Oleh
NAMA NIM
Abdul Khalik Mihfa Al Miraj 24052120001
Oleh
NAMA NPM
Abdul Khalik Mihfa A 24052120001
Menyetujui,
Project Manager Pembimbing Lapangan
OS2103022 OS2008024
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Ketua Program Studi
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis bisa menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) beserta laporannya di PT. Indo Human Resource
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dimulai dari tanggal 3 Juli sampai 1
Agustus 2023. Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini memiliki judul “Analisis
Swap Modul Baseband 5216 ke Modul Baseband 6631 dari Segi Kapasitas
Throughput ”
Penulis menyadari bahwa pelaksanaan PKL ini tidak akan berjalan dengan
baik tanpa bimbingan, bantuan serta dukungan moral dari berbagai pihak. Maka
dari itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah menjaga dan melindungi penulis selama
melaksanakan proses Praktek Kerja Lapangan di PT. Indo Human
Resource;
2. Dua orang paling berjasa dalam hidup saya, Mamah Siti Masitoh dan Bapak
Asep Mihfa yang selalu memberikan bantuan dalam bentuk moral, material,
do’a serta semangat selama menjalani prkatek kerja lapangan hingga
penyusunan laporan ini;
3. Bapak Drs. H. Muchtar, M.Si., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas;
4. Ibu Helfy Susilawati, S.Pd., M.T., selaku Ketua Program Studi Fakultas
Teknik Universitas Garut;
5. Bapak Bambang Sugiarato, S.T., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Praktek
Kerja Lapangan di PT. Indo Human Resource;
6. Bapak dan Ibu staf akademik Fakultas Teknik Universitas Garut;
7. Bapak Treska Yudha, selaku Project Manager di PT. Indo Human Resource;
8. Bapak Thria Soni Agustin, selaku pembimbing lapangan di PT. Indo Human
Resource;
9. Bapak dan Ibu staf PT. Indo Human Resource;
10. Khalid Hasbi Mihpa Hambali, S.Kom., terima kasih atas do’a dan
dukungannya;
iii
11. Serta tidak lupa penulis uacapkan terima kasih banyak kepada rekan –rekan
seperjuangan yang telah saling memberikan dukungan, bail saat Praktek
Kerja Lapangan maupun saat penyusunan laporan ini.
Semoga Allah swt senantiasa membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda
atas segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan. Aamiin.
Harapan penulis, semoga laporan ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan
untuk para pembaca dan juga bagi penulis. Akhir kata, Penulis menyadari laporan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat penulis nantikan demi kesempurnaan
dalam pembuatan laporan dimasa yang akan datang.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ........................................................................................ 2
1.4 Tujuan Praktek Kerja Lapangan ................................................................. 2
1.4.1 Tujuan Umum ..................................................................................... 2
v
3.2.2 Teori ................................................................................................. 22
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Nilai Throughput ............................................................................... 21
Tabel 3. 2 Ukuran Baseband 5216 ...................................................................... 29
Tabel 3. 3 Kapasitas Baseband 5216 .................................................................. 29
Tabel 3. 4 Baseband 5216 Interface ................................................................... 29
Tabel 3. 5 Ukuran Baseband 6331 ...................................................................... 33
Tabel 3. 6 Baseband 6631 Interface ................................................................... 34
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Struktur Organisasi PT. Indo Human Resource ................................ 5
Gambar 2. 2 Lokasi PT. Indo Human Resource area BECIKAR........................... 5
Gambar 2. 3 Kantor PT. Indo Human Resource area BECIKAR .......................... 6
Gambar 2. 4 Logo PT. Indo Human Resource ...................................................... 6
Gambar 2. 5 Jadwal Kerja .................................................................................... 9
Gambar 3. 1 Bracket Baseband 6631 .................................................................. 11
Gambar 3. 2 Kabel Grounding ........................................................................... 12
Gambar 3. 3 L support ....................................................................................... 12
Gambar 3. 4 Pin Kabel ....................................................................................... 12
Gambar 3. 5 Posisi Kabel Power ........................................................................ 13
Gambar 3. 6 Koneksi Kabel Power .................................................................... 13
Gambar 3. 7 Setting IP Laptop ........................................................................... 14
Gambar 3. 8 Setting SFTP Server ....................................................................... 15
Gambar 3. 9 Log In AutoIntegration .................................................................. 15
Gambar 3. 10 Download File ............................................................................. 16
Gambar 3. 11 Proses Integrate ........................................................................... 16
Gambar 3. 12 Log In Moshell............................................................................. 17
Gambar 3. 13 Emergency Access........................................................................ 17
Gambar 3. 14 Script Transport Network ............................................................. 18
Gambar 3. 15 Script Backup............................................................................... 18
Gambar 3. 16 Kondisi Fisik Modul Baseband 5216 ............................................ 19
Gambar 3. 17 Kondisi Fisik Modul Baseband 6631 ............................................ 20
Gambar 3. 18 Model Sistem Komunikasi Bergerak Seluler ................................ 23
Gambar 3. 19 Logo Cygwin ............................................................................... 26
Gambar 3. 20 Baseband 5216 ............................................................................. 28
Gambar 3. 21 Baseband 6631 ............................................................................. 32
Gambar 3. 22 Interface Baseband 6631 .............................................................. 32
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Surat Peromohonan Izin Praktek Kerja Lapangan
Lampiran 2: Surat Persetujuan Permohonan PKL
Lampiran 3: Berita Acara Pelaksanaan PKL
Lampiran 4: Tabel Kegiatan Pelaksanaan PKL
Lampiran 5: Simulasi Commisioning Baseband 5216
Lampiran 6: Kunjungan ke Lapangan
Lampiran 7: Mentoring Project XL
Lampiran 8: Penyerahan Plakat
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Peran telekomunikasi bergerak, khususnya sistem komunikasi seluler dirasakan
semakin dibutuhkan keberadaanya. Dengan adanya sistem komunikasi seluler ini
memungkinkan pelanggan yang bergerak dapat dihubungkan dengan pelanggan
non bergerak atau pelanggan bergerak lainnya. Lebih dari itu, pelanggan tidak
hanya bergerak dalam satu cakupan area komunikasi saja, namun bisa ke area
manapun sesuai dengan kebutuhan [1].
