Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

CAHAYA DAN OPTIK

Disusun oleh:

1. Juniwan Ginting
2. Liza Safira
3. M. Sobri
4. Fitry
5. Eka Liana
6. Farida Hanum
7. Hardi

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK


TAHUN AJARAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan Judul ”Integrated Circuit (IC)” dengan
lancar.Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, penulis tidak dapat
menyelesaikan Makalah ini dengan baik. Kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada: Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar tanpa ada halangan.Orang tua yang
senantiasa memberikan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah.Teman-teman
mahasiswa/mahasiswi lainnya yang telah memberikan masukan demi kesempurnaan makalah
ini.Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................

1.1 Latar Belakang Masalah...........................................................................................

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................

1.3 Tujuan..........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................

2.1 Pengertian Cahaya.....................................................................................................

2.2 Sifat-sifat Cahaya.......................................................................................................

2.3 Alat-Alat Optik...........................................................................................................

BAB II PENUTUP............................................................................................................

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Cahaya adalah penting  untuk semua kehidupan di bumi karena ia adalah tenaga dari
matahari, yang dipindahkan ke bumi dalam bentuk cahaya, yang dipakai oleh tanaman-
tanaman untuk mensintensiskan  karbohidrat dan karbon dioksida dan air (fotosintesis).
Cahaya sebagai suatu energy merambat sebagai gelombang. Cahaya disebut gelombang
radiasi. Suatu atom yang elektronnya berkurang akan mengeluarkan energy. Energy yang
dilepaskan dapat saja dalam bentuk energy cahaya.
Cahaya memiliki beberapa sifat tertentu diantara nya cahaya dapat dipantulkan melalui
sebuah cermin, cahaya dapat juga untuk dibiaskan dan masih ada beberapa sifat lagi yang
akan dibahas pada makalah ini.
Selanjutnya ada beberapa alat optik yang sangat membutuhkan cahaya diantaranya ada mata,
kamera, teleskop, mikroskop dan lain sebagainya. Namun yang paling ditekankan dalam
makalah ini ada alat optik berupa mata. Kita harus tau apa saja bagian-bagian mata, penyakit
mata yang sering terjadi dan cara menanggulangi penyakit tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana sifat-sifat yang terjadi pada cahaya?
b. Apa saja bagian-bagian mata serta fungsinya?
c. Bagaimana solusi bagi yang memiliki gangguan penglihatan?
d. Apa-apa saja alat optik yang sering digunakan?

1.3 Tujuan
a. Mahasiswa dapat mengetahui sifat-sfat yang terjadi pada cahaya
b. Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian mata serta fungsinya
c. Mahasiswa dapat mengetahui solusi bagi yang memiliki gangguan penglihatan
d. Mahasiswa dapat mengetahui alat-alat optik yang sering digunakan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Cahaya


Cahaya adalah salah satu dari gelombang elektromagnetik sehingga dapat merambat
dalam ruang hampa yang karena memiliki sifat-sifat tertentu yang menyebabkan kita dapat
melihat berbagai benda serta keindahan alam yang beraneka warna. Bahkan dengan kualitas
yang semakin baik sehingga objek benda tersebut dapat kita lihat dengan sempurna.
Ada beberapa teori atau pendapat mengenai cahaya diantaranya;
a. Teori emisi oleh Sir Isaac Newton (1642-17220)
Menururt teori emisi newton, bahwa partikel-partikel yang sangat  kecil dan ringan
dipancarkan dari sumber-sumber cahaya ke segala arah dengan kecepatan tinggi. Jika
partikel-partkel tesebut mengenai mata kita maka kita akan mendapat kesan melihat sumber
cahaya tersebut.
b. Teori gelombang oleh Christian Huygens (1629-1665)
Menurut teori Huygens, cahaya pada dasarnya sama dengan bunyi, perbedaannya hanya
dalam hal frekuensi dan panjang gelombang.

