Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH FISIKA UNTUK BIOLOGI

Gaya Berat dan Penerapannya dalam Bidang Biologi

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika untuk Biologi

Dosen Pembimbing:

Drs. Parno, M.Si

Disusun oleh:

Alya Rizki Vinaima

NIM: 210342606052

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI S1 BIOLOGI 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
dengan telah memberikan kesempatan sehingga makalah dengan judul ”Gaya Berat dan
Penerapannya dalam Bidang Biologi” dapat terselesaikan dengan baik.

Terima kasih tak lupa disampaikan kepada orang tua, teman-teman sekalian serta
Bapak Dr. Parno, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah fisika untuk biologi yang telah
memberikan instruksi serta bimbingannya sehingga makalah ini bisa terselesaikan dengan baik
serta sesuai dengan harapan penulis.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan pembaca.Namun


makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, diharapkan pembaca dapat
memberikan saran serta kritik yang akan membantu penulis untuk bisa lebih baik dalam
penyusunan makalah di kemudian hari.

Malang, 20 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………i

Daftar Isi……………………………………………………………………………………….ii

Bab 1: Pendahuluan

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………..1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………….1

1.3 Tujuan……………………………………………………………………………………...2

Bab 2: Pembahasan

2.1 Pengertian Gaya Berat……………………………………………………………..………3

2.2 Fenomena Gaya Berat pada Bidang Biologi……………………………………………….4

2.3 Penerapan Teknologi Gaya Berat pada Bidang Biologi……………………………………5

2.4 Contoh Soal Gaya Berat dan Penyelesaiannya…………………………………………….6

2.5 Permasalahan Kontekstual, Cara Penyelesaian, dan Desain Miniatur Teknologi………….7

2.6 Contoh Artikel……………………………………………………………………………..9

Bab 3: Penutup

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………….10

3.2 Saran……………………………………………………………………………………...10

Daftar Pustaka………………………………………………………………………………11
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mendengar kata “berat”, apa hal pertama yang kalian pikirkan? Mungkin yang langsung
terpikirkan adalah satuan kilogram. Banyak orang menyamakan berat dengan bobot. Seperti
pernyataan berikut Ani memiliki berat badan 55 kilogram akan memiliki arti yang sama dengan
pernyataan Ani memiliki bobot tubuh 55 kilogram. Selain itu, berat terkadang juga
disinonimkan dengan massa. Kata berat memang lebih banyak digunakan dalam bahasa sehari-
hari daripada kata massa. Misalnya orang lebih banyak menggunakan kata berat badan daripada
massa badan.

Lalu apakah perbedaan massa dengan berat? Mungkin sekilas tidak ada bedanya. Namun
dalam fisika massa dan berat mempunyai makna yang berbeda. Massa adalah ukuran jumlah
materi dalam suatu benda. Massa dilambangkan dengan m atau M serta memiliki satuan
kilogram (kg). Sedangkan berat adalah ukuran dari jumlah gaya yang bekerja pada massa
karena percepatan akibat gravitasi. Berat biasanya dilambangkan dengan W serta memiliki
satuan Newton (N).

Berat atau gaya berat secara sadar maupun tidak sadar telah kita banyak kita temui
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari seperti saat kita mengangkat sesuatu yang terasa
berat hal itu bisa disebabkan massa benda tersebut yang besar kemudian dipengaruhi kecepatan
gravitasi. Selain itu penerapan gaya berat juga terdapat dalam fenomena di bidang biologi. Oleh
karena itu, dalam makalah ini masalah tersebut akan dibahas lebih lanjut.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah pengertian gaya berat?


2. Bagaimana fenomena gaya berat dalam bidng biologi?
3. Bagaimana penerapan teknologi gaya berat pada bidang biologi?
4. Bagaimana contoh soal tentang gaya berat dan pembahasannya?
5. Bagaimana cara penyelesaian permasalahan kontekstual pada biologi dengan
mengaitkan dengan gaya berat beserta desain miniatur teknologinya?
6. Bagaimana contoh artikel yang berkaitan dengan gaya berat?
1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui serta mengenal pengertian gaya berat dan konsepnya.


