KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Motivasi
a. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah proses memengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang
atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan.
Motivasi atau dorongan (driving force) dimaksudkan sebagai desakan yang alami
adalah pekerjaan yang dilakukan oleh manajer dalam memberikan inspirasi, semangat
dan dorongan kepada orang lain, dalam hal ini karyawannya, untuk mengambil
orang-orang atau karyawan agar mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil yang
semangat kerja. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja, antara lain
atasan, kolega, sarana fisik, kebijaksanaan, peraturan, imbalan jasa uang dan non-
uang, jenis pekerjaan dan tantangan. Motivasi individu untuk bekerja dipengaruhi
mengemukakan Seorang manajer SDM yang memahami peran dari motivasi ini,
buah perlu disertai dengan motivasi. Hal ini dilakukan agar tindakan perilaku sikap
terus menerus:
bawahan.
motif atau motivasi berasal dari kata Katin “movere” yang berarti dorongan dari
dalam diri manusia untuk bertindak atau berprilaku. Pengertian motivasi tidak
terlepas dari kata kebutuhan atau “needs” atau “want”. Kebutuhan adalah suatu
untuk pemenuhan kebutuhan tersebut dan hasilnya adalah orang bersangkutan merasa
atau menjadi puas. Apabila kebutuhan tersebut belum direspons maka akan selalu
dimaksud. Misalnya seorang yang telah lulus sarjana, akan menimbulkan kebutuhan
Banyak batasan pengertian tentang motivasi ini antara lain sebagai berikut ini:
a. Pengertian motivasi seperti yang dirumuskan oleh Terry G. (1986) adalah keinginan
yang terdapat pada diri seseorang individu yang mendorongnya untuk melakukan
perbuatan-perbuatan (perilaku).
b. Sedangkan Stooner (1992) mendifinisikan bahwa motivasi adalah sesuatu hal yang
adalah suatu arahan pegawai dalam suatu organisasi agar mau bekerja sama dalam
mungkin.
e. Knoozt (1972) merumuskan bahwa motivasi mengacu pada dorongan dan usaha
untuk memuaskan kebutuhan atau suatu tujuan (Motivation refers to the drive and
f. Berbeda dengan Hasibuan (1995) yang merumuskan bahwa motivasi adalah suatu
menambahkan bahwa setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Dari berbagai batasan dan dalam konteks yang berbeda seperti tersebut di atas,
“kebutuhan” atau “keinginan” (wants) terhadap objek diluar diri seseorang tersebut,
15
kebutuhan yang dimaksud. Oleh sebab itu, motivasi adalah suatu alasan (reasoning)
pendorong yang menyebabkan orang berbuat suatu atau yang diperbuat karena takut
adalah suatu keahlian, dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja
secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus
tercapai”.
dorong bagi seseorang untuk memberikan kontribusi yang sebesar mungkin demi
Dengan demikian dari pengertian motivasi menurut para ahli diatas, dapat
digarisbawahi bahwa tercapainya tujuan organisasi berarti tercapai pula tujuan pribadi
bagi anggota organisasi yang bersangkutan . Karena itu dapat dimaklumi nbetapa
pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan
mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja dengan giat dan antusias mencapai
hasil yang optimal. Motivasi semakin penting karena manajer membagikan pekerjaan
pada bawahannya untuk dikerjakandengan baik dan terintregasi kepada tujuan yang
Keinginan untuk hidup merupakan keinginan utama dari seriap orang, manusia
manusia yang kedua dan ini salah satu sebab mengapa manusia mau bekerja
status social, merupakan jenis terakhir dari kebutuhan yang mendorong untuk
dan kebutuhan (needs) tertentu dan mengharapkan kepuasan dari hasil kerjanya.
kepada karyawan agar bekerja dengan giat dan sungguh–sungguh untuk mencapai
b. Tujuan Motivasi
sebagai berikut:
c. Jenis–Jenis Motivasi
mereka akan mendapat hukuman. “Dengan motivasi negatif ini semangat bekerja
bawahan dalam jangka waktu pendek akan meningkat karena mereka takut
dihukum, tetapi untuk jangka waktu panjang dapat berakibat kurang baik”.