2.2 Sifat-sifat Cahaya


a. Pemantulan (refleksi)
Pemantulan cahaya dapat terjadi pada bahan yang mengilat. Salah satu contoh benda yang
dapat memantulkan cahaya adalah cermin.
Hukum pemantulan cahaya ;
 Sinar datang,garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
 Sudut datang sama dengan sudut pantul.

b. Pembiasan (refraksi)
Hukum pembiasan cahaya ;
 Berkas sinar datang, sinar bias dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
 Perbandingan sinus sudut datang dan sinus sudut bias adalah konstan.
c. Pemaduan atau penjumlahan (interferensi)
Inteferensi cahaya adalah perpaduan antara dua buah gelombang cahaya atau lebih.
Syarat terjadinya interferensi cahaya yaitu sumber cahaya harus koheren. Syarat sumber
cahaya koheren yaitu frekuensinya tetap, amplitudonya tetap, dan beda fasenya juga tetap.

d. Pelenturan (difraksi)
Difraksi cahaya adalah  peristiwa pembelokan arah rambat cahaya oleh kisi atau celah
sempit.

e. Penguraian (dispersi)
Dispersi adalah gejala peruraian cahaya putih (polikromatik) menjadi cahaya
berwarna-warni (monokromatik). Cahaya putih yang diarahkan ke prisma akan terurai
menjadi cahaya berwarna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Cahaya-cahaya
ini memiliki panjang gelombang yang berbeda. Setiap panjang gelomabang meniliki indeks
bias yang berbeda. Semakin kecil panjang gelombang, semakin besar indeks biasnya. Contoh
dispersi cahaya yaitu terbentuknya pelangi.
Warna putih cahaya matahari sebenarnya adalah gabungan dari berbagai cahaya dengan
panjang gelombang yang berbeda-beda. Mata manusia sanggup menyerap paling tidak tujuh
warna yang dikandung cahaya matahari, yang akan terlihat pada pelangi, merah, jingga,
kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Panjang gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis parallel, tiap warna bernuansa
dengan warna disebalahnya. Pita ini disebut spectrum warna. Didalam spektrum warna, garis
merah selalu berada pada salah satu sisi dan biru serta ungu disisi lain[3]

f. Pengutuban (polarisasi)
Polarisasi yaitu peristiwa terserapnya sebagian arah getar cahaya. Cahaya uang
sebagian arah getarnya diserap disebut cahaya terpolarisasi. Jika cahaya mempunyai satu
arah getar tertentu disebut cahaya terpolarisasi linear.
Polarisasi cahaya dapat terjadi karena
1)      Pemantulan
2)      Pembiasan rangkap
3)      Absorpsi
4)      Hamburan

2.3 Alat-Alat Optik


1. Mata
Mata merupakan alat optik alamiah, ciptaan Tuhan yang sangat berhargaPerilaku optis
mata serupa dengan perilaku optis kamera. Bagian-bagian pokok mata manusia jika di tinjau
sebagai sebuah system optis, bentuk mata itu hampir merupakan sebuah bola dan
diameternya kira-kira 2,5cm
Bagian-bagian mata.
Mata yang biasa disebut indera penglihatan terdiri atas beberapa bagian. Adapun bagian
bagian mata diantaranya:
a. Kornea
Kornea merupakan lapisan luar pelindung mata yang berfungsi membelokkan (membiaskan)
cahaya yang masuk ke mata.

b. Aqueos humor
Aques humor terletak dibelakang kornea; berfungsi membiaskan cahaya yang masuk ke
mata.

c. Pupil
cahaya yang datang masuk ke mata melalui pupil. Pupil adalah lingkaran hitam dipusat mata.
Pupil berwarna hitam, karena tidak ada cahaya yang dipantulkan dari pupil.

