Anda di halaman 1dari 11

PERMASALAHAN SISTEM ADMINISTRASI JARINGAN

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4

NAMA-NAMA KELOMPOK 4
1. Emmanuel Gulo
2. Kalfinus Lase
3. Oktrin Kristin Gulo
4. Trilemen Gulo
5. Wilhelmus Wanzerhasratman Gulo
6. Yarniat Gulo

Mata Pelajaran : Administrasi Sistem Jaringan (ASJ)


Guru Pengasuh : Syukur Setiawan Gulo, S.Kom

SMK NEGERI 1 MANDREHE


TAHUN PEMBELAJARAN 2022
A. ANALISIS PERMASALAHAN SISTEM ANDMINISTRASI (troubleshooting)
1. System Administrasi Jaringan
Istilah administrasi berasal dari bahasa latin "Ad" dan "ministrate" yang artinya pemberian
jasa atau bantuan, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut "Administration" yang artinya "to
server", itu melayani dengan sebaik-baiknya. Administrasi jaringan komputer adalah buah
pekerjaan dari para administrator jaringan yang bertugas untuk mengatur sebuah jaringan
komputer, baik skala kecil maupun besar.
a. Analisis biaya jaringan
Menentukan biaya instalasi jaringan bukan tugas yang sulit bagi sebagian besar
administrator jaringan. Misalnya, menyusun daftar peranti dan harga serta biaya tenaga kerja
dapat dihitung menggunakan rating tetap. Hal ini dikarenakan administrasi jaringan meliputi
banyak tanggung jawab, termasuk analisis biaya. Dalam hal ini, bukan hanya biaya desain dan
implementasi jaringan, tetapi juga biaya pemeliharaan, upgrade, dan monitoring jaringan.
Namun demikian, terdapat faktor penting yang harus dipahami bahwa biaya pertumbuhan
jaringan, pelatihan teknisi dan user, serta penggunaan software jauh lebih sulit diperkirakan
dibanding biaya untuk membangun jaringan.
b. Analisis Troubleshooting Jaringan
Saat jaringan sudah dimonitor dengan maksimal, peranti yang dapat diandalkan, dan
user berhati-hati, tetap saja masalah dapat terjadi. Dua hal mendasar yang berhubungan
dengan analisis troubleshooting jaringan adalah sebagai berikut.
1) Jurnal Rancang-Bangun dan Membuat Catatan
Pembuatan catatan bisa memberikan informasi yang jelas dalam mendiagnosis
masalah dan memberi tahu apa yang telah dicoba dan pengaruhnya terhadap masalah tersebut.
Bagi troubleshooter, hal ini sangat berharga sehingga langkah langkah yang dilakukan
sebelumnya tidak akan diulang lagi. Membuat catatan sangat berguna jika masalah diberikan
kepada teknisi lain dengan tujuan tidak melakukan kembali semua pekerjaan yang sudah
dilakukan. Salinan catatan harus disertakan bersama solusi masalah pada waktu trouble ticket
diselesaikan. Dengan demikian, bisa menjadi referensi untuk masalah serupa yang terjadi
sehubungan dengan masalah tersebut.
2) Penamaan (Labeling)
Elemen penting lain dari troubleshooting jaringan adalah penamaan (labeling).
Pemberian label tidak hanya meliputi nama kabel, tetapi juga di ujung yang lain diberi
keterangan penggunaan kabel. Misalnya, untuk suara, data, atau video. Pada waktu
troubleshotting, label bisa lebih berharga dibanding catatan pemasangan kabel karena label
berada bersama dengan unit dan tidak tersimpan dalam sebuah laci. Misalnya, pada
penggunaan label kabel, pemberian label masing-masing port pada hub, switch, atau router
beserta lokasi, keperluan, dan titik konek si sangat mempermudah sehingga masalah bisa.
c. Analisis Laporan Kesalahan
Manajemen jaringan yang efektif memerlukan dokumentasi lengkap. Oleh karena itu,
jika timbul suatu masalah perlu dibuat laporan kesalahan (trouble report). Laporan ini
digunakan untuk mengumpulkan informasi dasar yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan
menentukan masalah serta prosedur dalam memantau kemajuan beserta solusi akhir dari
masalah tersebut. Laporan ini juga memberikan solusi untuk masalah yang telah dipecahkan.
Selain itu, laporan kesalahan (trouble report) memberikan pertimbangan kepada manajemen
dalam mempekerjakan staff baru, membeli peranti, dan memberi pelatihan tambahan.