Pada dasarnya teknologi seluler merupakan hasil pengembangan dari teknologi
radio yang dikombinasikan dengan teknologi telepon. Dari kombinasi ini dihasilkan
teknologi telekomunikasi seluler dengan pirantinya yang bersifat wirelles (tanpa
kabel), portable (mudah dibawa) dan mobile (dapat dibawa berpindah tempat) [2].
Sistem komunikasi seluler mengandalkan baseband sebagai bagian penting
dalam pemrosesan sinyal dan pengiriman informasi antara pemancar dan penerima.
Baseband unit merupakan komponen dari BTS yang pada intinya menyebabkan
BTS dapat berkomunikasi dengan Base Station Control (BSC) [3].
Dalam bidang industri, terdapat berbagai jenis baseband yang dikembangkan
oleh produsen yang berbeda misalnya modul baseband yang di produksi oleh
perusahaan Ericsson. Perusahaan Ericsson sudah banyak memproduksi berbagai
macam jenis – jenis baseband diantaranya adalah baseband 5212, baseband 5216,
baseband 6630, baseband 6631, dan lain-lain.
Pada Site Adiarsa Barat Karawang, modul baseband yang digunakan
sebelumnya adalah modul baseband 5216. Kemudian dilakukan penggantian ke
modul Baseband 6631. Hal ini disebakan karena berbagai faktor seperti kekuatan
sinyal yang dihasilkan, efisiensi penggunaan daya, kualitas sinyal, keandalan,
kompatibilitas dengan standar komunikasi yang ada, dan kemampuan untuk
mengatasi gangguan atau distorsi dalam saluran komunikasi.
Oleh karena itu, dalam laporan praktek kerja lapangan ini akan dibahas
mengenai “Analisis Swap Modul Baseband 5216 ke Modul Baseband 6631 dari
Segi Kapasitas Throughput ”, sehingga dapat membuat keputusan yang lebih
terinformasi dalam memilih baseband yang sesuai dengan kebutuhan, serta
1
memahami potensi keunggulan dan batasan yang dimiliki oleh masing-masing
baseband tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah pada laporan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah:
1. Bagaimana cara instalasi modul baseband 6631?
2. Bagaimana cara commisioning modul baseband 6631?
3. Bagaimana implementasi swap modul baseband 5216 ke modul baseband
6631?
4. Bagaimana hasil dari pergantian modul baseband yang telah dilakukan
swap?
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah pada Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah:
1. Modul baseband yang di analisa adalah modul baseband 6631 pada site
Adiarsa Barat Karawang.
2. Analisa yang dilakukan hanya analisa mengenai instalasi,
commisioning, dan perhiyungan dari segi kapasitas throughput.
3. Data-data pengukuran yang digunakan adalah data yang diambil dari
site Adiarsa Barat Karawang dan diperoleh dari divisi NDO.
1.4 Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Tujuan dari Praktek Kerja Lapangan ini diantaranya sebagai berikut:
1.4.1 Tujuan Umum
1. Mahasiswa dapat menambah wawasan dalam bekerja dan juga
mengenal serta mengetahui dunia kerja yang sesunguhnya.
2. Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dikampus saat
berada di lapangan.
3. Mahasiswa dapat membantu perusahaan dalam pekerejaan, sehingga
mempermudah dan menguntungkan semua pihak.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui bagaimana cara instalasi modul baseband 6631.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara commisioning modul baseband
6631.
2
3. Untuk mengetahui implementasi swap modul baseband 5216 ke modul
Baseband 6631.
4. Untuk mengetahui hasil dari pergantian modul baseband yang telah
dilakukan swap.
1.5 Manfaat Praktek Kerja Lapangan
Manfaat yang diperoleh dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) diantaranya
sebagai berikut:
1.5.1 Manfaat Bagi Mahasiswa
1. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam penerapan teori ke dalam
praktik dunia kerja sehingga mahasiswa dapat mengembangkan ilmu
yang diperoleh pada saat perkuliahan
2. Memperluas wawasan, pengetahuan, kemampuan, keterampilan, serta
pengalaman mahasiswa dalam dunia kerja
3. Melatih mental, displin, serta tanggung jawab pada setiap pekerjaan
yang ada
4. Belajar mengenal dinamika dan kondisi nyata dunia kerja pada uni-unit
kerja, baik dalam lingkungan pemerintah maupun perusahaan.
1.5.2 Manfaat Bagi Universitas Garut
1. Sebagai sarana terjalinnya hubungan baik antara Universitas Garut
dengan perusahaan.
2. Menilai kemampuan mahasiswa dalam mengimplementasikan teori ke
dalam praktik.
