Anda di halaman 1dari 21

JENIS JENIS MODULASI ANALOG

MAKALAH

Disusun sebagai Tugas


Pada Matakuliah Dasar Telekomunikasi
Oleh

Abdul Malik Ardhofi 1615031041

Adestya Willy Saputra 1615031064

Reza Aditya Rahadi 1615031053

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Pada era perkembangan teknologi komunikasi yang sangat pesat,teknik


modulasi sangat diperlukan untuk mempermudah pengerjaan telekomunikasi .
Modulasi adalah suatu proses dimana properti atau parameter dari suatu
gelombang divariasikan secara proporsional terhadap gelombang yang lain.
Parameter yang diubah tergantung pada besarnya modulasi yang diberikan. Proses
modulasi membutuhkan dua buah sinyal yaitu sinyal pemodulasi yangderupa
dinyal informasi yang dikirim, dan sinyal carrier dimana sinyal informasi tersebut
ditumpangkan. (Krauss, H.L, Raab, F.H. 1990). Modulasi dibagi menjadi yakni
modulasi analog dan modulasi digital.
Pada zaman dahulu sinyal analog banyak digunakan dalam
telekomunikasi, isyarat analog atau sinyal analog adalah sebuah sinyal data yang
berbentuk gelombang kontinyu, yang akan membawa suatu informasi dengan
merubah karakteristik dari gelombang, dua parameter atau karakteristik yang
terpenting dan dimiliki oleh isyarat analog yaitu amplitude dan juga frekuensi,
isyarat analog pada biasanya telah dinyatakan dalam gelombang sinus, mengingat
gelombang sinus itu merupakan sebuah dasar yang berguna bagi semua bentuk
isyarat analog, dan sinyal analog memiliki tiga komponen dasar yaitu amplitude,
frekuensi dan phase.
Sinyal analog di sebarluaskan melalui gelombang elektromagnetik secara
terus menerus sehingga banyak faktor pengganggu, dan sinyal analog dapat
disebut komunikasi elektromagnetik yang merupakan proses pengiriman sinyal
pada gelombang elektromagnetik dan bersifat variabel yang berurutan, gelombang
analog ini disebut dengan baud, baud adalah sinyal atau gelombang listrik analog.
Namun seiring perkembangan zaman sinyal analog berangsur-angsur ditinggalkan
karena pelayanan dengan menggunakan sinyal ini agak lambat dan gampang eror
di bandingkan dengan data dalam bentuk digital.

1.2 Tujuan dan Manfaat

Dapat memahami tentang jenis-jenis modulasi Analog

1.3 Rumusan Masalah

Apa sajakah Jenis-jenis Modulasi Analog


BAB II

PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI MODULASI ANALOG

Modulasi adalah suatu proses dimana properti atau parameter dari suatu
gelombang divariasikan secara proporsional terhadap gelombang yang lain.
Parameter yang diubah tergantung pada besarnya modulasi yang diberikan. Proses
modulasi membutuhkan dua buah sinyal yaitu sinyal pemodulasi yang berupa
dinyal informasi yang dikirim, dan sinyal carrier dimana sinyal informasi tersebut
ditumpangkan. Modulasi analog merupakan proses modulasi berdasarkan sinyal
informasi yang akan dimodulasikan .

Gambar 2.1 Modulasi Analog

2.2 JENIS-JENIS MODULASI ANALOG

Pada Teknik Modulasi Analog sinyal informasi yang ditumpangkan pada


sinyal pembawa adalah Sinyal Analog.Teknik Modulasi Analog yang ada antara
lain:
A. Modulasi Linier (Linear Modulation)

Menerapkan proses translasi frekwensi langsung dari spektrum sinyal


informasi dengan menggunakan sinyal carrier sinusoidal. Modulasi Linier itu
sendiri memiliki aplikasi dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing,
yakni:

1. Modulasi Amplitudo (AM)

Modulasi amplitudo adalah suatu proses peengubahan amplitudo


gelombang carrier (pembawa) sesuai dengan bentuk dari gelombang informasi.
Apabila suatu gelombang carrier (pembawa) dimodulasi amplitudo, maka
amplitudo bentuk gelombang carrier (pembawa) dibuat berubah, yaitu sebanding
dengan tegangan yang telah memodulasi.