(Hasibuan, 2009:150)
18
Banyak para ahli dari berbagai disiplin ilmu merumuskan konsep atau teori
tentang motivasi. Diantara banyak konsep tentang motivasi dari berbagai ahli
tersebut, dibawah ini penulis kemukakan beberapa konsep sebagai dasar motivasi
kerja.
1) Teori McClelland
Menurut McClelland yang dikutip dan diterjemahkan oleh Sahlan Asnami (2002),
mengatakan bahwa dalam diri manusia ada dua motivasi dan motif, yakni motif
primer atau motif yang tidak dipelajari dan motif sekunder atau motif yang
dipelajari melalui pengalaman serta interaksi dengan orang lain. Sedangkan motif
sekunder adalah motif yang ditimbulkan karena dorongan dari luar akibat
2) Teori McGregor
teori X dan Y. Teori ini didasarkan pada pandangan konvensional dan klasik
Teori X yang bertolak dari pandangan klasik ini didasarkan anggapan bahwa:
bekerja.
e) Pada umumnya manusia bersifat egois dan kurang acuh terhadap organisasi.
Oleh sebab itu, dalam melakukan pekerjaan harus diawasi dengan ketat dan
Sedangkan teori Y yang bertumpu pada pandangan atau pendekatan baru ini
beranggapan bahwa:
b) Pada dasarnya manusia itu tidak malas kerja, tetapi suka bekerja.
organisasi.
Menurut Herzberg dalam Munandar (2001:73) ada dua bentuk motivasi kerja
1) Motivasi Instrinsik adalah pendorong kerja yang bersumber dari dalam diri
2) Motivasi Ekstrinsik adalah pendorong kerja yang bersumber dari luar diri pekerja
upah atau gaji tyang tinggi, jabatan atau posisi yang terhormat atau memiliki
c) Pekerjaan itu sendiri (the work it self), besar kecilnya tantangan yang
tenaga kerja dari semua kebijakan dan peraturan yang berlaku dalam
perusahaan.
kerja.
c) Gaji, derajat karyawan dari gaji yang di terima sebagai imbalan untuk
kerjanya.
tugas pekerjaan–pekerjaannya.
f. Teori–Teori Motivasi
1) Kebutuhan Fisiologis
ini merupakan tingkat paling dasar yang di perkenalkan oleh Maslow. Kebutuhan
harus dipenuhi oleh seorang dalam upayanya untuk mempertahankan diri dari
berusaha memenuhi kebutuhannya yang lebih tinggi, yaitu kebutuhan yang dapat
sebagainya,
baik, maka tidak akan di PHK-kan, dan adanya jaminan kepastian pembinaan
karier
Kebutuhan sosial sering disebut dengan social needs atau affiliation needs,
kebutuhan untuk hidup bersama orang lain. Kebutuhan ini hanya dapat dipenuhi
bersama masyarakat, karena memang orang lain inilah yang dapat memenuhinya,
akan prestasi diri yang bersangkutan. Penerapan pengakuan atau penghargaan diri
ini biasanya terlihat dari kebiasaan orang untuk menciptakan simbol–simbol, yang
dengan simbol itu kehidupnnya dirasa lebih berharga. Dengan simbol–simbol itu
hormati orang. Simbol–simbol dimaksud dapat berupa: bermain tenis, golf, merek
bukanbatas dorongan orang lain, tetapi karena kesadaran dan keinginan diri
sendiri. Hal tersebut terlihat pada kegiatan pengembangan kepasitas diri melalui
berbagai cara, seperti ikut diskusi, ikut seminar, lokakarya yang sebenarnya
keikutsertaannya itu bukan didorong oleh ingin dapat pekerjaan, tetapi sesuatu
a) Tidak dapat dipenuhi dari luar, karena harus dipenuhi dengan usaha pribadi itu
sendiri
karier seseorang, dan tidak semua orang mempunyai tingkat kebutuhan seperti
ini
yang perlu diamati ialah kosekuensi apa yang akan segera timbul terhadap
meningkatkan gairah kerja karyawan menurut Buchari Alam dalam Irham Fahmi
kuli, tepuk–tepuklah bahunya, dan hargai mereka, ini lah yang di sebut
manajemen prilaku
g. Bentuk–bentuk Sangsi
1) Peringatan, seperti:
a) Peringatan Lisan
2. Kinerja
a. Pengertian Kinerja
Kinerja adalah hasil kerja secara kualits yang dicapai oleh seseorang
jawab yang diberikan oleh atasan kepadanya. Selain itu, kinerja dapat diartikan
sebagai suatu hasil dan usaha dan usaha seseorang yang dicapai dengan adanya
bahwa “kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan
ekonomi”.
gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau
kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang
Menurut Irham Fahmi pengertian dari manajemen kinrja adalah suatu ilmu
yang memadukan seni didalamnya untuk menerapkan suatu konsep manajemen yang
memiliki tingkat dan memiliki mewujudkan visi dan misi perusahaan dengan cara
pencerahan dan jawaban dari berbagi permasalahn yang terjadi di suatu organisasi
baik yang di sebabkan oleh factor internal dan eksternal, sehingga apa yang dialami
pada saat ini tidak membawa pengaru yang negative bagi aktivitas perusahaan pada
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh suatu organisasi agar berfungsi
manajem perusahaan tidak menutup diri dengan berbagai informasi yang masuk
dianggap layak untuk dijadikan input dan selanjutnya informasi tersebut dijadikan
2) Problem berbagai informasi yang diterima dari proses filter information dijadikan
bersertifikasi dan diakui oleh lembaga yang berkompenten dalam bidang nya.
harus mengedepankan prinsip kehti – hatian karena suatu kebijakan yang telah
dikeluarkan tidak mungkin di ubah lagi, jika pun itu di ubah tidak boleh terlalu
sering dilakukan. Jika itu terlalu sering diubah maka perusahaan harus siap
Penelitian yang dilakukan oleh Zainal Ilmi (2012) dengan judul Peranan
Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
Motivasi Kerja mempunyai peranan yang positif dalam upaya meningkatkan Kinerja
Pegawai Pada Kantor Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel Motivasi
Kerja dengan variabel Kinerja Pegawai Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara.
Hal ini dapat diketahui dari hasil uji statistik dimana koefisien korelasi (r) adalah sebesar
29
0,547 yang berarti terdapat hubungan yang kuat diantara kedua variabel. Sementara itu hasil
uji t (t-test) menunjukkan bahwa t empiris yang dihasilkan adalah sebesar 3,204. Hasil ini
jika dibandingkan dengan tabel harga-harga kritis t untuk n–2 adalah 1,711. Ini berarti
terdapat peranan yg signifikan antara variabel Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai.
Dengan demikian maka dapat dikatakan pula bahwa tujuan penelitian ini dapat tercapai,
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Fajar Kurniadi (2012) dengan judul
Bandung. Kompensasi dan motivasi sangat penting dalam meningkatkan kinerja pegawai.
hasil yang terbaik, motivasi kerja pegawai perlu dibangkitkan agar pegawai dapat
melaksanakan kinerja yang terbaik, sebaliknya karyawan yang tidak mempunyai motivasi
yang tinggi dalam melakukan pekerjaannya akan sulit untuk bekerja dengan baik dan
operasional yang baik. Apabila motivasi kerja dari para pegawai bisa dibangun, maka para
pegawai dapat memiliki kinerja yang lebih baik di dalam organisasi atau perusahaan.
Berkah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pemberian kompensasi yang diterima
karyawan, mengetahui tingkat motivasi kerja karyawan dan kinerja karyawan serta untuk
mengetahui pengaruh pengaruh kompensasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan pada
Apotek Berkah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui studi lapangan, dan
pemberian kompensasi yang diberikan Apotek Berkah dinilai baik, karena nilai rata-rata
keseluruhan pernyataan adalah sebesar 4,07 berada pada interval 3,40 4,19. Walau demikian
masih terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Tanggapan responden mengenai
motivasi adalah sebesar 4,06 artinya motivasi karyawan Apotek Berkah dinilai tinggi, karena
nilai rata-rata keseluruhan pernyataan adalah sebesar 4,06 berada pada interval 3,40 4,19.