3. Memperoleh deskripsi nyata mengenai institusi sebagai bahan informasi
untuk mengembangkan kurikulum yang ada.
4. Memperoleh deskripsi perbandingan mengenai kesiapan mahasiswa
dalam menghadapi dunia kerja
1.5.3 Manfaat Bagi Perusahaan
1. Sebagai sarana untuk terjalinnya hubungan baik antara perusahaan
dengan Universitas Garut.
2. Merealisasikan salah satu fungsi perusahaan dalam proses
pengembangan pengembangan di bidang pendidikan
3
3. Menumbuhkan kerja sama yang saling mengntungkan antara program
kerja perusahaan dengan program praktek kerja lapangan yang
dilakukan oleh mahasiswa
4
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Struktur Organisasi
Struktur organisasi di PT. Indo Human Resource dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:
5
Gambar 2. 3 Kantor PT. Indo Human Resource area BECIKAR
6
2.2.3 Visi dan Misi
PT. Indo Human Resource memiliki Visi dan Misi sebagai berikut:
Visi:
Menjadi penyedia butik layanan di area sumber daya manusia
dengan memberikan solusi terbaik secara konsisten terhadap
klien.
Misi:
Menciptakan inspirasi, mengelola dinamika, dan meraih
realisasi hubungan industrial yang matang dan cerah.
2.2.4 Deskripsi Pekerjaan
1. Task Base Services
Task Base Services merupakan layanan yang menyediakan karyawan
kontrak untuk kategori keputusan non strategis untuk ditempatkan di kantor
klien (sebagai karyawan leasing) di bawah pengawasan PT. Indo Human
Resource. Kategori tersebut meliputi ressepsionis, pengemudi, keuangan,
administrasi, penjualan, sekretaris,dll [4].
Layanan outsourcing meliputi:
Proses perekrutan;
Menangani layanan penggajian;
Layan pembayara ketiga;
Mengelola perlindungan penih bagi karyawan dengan program
asuransi kesehatan.
2. Training Center dan Consultancy
Training Center dan Consultancy merupakan layanan yang
menyediakan pelatihan pengembangan sumber daya manusia yang sangat
baik, untuk teknik inti dan softskill. Pelatihan ini telah terlibat dalam
beberapa proyek konsultasi dengan mitra kelas dunia dan telah menerapkan
banyak teknik konsultasi kontemporer di berbagai industri. Training Center
dan Consultancy secara rutin mengadakan public training, workshop, atau
seminar dengan mata pelajaran khusus dan menyelenggarakan acara seperti
job fair yang bermitra dengan perusaahaan komunitas utama juga mengatur
acara berdasarkan kebutuhan klien [4].
7
3. Jalur kerja.com
www.jalurkerja.com (Jkcom) adalah jembatan baru antara karyawan
dan perusahaan sebagai portal pekerjaan, Jkcom dimaksudkan untuk
memperkuat basis data (baik karyawan maupun perusahaan) unutk layanan
outsourcing dan pencairan eksekutif. Berbeda dengan job portal lainnya,
Jkcom tidak hanya berbasis IT tetapi juga didukung oleh HR service yang
dilakukan CHR sebagai tulang punggungnya kemudian merupakan
integrasi IT dan HR service.Keunikan dari Jkom adalah perusahaan dapat
mendaftar sebagai anggota dan memposting lowongan kerja secara gratis
[4].
4. INDOTTECH (Telecommunication Technology)
INDOTTECH merupakan jenis peyedia layanan telekomunikasi.
Adapun visi dan misi dari INDOTTECH adalah sebagai berikut:
Visi:
Penyedia layanan butik di area telekomunikasi dengan
memberikan solusi terbaik dengan memberikan solusi terbaik
secara konsisten kepada klien.
Misi:
Menyediakan layanan telekomunikasi end to end yang handal;
Memimpin dalam penyediaan layanan dan inovasi,
kesederhanaan dan kualitas;
Memberikan kontribusi yang berharga untuk keberhasilan
pencapaian tujuan proyek pelanggan.
Produk dan Layanan:
Layanan manajemen proyek;
Penyediaan layanan ahli telekomunkasi;
Desain dan pengoptimalan jaringan;
Implementasi telekomunikasi;
Layanan terkelola;
Audit kualitas.
5. INDO HEIGHT (Pelatihan dan Pembinaan K3)
8
INDO HEIGHT merupakan sebuah pelatihan pembinaan dan sertifikasi
K3 pekerja pada ketinggian. Fasilitas yang disediakaan pada pelatihan
pembinaan dan sertifikasi K3 diantaranya sebagai berikut:
Sertifikat Kemnaker RI;
Lisensi Kemnaker RI;
Modul;
Peminjaman perlatan APJP;
Clasroom untuk evaluasi Kemnaker.
2.3 Jadwal Kerja
Waktu pelaksanaan : 3 Juli 2023 – 1 Agustus 2023
Tempat Pelaksanaan : PT. Indo Human Resource, area BECIKAR
Jadwal kerja Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Indo Human Resource
adalah sebagai berikut:
Keterangan:
Hari rabu di isi oleh kegiatan mentoring
9
BAB III
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
3.1 Permasalahan yang ditemukan
Dalam konteks sistem komunikasi seluler, terdapat beberapa jenis modul
baseband yang digunakan. Pemilihan jenis baseband yang tepat tergantung pada
kebutuhan komunikasi dan karateristik sistem yang digunakan. Setiap jenis
baseband memiliki kelebihan dan kelemahan yang harus dipertimbangkan dalam
merancang dan mengimplementasikan sistem komunikasi yang efisien dan andal.