Gambar 2.2 Modulasi Amplitudo

2. Double Side Band (DSB)


a. Double Side Band Suppressed Carrier (DSB –SC )
Dalam modulasi AM, amplitudo dari suatu sinyal carrier
(pembawa), dengan frekuensi dan phase tetap, dicampurkan oleh suatu
sinyal lain (sinyal informasi).
Gambar 2.3 Double Side Band Pass Suppressed Carrier

b. Double Side Band Large Carrier (DSB-LC atau AM)


Penggunaan metode modulasi suppressed carrier memerlukan
peralatan yang rumit pada bagian reciever atau penerima, berkaitan dengan
diperlukannya pembangkitan sinyal carrier dan sinkronisasi phase. Apabila
sistem didisain untuk memperoleh reciever atau penerima yang relatif
sederhana, maka beberapa campuran harus dibuat walaupun harus
mengurangi efisiensi dari pemancar. Untuk itu identitas carrier (pembawa)
dimasukkan ke dalam sinyal yang ditransmisikan, dimana sinyal carrier
dibuat lebih besar dari pada sinyal informasi. Karena itulah sistem seperti
ini disebut dengan Double-Sideband Large Carrier (DSB-LC) atau
umumnya dikenal dengan istilah AM.

Gambar 2.4 Double Side Band Large Carrier


3. Single Side Band (SSB)
Sinyal AM yang termodulasi secara penuh, dua per tiga dayanya tersimpan
dalam sinyal carrier (pembawa) dan hanya seper tiga dayanya berupa sinyal side
band. Padahal sinyal side band lah yang mengandung informasi yang
ditransmisikan dan sinyal carrier (pembawa) sekedar merupakan kendaraan
pengantar informasi yang diperlukan rangkaian penerima untuk mendemodulasi
informasi. Jika sinyal carrier bisa dibuang dan hanya sinyal side band yang
ditransmisikan maka dengan daya yang sama informasi bisa ditransmisikan lebih
jauh. Di sisi penerima, diinjeksikan kembali sinyal carrier agar informasi bisa
didemodulasi. Sistem komunikasi dengan menggunakan Single Side Band sudah
lama dikenal di kalangan amatir radio. Peralatan komunikasi pada band HF
kebanyakan menggunakan mode ini karena mode ini menggunakan bandwidth
yang sempit yaitu sekitar 2,4 KHz, maka daya jangkau perangkat komunikasi ini
pada daya pancar yang sama bisa lebih jauh bila di bandingkan dengan mode AM
yang yang dipakai untuk radio siaran.

B. Modulasi Sudut (Angle Modulation)

Modulasi sudut terdiri dari dua macam, yaitu modulasi frekuensi dan


modulasi phasa. Sinyal informasi dapat digunakan untuk mengubah frekuensi
carrier (pembawa), sehingga menimbulkan modulasi frekuensi, atau untuk
mengubah sudut fasa yang mendahului atau tertinggal, sehingga menimbulkan
modulasi phasa, keduanya adalah parameter dari sudut carrier (pembawa), yang
merupakan suatu fungsi dari waktu, istilah umum modulasi phasa diartikan
sebagai cakupan.

Gambar 2.5 Sinyal Termodulasi Sudut


1. Modulasi frekuensi (FM)

Modulasi frekuensi adalah proses penumpangan gelombang informasi


pada gelombang carrier dengan cara mengubah ubah frekuensi dari carrier
(pembawa) sesuai dengan karakteristik gelombang informasi.

Karena kandungan gelombang informasi pada gelombang modulasi


frekuensi  (FM) diwujudkan dengan perubahan carrier (pembawa), maka sistem
ini memiliki kualitas yang lebih baik (lebih tahan noise) dibandingkan dengan
AM (modulasi amplitudo).

Hal ini disebabkan karena gangguan-gangguan transmisi dominan terjadi


pada komponen amplitudo, sedangkan pada FM memiliki amplitudo yang tetap,
namun jika dari sisi pemakaian Bandwidth gelombang FM memerlukan
bandwidth yang lebih lebar dibandingkan dengan AM.

Gambar 2.6 Modulasi Frekuensi

2. Modulasi Phasa (PM)

Modulasi Phasa(PM) adalah suatu proses modulasi yang mengubah-ubah


fasa dari gelombang carrier (pembawa) sesuai dengan karakteristik gelombang
informasi. Modulasi fasa dihasilkan apabila fasa sudut dari pembawa dibuat
menjadi fungsi dari sinyal modulasi.