2. Mengetahui fenomena gaya berat pada bidang biologi.
3. Mengetahui penerapan teknologi gaya berat pada bidang biologi
4. Mengetahui contoh soal tentang gaya berat dan pembahasannya.
5. Memahami cara penyelesaian permasalahan kontekstual pada biologi dengan
mengaitkan dengan gaya berat beserta desain miniatur teknologinya.
6. Mengetahui contoh artikel yang berkaitan dengan gaya berat.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gaya Berat

Berat benda atau gaya berat merupakan gaya yang disebabkan oleh gaya gravitasi yang
dikaitkan dengan massa benda tersebut atau bisa didefinisikan Berat benda adalah besarnya
gaya gravitasi yang dialami benda tersebut. Massa suatu benda bersifat tetap sedangkan gaya
berat akan berubah sesuai dengan percepatan gravitasi di tempat benda tersebut berada.
Misalkan sebuah benda yang berada di permukaan bumi gaya beratnya tidak akan sama ketika
benda tersebut berada di luar angkasa meskipun massanya tetap. Hal ini disebabkan percepatan
gravitasi di permukaan bumi dengan di luar angkasa berbeda. Untuk benda yang di bumi
mengalami percepatan gravitasi bumi sebesar g, sehingga benda yang massanya m, menurut
hukum II Newton memiliki gaya berat yang bekerja pada pusat berat benda dan arahnya
menuju pusat bumi. Gaya berat dinyatakan dalam rumus:

w=m.g

w = gaya berat (N)

m = massa benda (kg)

g = percepatan gravitasi (m/s2) dengan gbumi = 9,8 m/s2 atau 10 m/s2

Jika gaya berat dikaitkan dengan hukum gravitasi universal Newton yang menyatakan
bahwa setiap partikel di semesta menarik setiap partikel lain dengan gaya yang berbanding
lurus dengan produk dari massa partikel dan berbanding terbalik dengan kuadrat dari jarak
antara mereka. Definisi alternatif dari berat suatu benda dengan massa m dapat ditulis sebagai:

w= G Mg m/r2

w = gaya berat (N)

m = massa benda (kg)

G = konstanta gravitasi universal (6.67×11-11 Nm2/kg2)

Mg = massa bumi (kg)

r = jarak objek ke pusat bumi (m)


Berdasarkan rumus tersebut jika dua benda dengan massa yang sama diletakkan pada
ketinggian yang berbeda maka benda yang memiliki gaya berat lebih besar adalah benda yang
memiliki ketinggian rendah. Hal ini dikarenakan r2 (jarang dengan pusat bumi) merupakan
penyebut persamaan gaya berat sehingga gaya berat benda akan berkurang dengan
meningkatnya nilai r. Contoh suatu benda diletakkan di puncak gunung sedangkan yang
lainnya berada di lautan, dengan catatan benda tersebut memiliki massa yang sama. Gaya berat
benda yang berada di puncak gunung akan lebih kecil daripada gaya berat benda yang berada
di lautan. Hal ini dikarenakan benda yang berada di puncak gunung posisinya lebih jauh dengan
pusat bumi daripada benda yang berada di lautan.

2.2 Fenomena Gaya Berat pada Bidang Biologi

Salah satu fenomena gaya berat pada bidang biologi adalah fraksinasi sel. Fraksinasi
sel adalah teknik untuk memisahkan organel-organel sel yang melibatkan konsep homogenisasi
yang berarti pemecahan sel secara halus serta sentrifugasi, yaitu pemisahan komponen-
komponen sel oleh gaya sentrifugal menggunakan alat sentrifuge. Teknik ini dapat digunakan
untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi molekul biologi juga komponen subseluler
(Underwood, 2002).