Pada Site Adiarsa Barat Karawang, modul baseband yang digunakan
sebelumnya adalah modul baseband 5216. Kemudian dilakukan penggantian ke
modul baseband 6631. Salah satu faktor yang mempengaruhi pergantian jenis
modul baseband ini adalah perbedaan dalam kinerja antara baseband 5216 dan
baseband 6631. Hal ini dapat mencakup perbedaan dalam kekuatan sinyal yang
dihasilkan, sensitivitas terhadap gangguan atau distorsi, atau pemulihan dalam
pengiriman dan penerimaan data. Faktor komersial juga dapat menjadi
pertimbangan penting dalam pergantian modul baseband. Perbedaan harga antara
baseband 5216 dan baseband 6631 dapat mempengaruhi keputusan yang diambil,
terutama dalam proyek dengan anggaran terbatas.
3.2 Pembahasan
3.2.1 Analisa Permasalahan di Tempat PKL
Layanan komunikasi saat ini sangat beragam seiring dengan kebutuhan
masyarakat akan percepatan dalam pertukaran informasi. Keragaman komunikasi
ini tidak hanya terbatas pada alat komunikasinya saja, tetapi meliputi operator
penyedia layanan komunikasi tersebut, terutama pada layanan-layanan komunikasi
yang berbasis seluler.
Perjalanan dan perkembangan sistem seluler memiliki beberapa tantangan
salah satunya kepadatan traffik dan kualitas jaringan menjadi tantangan utama bagi
pihak operator. Hal ini timbul karena semakin meningkatanya kebutuhan akan
komunikasi seluler hingga berdampak pada meningkatnya traffik dari pengguna
suatu sistem telepon bergerak yang berbasis teknologi seluler.
Adapun cara yang harus dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah
dengan dilakukanya swap modul baseband sehingga BTS dapat berjalan dengan
10
baik. Pada site Adiarsa Barat Karawang, modul baseband yang digunakan
sebelumnya adalah modul baseband 5216 kemudian dilakukan penggantian ke
modul baseband 6631. Baseband 6631 memiliki kapasitas yang tinggi dan fleksibel
untuk 2G, 3G, 4G, 5G untuk site dengan permintaan traffik yang tinggi.
3.2.1.1 Instalasi Modul Baseband 6631
Instalasi modul baseband pada perangkat komukasi seluler dapat bervariasi
tergantung pada jenis perangkat dan modul yang digunakan. Pada site Adiarsa Barat
Karawang, modul baseband yang di instalasi adalah modul baseband 6631 di
enclosure 6150.
Langkah – langkah instalasi baseband 6631 di enclosure 6150 adalah
sebagai berikut:
1. Persiapkan perangkat dan alat yang dibutuhkan seperti obeng , kunci pas
10, kunci L T 20, tang potong, crimping, , avo meter
2. Matikan perangkat, pastikan perangkat dalam kondisi off sebelum
memulai proses instalasi. Ini menghindari kemungkinan kerusakan pada
perangkat dan melindungi dari risiko listrik.
3. Mundurkan bracket baseband 6631 satu step ke belakang
4. Pasang kabel grounding pada bracket baseband 6631 bagian kiri (kabel
grounding tidak perlu dipasang jika baseband 6631 dipasang di dalam
Enclosure / RBS Ericsson).
11
Gambar 3. 2 Kabel Grounding
5. Pasang L support baseband dan beri space satu lubang di atas baseband
6631.
Gambar 3. 3 L Support
12
Gambar 3. 5 Posisi Kabel Power
- Koneksi kabel power MU atau baseband menggunakan sekun
(pin shoe) dan heat shrink
13
memastikan bahwa segala sesuatunya berjalan sebagaimana mestinya dan
meminimalkan risiko kegagalan atau masalah selama operasional.
Adapun alat- alat yang harus di siapkan sebelum melakukan commisioning
modul baseband 6631 antara lain sebagai berikut:
1. Laptop;
2. RJ -45 LAN cable straight;
3. Web browser (Firefox atau Chrome);
4. SFTP application;
5. Software Moshell (minimal Moshell 17.oe).
File konfigurasi baseband:
1. RBS summary script;
2. Site basic script;
3. Site equipment script;
4. Transport network script;
5. Radio network script.
Setelah semua alat-alat dan file konfigurasi sudah lengkap, langkah
selanjutnya adalah proses commisioning. Langkah – langkah untuk melakukan
commisioning baseband 6631 adalah sebagai berikut:
1. Hubungkan Laptop ke port LMT baseband menggunakan kabel RJ45
2. Setting IP laptop
- IP baseband 6631: 169.254.2.2;
- IP laptop: 169.254.2.1
14
4. Setting SFTP server
- IP Address : 169.254.2.1
- User : ftp atau rbs
- Password : ftp atau rbs
15
6. Tekan tombol “Download file” hingga unduhan selesai. Proses
download akan muncul di log AutoIntegration
16
9. Buka aplikasi Moshell, masuk ke RBS menggunakan IP default:
169.254.2.2.