d. Iris
Iris merupakan daerah sekita pupil yang berfungsi mengatur intensitas cahaya yang
memasuki pupil. Pada keadaan terang (intensitas cahaya besar), pupil mengecil supaya
cahaya yang masuk kemata lebih sedikit dan mata tidak silau. Sedangkan, dalam keadaan
gelap (intensitas cahaya kecil), pupil membesar supaya cahaya yang masuk kemata lebih
banyak.
e. Lensa
Cahaya yang masuk ke mata di biaskan dan difokuskan oleh lensa mata (lensa kristalin) ke
permukaan belakang mata.

f.  Retina
Retina merupakan selaput saraf dalam mata yang menerima bayangan. Retina tersususn atas
beberapa sel sensitive. Berdasarkan bentuknya, sel dalam retina dikelompokkan menjadi:
1)      Sel batang peka terhadap cahaya dan gelap
2)      Sel kerucut berperan untuk melihat warna-wana tertentu
Mata memiliki daya akomodasi, yakni kemampuan untuk mengubah jarak fokus lensa
mata sehingga bayangan benda yang dilihat selalu jatuh tepat diretina. Jarak fokus lensa mata
diubah dengan cara mengatur ketebalannya (menipis atau menebal) yang dilakukan oleh otot
siliar. Daya akomodasi ini memungkinkan mata dapat melihat dengan jelas setiap benda yang
dilihatnya, meskipun jaraknya berbeda-beda di depan mata.
Akan tetapi, meskipun memiliki daya akomodasi, mata meiliki keterbatasan jangkauan
pandang. Mata tidak dapat melihat benda terlalu dekat dan terlalu jauh.. sebagai contoh,
mampukah Anda melihat partikel debu yang masuk/menempel pada kornea mata Anda? Atau
sebaliknya, mampukah Anda melihat dengan jelas benda yang sangat jauh sekali? Tentu
tidak, bukan? Jarak titik terdekat dari mata yang masih dapat dilihat dengan jelas disebut titik
dekat, sedangkan jarak titik terjauh dari mata yang masih dapat dilihat dengan jelas disebut
titik jauh[6]. Ketika mata  melihat pada titik dekatnya, mata dalam keadaan berakomodasi
maksimal dan ketika mata melihat pada titik jauhnya, mata dalam keadaan tanpa akomodasi.
Berdasarkan jangkauan pandang ini, mata dibedakan menjadi mata normal (emetropi) dan
mata cacat. Mata normal memiliki jangkauan pandang dari 25 cm sampai tak terhingga. Mata
yang jangkauan pandangannya tidak sama dengan jangkauan pandang mata normal disebut
mata cacat, yang terdiri dari miopi, hipermetropi, dan presbiopi.
Miopi atau rabun jauh adalah mata yang hanya dapat melihat dengan jelas benda-benda
dekat. Mata miopi memiliki titik dekat lebih dekat dari 25 cmdan titik jauh terbatas pada
jarak tertentu. Miopi biasanya disebabkan oleh bola mata yang terlalu lonjong, bahkan
kadang-kadang lengkungan korneanya terlalu besar. Pada mata miopi, bayangan benda jauh
jatuh didepan retina, akibatnya bayangan benda jauh akan tampak kabur.
Jika yang digunakan adalah kata mata atau lensa kontak, maka membutuhkan lensa yang
negatif (makanya disebut dengan mata minus) atau konkaf (lensa cekung) agar cahaya jatuh
lebih jauh, berbeda dengan lensa cembung (konveks) yang membuat cahanya mengumpul
dan jatuh lebih dekat, maka dari itu lensa cembung digunakan untuk rabun dekat (mata plus)
dan sebaliknya lensa cekung digunakan untuk rabuh jauh (mata minus).
Kekuatan lensa pada kacamata untuk penderita miopi dapat ditentukan dengan rumus;

100P=PR(miopi
)
KET:
  P= kekuatan lensa (dalam satuan dioptrik),
PR(miopi)= jarak titik jauh penderita miopi (dalam satuan cm).