Gambar 2.7 Modulasi Phasa


3. Pulse Amplitude Modulasi (PAM)

PAM adalah merubah amplitudo sinyal carrier yang berupa deretan pulsa
diskrit yang perubahannya mengikuti bentuk amplitudo dari sinyal informasi yang
akan dikirimkan ketempat tujuan, sehingga sinyal informasi yang dikirim tidak
seluruhnya tapi hanya sampelnya saja.

Gambar 2.8 Pulse Amplitude Modulasi

2.3 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODULASI FM VS AM

Pada modulasi sinyal analog ini terdapat berbagai kelebihan dan


kerkurangan sebagai berikut;

a. Keuntungan FM terhadap AM

1) Amplitude sinyal FM konstan, sehingga pemancar tidak memerlukan


penguat linier Klas A dan Klas B seperti pada pemancar AM, tapi cukup
penguat Klas C yang mempunyai efisiensi lebih baik.

2) Adanya capture effect pada penerima FM, yakni sinyal yang lebih kuat
mengalahkan sinyal lain yang lebih lemah pada frekuensi yang (hampir)
sama. Dalam hal ini sinyal yang lebih lemah diterima di (limitter)
penerima dengan mengalami peredaman, bukannya penguatan. Kondisi
ini, dapat mencegah interferensi dengan sinyal lain yang tidak diinginkan.

3) FM tebih tahan terhadap derau, dapat dicapai dengan rangkaian pre &
deemphasis yang tidak terdapat di sistem AM. Hal ini dapat dijelaskan
sebagai berikut: Derau mempunyai efek yang lebih besar di frekuensi-
frekuensi tinggi daripada rendah. Rangkaian preamphasis di pemancar
akan menaikkan amplituda komponen-komponen frekuensi tinggi,
sehingga lebih tahan terhadap derau. Di penerima, melalui rangkaian
deemphasis, nilai amplitude komponen-komponen frekuensi tinggi
tersebut dikembalikan ke semula.
4) Pada Pemancar FM komersial, kanal frekuensi yang berdekatan
dipisahkan oleh guard band selebar 25 kHz, sehingga mencegah
interferensi antar kanal. Pemancar FM beroperasi pada daerah frekuensi
VHF dan UHF dengan lebih sedikit derau dibandingkan dengan daerah
frekuensi pemancar AM, yakni MF dan HF.

5) Komunikasi FM mendekati line of sight (antena pemancar dan penerima


harus saling melihat) yang membatasi radius penerimaan. Hal ini
memungkinkan dioperasikannya beberapa pemancar berbeda pada
frekuensi yang sama dengan interferensi yang kecil.

b. Kerugian FM terhadap AM

1) Kanal yang dibutuhkan pada komunikasi FM jauh lebih lebar dari AM

2) Peralatan pemancar dan penerima FM labih rumit daripada AM, terutama


bagian modulator dan demodulatornya.

3) Penerimaan Line of Sight pada FM menyebabkan daerah cakupan FM


lebih kecil daripada AM.
BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

   Modulasi sinyal analog merupakan teknik atau proses pada satu


frekuensi tinggi ,dimana frekuensi tinggi itu di ubah-ubah sesuai dengan arus
pembicaraan (atau sinyal semula yang dimasukan) jika modulasi sinyal
analog maka sinyal yang dimodulasi kan berupa sinyal analog. Demodulasi
analog merupakan suatu proses pada frekuensi tinggi bermodulasi untuk
mendapatkan kembali arus pembicaraan (sinyal masukan, sinyal analog).
Frekuensi tinggi yang membawa sinyal informasi dari arus modulasi
demodulasi dinamakan arus carrier.

Modulasi digital dibagi kedalam beberapa jenis, yaitu antara lain


Modulasi Amplitude (AM), Modulasi Frekuensi (FM), dan Modulasi Phase
(PM). Modulasi Amplitude (AM) dibagi menjadi beberapa jenis pula, yaitu
Double Side Band (DSB), Single Side Band (SSB).
DAFTAR PUSTAKA

http://elektronika-dasar.web..-Modulasi-Frekuensi-Frequency-Modulation-
FM.jpg&imgrefurl

http://www.meka-tronika.blogspot.com/2013/07/modulasi-frekuensi.html&h

https://www. aplikasi+modulasi+analog&es_sm

buku pegangan teknik telekomunikasi,ir suhana & shigeki shoji


LAMPIRAN
Plagiarism Checker X Originality
Report
Similarity Found: 0%

Date: Kamis, April 19, 2018


Statistics: 0 words Plagiarized / 1414 Total words
Remarks: No Plagiarism Detected - Your Document is Healthy.
----------------------------------------------------------------------------------
---------