17
!ssh-oPubKeyAuthentication=no-o UserKnownHostsFile=/dev/null
-o ForwardX11=no -p <port_netconfssh> rbs@169.254.2.2 -s
netconf < filename.xml
18
Site Adiarsa Barat Karawang, swap yang dilakukan adalah swap modul baseband
yang awalanya menggunakan modul baseband 5216 kemudian di swap oleh modul
baseband 6631.
Berikut ini adalah hasil implementasi swap modul baseband 5216 ada site
Adiarsa Barat Karawang:
1. Kondisi modul baseband 5216 sebelum dilakukan pergantian (swap)
19
Gambar 3. 17 Kondisi Fisik Modul Baseband 6631
Keterangan:
1. Port A, jalur koneksi kabel optik ke RRU 2219 B8 GL9
sector 1
2. Port B, jalur koneksi kabel optik ke RRU 2219 B8 GL9
sector 2
3. Port C, jalur koneksi kabel optik ke RRU 2219 B8 GL9
sector 3
4. Port D, jalur koneksi kabel optik ke RRU 6626 B1B3 data 1
sector 1/2/3
5. Port E, jalur koneksi kabel optik ke RRU 6626 B1B3 data 1
sector 1/2/3
6. Port TN E, koneksi ke TRM untuk melakukan switch dari
baseband ke transmisi
7. Port Alarm, koneksi ke alarm external dan koneksi ke rbs
8. Port power baseband 6631, koneksi ke mcb dan bashabar 16
A
9. Port LMT, digunakan untuk commisioning
20
3.2.1.4 Hasil Pengukuran
Pergantian modul baseband pada perangkat dapat memberikan beberapa
manfaat tergantung pada situasi dan kebutuhan pengguna. Berikut adalah beberapa
hasil pengukuran dari pergantian modul baseband:
1. Throughput
Throughput yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur
dalam bps (bit per second). Throughput adalah jumlah total kedatangan
paket yang sukses yang diamati pada tujuan selama interval waktu tertentu
dibagi oleh durasi interval waktu tersebut [7]. Berikut ini hasil nilai
throughput yang didapatkan di Site Adiarsa Barat Karawang.
Tabel 3. 1 Nilai Throughput
21
Achieve value = 10 Mhz
c. Cell Id = 23
Target value = Refer National Data Base (merujuk pada
nasional data base yang hanya bisa di akses oleh
perusahaan Ericsson)
Achieve value = 10 Mhz
3. Latency
Latency merupakan waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak
dari asal ke tujuan. Latency dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik,
congesti atau juga waktu proses yang lama [7]. Berikut ini nilai-nilai latency
yang didapatkan pada site Adiarsa Barat Karawang diantaranya sebagai
berikut:
a. Cell Id = 21
Target value = < 60 ms
Achieve value = 32 ms
b. Cell Id = 22
Target value = < 60 ms
Achieve value = 31 ms
c. Cell Id = 23
Target value = < 60 ms
Achieve value = 29 ms
Berdasarkan data-data di atas, nilai latency dapat di kategorikan
sangat bagus karena nilai yang didapatkan < 150 ms.
3.2.2 Teori
3.2.2.1 Konsep Sitem Komunikasi Bergerak
Komunikasi seluler adalah komunikasi antara dua perangkat terminal
dengan satu atau kedua lokasi yang berbeda. Dalam hal ini, perubahan
dimaksudkan untuk terjadi pada sistem komunikasi radio yang tidak
menggunakan kabel sebagai media transmisi data (nirkabel). Sifat dari sistem
komunikasi seluler ini adalah kemampuan klien untuk bergerak bebas di dalam
dalam area layanan dan dapat terus berkomunikasi tanpa gangguan.
22
Dari segi jangkauan, sistem komunikasi bergerak dapat dibedakan yaitu
sistem konvensional dan sistem seluler. Pada sistem konvensional, BSC
mencakup wilayah yang luas (large area). Keuntungan dari sistem ini adalah
relatif mudah untuk dihubungkan, dimuat, dan dikirim. Sedangkan
kekurangannya adalah kapasitas layanan terbatas sehingga daya transmisi
harus tinggi dan antena harus tinggi. Selain itu, cakupan area dibatasi oleh
kelengkungan bumi. Jika pelanggan berada di tengah percakapan dan
meninggalkan area layanan, percakapan terputus karena dia tidak memiliki
kesempatan untuk berpindah saluran dan harus melakukan percakapan lain.
Untuk mengatasi kekurangan sistem konvesional ini, diciptakan sistem
seluler. Dimana dalam sistem ini layanan dibagi menjadi beberapa area
cakupan yang lebih kecil (multizona) yang disebut sel. Setiap sel dilayani oleh
BTS, dan BTS terhubung ke BTS setiap sel dan dikendalikan oleh BSC. Prinsip
dasar arsitektur sistem seluler adalah:
1. Pemancar memiliki transmisi rendah dan jangkauan kecil;
2. Menggunakan prinsip pengulangan frekuensi (frequency reuse);
3. Pembelahan sel (cell splitting) menjadi sel-sel yang penuh dengan
klien.
23
perangkat switching atau biasa disebut MSC yang berfungsi untuk melakukan
penyambungan baik ke terminal yang masih dalam satu jaringan atau Public
Land Mobile Network (PLMN) sendiri ataupun ke PLMN yang lain dan Public
Switching Telephone Network (PSTN).