Hipermetropi atau rabun dekat adalah mata yang tidak dapat melihat benda-benda
dekat dengan jelas. Mata hipermetropi memiliki titik dekat lebih jauh dari 25cm dan titik
jauhnya tak hingga. Meskipun dapt melihat dengan jelas benda-benda jauh, titik dekat yang
kebih besar dari 25 cm membuat mata hipermetropi mengalami kesulitan untuk membaca
pada jarak baca normal. Cacat mata ini disebabkan oleh bola mata yang terlalu memipih atau
lengkungan korneanya kurang. Ketika mata hipermetropi digunakan untuk melihat benda-
benda dekat, bayangan benda-benda ini akan jatuh di belakang retina, akibatnya bayangan
benda dekat menjadi terlihat kabur.
Cara paling mudah untuk mengoreksi rabun dekat adalah untuk mendapatkan resep kacamata
atau lensa kontak. Lensa korektif yang digunakan bertujuan untuk mengubah cahaya yang
masuk agar bisa fokus pada permukaan retina. Oleh sebab itu digunakan lensa cembung atau
konveks, atau bisa kita sebut sebagai kacamata plus.
Kekuatan lensa pada kacamata untuk penderita hipermetropi dapat ditentukan dengan rumus;
           100             
100
  P=
                    S               
PP(HYP)
 

Dengan
P= kekuatan lensa,
S= adalah jarak benda dari mata (cm),
jika tidak disebutkan, S = 25 cm, sedangkan PP(HYP)  adalah jarak titik dekat mata
hipermetropi (cm).
Presbiopi memiliki titik dekat lebih jauh dari 25cm dan titik jauh terbatas. Dengan demikian,
penderita presbiopi tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda jauh dan juga tidak dapat
membaca dengan jelas pada jarak baca normal. Umunya, presbiopi terjadi karena faktor usia
(tua) sehingga otot siliarnya tidak mampu membuat lensa mata berakomodasi norma seperti
ketika ia masih muda.
Ada banyak tersedia kaca mata di pasaran yang bisa digunakan untuk memperbaiki tajam
penglihatan atau sering disebut sebagai kaca mata baca. Kaca mata bentuknya lebih tebal
pada bagian bawahnya (konveks) untuk penglihatan jarak dekat dan datar atau biasa pada
bagian atasnya untuk penglihatan jarak jauh. Kita bisa mendapatkan kaca mata seperti ini
dengan mudah tanpa memerlukan resep dari dokter. Tinggal dipilih mana yang sesuai dengan
berat ringannya presbiopi. Tips aman dalam memilih kaca mata yaitu gunakan ukuran atau
derajat yang paling rendah terlebih dahulu hingga Anda bisa melihat bacaan dengan jelas.

2. Kaca mata
Kacamata merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengatasi cacat mata.
Kacamata terdiri dari lensa cekung dan lensa cembung, dan frame atau kerangka tempat lensa
berasa. Fungsi dari kacamata adalah mengatur supaya bayangan benda yang tidak dapat
dilihat dengan jelas oleh mata menjadi jatuh di titik dekat atau titik jauh mata, bergantung
pada jenis cacat matanya.

3. Kamera
Kamera merupakan alat optik yang menyerupai mata.elemen-elemen dasar lensa adalah
sebuah lensa cembung, celah diafragma, dan film (pelat sensitive). Lensa cembung berfungsi
untuk membentuk bayangan benda, celah diafragma berfungsi untuk mengatur intensitas
cahaya yang masuk, dan film berfungsi untuk menangkap bayangan yang dibentuk lensa.
Pada mata, ketiga elemen dasar ini menyerupai lensa mata (lensa cembung), iris (celah
diafragma), dan retina (film).
Prinsip kerja kamera secara umum sebagai berikut. Objek yang hendak difoto harus berada
didepan lensa. Ketika diafragma dibuka, cahaya yang melewati objek masuk melalui celah
diafragma menuju lensa mata. Lensa mata akan membentuk bayangan benda. Supaya
bayangan benda tepat jatuh pada film dengan jelas maka letak lensa harus digeser-geser
mendekati atau menjauhi film. Menggeser-geser lensa pada kamera, seperti mengatur jarak
fokus lensa pada mata (akomodasi).