1
2. system dokumentasi jaringan

secara mendasar,dokumentasi jaringan meliputi diagram yang menunjukan jalur


fisik layout kabel,panjang kabel,jenis terminasi kabel,lokasi fisik masing masing panel
dinding atau patch panel,dan model penamaan (labeling) supaya masing masing kabel
bisa diidentisfikasi dengan mudah.hal ini dikarenakan komponen pertama dan paling
penting untuk jaringan yang baik adalah dokumentasi yang mewakilli ingatan
administrator jaringan. Dokumentasi yang baik harus teliti dan harus selalu di
Monitoring,dengan demikian dengan memperbarui sistem dokumentasi dapat menjadi bagian
dari sistem manajemen administrasi dalam sistem jaringan komputer dalam kehidupan sehari-
hari. Didalam jaringan yang saat ini sering di gunakan dengan leluasa, tetapi mayoritas
penggunanya tidak pernah menyadari akan pentingnya sistem dokumentasi jaringan tersebut.
Masih banyak sistem jaringan, baik organisasi maupun perusahaan belum memanfaatkan
sistem dan dokumentasi jaringan untuk jaringan mereka. Perlu diketahui dengan adanya sistem
tersebut jaringan sebuah sistem.
a. Aspek User Policy User policy
perlu dibuat bersama manajemen perusahaan supaya policy tersebut bisa diterima dan
dilaksanakan. Namun, pastikan policy jaringan tidak bertentangan dengan kebijakan
perusahaan atau membatasi para user dalam mengakses resource yang diperlukan. User policy
merupakan dokumen yang bisa menjadi paling penting dan bermanfaat bagi administrator
jaringan karena berisi bagaimana user berhubungan dengan jaringan. Policy tersebut meliputi
apa yang boleh dan apa yang tidak dibolehkan pada jaringan serta konsekuensi bagi user yang
melanggar. Aspek lain dari user policy meliputi user ID dan panjang password minimum
dealply D SAVE money while shopping e GET the best pos yang diharuskan, dan aturan
untuk mengisi password. Informasi yang dicatat pada dokumen tersebut menciptakan
dokumentasi jaringan untuk sistem. Dokumentasi akan membuat maintenance dan upgrade
jaringan menjadi lebih teratur.
b. Aspek Layout Main Distribution Facility (MDF) dan Intermediate Distribution Facilities
(TDF)
Dokumen ini berisi layout fisik dan logikal dari Main Distribution Facility dan
Intermediate Distribution Facilities pada jaringan yang meliputi layout fisik susunan rak, label
patch panel untuk mengidentifikasi terminasi kabel, perlengkapan pendukung server, rincian
identifikasi, dan konfigurasi semua peranti ada.
c. Aspek Konfigurasi Server dan Workstation Informasi
pada dokumen ini distandardisasi dan berisi hal-hal, seperti pembuatan dan model
komputer, nomor seri, drive floppy, harddisk, drive DVD/CD-ROM, kartu suara dan jaringan,
jumlah RAM, dan rincian fisik lainnya dari komputer. Rincian konfigurasi server dan
workstation dibuat untuk setiap host yang terhubung ke jaringan. Dokumen ini meliputi
rincian konfigurasi IRQ dan DMA, konfigurasi komputer, serta Base Memory dari kartu
peripheral. Dokumen berisi lokasi fisik, user, dan identitas jaringan (alamat IP, MAC address,
subnet, topologi) dari komputer itu.
d. Daftar Peranti Lanak
Daftar ini berisi software standar dan khusus yang digunakan pada setiap perangkat
atau mesin pada jaringan dan rincian konfigurasi instalasi standar pada masing-masing paket
software. Termasuk juga di dalamnya berisi operating system dan aplikasi.
e. Langkah Pengamanan
Dokumen ini meliputi pengamanan lunak seperti hak user, password, dan firewall.
termasuk di dalamnya prosedur pengamanan fisik. Pengamanan fisik/keras meliputi hal

