Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Saat ini perkembangan dunia teknologi sangat berkembang pesat terutama


dalam dunia IT (Informatic Technology). Perkembangan dunia IT berimbas pada
perkembangan berbagai macam aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang
terkena efek perkembangan dunia IT adalah kesehatan. Dewasa ini dunia kesehatan
modern telah memanfaatkan perkembengan teknologi yang menggunakan prinsip
ilmu fisika untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas di dunia kesehatan.

Abad 20 ditandai dengan perkembangan yang menakjubkan di bidang ilmu


dan teknologi, termasuk disiplin ilmu dan teknologi kesehatan. Terobosan penting
dalam bidang ilmu fisika dan teknologi ini memberikan sumbangan yang sangat
berharga dalam diagnosis dan terapi berbagai penyakit termasuk penyakit-penyakit
yang menjadi lebih penting secara epidemologis sebagai konsekuensi logis dari
pembangunan di segala bidang yang telah meningkatkan kondisi sosial ekonomi
masyarakat. Dalam makalah ini kita akan membahas tentang bagaimana penerapan
optik dan akustik dalam bidang kesehatan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana konsep teknologi optik dan akustik?
2. Bagaimana perkembangan teknologi optik dan akustik dalam pelayanan
kesehatan?

C. MANFAAT
1. Untuk mengetahui konsep teknologi optik dan akustik
2. Untuk mengetahui perkembangan teknologi optik dan akustik dalam pelayanan
kesehatan
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. KONSEP TEKNOLOGI OPTIK DAN AKUSTIK


1. OPTIK
a. Definisi Optik

Optik dikenal sebagai bagian ilmu fisika yang berkaitan dengan cahaya
atau berkas sinar. secara spesifik ada klasifikasi Optik geometri dan optika
fisis. Banyak pengetahuan yang kita peroleh melalui suatu penglihatan. Untuk
membedakan gelap dan terang tergantung atas penglihatan seseorang.

b. Optika Geometri Dan Optika Fisik


1) Optika Geometri

Optika geometri disebut juga dengan optik sinar yang merupakan


sinar suatu perambatan cahaya tegak lurus dengan gelombang cahaya.
Optika geometri juga menjelaskan sifat cahaya dengan pendekatan
paraksial atau hampiran sudut kecil dengan penjabaran yang linear,
sehingga komponen ini dan sistem kerja cahayanya seperti ukuran, posisi,
pembesaran subjek lebih sederhana.

2) Optika fisik

Optika fisik adalah studi cahaya yang mempelajari sifat cahaya


yang tidak terdefinisikan oleh optik geometris dengan pendekatan
sinarnya. Definisi sifat cahaya dilakukan dengan pendekatan frekuensi
tinggi. Optika fisik mampu menjelaskan gejala cahaya seperti dispersi
(penyebaran cahaya), interferensi (penyebaran gelombang), dan polarisasi
(getaran cahaya) yang tidak dapat dijelaskan oleh optika geometri.

c. Sumber Cahaya :
Cahaya memiliki 2 sumber, yaitu :
1) Cahaya Alami ( Natural Lighting )
Cahaya alami adalah cahaya yang berasal dari alam. Misalnya
cahaya matahari.
2) Cahaya Buatan ( cahaya yang artifisial )
Cahaya buatan adalah cahaya yang sebab adanya karena campur
tangan manusia atau cahaya yang dibuat oleh manusia. Misalnya cahaya
listrik, gas, lampu minyak, lilin, dan lain-lain.
d. Sifat-sifat Cahaya :
1) Cahaya adalah sesuatu yang dikenal mata
Benda-benda memancarkan beberapa radiasi seperti sinar
inframerah, sinar ultraviolet,sinar-X, sinar-sinar radioaktif, dan cahaya. Di
antara radiasi-radiasi di atas hanya cahayalah yang dapat dilihat oleh mata.
2) Cahaya adalah suatu bentuk radiasi
Secara umum radiasi diartikan sebagai segala sesuatu yang
memancar keluar dari suatu sumber, tetapi bukan merupakan zat padat,
cair, atau gas. Oleh karena itu, cahaya digolongkan sebagai suatu benuk
radiasi.
3) Cahaya adalah gelombang
Cahaya matahari sampai ke bumi walaupun diantara matahari dan
bumi ada ruang vakum. Pada cahaya getaran ditimbulkan oleh medan
listrik dan medan magnetik, dan getaran merambat tegak lurus terhadap
arah getarnya. Oleh karena itu cahaya termasuk gelombang
elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang
transversal, karena arah rambatnya tegak lurus terhadap arah getarnya.
4) Cahaya memindahakan energi dari satu tempat ke tempat lain
Untuk menghasilkan cahaya diperlukan energi. Cahaya yang kita
terima di bumi berasal dari sumber energi matahari. Contoh pemanfaatan
energi cahaya matahari adalah pada baterai matahari (solar cell ) yang
mengubah secara langsung energi cahaya matahari menjadi energi listrik,
yang selanjutnya digunakan untuk menjalankan mobil.
5) Cahaya merambat menurut garis lurus
Contohnya pada pepohonan, cahaya akan merambat menurut garis
lurus.
e. Instrumen Optik
Banyak instrumen optik yang digunakan saat ini sangat cangggih.
Prinsip kerjanya sangat sederhana tetapi penggunaannya imajinatif prinsip-
prinsip ini telah melipat gandakan kemampuan kita untuk melihat dan
memahami dunia yang melingkup kita.

