KD
3.3 PRINSIP-PRINSIP TATA LETAK
3.4 FORMAT GAMBAR
4.3 MENERAPKAN HASIL PRINSIP TATA LETAK
4.4 MENEMPATKAN BERBAGAI FORMAT GAMBAR
1. Model Layout
Istilah layout jika diartikan dalam bahasa indonesia mepunyai pengertian tata letak. Berkaitan
dengan materi desain grafis, layout memiliki arti metode melakukan penataan, penyusunan,
penempatan dan mengkombinasikan setiap elemen atau objek grafis seperti gambar, garis,
warna, teks dan lainya dalam suatu kesatuan visual yang dapat mengkomunikasikaninformasi
atau makna yang akan disampaikan secara menarik, persuasif dan indah.
Konsep perancangan tata letak dalam sebuah desain grafis memiliki tiga tahapan, yaitu :
a. Merancang miniatur sketsa
Tahapan ini adalah menentukan jenis komponen apa saja yang akan dilibatkan dan
komposisi dari setiap element yang akan dipadukan. Pada sketsa ini masih dalam bentuk
kolom teks dan gambar.
b. Merancang sketsa tata letak secara kasar
Miniatur sketsa dituangkan dalam bentuk grafis yang sudah mendekati wujud asli tetapi
belum sempurna
c. Mendesain tata letak secara detail dan komprehensif
Pada tahapan ini, setiap elemen dan komposisi objek yang ditempatkan dalam paduan grafis
telah disusun baik dan teratur hingga siap dalam tahapan cetak.
Jenis-jenis layout yang sering ditemukan dalam desain gambar, antara lain sebagai berikut :
a. Picture window layout
Ciri utama layout ini adalah adanya gambar besar yang memenuhi dimensi layout desain,
meski tetap dilengkapi beberapa jenis elemen seperti teks, logo, garis dan lainnya, tetapi
dalam ukuran kecil
b. Mondarian layout
Cirinya adalah dengan karakteristik visualusasu yang pada setiap elemen desain disusun
dalam bentuk potonngan kotak yang bervariasi bentuk, ukuran, warna serta proporsinya
c. Multi panel layout
Cirinya adalah membagi komponen dalam panel-panel dengan bentuk bervariasi ukuran dan
bentuk yang pada setiap panel memiliki informasi tersendiri atau fitur yanng berbeda.
d. Copy heavy layout
Jenis ini merupakan kebalikan dari tipe picture window layout. Pada desainnya didominasi
oleh susunan teks yang bertujuan menjelaskan informasi secara detail.
e. Frame layout
Cirinya adalah mengedepankan penerapan bingkai atau frame pada desainnya
f. Circus layout
Cirinya adalah pada setiap komponen yang disusun memiliki komposisi yang tidak sama,
bervariasi posisinya, ukuran, warna dan susunannya. Meski demikian tetap mengedepankan
keindahan dan keteraturan informasi yang hendak disampaikan.
g. Silhouette layout
Tampilan yang mendasar dalam layout ini adalah dominasi gambar bayangan yang digunakan
sebagai latar belakang.
h. Jumble layout
Konsepnya sama dengan circus layout, tetapi dalam penyusunannya lebih jelas dan baik
dalam peletakannya.
i. Bleed layout
Cirinya adalah gambar yang ditampilkan dalam desain seolah tidak muat dan tumpah
sehingga menghasilkan tampilan yang sangat artistik.
j. Type spesimen layout
Visualisasi yang ditampilkan dalam desain ini adalah penempatan huruf dengan bentuk,
warna, dan dimensi bervariasi.
k. Grid layout
Cirinya adalah menampilkan elemen-elemen grafis dalam sebuah susunan grid atau tabel
secara teratur.
l. Alphabet inspired layout
Layout ini memfokuskan susunan teks atau huruf membentuk pola tertentu seperti logo,
gambar, sketsa dan wajah.
m. Vertical panel layout
Cirinya adalah memajang gambar secara teratur dengan dimensi memanjang secara vertical.
n. Informal balance layout
Penataan objek dalam desain tidak memiliki struktur dimensi yang simetris, terkesan acak
tapi seimbang.
o. Angular layout
Cirinya menerapkan garis bantu diagonal untuk mengarahkan objek grafis sehingga memaksa
para pembaca untuk memiringkan kepalanya agar dapat membaca dan melihat informasi
yang disampaikan.
p. Brace layout
Ciri utamanya adalah konsep pembuatan tata letak menyerupai huruf L atau membentuk
sudut siku
q. Two mortises layout
Layout ini akan membagi halaman menjadi dua bagian yang memiliki informasi tersendiri
tetapi saling berkaitan.
r. Quadran layout
Layout ini menerapkan tata letak layaknya sebuah lingkaran yang terbagi menjadi empat
bagian.
s. Rebus layout
Ciri utama yang ditampilkan adalh judul atau headline yang ditampilkan berupa kombinasi
antara teks dan gambar, sehingga sangat sesua jika dilihat oleh kalangan tertentu.
t. Big type layout
Layout ini secara garis besar didominasi oleh teks yang menjadi judul dalam ukuran besar
2. Prinsip desain
Adalah hal mendasar aoa saja yang harus diperhatikan dan disajikan dalam mendesain agar
informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pembacanya. Berikut adalah
prinsip-prinsip desain, yaitu :
a. Balance (keseimbangan)
Keseimbangan memiliki arti bentuk dan ukuran yang mendekati sama, seperti halnya ketika
memandang cermin. Jenis-jenis keseimbangan yaitu :
- Simetris, objek yang terbentuk memiliki bentuk dan ukuran yang sama persis walaupun
sebagai kesatuan tetapi seolah memiliki benda asli dan bayangan pada cermin. Tipe ini
bersifat sederhana dan formal
- Asimetris, objek ini tidak memiliki ukuran dimensi dan bentuk yang sama layaknya
keseimbangan simetris, namun tetap mengilustrasikan sebagai sebuah objek yang utuh.
- Radial, mempunyai konsep pendistribusian bentuk dan ukuran objek yang mirip dengan
model keseimbangan simetris, namun memiliki titik pusat yang menjadi awal
pemancaran arah gerak objek. Model ini membutuhkan konsentrasi panca indra dalam
menangkap arah objel
c. Emphasis (penekanan)
Adalah prinsip desain yang memberikan perbedaan mendasar pada desain yang satu dengan
yang lainnya. Jika ada dua gambar yang memiliki kemiripan, tetapi jika diperhatikan dengan
seksama, pasti ada penekanan objek yang dapat dijadikan pembeda dengan catatan dua
desain itu bukan duplikat. Prinsip ini punya beberapa kategori sebagai berikut :
- Skala dan proporsional
Skala adalah acuan atau pedoman yang dijadikan standar untuk menentukan panjang
pendek, tinggi rendah, dan besar kecil objek yang diletakkan dalam desain.
Proporsional adalah perbandingan ukuran menggunakan skala acuan yang tepat untuk
memvisualisasikan antara model objek dengan objek nyata.
- Hierarki
Kalo kalian melihat sebuah objek, apalagi susunan desain grafis, pandangan pertama
pasti ditujukan pada objek yang paling mencolok. Dari penglihatan itu hendaknya
mampu memberikan informasi awal yang cukup lengkap dan menarik untuk menelusuri
lebih jauh setiap objek di dalam desain. Nah itulah yang disebut prinsip hierarki. Prinsip
hierarki dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
1. Dominan, merupakan prinsip penyusunan objek yang dianggap paling penting
sehingga perlu dibuat menonjol dan semenarik munngkin.
2. Subdominan, merupakan objek pendukung yang memperjelas objek dominan yang
seringkali divisuallisasikan secara singkat.
3. Subordinat, merupakan objek pelengkap. Meskipun kurang berperan penting dalam
penyampaian informasi, tetapi tetap memiliki fungsi artistik yang kuat dalam
menampilkan keindahan.
- Kontras
Prinsip penekanan desain yang muncul sebagai efek perbedaan atau gradasi antar
komponen. Sebagai contoh, perbedaan warna merah dan putih, kontras ukuran
ketebalan garis, dan ukuran font.
d. Unity (kesatuan)
Merupakan salah satu prinsip mendesain yang memberikan konsep tentang kesatuan utuh
sebuah desain sebagai objek baru, yang pada setiap elemen-elemen yang tersusun saling
berkaitan, serasi, dan selaras hingga tampak harmonis. Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam unity adalah sebagai berikut :
- Closure, berarti dalam menyusun dan meletakan objek-objek dalam desain perlu
mempertimbangkan kedekatan jarak dan lebarnya, apakah menjadi sebuah objek baru,
atau seolah-olah merupakan bagian terpisah.
- Continuity, misalnya objek kotak yang disusun seolah-olah menjauh dari titik awal mirip
sebuah tembok yang pembacanya seolah berdiri di tengah.
- Similarity, memiliki konsep bahwa elemen-elemen yang disusun dalam media sebaiknya
dikluster berdasarkan jenis, bentuk, dan ukurannya.
- Consistensy, sebaiknya objek yang dijadikan tema utama dan dominan menjadi
pedoman utama bagi objek lainnya.
- Aligment, perataan susunan objek apakah horizontal, vertikal dan acak.