2
sederhana seperti mengidentifikasi bagaimana MDF dan IDF dikunci, siapa yang memiliki
akses ke ruangan tersebut dan mengapa, bagaimana host dilindungi (kabel pengaman-alarm),
dan siapa yang memiliki akses fisik ke sistem.

3. Fungsi dan tugas dalam sistem jaringan

Pada sebuah jaringan seorang staf jaringan harus tahu tanggung jawabnya.tanggung jawab
staf sangat memengaruhi beban kerja masing masing orang dan biaya layanan jaringan untuk
perusahaan.makin besar tanggung jawab staf jaringan,makin besar biaya resource akibatnya
biaya resource meningkat seiring adanya pertumbuhan dan ekspansi.
a. Fungsi dan Tugas Administrator Jaringan
Administrator sistem jaringan (sysadmin) identik dengan orang bekerja untuk
menjaga dan mengoperasikan sistem komputer dan/atau jaringan. Mereka bekerja dengan
berdampingan dengan beberapa pihak dalam setiap pekerjaannya. Pihak pihak yang dimaksud
sebagai berikut.
 Supervisor
Pihak yang Bekerja Sama dengan Administrator Jaringan Tugas Seseorang yang
diberikan wewenang oleh perusahaan untuk memberikan perintah atau tugas-tugas kepada
rekan-rekan bawahannya.
 Technical stat
Rekan seorang administrator server yang bertugas membantu administrator server
dalam pekerjaannya, utamanya yang ber kaitan dengan hal-hal teknis, seperti instalasi
listrik, perawatan PC dan lain-lain.
 Nontechnical staf
Seseorang yang membantu pekerjaan administrator server yang bekerja dalam
bidang nanteknik, di antaranya merapikan peletakan server, membersihkan, mengamankan
dari gangguan bug, dan lain-lain.
 Reporter
Seseorang yang memiliki tugas untuk mencatat seluruh aktivitas yang dilakukan
oleh server, meliputi debug (kesalahan), ketidak Staf server stabilan server, dan lain-lain.
Searang administrator server harus selalu rutin berkomunikasi dengan server untuk
menjaga kestabilannya.
 Staf client
Seorang administrator server harus berkomunikasi dengan client agar dapat
memastikan bahwa pelayanan dari server yang telah dikonfigurasi benar-benar optimal.

b. Fungsi dan Tugas Network Administrator


Secara garis besar, fungsi dan kerja administrator dapat dinyatakan dari irisan
network, hardware, dan application. Tugas dari administrator jaringan sebagai bagian dari
security management yang menitikberatkan kerja mencakup masalah network administrator
keamanan dengan ruang lingkup sebagai berikut.

1) Resource Access
Network admin mampu melakukan pembatasan penggunaan sumber daya sesuai
dengan hak akses yang diberikan.

3
2) Firewall Firewall
identik dengan sistem atau peranti yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang
dianggap aman untuk melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang dianggap aman
untuk melaluinya dan mencegah lalu lintas yang dianggap tidak aman.
3) Username
Username akan digunakan sebagai informasi login password control (pengendalian
password yang dimiliki oleh sebuah sistem).

Adapun tugas lain dari administrator jaringan yaitu :


1. Menginstall dan Mengkonfigurasi Server
Tugas utama dari administrator jaringan adalah menginstall server atau komputer server
beserta konfigurasinya. Untuk server jaringan biasanya dalam perusahaan atau lembaga
menggunakan sistem operasi linux. Kemudian untuk konfigurasinya biasanya adalah konfigurasi
alamat IP beserta koneksi jaringan.
2. Menginstall dan Mengkonfigurasi Aplication Software
Kemudian setelah melakukan installasi dan konfigurasi server maka tugas kedua
administrator jaringan adalah menentukan aplikasi dan software apa saja yang ingin digunakan
dalam jaringan tersebut. 
3. Membuat dan Mengelolah User
Untuk tugas lainya dari administrator jaringan adalah membuat dan mengelolah user, dimana
user disini sangatlah dibutuhkan agar tidak sembarangan orang yang memasuki jaringan. Oleh
karena itu dibuatlah user untuk lebih mengamankan jaringan. Back Up dan Restore File
4. Back Up dan Restore file
Sangatlah dibutuhkan dalam administrasi jaringan. Hal ini dilakukan karena jika terjadi
masalah dalam server atau jaringan maka data yang hilang masih tetap tersimpan dan aman.
5. Mengkonfigurasi Keamanan Sistem
Keamanan sistem sangatlah dibutuhkan untuk melindungi jaringan dan data-data dalam
jaringan. Oleh karena itu server atau sistem jaringan harus dikonfigurasi.
6. Menggunakan Tool untuk Memonitor Keamanan Jaringan
Untuk memonitor atau mengontrol jaringan, administrator diharapkan menggunakan tool
dan tidak diharuskan  untuk langsung mengontrol melalui server karena hal tersebut sangat
beresiko terhadap keamanan.Pada intinya administrasi jaringan adalah sebuah tugas dari
administrator jaringan untuk mengelolah sumber daya dan juga keamanan dalam jaringan
komputer.

4. Analisis tugas administrator dalam jaringan

Jika konfigurasi sebuah server selesai, seorang administrator jaringan hanya perlu
melakukan maintenance terhadap server tersebut. Misalnya, melakukan defrag, analisis
terhadap kesalahan (debug), dan melakukan perbaikan jika terjadi kesalah an. Selain itu,
seorang administrator jaringan harus melakukan update dan upgrade sistem. Hal ini ditujukan
agar memperoleh layanan dari sistem operasi yang digu nakan secara maksimal.

a. Runtinitas administrator jaringan

Beberapa hal rutin yang harus dilakukan seorang administrator jaringan dalam kondisi normal
adalah sebagai berikut

4
1. Mendatangi server
2. Melakukan intergasi dengan teknologi baru
3. Apabila ada kecurigaan,dilakukanlah troubleshooting
4. Mengantur pengguna,menambah pengguna baru,atau menghapus.
5. Mengecek usia software yang digunakan apakah ada update.

 Implementasi

Dalam bidang ini, cakupan pekerjaan network administrator adalah untuk meng-install dan


mengonfigurasi networking software dan application software.Kemudian, mereka juga
bertugas untuk menghubungkan kabel antara server dan nodes, membuat akun pengguna,
meng-install wireless transmitter dan receiver, dan meng-install jaringan penyimpanan.

 Manajemen

Dalam lingkup manajemen, seorang network administrator memiliki tugas untuk


melatih pengguna baru dalam menggunakan perangkat perusahaan.Selanjutnya, mereka harus
melakukan pembaruan jaringan, aplikasi, dan security software.Memelihara akun pengguna
dan hak akses, memantau lalu lintas server harian dan penggunaan sistem juga menjadi bagian
dari tugasnya.Sementara itu, profesi ini juga mengharuskan untuk melakukan tes
dan backup terjadwal, serta menulis dokumentasi dari pengguna.

 Pemecahan masalah

Pemecahan masalah di sini maksudnya adalah seorang network administrator harus

menanggapi laporan pengguna jika ada gangguan layanan.Setelah itu, mereka juga harus

menganalisis permasalahan dan memberikan solusi yang paling sesuai. Solusi tersebut

termasuk menyesuaikan konfigurasi software, meng-install suatu aplikasi, memulihkan

koneksi, dan me-reboot seluruh sistem.

 Pendidikan mandiri

Pendidikan mandiri atau self education mencakup proses riset untuk upgrade

software dan hardware yang diperlukan.Kemudian, mereka juga harus selalu update dengan

tren teknologi jaringan terbaru, merekomendasikan pembelian, dan membantu merencanakan

dan merancang proyek khusus.

5
B. PERBAIKAN SYSTEM ADMINISTRASI
Jaringan adalah sekumpulan peranti yang berhubungan satu sama lain untuk
menyediakan komunikasi. Jika server jaringan menggunakan protokol TCP/IP dan host-nya
tidak maka komunikasi tidak dapat terlaksana. Oleh sebab itu, ketika administrator melihat
jaringan, mereka harus memandang secara keseluruhan. Dengan kata lain, masing-masing
peranti pada jaringan memengaruhi peranti lain dan jaringan secara keseluruhan. Tidak ada
yang diisolasi dihubungkan ke jaringan. Jika jaringan bekerja bagus dan administrator
mengubah protokol pada satu sisi, hasilnya jaringan akan berhenti bekerja karena satu peranti
memengaruhi peranti lain bekerja. Hal penting yang perlu diingat pada waktu menangani
jaringan adalah dengan melihatnya sebagai satu kelompok peranti individu yang saling
terhubung Perubahan yang dilakukan ke router secara langsung akan memengaruhi efisiensi
dan keandalan komunikasi seluruh sistem. Misalnya, perubahan pada DNS server dengan
alamat IP 202 158.18,7 malta semua host dikonfigurasi untuk mencari DNS server pada alamat
IP tersebut. Jika administrator jaringan mengubah alamat IP DNS tanpa mengubah host,
mereka tidak lagi memiliki layanan DNS.
1. Mengatasi masalah jaringan menggunakan model osi
Pada dasarnya,,jaringan rentan terhadap masalah yang dapat terjadi dalam bentuk apa
pun.Mulai dari masalah kecil yang dapat dengan mudah di pecahkan hingga masalah kompleks
yang sulit dan berbiaya mahal untuk diperbaiki.
a) Model osi
Lapisan bawah mode osi adalah tempat sebagian besar masalah terjadi.Berikut ini
adalah tujuan lapisan model osi
1) Application layer
application layer ada di bagian atas model piramid OSI. Hal ini memungkinkan
pengguna untuk memanipulasi data dengan berbagai cara untuk mendapatkan akses ke
jaringan.
2) Presentation layer
Presentation layer menangani struktur, sintaks, dan semantik informasi yang
dipertukarkan antara dua sistem komunikasi dalam jaringan.
3) Session layer
Session layer menetapkan, mengelola, dan menyinkronisasi semua interaksi antara
sistem komunikasi. Session layer mengelola dan menyinkronkan keseluruhan
percakapan antara dua aplikasi berbeda dalam sistem jaringan. Transfer data dari satu
lapisan ke lapisan lainnya, bahkan disinkronkan di lapisan sesi.

6
4) Transport layer
Transport layer bertanggung jawab untuk pengiriman data yang dapat diandalkan
dari satu ujung ke ujung lainnya. Trasnport layer memastikan bahwa penerimal
menerima keseluruhan data secara utuh.
5) Network layer
Fungsi utama lapisan ini adalah untuk menangani pengalamatan, perakitan, dan
pembongkaran paket data, penanganan kesalahan, dan kontrol kemacetan. Router dan
gateway adalah peranti jaringan yang paling umum digunakan di lapisan jaringan.
6) data-Link Layer physical layer
Data-link layer bertanggung jawab atas pengiriman data node-to-node yang andal.
Lapisan ini membentuk frame dari bit data dan memainkan peran penting dalam
mendeteksi kesalahan dan koreksi. Data-link layer juga menyinkronkan informasi
yang harus dikirim melalui data. Fungsi lain dari lapisan ini adalah pembingkaian
7) Physical Layer
Physical layer adalah lapisan pertama dalam model OSI. Hal ini berhubungan
dengan segala hal yang menyediakan konektivitas fisik dalam jaringan, seperti kabel
ethernet, kabel serat, kabel telepon, dan jack dinding,
2. Pemecahan Masalah Jaringan Menggunakan Model Osi
Secara mendasar,sebagian besar masalah dalam jaringan terjadi pada lapisan data
fisik,data-link,dan jaringan.preosedur pemecahan masalah jaringan menggunakan model osi
adalah sebagai berikut.
a) Salah satu komputer tidak bisa mengakses internet
Troubleshooting masalah jenis jaringan ini adalah mencurigai ada masalah pada adapter
NIC komputer,post stich bermasalah,atau kabel jarigan bermasalah.
1) Switch port bermasalah
Salah satu komputer tidak bisa mengakses ke internet bisa jadi karena port pada
komputer tersebut bermasalah alias mati. Umumnya, sebuah switch dilengkapi dengan
lampu LED yang mewakili masing-masing port. Jika port tersebut aktif/ terhubung ke
komputer yang sedang On, lampu akan menyala alias berkedip cepat.
2) NIC Disabled
Adapun cara melakukan pengecekannya adalah sebagai berikut.
a) Menggunakan ipconfig Anda juga bisa melakukan tes dengan menggunakan
command "ipconfig/ all" pada command line. Masuk ke command line interface dengan
menekan tombol "gambar windows dan tombol "R" secara bersamaan dan pada Run
Command ketik CMD dan tekan Enter. Anda bisa menggunakan klik Start > pilih Run >
ketik "CMD" dan tekan Enter. Pada command interface ketik perintah sebagai berikut.
Ipconfig /all
3) Kabel Jaringan Bermasalah
7
Jika langkah di atas Anda tidak berhasil, langkah berikutnya adalah memastikan
bahwa kabel Anda bermasalah. Tukar kabel komputer yang bermasalah dengan kabel
jaringan lain. Lihat apakah ada reaksi dengan LED menyala dan komputer terkoneksi ke
internet. Jika ternyata bisa menyelesaikan masalah. Anda bisa memastikan bahwa kabel
jaringan komputer tersebut bermasalah. Tandai kabel tersebut dengan "rusak" dan ganti
dengan yang baru.
b) Semua Komputer Tidak Bisa Koneksi ke Internet
Jika mendapati semua komputer tidak bisa koneksi ke internet, kemungkinan
memiliki masalah sebagai berikut.
1) Masalah Modem-Router
Jika lampu power dan semua port yang aktif On, coba pastikan koneksi kabel
jaringan antara swicth dengan modem-router terhubung dengan baik. Lepas dan
masukkan lagi di kedua sisi ujung kabel di switch dan di sisi modem. Lihat apakah ada
perubahan? Jika ternyata koneksi internet bisa dan kembali normal,berarti sambungan
koneksi Anda tidak sempurna.
2) Masalah Kabel Koneksi antara Switch dan Modem
Jika sambungan koneksi dipastikan bagus, coba ganti kabel koneksi. Lalu, lihat
apa hal tersebut menyelesaikan masalah atau tidak? Jika berhasil, berarti kabel tersebut
bermasalah, tandai dengan tanda "rusak".
3) Masalah Switch
Jika mendapati semua switch dalam keadaan mati, pastikan power terpasang