Mata merupakan alat optik yang paing dekat dengan kita dan
merupakan sistem optik yang paling penting. Dengan mata kita bisa melihat
keindahan alam di sekitar kita.

1) Bagian –bagian mata


Mata memiliki beberapa bagian-bagian yang memiliki fungsi –
fungsi tertentu sebagai alat optik, yaitu:
a. Kornea, merupakan selaput kuat yang tembus cahaya dan berfungsi
sebagai pelindung bagian dalam bola mata
b. Iris, merupakan selaput berbentuk lingkaran yang menyebabkan mata
dapat membedakan warna
c. Pupil, merupakan celah lingkaran pada mata yang dibentuk oleh iris,
berfungsi mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke mata
d. Lensa mata, merupakan lensa cembung yang terbuat dari bahan
bening, berserat dan kenyal, berfungsi mengatur pembiasan cahaya
e. Retina, merupakan lapisan yang berisi ujung-ujung saraf yang sangat
peka terhadap cahaya. Retina berfungsi untuk menangkap bayangan
yang di bentuk oleh lensa warna.
f. Aquaeuos humor, merupakan cairan mata
g. Saraf optik, merupakan saraf yang menyampaikan informasi tentang
kuat cahaya dan warna ke otak
2) Pembentukan banyangan pada mata
Mata bisa melihat benda jika cahaya yang dipantulkan benda
samapai pada mata dengan cukup, kemudian lensa mata akan membentuk
banyangan yang bersifat nyata, terbalik dan diperkecil pada retina. Ada
tiga komponen penginderaaan penglihatan, yaitu :
a. Mata memfokuskan bayangan pada retina
b. Sistem saraf mata yang memberi informasi ke otak
c. Korteks penglihatan salah satu bagian yang menganalisa oenglihatan
tersebut
3) Ketajaman Penglihatan
Ketajaman penglihatan dipergunakan untuk menentukan
penggunaan kacamata, di klinik dikenal dengan nama visus. Tapi bagi
seorang ahli fisika ketajaman penglihatan ini disebut resolusi mata. Visus
penderita bukan saja memberi pengertian tentang optiknya (kacamata)
tetapi mempunyai arti yang lebih luas yaitu memberi keterangan tentang
baik buruknya fungsi mata keseluruhannya. Oleh karena itu definisi visus
adalah : nilai kebalikan sudut (dalam menit) terkecil dimana sebuah benda
masih kelihatan dan dapat dibedakan. Pada penentuan visus, para ahli
mempergunakan kartu Snellen, dengan berbagai ukuran huruf dan jarak
yang sudah ditentukan.
4) Penyesuaian terhadap terang dan gelap
Dari ruang gelap masuk ke dalam ruang kurang terang mengalami
kesulitan dalam penglihatan. Tatapi apabila dari ruangan terang masuk
kedalam ruangan gelap akan tampak kesulitan dalam penglihatan dan
diperlukan waktu tertentu agar memperoleh penyesuaian.
5) Daya akomodasi

Dalam hal memfokuskan obyek pada retina. Lensa mata


memegang perana penting. Kornea memounyai fungsi memfokuskan
obyek secara tepat, demikian pula bola mata yang berdiameter 20-13 mm.
Kemampuan lensa mata untuk memfokuskan on=byek disebut daya
akomodasi. Selamamelihat jauh, tidak terjadi akomodasi. Makin dekat
benda dilihat, semakin kuat mata/ lensa berakomodasi. Daya akomodasi
ini tergantung kepada umur. Usia makin tua daya akomodasi semakin
menurun, hal ini disebabkan kekenyalan/ elastisitas lensa semakin
berkurang.

Jika benda terlalu dekat ke mata, lensa mata tidak dapat


memfokuskan cahaya pada retina dan bayangannya menjadi kabur. Titik
terdekat dimana lensa memfokuskan suatu bayangan pada retina disebut
titik dekat (punctum proksimum). Pada saat ini mataberakomodasi sekuat-
kuatnya(berakomodasi maksimum). Jarak dari mata ke titik dekat ini
sangat beragam pada setiap orang dan berubah dengan meningkatnya usia.
Pada usia 10 tahun, titik dekat dapat sedekat 7 cm, sementara pada usia 60
tahun titik dekat daoat menjauh ke 200 cm karena kehilangan kelewesan
lensa akibat elastisitas lensa semakin berkurang disebut mata presbyob
atau mata tua dan bukan merupakan cacat mata. Nilai standar yang diambil
untuk titik dekat ini adalah 25 cm , dan dianggap sebagai mata normal.

Jarak terjauh benda agar dapat dilihat dengan jelas dikatakan benda
terletak pada titik jauh(punctum remotum). Pada ini mata tidak
berakomodasi atau lepas akomodasi

6) Jenis jenis mata dan teknik koreksi


a) Mata normal
Sering disebut juga mata emetrop. Mata normal memliki titik
dekat 25 cm dan titik jauh tak terhingga. Apabila mata memiliki titik
dekat tidak sama 25 cm dan titik jauh tidak sama dengan tak terhingga,
maka dikatakan sebagai cacat mata hal ini mengakibatkan mata sulit
melihat benda yang jauh maupun dekat karena bayangan tidak jatuh
tepat pada retina.
b) Rabun jauh (Miopi)

Disebut juga mata terang dekat, memiliki titik dekat kurang dari
25 cm (<25 cm) dan titik jauh pada jarak tertentu. Orang yang
menderita miopi dapat melihat dengan jelas benda pada jarak 25 cm,
tetapi tidak dapat melihat benda jauh dengan jelas. Cacat mata ini dapat
diatasi dengan menggunakan kaca mata berlensa cekung.

c) Rabun dekat(Hipermetropi)

Rabun dekat memiliki titik dekat 25 cm (>25cm) dan titik


jaunya pada jarak tak terhingga. Penderita rabun dekat dapat melihat
jelas benda-benda yang sangat jauh tetapi tidak dapat melihat benda –
benda dekat dengan jelas. Hal ini terjadi karena lensa mata tidak dapat
menjadi cembung sebagaimana mestinya sehingga bayangan benda
jatuh dibelakang retina, disebabkan karena mata dibiasakan melihat
benda yang jaraknya jauh. Cacat mata ini dapat diatasi dengan kaca
mata berlensa cembung.

f. Konsep Optik

Jika kita membicarakan tentang optik tentu tidak terlepas dari cahaya.
Alat optik selalu bekerja dengan peran cahaya. Bisa kita perhatikan bersama,
pada orang yang menderita cacat mata rabun dekat (hipermetropi). Bagi
penderita rabun dekat tentu mereka sangat membutuhkan peran dari alat bantu
melihat yang berupa kaca mata. Akan tetapi tidak semua kaca mata dengan
sembarang lensa dapat digunakannya, tetapi khusus kaca mata yang berlensa
cembung ( positif), mengapa demikian? Itu karena pada penderita rabun dekat
cahaya tidak tepat jatuh di retina tetapi di belakang retina, maka penderita
harus kaca mata berlensa cembung karena lensa cembung bersifat
mengumpulkan sinar maka sinar datang pada saat melihat yang awalnya jatuh
di belakang retina dengan kaca mata berlensa cembung akan dikumpulkan
sehingga jatuh tepat di retina sehingga penderita dapat melihat dengan jelas
objek yang dilihat.

Sedangkan pada penderita rabun jauh (miopi) sangat membutuhkan


lensa cekung karena dengan lensa cekung yang awalnya sinar datang jatuh di
depan retika akan disebarkan oleh lensa cekung sehingga tepat jatuh di retina
dan dapat terlihat dengan jelas objek yang dilihat. Itu karena sifat dari cermin
cekung yang menyebarkan sinar.
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat
mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Cahaya merupakan
gelombang elektromagnetik ( tidak memerlukan medium ) untuk merambat.
Sehingga cahaya dapat merambat tanpa memerlukan medium.

Alat optik adalah alat-alat yang menggunakan lensa dan memerlukan


cahaya. Mata merupakan alat optik alami. Mata kita memiliki kemampuan
untuk melihat sangat terbatas, yaitu tidak dapat melihat dengan jelas benda-
benda kecil, benda-benda yang sangat jauh dan tidak dapat merekam apa yang
dilihatnya dengan baik. Oleh sebab itu mata kita harus dibantu dengan alat-
alat optik buatan seperti kamera, lup, mikroskop, dan teropong. Pemanfaatan
konsep fisika dalam bidang optik juga banyak digunakan oleh manusia.
Contoh pemanfaatan bidang optik yaitu pemanfaatan cermin dan lensa.
Cermin dimanfaatkan diantaranya untuk kaca spion, kaca rias, OHP, reflektor
lampu senter, reflektor sepeda motor, reflektor mobil, dan pengumpul cahaya
pada mikroskop. Pemanfaatan lensa diantaranya dalam: lup, teleskop,
mikroskop, kacamata, OHP, proyektor, kamera.

Prinsip kerja dari cermin adalah pemantulan atau refleksi cahaya. Sinar
yang datang pada cermin akan dipantulkan kembali. Pembentukan bayangan
pada cermin memanfaatkan sinar-sinar istimewa pada cermin. Cermin cekung
dan cembung memiliki sinar istimewa yang berbeda.

Kita dapat melihat benda disebabkan oleh dua hal, yang pertama,
benda bisa memancarkan cahaya atau benda tersebut adalah sumber cahaya,
dan yang kedua adalah benda tersebut memantulkan cahaya dari sumber
cahaya sehingga mata kita bisa menangkap cahaya terpantul dan kita bisa
melihat benda tersebut.

2. AKUSTIK
a. Definisi Bunyi

Bunyi adalah suatu bentuk gelombang longitudinal yang merambat


secara perapatan dan perenggangan terbentuk oleh partikel zat perantara serta
ditimbulkan oleh sumber bunyi yang mengalami getaran. Apabila sebuat senar
gitar kita petik maka akan terjadi getaran pada senar gitar yang menimbulkan
bunyi. Jika senar dawai gitar tersebut kita pegang, maka getaran dan bunyi
pada senar akan hilang.

b. Kecepatan Bunyi/Cepat Rambat Bunyi di Udara

Pada suhu udara 15 derajat celcius bunyi dapat merambat di udara


bebas pada kecepatan 340 meter per detik. Rumus cepat rambat bunyi adalah
jarak tempuh dibagi waktu tempuh. Suhu udara yang lebih panas atau lebih
dingin mempengaruhi kecepatan bunyi semakin cepat karena partikel udara
lebih banyak.

c. Pengantar Bunyi

Udara adalah pengantar bunyi yang paling banyak kita gunakan. Namu
sebenarnya udara pengantar bunyi yang lamban, bukan bearti tidak baik.
Kecepatan merambat bagi udara sebagai pengantar bunyi hanyalah 345 meter
per detik. Bandingkan dengan kecepatan rambat bunyi pada zat pengantar lain:

1) Gabus……………. 500 meter per detik


2) Timah……………. 1190 meter per detik
3) Air…………………1440 meter per detik
4) Besi…………….…. 5120 meter per detik

Angka-angka tersebut memang dapat berubah oleh perubahan suhu.


Namun perubahan ini kecil sekali sehingga praktis kurang begitu berarti.

d. Ambang Batas Pendengaran Manusia


Telinga manusia memiliki keterbatasan kemampuan pendengaran
berdasarkan besar kecil frekuensi bunyi yang didengar. Frekuensi bunyi yang
dapat didengar oleh manusia normal disebut dengan frekuensi audio.telinga
manusia normal dapat mendengar bunyi yang frekuensinya antara 20Hz
sampai dengan 20.000Hz. Diluar batas-batas frekuensi bunyi tersebut manusia
tidak dapat mendengarnya.

1) Batas terkecil : frekuensi infrasonic/ infrasonik= dibawah 20Hz. Contoh


makhluk hidup yang mampu mendengar frekuensi infrasonik adalah
jangkrik,ikan lumba-lumba dan kelelawar/codot,gajah.
2) Batas terbesar : frekuensi ultrasonic/ultrasonik= diatas 20.000Hz. contoh:
makhluk hidup yang mampu mendengar frekuensi ultrasonik adalah
kelelawar/kalong,kucing,anjing,tikus,belalang,dan lain-lain

e. Taraf Intensitas Bunyi


Intensitas ambang pendengaran bergantung pada frekuensi yang
dipancarkan oleh sumber bunyi. Batas intensitas bunyi yang dapat merangsang
pendengaran manusia berada antara 10.
f. Efek Gelombang Ultrasonik

Ultrasonik sama dengan gelombang bunyi hanya saja frekuensi yang


sangat tinggi dan mempunyai efek :

1) Mekanik: yaitu membentuk emulsi asap/awan dan disintegrasi beberapa


beda padat, dipakai untuk menentukan lokasi batu empedu
2) Panas: pada titik yang bersangkutan mengalami perubahan panas dan
refleksi. Pada jaringan bisa terjadi pembentukan rongga dengan intensitas
yang tinggi.
3) Kimia: gelombang ultrasonik menyebabkan proses oksida dan terjadi
hidrolisis pada ikatan polyester.
4) Efek biologis: efek ini merupakan gabungan dari berbagai efek misalnya
akibat pemanasan menimbulkan pelebaran pembuluh darah.
B. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI OPTIC DAN AKUSTIK
1. Perkembangan Teknologi Optik

Sejak zaman purbakala, orang telah mengetahui bahwa cahaya memancar


mengikuti garis lurus. Hal ini dapat kita lihat sekarang dengan memperhatikan
berkas cahaya yang keluar dari proyektor film. Berkas itu terdiri atas banyak sinar,
dan walaupun sinar-sinar itu melebar, masing-masing sinar berjalan pada garis
lurus dari proyektor ke layar. Jika seseorang berdiri dan menghalangi sebagian
dari berkas itu, maka sebagian sinar itu tidak akan tiba di layar, sedangkan bagian
berkas sinar yang tidak terhalangi akan terus berjalan sampai mencapai layar.

Namun sampai abad ke-4 sebelum masehi orang masih berpendapat bahwa
benda-benda di sekitar dapat dilihat oleh karena mata mengeluarkan sinar-sinar
penglihatan berupa kumis-kumis peraba yang disebut korpuskel. Anggapan ini
didukung oleh Plato (429 – 348 ) dan Euclides (287 – 212 SM) oleh karena pada
mata binatang di malam hari tampak bersinar.

Pendapat di atas ditentang oleh Aristoteles (384 – 322 SM) karena pada
kenyataannya kita tidak dapat melihat benda-benda di dalam ruang gelap. Namun
demikian Aristoteles tidak dapat memberi penjelasan mengapa mata dapat melihat
benda.

Pada abad pertengahan Alhazan (965 – 1038) seorang ilmuwan dari Mesir
di Iskandria berpendapat bahwa benda di sekitar itu dapat dilihat oleh karena
benda-benda tersebut memantulkan cahaya atau memancarkan cahaya yang masuk
ke dalam mata, teori ini akhirnya diterima sampai abad ke 20 ini.

Untuk lebih jelasnya cahaya dapat didefinisikan sebagai gelombang


elektromagnetik yang dapat merambat tanpa memerlukan medium, akan tetapi
dipengaruhi oleh medium.

Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik sehingga cahaya dapat


merambat dalam vakum. Sebagai contoh, cahaya matahari dapat sampai ke bumi.

a. Contoh Penggunaan Sinar Gelombang Cahaya dalam Bidang Kesehatan

Sinar sangat berguna dalam bidang kedokteran baik sebagai pembantu


diagnosis maupun sebagai terapi.
1) Ungu Ultra
Ungu ultra mempunyai panjang gelombang antara 100-400 nm (1 nm
= 10-9m). Sinar ungu mempunyai efek fisik, kimia dan biologis, disamping
itu sinar ungu ultra dipakai untuk sterilisasi karena mempunyai sifat
bakterisit. Selain itu juga mempunyai efek terhadap kulit yaitu dalam hal
pembentukan vitamin D.

2) Sinar Tampak (Visible light)


Mempunyai panjang gelombang antara 400-700 nm. Termasuk
dalam sinar tampak adalah: ungu, nila, biru, hijau, kuning, orange/jingga
dan merah.
a) Transilluminasi: adalah transmisi cahaya melalui jaringan tubuh untuk
mengetahui apakah ada gejala hidrosefalus (kepala mengandung cairan
oleh karena belum sempurna pembentukan tulang tengkorak) atau ada
kelainan di dalam tubuh.
b) Endoskop: adalah alat yang digunakan untuk melihat ruang di dalam
tubuh. Alat ini terdiri dari fiberglas yang mudah dibengkokkan dan
lampu. Sinar-sinar yang melalui fiberglas akan dipantulkan secara
sempurna sehingga gambaran di dalam tubuh dapat terlihat dengan
mudah.
3) Sinar Merah Infra (Infra Red)

Sinar inframerah mempunyai panjang gelombang antara 700x104nm.


Kegunaan klinik sinar inframerah adalah sebagai berikut:
a) Sebagai diatermi pada penderita arthritis.
b) Emisi inframerah fotografi di masa radiasi yang dipancarkan oleh tubuh
kemudian ditangkap/dideteksi sebagai termogram.
c) Reflective infra red photography, yaitu menggunakan panjang gelombang
700-900 nm, digunakan untuk menunjukkan aliran vena pada kulit.
d) Digunakan untuk photography terhadap pupil mata tanpa suatu
rangsangan.

4) LASER
Singkatan dari kata Light Amplification by Stimulated Emission of
Radiation (penguatan cahaya oelh emisi radiasi terangsang). Dasar teori laser
mula-mula dicetuskan oleh Albert Einstein (1917). Hingga tahun 1960 T.H.
Maiman memproduksi sinar laser dari suatu kristal ruby. Penggunaan laser
dalam praktik klinik adalah:
1) Pada beberapa penyakit mata, sinar laser digunakan secara rutin untuk
koagulasi darah dan memblokir pembuluh darah vena.
2) Untuk memperoleh bayangan tiga dimensi yang dikenal sebagai
holography.
3) Pengobatan pada beberapa tipe kanker. Namun demikian, kerusakan
jaringan dapat terjadi oleh karena penggunaan laser pada jaringan
mencapai temperatur 100oC.
2. Perkembangan Teknologi Akustik
Gelombang bunyi timbul akibat terjadi perubahan mekanik pada gas. Zat
cair ataugas yang merambat ke depan dengan kecepatan tertentu . Gelombang
bunyi ini menjalar secara transversal atau longitudinal, lain dengan cahaya hanya
menjalar secara transversal saja.
Pada suatu percobaan, apabila terjadi vibrasi dari suatu bunyi maka akan
terjadi suatu peningkatan tekanan dan penurunan tekanan pada tekanan atmosfer,
peningkatan tekanan ini disebut kompresi sedangkan penurunan tekanan disebut
rarefaksi (peregangan).

Selain frekuensi, faktor lain yang mempengaruhi agar bunyi dapat


didengar dengan baik adalah energi bunyi yang cukup. Energi gelombang bunyi
sangat ditentukan frekuensi dan amplitudo gelombang serta medium rambatannya.

a. Sejarah Perkembanagan Teknologi Ultrasound


Perkembangan penggunaan USG dalam berbagai bidang ilmu
kedokteran saat ini, berawal dari ditemukannya cara mengukur jarak di dalam
air menggunakan gelombang suara. Pada saat itu dikenal istilah Sound
Navigation and Ranging. Lazzaro Spallanzani, seorang ahli biologi Italia,
dapat dikatakan sebagai orang yang mengilhami pertemuan tersebut. Sekitar
tahun 1794 ia mendemonstrasikan kemampuan seekor kelelawar menentukan
arah terbang dan mencari mangsa dalam gelap dengan menggunakan
gelombang suara berfrekuensi tinggi (ultrasonik). Kelelawar tersebut
memanfaatkan pantulan suara ultrasonik yang dikeluarkannya setelah
menumbuk suatu objek. Sehingga ia tidak akan menabrak sebuah benda atau
sebaliknya dapat menentukan mangsanya.
b. Perkembangan Teknologi Ultrasonik Dan Ultrasonografi (USG)

Sekitar tahun 1920-an, prinsip kerja gelombang ultrasonik mulai


diterapkan dalam bidang kedokteran. Penggunaan ultrasonik dalam bidang
kedokteran ini pertama kali diaplikasikan untuk kepentingan terapi bukan
untuk mendiagnosis suatu penyakit. Hasil penelitian William Fry, dari
Universitas Illinois dan Russel Meyers, dari Universitas Iowa membuktikan
bahwa gelombang ultrasonik dapat digunakan untuk menghancurkan sel-sel
basal ganglia pada penderita penyakit Parkinsons. Kemampuan gelombang
ultrasonik dalam menghancurkan sel-sel atau jaringan berbahaya ini kemudian
secara luas diterapkan pula untuk penyembuhan penyakit-penyakit lainnya.
Misalnya, terapi untuk penderita arthritis, haemorrhoid, asma, thyrotoxicosis,
ulcus pepticum (tukak lambung), elephanthiasis (kaki gajah), dan bahkan
terapi untuk penderita angina pectoris (nyeri dada).

Baru pada awal tahun 1940, gelombang ultrasonik dinilai


memungkinkan untuk digunakan sebagai alat mendiagnosis suatu penyakit,
bukan lagi hanya untuk terapi. Hal tersebut disimpulkan berkat hasil
eksperimen Karl Theodore Dussik, seorang dokter ahli saraf dari Universitas
Venna, Austria. Bersama dengan saudaranya, Freiderich seorang ahli fisika
berhasil menemukan lokasi sebuah tumor otak dan pembuluh darah pada otak
besar dengan mengukur transmisi pantulan gelombang ultrasonik melalui
tulang tengkorak. Dengan menggunakan transduser (kombinasi alat pengirim
dan peneriuma data), hasil pemindaian masih berupa gambae dua dimensi
yang terdiri dari barisan titik-titik berintensitas rendah.

George Ludwig, ahli fisika Amerika, menyempurnakan alat temuan


Dussik. Pemindaian terhadap lokasi batu ginjal pada suatu jaringan tubuh
dapat ia lakukan. Gelombang ultrasonik yang menumpuk pada jaringan tubuh
akan dipantulkan dan hasilnya kemudian dapat dilihat pada layar osiloskop.
Selanjutnya diketahui bahwa gelombang ultrasonik tersebut memerlukan
panjang gelombang tertentu agar suatu objek jaringan tubuh yang densitasnya
beraneka ragam dapat teridentifikasi.