Dalam sistem komunikasi bergerak seluler daerah penerimaan atau
daerah layanan keseluruhan dibagi menjadi beberapa sel. Sistem ini memiliki
banyak keuntungan dibanding dengan system konvensional, yaitu:
1. Kapasitas pelanggan besar karena setiap pembawa tentunya
mempunyai lebar band tertentu satu kanal. Dalam sistem GSM kanal
pembawa merupakan kombinasi dari Frequency Division Multiple
Access (FDMA) dan Time Divisoin Multiple Access (TDMA)
sehingga mempunyai kanal yang lebih banyak dibandingkan dengan
sistem analog yang hanya menggunakan sistem FDMA.
2. Efisien dalam penggunaan pita frekuensi karena memakai prinsip
pengulangan frekuensi. Konsep pengulangan frekuensi merupakan
pengalokasian ulang suatu frekuensi pembawa pada sel setelah
mencapai jarak pisah tertentu. Dengan efisiensi pita frekuensi
kapasitas akan semakin besar.
3. Kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap kepadatan lalu lintas atau
traffik karena sel dapat dipecah.
4. Kualitas suara yang baik, karena dengan sistem digital, maka kualitas
suara yang dihasilkan akan semakin jernih.
5. Memiliki berbagai fasilitas, GSM mempunyai berbagai fasilitas
kemudahan,diantaranya pengiriman teks, penitipan pesan suara,
pengalihan panggilan [1].
3.2.2.2 Teknologi Long Term Evolution (LTE)
3GPP LTE merupakan standar teknologi telekomunikasi yang
dikembangkan oleh 3GPP (3rd Generation Partnership Project) untuk
peningkatan permintaan kebutuhan layanan komunikasi serta peningkatan
kualitas teknologi telekomunikasi di masa depan (kecepatan data yang
tinggi, efisiensi spectral, latency yang lebih rendah, spektrum yang lebih
luas dan teknologi paket radio yang lebih optimal). LTE merupakan
24
evolusi dari sistem telekomunikasi sebelumnya yaitu teknologi 2G dan
3G.
3GPP RAN working group memulai membuat standardisasi LTE/EPC
pada Desember 2004 dengan studi kelayakan terhadap evolusi UTRAN
dan untuk semua EPC IP based. Dibulan Desember 2007 semua spesifikasi
fungsional LTE telah diselesaikan. Selain itu, spesifikasi fungsional EPC
telah dapat menjadi tonggak utama dalam interworking antara 3GPP dan
jaringan CDMA. Di tahun 2008, 3GPP working group terus meneliti untuk
menyelesaikan semua protokol dan spesifikasi performance LTE, dan tugas
tersebut dapat diselesaikan pada bulan Desember 2008 dan diakhiri dengan
adanya 3GPP release 8.
Long Term Evolution (LTE) adalah sebuah nama yang diberikan pada
sebuah projek dan Third Generation Partnership Project (3GPP) untuk
memperbaiki standar mobile phone generasi ke-3 (3G) yaitu UMTS
WCDMA. LTE ini merupakan pengembangan dan teknologi sebelumnya,
yaitu UMTS (3G) dan HSPA(3.5G) yang mana LTE disebut sebagai
generasi ke-4 (4G). Pada UMTS kecepatan transfer data maksimum adalah
2 Mbps, pada HSPA kecepatan transfer data mencapai 14 Mbps pada sisi
downlink dan 5,6 Mbps pada sisi uplink, pada LTE ini kemampuan dalam
memberikan kecepatan dalam hal transfer data dapat mencapai 100 Mbps pada
sisi downlink dan 50 Mbps pada sisi uplink. Selain itu LTE ini mampu
mendukung semua aplikasi yang ada baik voice, data, video,maupun IPTV.
Long Term Evolution (LTE) merupakan generasi keempat dari teknologi
sistem komunikasi bergerak saat ini. LTE memiliki kecepatan yang tinggi
dibanding generasi sistem komunikasi bergerak pendahulunya dimana untuk
downlink bisa mencapai 300 Mbps dan untuk uplink bisa mencapai 75 Mbps.
LTE memiliki latency yang kecil 5 ms dalam akses jaringan radio. LTE
memungkinkan layanan komunikasi yang lebih fleksibel dan rendah biaya
penyebaran bila dibandingkan teknologi seluler sebelumnya dengan cara
memperbesar bandwidth LTE. LTE hanya bekerja pada spektrum frekuensi
tertentu seperti spektrum standar IMT-2000 (450, 850, 900, 1800,1900, 2100
MHz) ataupun pada spektrum baru seperti 700MHz dan 2,5 GHz [8].
25
3.2.2.3 Cygwin
Cygwin adalah koleksi peralatan GNU dan perangkat lunak sumber
terbuka lainnya yang menyediakan lingkungan mirip unix/linux bagi Microsoft
Windows. Cygwin menyediakan integrasi asli dari aplikasi berbasis Windows,
data, dan sumber daya sistem lainnya dengan aplikasi, perangkat lunak, dan
data dari lingkungan mirip Unix.
26
3.2.2.5 Base Transciver System
Base Transciever System atau disingkat BTS atau biasa disebut juga
RBS / NodeB adalah sebuah infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi
komunikasi nirkabel antara piranti komunikasi dengan jaringan operator. Pada
umumnya BTS berfungsi sebagai transciever yaitu pengirim dan penerima
sinyal komunikasi dari atau ke MS (MobileStation), serta menghubungkan MS
dengan network element lain dalam suatu sistem jaringan komunikasi baik
bergerak maupun tetap [11].