dengan baik. Jika masih tidak mau On, bisa dipastikan ada masalah dengan swicth.
Ganti switch dengan yang baru atau bawa ke bengkel elektronik.
4) Masalah ISP
Jika ternyata masih bermasalah, Anda bisa menelepon operator ISP bahwa ada
masalah dengan layanan internet.
3. Mengatasi Masalah Jaringan pada Linux OS
Seiring dengan perkembangan zaman, begitu banyak sistem operasi Linux
bermunculan. Beberapa di antaranya merupakan pengembangan dari sistem operasi lain.
Misalnya, BlankOn, ZorinOS, Ubuntu, Kali Linux. Steam OS (pengembangan dari Debian).
Fedora sebagai pengembangan dari RedHat dalam versi free, dan lain lain. Tentu saja dalam
setiap OS Linux memiliki masalah jaringan yang beraneka ragam. Salah satunya terjadi error
network ketika selesai melakukan instalasi sistem operasi dengan basis Linux. Namun
demikian, kendala utama dalam masalah jaringan ketika menggunakan Linux adalah
menemukan driver yang cocok.
a. Pengecekan alat
Hal pertama yang harus dilakukan ketika menemukan masalah ini adalah
melakukan pengecekan router,modem,isp.selain masalah dari alat terkadang penyedia
8
layanan internet juga patut di cek.
b. Check driver
Jika pengecekan pada modem atau router teah berjalan dengan baik,tetatpi belum
bisa terhubung dengan internet.otomatis harus melalkukan instalasi software
propietary,misalnya,broadcom wireles dan beberapa lainnya,jika menemukan wifi untuk
terhubung ke internet,sebaiknya melakukan pengecekan driver sebab adakalanya beberapa
hardware tidak di support secara langsung oleh penyedia sistem operasi
1) Pengecekan Driver Lewat Jockey-gtk
Melakukan pengecekan driver lewat Jockey-gtk atau lebih familiar disebut
additional hardware. Kemudahan menggunakan aplikasi ini, yaitu tidak perlu repot untuk
mendeteksi menggunakan terminal untuk menemukan driver yang dibutuhkan. Selain itu,
jika permasalahan hanya pada driver WiFi dan terhubung dengan internet menggunakan
kabel. Program ini akan langsung melakukan download dan meng-install driver pada
sistem operasi.
2) Melakukan Pengecekan Via Terminal
Saat akan melakukan instalasi secara manual adalah sebagai berikut.
a) Mengetahui tipe dari sistem operasi yang digunakan sekaligus kernelnya. Misalnya,
melakukan pengecekan sistem operasi dan kernel yang digunakan.
b) Setelah mengetahui kernel dan jenis sistem operasi, selanjutnya adalah mengetahui
jenis hardware pada perangkat komputer menggunakan command Ispci atau Ishw.
Jika menggunakan command Ishw, pembagian akan langsung dikelompokkan. Misalnya,
pada driver WiFi. Perhatikan tampilan berikut!
3) Pengaturan Network
Alat yang digunakan dan driver sudah baik, tetapi masih belum terhubung
internet. Solusinya adalah melakukan pengecekan pada pengaturan network lewat Settings
> Network. Beberapa menu dapat ditemukan sebagai berikut.
a) Wired digunakan jika menggunakan koneksi internet dengan kabel.
b) Wireless mengatur segala hubungan koneksi dengan menggunakan WiFi
c) Proxy untuk pengaturan proxy saat terhubung dengan internet.
4) Kernel
Pengembangan kernel Linux terkadang tidak sejalan dengan proses pengembang
an dan kompabilitas driver hardware pada Linux. Terkadang downgrade harus dilakukan
untuk menemukan salah satu driver dari perangkat yang cocok dengan perangkat komputer
bersangkutan. Hal ini terkadang menjadi masalah yang sangat mengganggu. Terutama bagi
pengguna Linux dengan based non-Debian. Salah satunya adalah driver atau device driver.
Pengertian driver atau device driver dalam bahasa Indonesia adalah pengendali perangkat
keras. Driver merupakan istilah teknologi informasi yang mengacu kepada komponen
perangkat lunak yang mengizinkan sebuah sistem komputer untuk berkomunikasi dengan

9
sebuah 202)

10

Anda mungkin juga menyukai