Disusun oleh :
A. LATAR BELAKANG
Robbins (2012) mengatakan bahwa motivasi kerja adalah kesediaan
untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi kearah tujuan organisasi, yang
dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan
individual. Sedangkan menurut Gomez (1997) aspek-aspek yang terdapat
dalam motivasi kerja terdiri dari dua aspek yaitu aspek individual dan aspek
organisasional. Adapun yang merupakan aspek individual yaitu 1) Kebutuhan-
kebutuhan (needs), 2) Tujuan-tujuan (goals), dan 3) Kemampuan (abilities).
Sedangkan yang merupakan aspek organisasional adalah 1) Pembayaran atau
gaji (pay), 2) Keamanan bekerja (job security), 3) Rekan kerja (co-workers), 4)
Pengawasan (supervision), 5) Pujian (praise), dan Pekerjaan itu sendiri (job
itself).
Motivasi kerja selalu menjadi pusat perhatian beberapa perusahaan, hal
ini dikarenakan motivasi kerja berhubungan erat dengan keberhasilan suatu
organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Karyawan yang memiliki
motivasi kerja akan melakukan berbagai macam upaya demi mencapai suatu
tujuan organisasi. Adanya motivasi kerja pada diri seseorang ini bisa muncul
dari berbagai macam hal, salah satunya adalah lingkungan kerja yang baik.
Motivasi kerja karyawan sendiri akan lebih meningkat pada ingkungan kerja
yang nyaman, dan jika karyawan merasa tidak nyaman dengan lingkungan
kerjanya maka akan berdampak pada motivasi kerjanya.
Motivasi kerja adalah jiwa pendorong yang kuat bagi manusia untuk
melakukan suatu pekerjaan yang berkaitan dengan tujuan dan kebutuhan yang
ingin dicapainya. Teori motivasi klasik yang diambil dari Frederick W. Taylor
menyatakan : seorang akan bersedia bekerja dengan baik, bila orang
berkeyakinan akan memperoleh imbalan yang ada kaitannya langsung dengan
kerjanya. Konsep ini berarti bahwa seseorang akan menurun semangatnya
dalam kerja apabila imbalan yang berbentuk natura maupun uang tidak
terpenuhi.
B. TUJUAN PENGUKURAN
C. MANFAAT
Adapun manfaatnya antara lain :
1. Manfaat Teoritis
Adapun hasil dari laporan ini diharapkan dapat berguna bagi penulis
ataupun pembaca untuk menambah ilmu dan membangun motivasi bekerja
(Part Time) pada Mahasiswa.
2. Manfaat praktis
Adapun manfaat praktisnya dapat dijadikan sebagai alat ukur motivasi
bekerja pada Mahasiswa, dan hasil skoring ini dapat dijadikan dasar bagi
atasan atau sebagai rujukan bagi peneliti yang akan datang.
BAB II
PEMBAHASAN
A. LANDASAN TEORI
Motivasi yang bahasa latinnya adalah movere memiliki makna dorongan atau
menggerakkan. Motivasi pegawai menurut Robbins (2008:213), proses yang ikut
menentukan dan mencerminkan minat kita terhadap perilaku yang berkaitan dengan
pekerjaan. Dari definisi motivasi ini maka para manajer/pimpinan mencoba
memutuskan bagaimana mencapai kinerja yang sebaik mungkin dari karyawan-
karyawan.
Terry (1986) mengemukakan bahwa motivasi adalah keinginan yang tepat pada
seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan untuk
dapat menyelesaikan pekerjaan dengan penuh semangat untuk mencaai tujuan yang
telah ditetapkan.
Menurut Luthans dalam Sudarwan Danim (2004), motivasi terdiri dari tiga
unsur, yakni kebutuhan (need), dorongan (drive), dan tujuan (goals). Motif adalah
suatu perangsang keinginan (want) dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang,
setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai. Motivasi berpangkal dari
kata “motif” yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang diartikan sebagai daya
penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan ativitas-aktivitas tertentu
demi tercapainya suatu tujuan. Adapun menurut Mc. Donald dalam Sudarwan Danim
(2004), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
1) Kebutuhan-kebutuhan (needs),
2) Tujuan-tujuan (goals), dan
3) Kemampuan (abilities).
