Anda di halaman 1dari 34

VISUALISASI DAN

COPYWRITING
Modul 5: PRINSIP DASAR DESAIN

DOSEN: SYERLI HARYATI, S.S.. M.I.KOM


Pendahuluan
• Penyusunan elemen-elemen desain mengandalkan
kreativitas dan orisinalitas ide.
• Prinsip dasar desain menggunakan rumus:
1. Break the rule
2. Look At me

Tujuannya untuk:
3. Menciptakan “Unexpected Idea”
4. Menjaga aspek “Readability” (keterbacaan)
Prinsip-prinsip Dasar Desain
1. Keseimbangan (balancing)
2. Alur Baca (Movement)
3. Penekanan (Emphasis)
4. Irama (Rhythm)
5. Kesatuan (unity)
1. Keseimbangan
Merupakan komposisi yang menghindari kesan berat
sebelah atas suatu bidang atau ruang yang diisi dengan
unsur-unsur rupa.

 Terbagi menjadi 2 yaitu:


1. Simetris (formal) : keseimbangan sama berat kiri-kanan atau
atas bawah secara simetris/setara
2. Asimetris (informal) : penyusunan elemen desain yang tidak
sama antara sisi kiri dan sisi kanan atau atas-bawah namun
secara keseluruhan terasa seimbang
a. Keseimbangan Simetris
Keseimbangan pada:
Keseimbangan dalam bentuk dan ukuran
Keseimbangan dalam warna
Keseimbangan yang diperoleh karena tekstur
Dari kesemuanya itu yang paling terasa adalah
keseimbangan yang terbentuk dari komposisi
Contoh keseimbangan simetris
b. Keseimbangan Asimetris
Keseimbangan asimetris lebih mungkin untuk
menggugah emosi pembaca visual karena ketegangan
visual dan yang dihasilkannya.

Keseimbangan asimetris terjadi ketika berat visual dari


elemen desain tidak merata di poros tengah halaman.

Gaya ini mengandalkan permainan visual seperti skala,


kontras, warna untuk mencapai keseimbangan dengan
tidak beraturan.
II. Prinsip Alur Baca (Movement)
Alur baca yang diatur secara sistematis oleh
desainer untuk mengarahkan “mata
pembaca” dalam menelusuri informasi, dari
satu bagian ke bagian yang lain.
III. Penekanan (Emphasis)
yaitu penonjolan salah satu elemen visual untuk menarik
perhatian audiens.
Istilah lain dari penekanan yaitu focal point atau center of
interest yaitu penonjolan salah satu elemen visual untuk
menarik perhatian .
Macam-macam emphasis
– Perbandingan ukuran
– Latar belakang yang kontras dengan tulisan atau gambar
– Perbedaan warna yang mencolok
– Memanfaatkan bidang kosong
– Perbedaan jenis, ukuran, dan warna huruf
IV. IRAMA (RYHTHM)
Irama adalah pengulangan atau variasi dari komponen-komponen
desain grafis. Pengulangan tersebut bisa membentuk urutan gerakan,
pola/pattern tertentu.

Pengulangan tersebut bisa membentuk urutan gerakan, pola/pattern


terentu.

Irama dapat diciptakan dengan repetisi dan variasi. Repetisi adalah


penyusunan unsur visual yang diulang-ulang secara konsisten.
Sedangkan variasi pengulangan unsur visual yang disertai dengan
perubahan ukuran, bentuk, posisi. Terdapat beberapa jenis irama
yaitu:
a. Reguler Rhythm
 Elemen visual yang disusun secara berulang dengan
kesamaan bentuk, ukuran, dan jarak.
b. Flowing Rhythm
Irama visual yang menciptakan kesan pergerakan (sense of
movement) dan terlihat organis.
c. Progressive Rhythm
Irama visual yang menunjukkan urutan bentuk
melalui langkah yang progresif.
V. Kesatuan (unity)
 Kesatuan merupakan keteraturan tatanan antara satu
elemen grafis dengan yang lainnya yang menciptakan
keselarasan dan keserasian.

 Bidang atau bentuk yang sama membuat desain terlihat


stabil dan menciptakan keserasian. Namun seringkali
desain akan terlihat monoton apabila terlalu banyak
kesamaan unsur grafis.
Desain akan terlihat lebih menarik, dinamis, dan tidak
monoton ketika menampilkan adanya sedikit perubahan
unsur-unsur grafis.

Misalnya perubahan ukuran dan volume bidang, jenis


huruf atau penambahan warna yang dapat menambah atau
mengurangi berat objek. Dengan adanya perubahan
kemiripan objek maka desain akan terlihat lebih bervariasi.
Kesatuan dapat dicapai dengan:
Mendekatkan beberapa elemen desain
Dibuat bertumpuk
Memanfaatkan garus untuk pemisahan informasi
Dan perbedaan informasi
Perbedaan warna latar belakang
Latihan: prinsip desain apakah dari gambar
berikut:
THANK YOU
& SEE YOU LATER

Anda mungkin juga menyukai