JENIS JENIS MODULASI ANALOG MAKALAH Disusun sebagai Tugas Pada


Matakuliah Dasar Telekomunikasi Oleh Abdul Malik Ardhofi 1615031041
Adestya Willy Saputra 1615031064 Reza Aditya Rahadi 1615031053
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS
TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG 2018 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR
BELAKANG MASALAH Pada era perkembangan teknologi komunikasi yang
sangat pesat,teknik modulasi sangat diperlukan untuk mempermudah
pengerjaan telekomunikasi . Modulasi adalah suatu proses dimana
properti atau parameter dari suatu gelombang divariasikan secara
proporsional terhadap gelombang yang lain.

Parameter yang diubah tergantung pada besarnya modulasi yang


diberikan. Proses modulasi membutuhkan dua buah sinyal yaitu sinyal
pemodulasi yangderupa dinyal informasi yang dikirim, dan sinyal carrier
dimana sinyal informasi tersebut ditumpangkan. (Krauss, H.L, Raab, F.H.
1990). Modulasi dibagi menjadi yakni modulasi analog dan modulasi
digital.

Pada zaman dahulu sinyal analog banyak digunakan dalam


telekomunikasi, isyarat analog atau sinyal analog adalah sebuah sinyal data
yang berbentuk gelombang kontinyu, yang akan membawa suatu
informasi dengan merubah karakteristik dari gelombang, dua parameter
atau karakteristik yang terpenting dan dimiliki oleh isyarat analog yaitu
amplitude dan juga frekuensi, isyarat analog pada biasanya telah
dinyatakan dalam gelombang sinus, mengingat gelombang sinus itu
merupakan sebuah dasar yang berguna bagi semua bentuk isyarat analog,
dan sinyal analog memiliki tiga komponen dasar yaitu amplitude, frekuensi
dan phase.

Sinyal analog di sebarluaskan melalui gelombang elektromagnetik secara


terus menerus sehingga banyak faktor pengganggu, dan sinyal analog
dapat disebut komunikasi elektromagnetik yang merupakan proses
pengiriman sinyal pada gelombang elektromagnetik dan bersifat variabel
yang berurutan, gelombang analog ini disebut dengan baud, baud adalah
sinyal atau gelombang listrik analog.

Namun seiring perkembangan zaman sinyal analog berangsur-angsur


ditinggalkan karena pelayanan dengan menggunakan sinyal ini agak
lambat dan gampang eror di bandingkan dengan data dalam bentuk
digital. 1.2 Tujuan dan Manfaat Dapat memahami tentang jenis-jenis
modulasi Analog 1.3 Rumusan Masalah Apa sajakah Jenis-jenis Modulasi
Analog
BAB II PEMBAHASAN 2.1

DEFINISI MODULASI ANALOG Modulasi adalah suatu proses dimana


properti atau parameter dari suatu gelombang divariasikan secara
proporsional terhadap gelombang yang lain. Parameter yang diubah
tergantung pada besarnya modulasi yang diberikan. Proses modulasi
membutuhkan dua buah sinyal yaitu sinyal pemodulasi yang berupa dinyal
informasi yang dikirim, dan sinyal carrier dimana sinyal informasi tersebut
ditumpangkan. Modulasi analog merupakan proses modulasi berdasarkan
sinyal informasi yang akan dimodulasikan . / Gambar 2.1 Modulasi Analog
2.2

JENIS-JENIS MODULASI ANALOG Pada Teknik Modulasi Analog sinyal


informasi yang ditumpangkan pada sinyal pembawa adalah Sinyal
Analog.Teknik Modulasi Analog yang ada antara lain:
Modulasi Linier (Linear Modulation) Menerapkan proses translasi
frekwensi langsung dari spektrum sinyal informasi dengan menggunakan
sinyal carrier sinusoidal.