Hasibuan dalam Sudarwan Danim (2004) motif adalah suatu pengertian yang
mengandung semua alat penggerak alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri
manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu. Menurut Berelson dan Steiner (dalam
Hasibuan, 2007:95), sebuah motif adalah suatu pendorong dari dalam untuk
beraktivitas atau bergerak dan secara langsung atau mengarah kepada sasaran akhir.
Menurut Abraham Sperling sebagaimana dikutip oleh Novitasari Andraeni
dalam Hasibuan (2007:970) kata motif didefinisikan sebagai suatu kecenderungan
untuk beraktivitas, dimulai dari dorongan dalam diri (drive) dan diakhiri dengan
penyesuaian diri. Sedangkan pengertian William J. Stanton, mendefinisikan bahwa
motif adalah kebutuhan yang distimulasi yang berorientasi kepada tujuan individu
dalam mencapai rasa puas.
Pendapat yang lain menyebutkan bahwa motivasi adalah keadaan dalam diri
seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
tersebut guna mencapai tujuan (T. Hani Handoko, 2003). Motivasi adalah kesediaan
untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang
dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan
individu. Motivasi muncul karena adanya dorongan untuk memenuhi kebutuhan.
Menurut Gomez aspek yang terdapat dalam motivasi kerja terdiridari aspek
individual dan aspek organiasional.
Kemampuan-kemampuan (Abilities)
Pembayaran atau Gaji (Pay) 150 menit
Keamanan Pekerjaan (Job security)
NO ∑S V Value
1 39 0,735849 INVALID
2 41 0,773585 INVALID
3 38 0,716981 INVALID
4 31 0,584906 INVALID
5 39 0,735849 INVALID
6 34 0,641509 INVALID
7 37 0,698113 INVALID
8 35 0,660377 INVALID
9 39 0,735849 INVALID
10 40 0,754717 INVALID
11 41 0,773585 INVALID
12 40 0,754717 INVALID
13 37 0,698113 INVALID
14 39 0,735849 INVALID
15 40 0,754717 INVALID
16 38 0,716981 INVALID
17 42 0,792453 VALID
18 35 0,660377 INVALID
19 38 0,716981 INVALID
20 37 0,698113 INVALID
21 40 0,754717 INVALID
22 40 0,754717 INVALID
23 43 0,811321 VALID
24 40 0,754717 INVALID
25 43 0,811321 VALID
26 35 0,660377 INVALID
27 43 0,811321 VALID
28 39 0,735849 INVALID
29 40 0,754717 INVALID
30 38 0,716981 INVALID
31 38 0,716981 INVALID
32 40 0,754717 INVALID
33 40 0,754717 INVALID
34 36 0,679245 INVALID
35 43 0,811321 VALID
36 41 0,773585 INVALID
37 30 0,566038 INVALID
38 35 0,660377 INVALID
39 29 0,54717 INVALID
40 31 0,584906 INVALID
41 31 0,584906 INVALID
42 36 0,679245 INVALID
43 30 0,566038 INVALID
44 28 0,528302 INVALID
45 28 0,528302 INVALID
46 39 0,735849 INVALID
47 33 0,622642 INVALID
48 29 0,54717 INVALID
49 28 0,528302 INVALID
50 30 0,566038 INVALID
51 26 0,490566 INVALID
52 33 0,622642 INVALID
53 31 0,584906 INVALID
Dari analisis uji validitas terhadap 53 aitem yang disebar kepada subjek
yang berjumlah 10 orang, terdapat 5 aitem yang shahih dan 48 aitem yang
gugur. Dalam uji validitas banyak dilakukan pengujian pada analisis aitem.
Banyak aitem yang gugur, karena subjek yang hanya 10.
A. Kesimpulan
Dari analisis uji validitas terhadap 53 aitem yang disebar kepada subjek
yang berjumlah 10 orang, terdapat 5 aitem yang shahih dan 48 aitem yang gugur.
Dalam uji validitas banyak dilakukan pengujian pada analisis aitem. Banyak
aitem yang gugur, karena subjek yang diteliti hanya 10 panelis.
Muniroh. 2013. Jurnal : Hubungan Antara Kohesivitas Kelompok dan Motivasi Kerja
Karyawan BRI Kantor Cabang Malang Martadinata. (Online),
(https://www.google.com/search?q=muniroh+2013&oq=muniroh&aqss) ,
diakses 5 Desember 2019.
Sumantri, P. Edi. 2016. Jurnal : Pengaruh Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan pada Usaha Penjualan Mobil Bekas di
Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas. Jurnal Pro Binia
Volume 9 Nomor 2.