3.2.2.6 Baseband Unit (BBU)
Baseband unit merupakan komponen dari BTS yang pada intinya
menyebabkan BTS dapat berkomunikasi dengan Base Station Control (BSC).
[3]. Baseband adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan frekuensi
transmisi dasar sebelum modulasi. Fungsi – fungsi utama dari suatu BBU
adalah sebagai berikut :
1. Unit baseband bertindak sebagai "hub" terpusat dari stasiun
pangkalan;
2. Memproses lalu lintas data uplink dan downlink;
3. Mengendalikan fungsionalitas RRU;
4. Mengubah sinyal dari analog ke digital atau sebaliknya;
5. Pemantauan alarm dan operasi jam sistem untuk sinkronisasi;
6. BBU juga mengontrol transfer data pengguna, manajemen sesi,
dan fungsi mobilitas yang menentukan hubungan komunikasi.
[3]
3.2.2.7 Baseband 5216
Baseband 5216 adalah salah satu jenis baseband yang di produksi oleh
perusahaan Ericsson. Baseband 5216 mampu menangani sel dua kali lebih
banyak dari unit baseband DUS yang ada. Baseband ini mendukung mode LTE
FDD dan TDD, WCDMA dan GSM secara bersamaan dan mendukung hingga
80.000 pelanggan [12].
27
Gambar 3. 20 Baseband 5216
28
Tabel 3. 2 Ukuran Baseband 5216
29
Marking Connector Description Optical
Indicator
- Fault (kesalahan) Ya
Indikator optik, merah.
- Operation Ya
Indikator optik, hijau.
- Maintenance (pemeliharaan) Ya
Indikator optik, biru dan hijau
- Tombol pemeliharaan Ya
30
Untuk informasi tentang tombol
pemeliharaan mengacu pada
indikator, tombol dan sakelar
- Status Ya
Indikator optik, kuning
31
4. Kode aktivasi perangkat keras diperlukan untuk penggunaan beberapa
port TN secara bersamaan.
5. Kode aktivasi perangkat keras diperlukan untuk penggunaan transmisi
10Gb .
6. SFP+ diperlukan untuk kecepatan transmisi lebih tinggi dari 2,5 Gbps.
7. Koneksi IDLe Xcede juga mendukung antarmuka CPRI.
8. SFP+ diperlukan untuk tarif CPRI lebih tinggi dari 2,5 Gbps. [13]
3.2.2.8 Baseband 6631
Baseband 6631 adalah salah satu jenis baseband yang di produksi oleh
perusahaan Ericsson. Baseband 6631 menyediakan switching, manajemen lalu
lintas, pengaturan waktu, pemrosesan baseband, dan antarmuka radio.
Baseband Ini memiliki throughput maksimum downlink 5 Gbps dan uplink 1
Gbps. Baseband 6631 mendukung GSM, WCDMA, LTE, dan New Radio
(NR). Baseband 6631 memiliki kapasitas yang sama dengan baseband 6630
tetapi fleksibilitas yang lebih baik untuk new radio (NR) [14].
32
dan mendukung semua teknologi, dan ideal untuk evolusi jaringan yang efisien
dari 2G dan 3G ke 4G dan 5G [15].
Baseband 6631 memiliki ukuran yang dapat di lihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3. 5 Ukuran Baseband 6331
33
Antena 4G SM 1920 MHz BW;
Antena 5G SM 1920 MHz BW;
2G+3G+4G 12TRX,6CC, 960MHz ABW;
TBC Kapasitas 2G+4G+5G;
TBC Kapasitas 3G+4G+5G.
Peningkatan produk baseband 6631:
1. Single board triple mode GSM+LTE+NR: Supported
2. ESS kapasitas: 15 LTE cells + 12 NR cells dan 960 MHz ABW
3. Single mode NR: 24 cells, 1920 MHz ABW
4. Interfaces: Up to 25G
5. LTE packetized fronthaul: Supported
6. Cloud RAN ESS solution: Supported
34
grup. Untuk informasi
selengkapnya tentang koneksi,
lihat Konfigurasi Node Radio.
Interface antara baseband dan radio
eksternal, listrik/optik
— RI A–C: Hanya CPRI,
— RI D–Q: eCPRI dan CPRI
— RI A–J: hingga 10 Gbps
— RI K– Q: hingga 25 Gbps
Line rates:
— CPRI: 2,5 Gbps, 4,9 Gbps, 9,8
Gbps, 10,1 Gbps dan 24,3 Gbps
— eCPRI: 10,3 Gbps dan 25,8
Gbps
- Fault (kesalahan) Ya
Indikator optik, merah.
- Operation Ya
Indikator optik, hijau.
35
- Maintenance (pemeliharaan) Ya
Indikator optik, biru
Untuk informasi tentang tombol
pemeliharaan mengacu pada
indikator, tombol dan sakelar
- Status Ya
Indikator optik, kuning
36
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data-data, maka penulis menarik kesimpulan
diantaranya sebagai berikut:
1. Pemilihan jenis modul baseband ditentukan berdasarkan kebutuhan
site. Modul baseband yang digunakan sebelumnya adalah modul
baseband 5216 yang hanya menampung nilai kapasitas throughput
downlink sebesar 1200 Mbps dan throughput uplink sebesar 600
Mbps. Kemudian dilakukan pergantian ke modul baseband 6631
yang memiliki nilai kapasitas throughput downlink sebesar 5 Gbps
dan throughput uplink sebesar 1 Gbps.
