanan 3G yang akan segera diluncurkan, yang belum tentu lebih murah daripada tarif GPRS
sebelumnya.

7. CDMA

Meskipun baru muncul belakangan, tetapi layanan telekomunikasi berbasis CDMA ini sudah
dapat menyajikan layanan komunikasi data dan internet sekelas GSM 2.5G pada teknologi
CDMA 1X-2000, dan layanan komunikasi data dan internet sekelas GSM 3G pada teknologi
CDMA EV-DO dan EV-DV. Secara perlahan teknologi ini mulai diminati masyarakat karena
tarif-nya yang sangat  murah karena diposisikan sebagai layanan telekomunikasi fixed wireless
(limited mobility) dengan tarif layanan komunikasi data dan internet yang juga lebih murah dari
tarif GPRS pada GSM. Sayangnya, tidak banyak vendor yang menawarkan handset kelas high-
end dengan fitur yang mendukung layanan konvergensi komunikasi data dan suara dengan
teknologi CDMA dan masih mahalnya handset CDMA dibandingkan dengan GSM sehingga
kemungkinan ikut mempengaruhi jumlah masyarakat pengguna yang memanfaatkan 
konvergensi layanan pada teknologi CDMA ini.

8. WiFi

Selain kedua teknologi wireless/seluler yang sudah banyak  dipakai luas oleh masyarakat
pengguna layanan telekomunikasi di Indonesia, teknologi WiFi baru dipakai sebagai layanan
komplementer oleh beberapa operator telekomunikasi sebagaI layanan yang mendukung ke arah
konvergensi teknologi, selain sebagai trend gaya hidup yang semakin dikenal seiring
bertambahnya jumlah pusat perbelanjaan dan kafe yang menawarkan akses WiFi gratis maupun
berbayar. Sayangnya teknologi ini tidak dapat dikembangkan secara massal dan terbuka karena
regulasi yang mengatur penggunaan frekwensi WiFi (2.4 GHz) secara terbatas baik secara
jangkauan maupun penggunaannya untuk kepentingan komersial.

9. WiMax

Teknologi yang kelihatannya akan menjadi momok menakutkan bagi para operator
Telekomunikasi dan ISP (Internet Service Provider) adalah teknologi WiMax, yang pada
dasarnya mirip dengan teknologi WiFi tetapi dengan jangkauan sinyal frekuensi yang lebih luas.
Sehingga jika teknologi ini sudah tergelar, maka siapapun dapat menggunakannya untuk
mendapatkan koneksi data dan internet, bahkan dapat digunakan untuk menggunakan panggilan
VOIP kemanapun dengan menggunakan VOIP handset yang terkoneksi dengan operator VOIP
seperti Skype. Sehingga ada yang menyebutkan bahwa teknologi WiMax adalah layanan
telekomunikasi generasi ke-4 (4G), yang mendukung konvergensi layanan telekomunikasi dan
data secara lebih nyata.  Bahkan iklim ’konvergensi’ ini juga dirasakan dari sisi bisnis, sehingga
kalangan pengusaha ISP sejak dini meng-klaim bahwa mereka lebih berhak untuk mendapatkan
lisensi WiMax daripada operator Telekomunikasi. Padahal selama ini tanpa disadari oleh
kalangan ISP, para operator Telekomunikasi selama ini juga sudah berperan sebagai ISP.
Sehingga kedepan kelihatan bahwa bisnis ISP juga tidak bisa dilepaskan dari bisnis operator
Telekomunikasi sebagai revenue generator dan layanan pendukungnya.

Sumber: http:// www.google.com/Blubug’s Blog/ Blog Archive/ Konvergensi Telekomunikasi

Anda mungkin juga menyukai