4. Mikroskop
Bila kita memerlukan perbesaran yang lebi besar dari pada yang kita dapat dengan sebuah
lensa pembesar sederhana, maka instrument yang biasanya kita gunakan adalah mikroskop.
Sebuah mikroskop terdiri atas susunan dua buah lensa positif. Lensa yang berhadapan
langsung dengan objek yang diamati disebut lensa objektif. Sementara itu, lensa tempat mata
mengamati bayangan disebut lensa okuler. Fungsi lensa okuler ini sama dengan lup (kaca
pembesar).

5. Teleskop
Sistem optik sebuah teleskop serupa dengan system optis sebuah mikroskop gabungan.
Dalam kedua instrumen bayangan yang di bentuk oleh sebuah objektif di pandang melalui
sebuah lensa mata. Perbedaan kuncinya adalah bahwa teleskop di gunakan untuk memandang
benda-benda besar dalam jarak jauh sedangkan mikroskop di gunakan untuk memandang
benda kecil yang dekat di depan mata.
BABII
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Cahaya adalah salah satu dari gelombang elektromagnetik sehingga dapat merambat dalam
ruang hampa yang karena memiliki sifat-sifat tertentu. Sifat-sifat cahaya diantarnya yaitu
refleksi,  refraksi, interferensi, dispersi dan polarisasi.
Mata merupakan alat optik alami. bentuk mata itu hampir merupakan sebuah bola dan
diameternya kira-kira 2,5cm, ada beberapa bagian mata yaitu kornea, aquos humor, pupil,
iris, lensa, dan retina yang maasing-masing memiliki fungsi yang sangat dibutuhkan untuk
melihat benda.
Ada beberapa gangguan pada mata diantaranya; rabun jauh (miopi) yaitu mata tidak dapat
melihat jarak yang jauh, gangguan penglihatan ini ditolong dengan kacamata berlensa cekung
(negatif). Rabun dekat (hipermetropi) yaitu mata tidak dapat melihat benda yang dekat,
gangguan penglihatan ini dapat ditolong  dengan kacamata berlensa cembung (positif). Mata
tua (presbiopi) yaitu mata yang tidak dapat melihat dengan jelas benda dengan jarak yang
jauh dan dengan jarak yang dekat, gangguan penglihatan ini dapat ditolong dengan kacamata
berlensa rangkap (bagian atas berlensa cekung dan bagian bawah berlensa cembung).
DAFTAR PUSTAKA

Abadi, Rinawan, 2010, buku panduan pendidik fisika, klaten, intan pariwara.


Salim, Hasan, dkk, 2007, keteraturan alamku, Jakarta, ricardo
Young, hugh, 2003, fisika universitas, Jakarta, Erlanga
Saripuddin, aip dkk, 2007,  praktis belajar fisika, Jakarta, pusat perbukuan departemen
pendidikan nasional
Purwoko, dan Fendi H, 2010,  Fisika 1 SMA kelas X, Jakarta, Yudhistira
http://www.slideshare.net/Anesuryani/energi-cahaya-ppt , pada tanggal 23 Mei 2018 pada
pukul 10.47
PERCOBAAN
A.    pemantulan cahaya
Alat dan bahan;
1.      Lampu laser/senter
2.      Cermin datar
Langkah-langkah:
1.      Carilah tempat yang agak gelap
2.      Sorotkan cahaya laser/senter ke cermin datar
3.      Amatilah cahaya yang keluar dari senter dan yang terpantul dari cermin datar

B.     Pembiasan cahaya
Alat dan bahan :
1.      Pensil ataupun pena
2.      Gelas kaca yang berisi air
Langkah-langkah
1.      Isilah gelas dengan air
2.      Celupkan sebagian pensil ataupun pena ke dalam air
3.      Lalu amatilah yang terjadi pada pensil ataupun pena yang dicelupkan tadi

Anda mungkin juga menyukai