Modulasi Linier itu sendiri memiliki aplikasi dengan kelebihan dan


kekurangan masing-masing, yakni: Modulasi Amplitudo (AM) Modulasi
amplitudo adalah suatu proses peengubahan amplitudo gelombang
carrier (pembawa) sesuai dengan bentuk dari gelombang informasi.
Apabila suatu gelombang carrier (pembawa) dimodulasi amplitudo, maka
amplitudo bentuk gelombang carrier (pembawa) dibuat berubah, yaitu
sebanding dengan tegangan yang telah memodulasi. / Gambar 2.2

Modulasi Amplitudo Double Side Band (DSB) Double Side Band


Suppressed Carrier (DSB –SC ) Dalam modulasi AM, amplitudo dari suatu
sinyal carrier (pembawa), dengan frekuensi dan phase tetap, dicampurkan
oleh suatu sinyal lain (sinyal informasi). / Gambar 2.3 Double Side Band
Pass Suppressed Carrier Double Side Band Large Carrier (DSB-LC atau AM)
Penggunaan metode modulasi suppressed carrier memerlukan peralatan
yang rumit pada bagian reciever atau penerima, berkaitan dengan
diperlukannya pembangkitan sinyal carrier dan sinkronisasi phase.

Apabila sistem didisain untuk memperoleh reciever atau penerima yang


relatif sederhana, maka beberapa campuran harus dibuat walaupun harus
mengurangi efisiensi dari pemancar. Untuk itu identitas carrier (pembawa)
dimasukkan ke dalam sinyal yang ditransmisikan, dimana sinyal carrier
dibuat lebih besar dari pada sinyal informasi. Karena itulah sistem seperti
ini disebut dengan Double-Sideband Large Carrier (DSB-LC) atau
umumnya dikenal dengan istilah AM. / Gambar 2.4

Double Side Band Large Carrier Single Side Band (SSB) Sinyal AM yang
termodulasi secara penuh, dua per tiga dayanya tersimpan dalam sinyal
carrier (pembawa) dan hanya seper tiga dayanya berupa sinyal side band.
Padahal sinyal side band lah yang mengandung informasi yang
ditransmisikan dan sinyal carrier (pembawa) sekedar merupakan
kendaraan pengantar informasi yang diperlukan rangkaian penerima untuk
mendemodulasi informasi.

Jika sinyal carrier bisa dibuang dan hanya sinyal side band yang
ditransmisikan maka dengan daya yang sama informasi bisa ditransmisikan
lebih jauh. Di sisi penerima, diinjeksikan kembali sinyal carrier agar
informasi bisa didemodulasi. Sistem komunikasi dengan menggunakan
Single Side Band sudah lama dikenal di kalangan amatir radio.
Peralatan komunikasi pada band HF kebanyakan menggunakan mode ini
karena mode ini menggunakan bandwidth yang sempit yaitu sekitar 2,4
KHz, maka daya jangkau perangkat komunikasi ini pada daya pancar yang
sama bisa lebih jauh bila di bandingkan dengan mode AM yang yang
dipakai untuk radio siaran. Modulasi Sudut (Angle Modulation) Modulasi
sudut terdiri dari dua macam, yaitu modulasi frekuensi dan modulasi
phasa. Sinyal informasi dapat digunakan untuk mengubah frekuensi carrier
(pembawa), sehingga menimbulkan modulasi frekuensi, atau untuk
mengubah sudut fasa yang mendahului atau tertinggal, sehingga
menimbulkan modulasi phasa, keduanya adalah parameter dari sudut
carrier (pembawa), yang merupakan suatu fungsi dari waktu, istilah umum
modulasi phasa diartikan sebagai cakupan. / Gambar 2.5

Sinyal Termodulasi Sudut Modulasi frekuensi (FM) Modulasi frekuensi


adalah proses penumpangan gelombang informasi pada gelombang
carrier dengan cara mengubah ubah frekuensi dari carrier
(pembawa) sesuai dengan karakteristik gelombang informasi. Karena
kandungan gelombang informasi pada gelombang modulasi frekuensi 
(FM) diwujudkan dengan perubahan carrier (pembawa), maka sistem ini
memiliki kualitas yang lebih baik (lebih tahan noise) dibandingkan dengan
AM (modulasi amplitudo).

Hal ini disebabkan karena gangguan-gangguan transmisi dominan terjadi


pada komponen amplitudo, sedangkan pada FM memiliki amplitudo yang
tetap, namun jika dari sisi pemakaian Bandwidth gelombang FM
memerlukan bandwidth yang lebih lebar dibandingkan dengan AM. /
Gambar 2.6 Modulasi Frekuensi Modulasi Phasa (PM) Modulasi Phasa(PM)
adalah suatu proses modulasi yang mengubah-ubah fasa dari gelombang
carrier (pembawa) sesuai dengan karakteristik gelombang informasi.
Modulasi fasa dihasilkan apabila fasa sudut dari pembawa dibuat menjadi
fungsi dari sinyal modulasi. / Gambar 2.7