Walau demikian masih terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan karena memiliki
nilai di bawah rata-rata. Tanggapan responden mengenai kinerja dinilai baik, yang memiliki
nilai sebesar 4.03, karena nilai rata-rata berada pada interval 3,40 4,19.Pengaruh Kompensasi
dan Motivasi terhadap Kinerja di Apotek Berkah, berdasarkan hasil koefisien korelasi
berganda (R) adalah sebesar 0,863. Hal ini menunjukkan keeratan hubungan sangat kuat,
Kinerja pada Apotek Berkah dipengaruhi oleh Kompensasi dan Motivasi penjualan sebesar
74,5%, sedangkan sisanya dapat disebabkan oleh pengaruh faktor-faktor lain seperti
pendidikan dan latihan. Hasil uji hipotesis secara simultan menunjukkan F hitung lebih besar
dari Ftabel sehingga menujukkan pengaruh yang signifikan, dengan demikian dapat
terhadap kinerja karyawan. Penelitian terdahulu berikutnya adalah penelitian yang dilakukan
oleh Moehamad Nindyarto Laksmana Praja (2012), dengan judul Peran Manajer Sebagai
Pemimpin Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja (Studi Kasus Agen Pt. Prudential Life
Assurance) D Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Untuk menelitiperan manajer
sebagai pemimpin dalam mempengaruhi prestasi kerja agen (2)Untuk meneliti apa sajakah
yang mempengaruhi prestasi kerja agen dalamperusahaan (3) Untuk meneliti aturan imbalan
(reward) ataupun hukuman (punishment) yang lebih sering digunakan oleh manajer untuk
memotivasi prestasi kerja agen. Responden dalam penelitian ini adalah Manajer Agency
31
Siliwangi serta 2 orang Manajer Unit yang mengalami kenaikan dan penurunan produksi di
PT. Prudential Life Assurance yang berletak di Jalan Jendral Sudirman no. 81a Semarang.
Teknik pengambilan data yang digunakan adalah wawancara langsung dan observasi.
Penelitian ini diteliti secara kualitatif dengan menggunakan alat analisis data membercheck.
Dalam pengumpulan datanya, penelitian ini menganalisis data primer yang dihasilkan dari
wawancara langsung kepada 3 orang responden. analisis menunjukkan bahwa: (1) Pemimpin
prestasi kerja dari agen. Jadi dengan menggunakan beberapa gaya tersebut diharapkan dapat
memacu prestasi kerja dari agen. (2) Manajer dalam Agency Siliwangi memiliki beberapa
peran, yaitu sebagai Motivator, Pemberi Teladan, Pengembangan SDM, Penunjuk Arah,
Sahabat, Guru, Orang Tua, Serta Rekan Kerja. Jadi dengan peran-peran pemimpin tersebut
seorang manajer dapat meningkatkan prestasi kerja dari Agen- agennya. (3) Penerapan aturan
Reward oleh Manajer lebih dominan dari pada aturan Punisment. Jadi aturan punishment
kurang berjalan dengan baik (4) Peran Manajer sebagai pemimpin dalam Agency sangat
penting dalam meningkatkan prestasi kerja dari karyawan. Kemudian hasil dari analisis
untuk melaksanakan aturan Reward dan Punisment guna memotivasi para agen untuk
karyawannya. Kinerja karyawan tersebut dapat dipengaruhi oleh variabel yaitu motivasi
kerja. Bila seorang karyawan dalam melakukan kegiatan atau suatu tugas dari suatu
32
perusahaan dengan motivasi yang tinggi, maka tidak menutup kemungkinan karyawan
tersebut akan memberikan kinerja yang tinggi. Kerangka pemikiran tersebut ditampilkan
dalam bentuk variabel, yang menunjukkan adanya pengaruh antara variable bebas dan
terikat/dependen). Dalam variabel kerangka pemikiran tersebut terdapat anak panah yang
mengarahkan tujuan penelitian ini. Dimana kerangka penilitian ini merupakan pengembangan
REWARD
MOTIVASI KINERJA
PROTEKSI
Gambar II.1.
Kerangka Pemikiran Teoritis