Pemutaran homogenat di dalam sentrifuge akan memisahkan bagian-bagian sel


kedalam dua fraksi. Fraksi yang pertama yaitu pelet, yang terdiri atas struktur-struktur lebih
besar yang terkumpul di bagian bawah tabung sentrifuge. Kemudian fraksi yang kedua yaitu
supernatan, yang terdiri atas bagian-bagian sel yang lebih kecil yang tersuspensi dalam cairan
di atas pelet tersebut. Supernatan dapat disentrifugasi kembali dengan kecepatan yang lebih
tinggi untuk mendapatkan pelet yang lebih ringan atau kecil daripada pelet pertama. Semakin
kecil atau ringan bagian yang ingin diendapkan maka semakin tinggi kecepatan yang
dibutuhkan serta semakin lama proses sentrifugasi untuk mendapatkan endapan. Pelet tersebut
dapat di resuspensi dan dimurnikan lebih lanjut dengan sentrifugasi densitas gradien (Horton,
2006).
Fenomena gaya berat dapat dilihat dari homogenat yang memisahkan diri ke dalam dua
fraksi. Fraksi pertama (pelet) lebih berat sehingga mengendap di bawah tabung sentrifuge.
Pelet terdiri dari inti sel, dimana inti sel memiliki densitas dan massa yang lebih besar daripada
organel lainnya. Kemudian fraksi kedua (supernatan) berada diatas pelet. Supernatan terdiri
dari organel-organel sel, seperti mitokondria, badan golgi, lisosom, dan lain-lain memiliki
densitas dan massa lebih kecil daripada inti sel. Dalam fraksinasi sel, percepatan gaya gravitasi
organel-organel dianggap sama sehingga gaya berat organel mana yang lebih besar ditentukan
berdasarkan massanya. Karena massa inti sel lebih besar dari pada organel lainnya maka dapat
diasumsikan gaya berat inti sel lebih besar daripada organel lainnya.

2.3 Penerapan Teknologi Gaya Berat pada Bidang Biologi

Salah satu teknologi yang menerapkan gaya berat adalah alat sentrifugasi. Alat
sentrifugasi adalah alat yang digunakan untuk memisahkan campuran padat-cair atau cair-cair
yang tidak saling larut menggunakan gaya sentrifugal dengan cara diputar dalam kecepatan
tinggi. Alat ini juga kerap digunakan untuk memisahkan zat padat dengan ukuran kecil yang
menyebar rata di dalam cairan. Prinsip kerja alat sentrifugasi yaitu gaya sentrifugal. Gaya
sentrifugal merupakan gaya semu yang menyebabkan suatu benda bergerak menjauhi pusat
rotasi.

Selain gaya sentrifugal, gaya berat juga berpengaruh pada cara kerja alat ini. Partikel-
partikel zat yang lebih berat setelah disentrifugasi akan terpisah dengan sendirinya dan
terkumpul di ujung tabung sentrifugasi. Zat yang lebih berat yang terkumpul akan mengendap
sehingga posisi zat yang lebih ringan akan berada terpisah dan berada di atas endapan zat yang
lebih berat. Kecepatan pengendapan dengan alat sentrifugasi jauh lebih baik sebab percepatan
gaya sentrifugal yang dihasilkan bisa mencapai 500 hingga 1000 kali percepatan gravitasi bumi
sehingga mampu mengoptimalkan kecepatan pengendapan hingga 30 kali. Dalam bidang
biologi, alat ini sering digunakan dalam penelitian. Misalnya dalam penelitian tentang darah,
alat sentrifugasi berperan memisahkan eritrosit, leukosit, dan plasma darah. Kemudian
pemisahan bagian-bagian sel menggunakan sentrifugasi diferensial, serta digunakan untuk
memurnikan organel subseluler dan makromolekul seperti protein, karbohidrat, gula, dan lain-
lain menggunakan sentrifugasi gradient densitas.