Tahun 1949, John Julian Wild, ahli bedah Inggris yang bekerja di
Medico Technological Research Institute of Minnesota, berkolaborasi dengan
John Reid, seorang teknisi dari National Cancer Institute. Mereka melakukan
investigasi terhadap sel-sel kanker dengan alat ultrasonik. Beberapa jenis alat
yang dibuat untuk kepentingan investigasi tersebut antara lain B-mode
ultrasound,transduser/ alat pemindai jenis A-mode transvaginal, dan
transrectal. Prinsip alat-alat tersebut mengacu pada sistem radar. Oleh sebab
itu mereka kemudian menyebutnya sebagai Tissue Radar Machine (mesin
radar untuk deteksi jaringan).

Akhirnya , penggunaan ultrasonic mulai merambah bidang obstetri


ginekologi. Penelitian yang dilakukan Ian Donald pada tahun 1955terhadap
kista ovarium dengan menggunakan alat Metal Flaw Detector mulai membuka
peluang dilakukannya berbagai penelitian lanjutan. Penelitian lanjutan ini
tentu saja akan semakin menyempurnakan tehnik pemakaian ultrasonic sampai
menjadi seperti sekarang.

Beberapa hasil penelitian lanjutan lanjutan yang cukup penting dalam


bidang obsentri ginekologi antara lain ditemukannya metode penentuan
ukuran janin (fetal biometry), teknologi transduser/ alat memindai digital,
transduser dua dimensi dan tiga dimensi modern penghasil tampilan gambar
jaringan yang lebih focus, dan penentuan jenis kelamin janin salam kandungan
(Fetal Anatomic Sex Assigment/FASA).
Penemuan metode penentuan ukuran janin dalam kandungan (Fetal
Biometry) dimulai sekitar tahun 1980-an. Berdasarkan tampilan gambar pada
layar USG, beberapa parameter yang bisa dijadikan standaar penentuan ukuran
dan lingkaran pada janin ( head circumference/HC), panjang tulang paha
(Femur length/ FL), dan lingkaran perut (abdominal circumference/AC).
Metode fatal biometry ini dapat membantu para dokter ahli obsentri
ginekologi menentukan apakah pertumbuhan janin berjalan normal atau tidak.

Teknologi transduser digital sekitar tahun 1990-an memungkinkan


sinyal gelombang ultrasonic yang diterima menghasilkan tampian gambar
suatu jaringan tubuh dengan lebih jelas. Penemuan computer pada pertengahan
1990 jelas sangat membantu teknologi ini. Gelombang ultrasonic akan
melalaui proses sebagai berikut, pertama, gelombang akan diterima transduser.
Kemudian gelombang tersebut akan diproses sedemikian rupa dalam computer
sehingga bentuk tampilan gambar akan terlihat pada layar monitor. Transduser
yang digunakan terdiri dari transduser penghasil gambar dua dimensi atau tiga
dimensi.

Berikut penemuan-penemuan spektakuler tersebut, alat ultrasonic atau


USG. Saat ini sepertinya menjadi alat wajib seorang dokter ahli obsentri
ginekologi. Apa lagi setelagi setelah diketahui baahwa USG tidak
menimbulkan efek samping baik pada kesehatan janin maupun kesehatan si
ibu. Perjalanan panjang perkembangan penggunaan ultrasonic yang
mengalami penemuan-penemuantersebut tidak boleh dilupakan begitu saja.
USG yang digunakan saat ini adalah hasil kerja keras para ilmuwan di dunia
dari berbagai bidang keilmuan.

c. Contoh dan Penerapan Akustik Dalam Kesehatan :


a. Ultraonik sebagai pelengkap diagnosis

Kristal piezo electric yang bertindak sebagai transduser mengirim


gelombang ultrasonik mencapai pada dinding berlawanan, kemudian
dipantulkan dan diterima oleh transduser tersebut pula. Transduser yang
menerima gelombang balik akan diteruskan ke amplifier yang menerima
gelombang kemudian gelombang tersebut ditangkap oleh CRT
(ossiloskop).
b. Penggunaan Ultrasonik Dalam Pengobatan
Ultrasonik memberi efek kenaikan temperature dan peningkatan
tekanan, efek ini timbul karena jaringan mengabsorpsi energi bunyi
dengan demikian ultrasonik dipakai sebagai diatermi/pemanasan.
Prinsip dasar penggunaan ultrasonik adalah efek doppler yaitu
terjadi perubahan frekuensi akibat adanya pergerakan pendengaran atau
sebaliknya. Dan getaran bunyi yang dikirim ke tempat tertentu (ke obyek)
akan direfleksi oleh obyek itu sendiri.
Karena pada dasarnya tubuh manusia 75% adalah molekul air,
dimana atom hidrogen adalah salah satu komponen penyusun molekul air.
Karena tiap atom hidrogen secara alami berputar (spinning), sehingga
menghasilkan momen magnet yang dapat dibayangkan seperti batang
magnet yang kecil.
Tetapi, karena orientasi yang acak, sehingga total dari momen
magnet tersebut tidak menghasilkan informasi yang dapat dimanfaatkan.
c. Penggunaan Ultrasonografi Dalam Pemeriksaan Janin

Ultrasonography (USG) merupakan suatu metode diagnostik


dengan menggunakan gelombang ultrasonik. Alat diagnostik USG
menggunakan gelombang ultrasonik yang mempunyai frekuensi 1-10
MHz. Kecepatan gelombang suara didalam suatu medium akan berbeda
dari medium lainnya. Sifat akustik medium menentukan perbedaan ini.
Frekuensi dan daya ultrasonik yang dipakai dalam bidang kedokteran
disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk diagnostik digunakan frekuensi 1 –
5 MHz dengan daya 0,01 W/cm2. untuk terapi daya ditingkatkan menjadi
1 W/cm2, bahkan untuk menghancurkan kanker daya yang diperlukan
sebesar 103 W/cm2.
Kelebihan gelombang ultrasonik yang tidak dapat didengar,
bersifat langsung dan mudah difokuskan. Jarak suatu benda yang
memanfaatkan delay gelombang pantul dan gelombang datang seperti pada
sistem radatr dan deteksi gerakan oleh sensor pada robot atau hewan.
Dalam hal ini yag dimanfaatkan adalah kemampuan gelombang ultrasonik
dalam mengahancurkan sel-sel atau jaringan “berbahaya” ini kemudian
secara luas diterapkan pula untuk penyembuhan penyakit-penyakit lainnya.
Misalnya: terapi untuk penderita arthritis, haemorrhoids, asma,
thyrotoxicosis, ulcus pepticum (tukak lambung), dan bahkan terapi untuk
penderita angina pectoris (nyeri dada). hal tersebut disimpulkan berkat
hasil eksperimen karl theodore dussik, seorang dokter ahli saraf dari
universitas vienna, austria. Bersama dengan saudaranya, freiderich,
seorang ahli fisika, berhasil menemukan lokasi sebuah tumor otak dan
pembuluh darah pada otak besar dengan mengukur transmisi pantulan
gelombang ultrasonik melalui tulang tengkorak.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Optik dikenal sebagai ilmu fisika yang berkaitan dengan cahaya atau berkas sinar.
secara spesifik ada klasifikasi Optik geometri dan optik fisis. Banyak pengetahuan yang
kita peroleh melalui suatu penglihatan. Sebagai contoh, cahaya matahari dapat sampai ke
bumi. Penerapan Akustik Dalam Kesehatan adalah adanya Gelombang bunyi timbul
akibat terjadi perubahan mekanik pada gas. Zat cair atau gas yang merambat ke depan
dengan kecepatan tertentu . Gelombang bunyi ini menjalar secara transversal atau
longitudinal lain dengan cahaya hanya menjalar secara transversal saja.

Perkembangan optic dan akustik di bidang kesehatan mengalami perkembangan


yang sangat pesat. Perkembangan optic dalam bidang medis contohnya dapat dilakukan
dengan cara yang sangat sederhana, yaitu dengan cara menyinari bagian tubuh tertentu.
Pasien ditempatkan di ruangan gelap sehingga bagian tubuh yang disinari akan nampak
kemerah merahan . Dengan melihat intensitas cahaya yang diteruskan akan dapat
menganalisa keadaan pasien. Begitupun dengan perkembangan akustik di bidang medis,
gelombang Ultrasonik dapat digunakan sebagai pelengkap diagnosis, pengobatan dan
dalam melakukan pemeriksaan janin.

B. SARAN
1. Kepada mahasiswa keperawatan untuk lebih memahami materi-materi dalam
teknologi kesehatan khususnya teknologi dan akustik
2. Diharapkan mahasiswa dapat melaksanakan dan mempelajari makalah ini dengan
semestinya.
DAFTAR PUSTAKA

Widodo, Tri dan Suparmo. 2009. Panduan Pembelajaran Fisika untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
H. Syafuddin. 2012. Anatomi Fisiologi: Kurikulum Berbasis Kompetensi Untuk Keperawatan
& Kebidanan. Ed.4. Jakarta:EGC
Ganong, W.F, 1999, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 17, EGC, Jakarta.
Gabriel, J. F. 1988. Fisika Kedokteran. Jakarta: EGC
Suwarna, Iwan permana.2010. Duta Grafik Optik, Ed.1.Bogor.

Anda mungkin juga menyukai