2. Peningkatan kualitas sinyal
Baseband 6631 dapat meningkatkan penerimaan dan transmisi
sinyal pada perangkat.
3. Kemampuan jaringan lebih cepat
Baseband 6631 dapat mendukung teknologi jaringan seluler yang
lebih canggih, seperti 4G atau 5G, yang menawarkan kecepatan
internet yang lebih tinggi dan kinerja yang lebih baik.
4.2 Saran
1. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan agar melakukan pengukuran RSRP
(received signal reference power) yaitu parameter yang menyatakan tingkat
kekuatan sinyal yang diterima oleh user dan pengukuran SINR, (signal to
interference and noise ratio) yaitu parameter yang menyatakan tingkat
kualitas sinyal yang diterima oleh user.
2. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan agar melakukan pengukuran
perencanaan jaringan seluler berdasarkan capacity planning yaitu
memperhatikan site dimana harus mampu untuk menangani sejumlah trafik
yang dibutuhkan baik per sel atau per area unit.
37
DAFTAR PUSTAKA
[1] S. Rahim, “Analisis Peningkatan Pelayanan Pelanggan Yang Diakibatkan
Kegagalan Handover Jaringan Global System For Mobile Communication Pt.
Indosat Area Makassar,” digilibadmin.unismuh, Makassar, 2018.
[2] P. A. Renadana, “Analisis Trafik Telekomunikasi Seluler 3G (Third-
Generation Technology) Berbasisi Teknologi WCDMA (Wideband Code-
Division Multiple Access) di Wilayah Kabupaten Jember,” Digital
Respository Universitas Jember, Jember, 2015.
[3] A. F. A. S. Nilam Hanifa Nur Rahmadzani, “Analisis Identifikasi Modul
Baseband Sebagai Layanan Jaringan 4g-Lte Pada Perangkat Bbu Di Wilayah
Kota Malang,” Jurnal JARTEL , vol. 9, p. 476, 2019.
[4] Anonymous, “Corporate Human Resource-Management Consultant,”
corphr.com, 2023. [Online]. Available:
https://corphr.com/. [Diakses Juli 2023].
[5] Anonymous, “Pengertian Commisioning,” Kodesjabar, Januari 2020.
[Online]. Available:
https://www.kodesjabar.com/2020/01/pengertian-commissioning.html.
[Diakses Agusutus 2023].
[6] F. B. B. N. Rafida, “Implementasi Swap Transmisi Ml-E Ke Ml-Tn Dan
Analisa Performa Jaringan Transmisi Pada Jaringan Ericsson Site Gelora
Senayan – Gelora Sudirman,” SINERGI, vol. 18, no. 3, p. 171, 2014.
[7] Anonymous, “QoS (Quality of Services),” Binus ac.id, Juni 2020. [Online].
Available:
https://onlinelearning.binus.ac.id/computer-science/post/qos-quality-of-
services. [Diakses Agustus 2023].
[8] I. M. Ghani, “ARSITEKTUR TEKNOLOGI TELEKOMUNIKASI
BERGERAK 4G LTE(LONG TERM EVOLUTION),” 2018. [Online].
Available:
https://docplayer.info/87624073-Arsitektur-teknologi-telekomunikasi-
bergerak-4g-lte-long-term-evolution.html. [Diakses Agustus 2023].
38
[9] Anonymous, “Cygwin,” Wikipedia.org, Januari 2023. [Online]. Available:
https://id.wikipedia.org/wiki/Cygwin. [Diakses Agustus 2023].
[10] Y. Prasetyo, “Panduan Singkat Penggunaan Moshell,” 2007. [Online].
Available:
https://dokumen.tips/documents/moshell-guidance.html?page=1. [Diakses
Agustus 2023].
[11] N. T. Widia, “Analisis Jaringan Base Tranceiver Station (BTS) Sidomulyo
Terhadap Perfomansi Jaringan PT. Indosat Sintang,” Jurnal Teknik Elektro
Universitas Tanjungpura, vol. 1, 2014.
[12] Anonymous, “Ericsson 5216 KDU137925/31 Baseband,” tempestn, 2023.
[Online]. Available:
https://www.tempestns.com/products/ericsson-baseband-5216-kdu137925-
31/. [Diakses Agustus 2023].
[13] A. Singh, “Ericsson-Baseband-5212-5216-datasheet-specs.,” 2016. [Online].
Available:
https://pdfcoffee.com/ericsson-baseband-5212-5216-datasheet-specspdf-4-
pdf-free.html. [Diakses Agustus 2023].
[14] H. A. Ammar, “Baseband 6631,” [Online]. Available:
https://id.scribd.com/document/596291025/6631-baseband.[Diakses Agustus
2023].
[15] Anonymous, “BB 6631 Description,” KUPDF, Desember 2022. [Online].
Available:
https://kupdf.net/download/bb6631-
descrip_639d53dce2b6f5e65e8d1c97_pdf. [Diakses Agustus 2023].
39
Lampiran 1: Surat Peromohonan Izin Praktek Kerja Lapangan
40
Lampiran 2: Surat Persetujuan Permohonan PKL
41
Lampiran 3: Berita Acara Pelaksanaan PKL
42
43
Lampiran 4: Tabel Kegiatan Pelaksanaan PKL
44
Lampiran 5: Simulasi Commisioning Baseband 5216
45
Lampiran 6: Kunjungan ke Lapangan
46
Lampiran 7: Mentoring Project XL
47
Lampiran 8: Penyerahan Plakat
48