2.4 Contoh Soal Gaya Berat dan Penyelesaiannya

 Sebuah balok mempunyai massa 3 kg. Berapakah berat balok, jika percepatan gravitasi
di tempat itu 9,8 m/s2?
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 3 kg
g = 9,8 m/s2
Ditanyakan: w = …?
Jawab:
Untuk mencari berat benda, gunakan persamaan:
w = mg
w = 3 kg × 9,8 m/s2
w = 29,4 N
Jadi, berat balok tersebut adalah 29,4 N.
 Seorang astronot ketika ditimbang di Bumi beratnya adalah 600 N. Berapakah berat
astronot tersebut jika ditimbang di Bulan yang memiliki percepatan gravitasi 1/6 kali
gravitasi bumi?
Penyelesaian:
Diketahui:
wbumi = 600 N
gbulan = (1/6) × gbumi
Ditanya: wbulan=…?
Perlu diketahui bahwa massa benda dimanapun selalu sama, jadi
mbm = mbi
wbm/gbm = wbl/gbl
wbl = (wbm × gbl)/gbm
wbl = (100 × 1/6 × gbm)/gbm
wbl = 100×1/6
wbl = 600 N
Jadi, berat astronot saat berada di bulan adalah 98 N.

 Suatu benda dengan massa = 1 kg dan percepatan gravitasi = 10 m/s2 pada bidang
miring dengan 𝛼 = 30°, tentukan (a) besar gaya berat (b) besar komponen vektor gaya
berat yang sejajar dengan bidang miring dan besar komponen vektor gaya berat yang
tegak lurus terhadap bidang miring.

Penyelesaian:
Diketahui:

m= 1 kg

g= 10m/s2

α= 30°

Ditanya: a. w=…?

b. wx =…?

c. wy =…?

Jawab:
a. w = m g

w = (1 kg) (10 m/s2) = 10 kg m/s2 = 10 Newton


b. Besar komponen gaya berat yang sejajar bidang miring:
wx = w sin α

wx =10 sin 30° = 10. ½= 5 N


b. Besar komponen gaya berat yang tegak lurus bidang miring:
wy = w cos α

wy = 10 cos 30°=10. 1/2√3 = 5√3 N

2.5 Permasalahan Kontekstual, Cara Penyelesaian, dan Desain Miniatur Teknologinya

Contoh permasalahan kontekstual dalam bidang biologi adalah masalah kelebihan berat
badan. Seseorang dikatakan mengalami kelebihan berat badan jika BMI telah mencapai angka
25–29,9. Sedangkan jika BMI-nya sama atau di atas 30 maka orang tersebut mengalami
obesitas. Untuk mengatasi kelebihan berat badan maupun obesitas, diet sehat dan olahraga
secara rutin sangat disarankan.

Salah satu olahraga yang efektif untuk mengurangi berat badan adalah angkat beban.
Angkat beban merupakan salah satu olahraga yang menerapkan prinsip gaya berat. Angkat
beban akan meningkatkan kalori yang terbakar. Hal itu karena setelah menjalani latihan, otot
akan membutuhkan banyak energi untuk memperbaiki seratnya sehingga tubuh akan
membakar cadangan lemak untuk mendapatkan energi. Bahkan menurut penelitian Penn State,
angkat beban dapat membakar lemak 3 kilogram lebih banyak ketimbang dengan olahraga
aerobik (yang termasuk jenis latihan kardio). Selain membantu menurunkan berat badan,
angkat beban juga bermanfaat meningkatkan kepadatan tulang, menurunkan tingkat stress,
meningkatkan massa otot, dan lain-lain.

Manfaat ini dapat diperoleh dengan pola latihan yang benar, jika pola latihan salah
maka bukannya menyehatkan angkat beban malah akan berbahaya bagi tubuh seperti cedera
dan sakit otot parah. Bagi para pemula sebaiknya memulai latihan beban satu hingga dua kali
seminggu untuk memastikan otot mereka punya cukup waktu untuk pemulihan dan cukup siap
untuk melakukan latihan tahap selanjutnya. Disarankan untuk tidak memforsir tubuh sejak
awal latihan karena tubuh membutuhkan masa adaptasi sehingga tidak terkejut dengan gay
latihan yang langsung berat.

