Anda di halaman 1dari 3

Materi Ke-4

Networking Model OSI Layer dan TCP/IP

A. Konsep Networking Model


Networking Model merupakan sebuah model atau referensi dalam pengembangan dan
pemahaman komunikasi data di jaringan.
Jaringan komputer saat ini sudah sangat kompleks, mulai dari perangkat-perangkatnya, media
penghubungnya, sampai aplikasi yang berjalan didalamnya. Dan semua itu di produksi oleh
vendor yang berbeda-beda.
Disinilah fungsi networking model, perannya adalah untuk memisahkan fungsi-fungsi jaringan
komputer tadi.
Caranya bagaimana?
Dengan membuat beberapa
lapisan dari fisik, hingga non
fisiknya. sehingga di setiap
lapisan ini terdapat kumpulan-
kumpulan aturan yang harus
diikuti oleh setiap komponen,
agar bisa berkomunikasi
dengan komponen yang lain.
Dengan kata lain, tujuan
dibuatnya networking model
adalah sebagai acuan aturan
yang harus diikuti oleh
produsen perangkat (vendor).
Berikut gambar jaringan
komputer setelah memiliki
model :

Tidak seperti jenis jaringan sebelah kiri yang acak-acakan, dengan adanya networking model,
maka setiap fungsi jaringan komputer sudah berjalan sesuai aturan. Tidak hanya untuk vendor,
kita pun sebagai pengguna memahaminya gampang, penerapannya pun mudah dilakukan.
B. Manfaat Networking Model
Gambar diatas menunjukkan tujuan utama dibuatnya networking model. Disitu kita
menggunakan OSI model, alasannya dan perbedaannya dengan TCP/IP akan dijelaskan dibawah.
Kita rangkum manfaat networking model bagi kita secara umum:
1. Supaya kita tau gambaran besar jaringan komputer itu seperti apa
2. Membantu memahami bagaimana perangkat keras dan perangkat lunak bisa berfungsi
secara bersamaan
3. Troubleshooting lebih mudah karena jaringan sudah dipisah menjadi bagian-bagian yang
mudah dikelola
4. Istilah-istilahnya sudah didefinisikan, seperti application, transport, network. Ini membantu
kita untuk membandingkan fungsional dasar dari hubungan jaringan yang berbeda.
5. Agar pengguna lebih mudah paham terhadap teknologi yang baru dikembangkan
6. Kita jadi lebih mudah memahami fungsionalitas produk yang dikeluarkan oleh suatu
vendor
C. Perbedaan OSI Model dan TCP/IP Model
Networking model itu ada 2 yaitu OSI dan TCP/IP.
a. Networking
sekarang
menggunakan
TCP/IP model. Ini
karena TCP/IP lebih
less-formal
dibanding OSI
b. Sebaliknya, karena
OSI lebih
kompleks, maka
sering digunakan
untuk kebutuhan
edukasi. Saat kita
berbicara
networking model,
anggap saja
mengacunya ke OSI
(agar mudah
dimengerti).
Setiap lapisan
bertanggung jawab
mendukung lapisan
diatasnya dan
menawarkan layanan
ke lapisan yang
dibawahnya. Lapisan
atas mengarah ke
perangkat lunak,
sedangkan lapisan
bawah mengacu ke
perangkat keras.
Coba perhatikan
gambar disamping ini!
Langkah awal bagaimana memahami 2 model networking diatas :
1. Hapal Nama Lapisan dan Fungsi Utamanya
Kenapa kita perlu
menghapal nama lapisan
dan fungsinya. Hal ini
sangat berguna bagi kita,
jika suatu saat mengikuti
sesi interview atau
mengambil sertifikat
tertentu disuatu
perusahaan atau instansi.
Hal ini tergantung
bagaimana cara kita
menghapalnya,
tergantung kita mau
gunakan cara usaha
seperti apa.
2. Pahami Cara Kerjanya
Setelah melewati tahap
pertama diatas. Kita juga harus
tau, di setiap lapisan terdapat
protokol apa saja, dan aplikasi
apa yang menggunakan
protokol tersebut. Perhatikan
gambar berikut ini!
Untuk memahaminya kita
cukup paham dengan setiap
protokol yang akan digunakan
pada jaringan.
3. Kenali PDU Setiap
Lapisan
PDU atau Protocol Data Unit, sebuah unit data dari protokol tertentu dari tiap layer, yang
mengandung informasi data. Intinya nanti PDU ini memiliki field-field informasi yang harus
dibongkar (enkap) dan kemudian dibungkus kembali (de-enkap). Ini penting. Jika kita bergelut
dibidang networking IT, mohon ingat baik-baik beberapa hal ini :
1. Layer 5-7 application, session, presentation : Data
2. Layer 4 transport : Segment
3. Layer 3 network : Packet
4. Layer 2 data link : Frame
5. Layer 1 physical : Bit
Disini jangan bingung kalau kadang ada yang menyebutkan “pengiriman data antar perangkat di
jaringan”, anggap saja itu mencakup semua PDU diatas. Jangan pula salah menempatkan: ketika
berbicara routing menyebutkan transmisi frame, atau ketika berbicara switching menyebutkan
data atau segment.

Anda mungkin juga menyukai