Modulasi Phasa Pulse Amplitude Modulasi (PAM) PAM adalah merubah


amplitudo sinyal carrier yang berupa deretan pulsa diskrit yang
perubahannya mengikuti bentuk amplitudo dari sinyal informasi yang akan
dikirimkan ketempat tujuan, sehingga sinyal informasi yang dikirim tidak
seluruhnya tapi hanya sampelnya saja. / Gambar 2.8 Pulse Amplitude
Modulasi 2.3

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODULASI FM VS AM Pada modulasi


sinyal analog ini terdapat berbagai kelebihan dan kerkurangan sebagai
berikut; Keuntungan FM terhadap AM Amplitude sinyal FM konstan,
sehingga pemancar tidak memerlukan penguat linier Klas A dan Klas B
seperti pada pemancar AM, tapi cukup penguat Klas C yang mempunyai
efisiensi lebih baik.

Adanya capture effect pada penerima FM, yakni sinyal yang lebih kuat
mengalahkan sinyal lain yang lebih lemah pada frekuensi yang (hampir)
sama. Dalam hal ini sinyal yang lebih lemah diterima di (limitter) penerima
dengan mengalami peredaman, bukannya penguatan. Kondisi ini, dapat
mencegah interferensi dengan sinyal lain yang tidak diinginkan.

FM tebih tahan terhadap derau, dapat dicapai dengan rangkaian pre &
deemphasis yang tidak terdapat di sistem AM. Hal ini dapat dijelaskan
sebagai berikut: Derau mempunyai efek yang lebih besar di frekuensi-
frekuensi tinggi daripada rendah. Rangkaian preamphasis di pemancar
akan menaikkan amplituda komponen-komponen frekuensi tinggi,
sehingga lebih tahan terhadap derau.

Di penerima, melalui rangkaian deemphasis, nilai amplitude komponen-


komponen frekuensi tinggi tersebut dikembalikan ke semula. Pada
Pemancar FM komersial, kanal frekuensi yang berdekatan dipisahkan oleh
guard band selebar 25 kHz, sehingga mencegah interferensi antar kanal.
Pemancar FM beroperasi pada daerah frekuensi VHF dan UHF dengan
lebih sedikit derau dibandingkan dengan daerah frekuensi pemancar AM,
yakni MF dan HF.

Komunikasi FM mendekati line of sight (antena pemancar dan penerima


harus saling melihat) yang membatasi radius penerimaan. Hal ini
memungkinkan dioperasikannya beberapa pemancar berbeda pada
frekuensi yang sama dengan interferensi yang kecil. Kerugian FM terhadap
AM Kanal yang dibutuhkan pada komunikasi FM jauh lebih lebar dari AM
Peralatan pemancar dan penerima FM labih rumit daripada AM, terutama
bagian modulator dan demodulatornya. Penerimaan Line of Sight pada FM
menyebabkan daerah cakupan FM lebih kecil daripada AM.
BAB III PENUTUP 3.1

KESIMPULAN    Modulasi sinyal analog merupakan teknik atau proses


pada satu frekuensi tinggi ,dimana frekuensi tinggi itu di ubah-ubah sesuai
dengan arus pembicaraan (atau sinyal semula yang dimasukan) jika
modulasi sinyal analog maka sinyal yang dimodulasi kan berupa sinyal
analog. Demodulasi analog merupakan suatu proses pada frekuensi tinggi
bermodulasi untuk mendapatkan kembali arus pembicaraan (sinyal
masukan, sinyal analog).

Frekuensi tinggi yang membawa sinyal informasi dari arus modulasi


demodulasi dinamakan arus carrier. Modulasi digital dibagi kedalam
beberapa jenis, yaitu antara lain Modulasi Amplitude (AM), Modulasi
Frekuensi (FM), dan Modulasi Phase (PM). Modulasi Amplitude (AM) dibagi
menjadi beberapa jenis pula, yaitu Double Side Band (DSB), Single Side
Band (SSB).
DAFTAR PUSTAKA http://elektronika-dasar.web..-Modulasi-Frekuensi-
Frequency-Modulation-FM.jpg&imgrefurl http://www.meka-
tronika.blogspot.com/2013/07/modulasi-frekuensi.html&h https://www.

aplikasi+modulasi+analog&es_sm buku pegangan teknik telekomunikasi,ir


suhana & shigeki shoji
LAMPIRAN

INTERNET SOURCES:
----------------------------------------------------------------------------------
---------
0% - Empty

Anda mungkin juga menyukai