Untuk memudahkan latihan angkat beban, digunakanlah alat bernama barbel. Barbel
merupakan alat yang menerapkan konsep gaya berat. Massa barbel sendiri bervariasi dan
dapat disesuaikan dengan tingkat kemampuan otot. Jika masih pemula, disarankan untuk
memakai barbel yang tidak terlalu berat sehingga otot tidak terkejut.
2.6 Contoh Artikel

Contoh artikelnya berjudul “Olahraga Kardio vs Angkat Beban: Mana yang Lebih
Cepat Turunkan Berat Badan” yang dikutip dari laman https://hellosehat.com. Artikel ini
berisi tentang efektifitas olahraga angkat beban untuk mengatasi masalah berat badan
berlebih dengan membandingkan dengan olahraga kardio dan manfaat olahraga angkat
beban.
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Gaya berat atau berat benda memiliki banyak keterkaitan dalam kehidupan sehari-hari.
Bahkan, jika kita mempelajarinya lebih dalam kita akan menemukan hubungan gaya berat
dalam ilmu biologi. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa setiap cabang ilmu pengetahuan
memiliki hubungan dengan ilmu pengetahuan lainnya. Salah satunya adalah yang telah kita
bahas pada makalah ini, yaitu ilmu fisika dapat diintegrasikan dalam ilmu biologi.

3.2 Saran

Saat ini berbagai ilmu pengetahuan berkembang pesat. Ilmu pengetahuan satu dengan
yang lain bisa memiliki keterkaitan. Pada makalah tentang gaya berat pada biologi ini
diharapkan dapat menjadi salah satu contoh tersebut dan dapat digunakan untuk referensi
pembelajaran. Dalam penulisan makalah ini, tentunya masih terdapat banyak kekurangan baik
dari segi bahasa maupun isi yang dibahas di dalamnya. Oleh karena itu, penulis berharap
pembaca dapat memberikan kritik dan saran agar penulis dapat memperbaiki dan menjadi lebih
baik pada penulisan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Parno. 2005. Diktat Fisika untuk Biologi. Malang: Penerbit UM.

Serway, R. A., Vuille, C., & Hughes, J. 2016. College Physics 11th Edition. Boston: Cengage
Learning.

Horton, H. R. et al. 2006. Principles of Biochemistry, 4th edition. Upper Saddle River, NJ:
Pearson/Prentice Hall.

Underwood AL. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.

Halliday, D., Resnick, R., & Walker, J. 2013. Fundamentals of Physics 10th edition. (S.
Johnson, Ed.) USA: Wiley.

Infinisi Bionalitika Solusindo. 2020. Mengenal Alat Sentrifugasi dan Fungsinya di Bidang
Penelitian. Diakses pada 20 September 2021, dari https://ibs.co.id/id/mengenal-alat
sentrifugasi-dan-fungsinya-di-bidang-penelitian/

Makarim, F. R. 2021. 5 Manfaat Olahraga Angkat Beban bagi Wanita. Diakses pada 20
September 2021, dari https://www.halodoc.com/artikel/5-manfaat-olahraga-angkat
beban-bagi-wanita

Makarim, F. R. 2020. Berapa Berat Badan yang Dikategorikan Obesitas. Diakses pada 20
September 2021, dari https://www.halodoc.com/artikel/berapa-berat-badan-yang
dikategorikan-obesitas

Tashandra, N. 2018. Seberapa Rutin Latihan Angkat Beban untuk Turun Berat Badan.
Diakses pada 20 September 2021, dari
https://lifestyle.kompas.com/read/2018/10/29/093540120/seberapa-rutin-latihan
angkat-beban-untuk-turun-berat-badan?page=all

Puji, A. 2021. Olahraga Kardio vs Angkat Beban: Mana yang Lebih Cepat Turunkan Berat
Badan. Diakses pada 20 September 2021, dari
https://hellosehat.com/kebugaran/kardio/olahraga-kardio-menurunkan-berat-badan/

Anda mungkin juga menyukai