Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sri Rahayu

Nim : 1861201056
Kls : 7 KUA2

Ringkasan Materi “Pembinaan SDM, Motivasi, dan Kepuasan Kerja”

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata “pembinaan” merupakan bentukan dari kata
dasar “bina”. Dari kata “bina” bisa dijadikan dalam berbagai bentuk dengan memberikan
imbunan, baik awalan maupun akhiran atau kedua-duanya. Misalnya, kata kerja
“membina”, yang memiliki arti dalam dua hal, yaitu: 1) membangun; mendirikan (negara
dan sebagainya): kita bersama-sama membina negara baru yang adil dan makmur; 2)
mengusahakan supaya lebih baik (maju, sempurna, dan sebagainya): membina bahasa
Indonesia, berarti ikut membina bangsa Indonesia; kata benda “pembina” yang berarti
orang yang membina; alat untuk membina; pembangun; kemudian bisa dibentuk
menjadi kata benda “pembinaan” yang memiliki tiga pengertian, yaitu: 1) proses, cara,
perbuatan membina (negara dan sebagainya); 2) pembaharuan; penyempurnaan; 3)
usaha, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk
memperoleh hasil yang lebih baik. Sedangkan sumber daya manusia (SDM) dapat
diartikan sebagai potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan
perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu
mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju
tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.
Jadi, yang dimaksudkan dengan pembinaan sumber daya manusia adalah
pembinaan yang berhubungan dengan pengetahuan agar menjadi terampil dan ahli
serta didukung pembinaan mentalitas untuk menanamkan kesadaran, menumbuhkan,
memelihara dan mendarmabaktikan dalam bentuk sikap yang bersih.
Anoraga (2014) motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau
dorongan kerja. Menurut Hasibuan (2015), motivasi berasal dari kata latin movere yang
berarti dorongan atau pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja
seseorang agar seseorang mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan
segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Selanjutnya Hasibuan (2015)
menyatakan bahwa motivasi kerja merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan
diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan.
Sikap mental karyawan yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang
memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal. Berdasarkan uraian di
atas, dapat disimpulkan pengertian motivasi kerja adalah kondisi atau energi yang
menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan
organisasi perusahaan, dan energi tersebut menimbulkan semangat atau dorongan
untuk bekerja.
Setiap orang yang bekerja mengharapkan memperoleh kepuasan dari tempatnya
bekerja. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual karena
setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan nilai-
nilai yang berlaku dalam diri setiap individu. Semakin banyak aspek dalam pekerjaan
yang sesuai dengan keinginan individu, maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang
dirasakan. Menurut Kreitner dan Kinicki (2001;271) kepuasan kerja adalah “suatu
efektifitas atau respons emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan”. Davis dan
Newstrom (1985;105) mendeskripsikan “kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan
pegawai tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka”. Menurut Robbins
(2003;78) kepuasan kerja adalah “sikap umum terhadap pekerjaan seseorang yang
menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan yag diterima pekerja dan jumlah
yang mereka yakini seharusnya mereka terima”. Sehingga dapat disimpulkan
pengertian kepuasan kerja adalah sikap yang positif dari tenaga kerja meliputi
perasaan dan tingkah laku terhadap pekerjaannya melalui penilaian salah satu
pekerjaan sebagai rasa menghargai dalam mencapai salah satu nilai-nilai penting
pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai