Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN OBSERVASI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPOLISIAN RESOR KOTA


SALATIGA

Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen

Dosen Pengampu: Yudha Trishananto, M.M.

Oleh:

1. Arif Titi Laksana 63010170153

2. Yasfillahul Laili 63010170173

3. Anissa Rahayu 63010170187

4. Lukivia Novita S 63010170190

5. Tulus Ahmad T 63010170216

6. Istiqomah 63010170243

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2019/ 2020

i
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
JalanTentara Pelajar No. 02 Telepon (0298) 3432784 Satatiga 50721
Website : http://www.febi.iainsalatiga.ac.id e-mail:adm.febi@iainsalatiga. ac.aid

PENGESAHAN
Laporan ini dinyatakan sah dan memenuhi syarat untuk diajukan sebagai
Laporan Kegiatan Observasi Lapangan Jurusan Perbankan Syariah (S1) Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Tahun
Akademik 2019 di Kepolisian Resor Kota Salatiga,

Disusun oleh :

Arif Titi Laksana 63010170153

Yasfillahul Laili 63010170173

Anissa Rahayu 63010170187

Lukivia Novita Sari 63010170190

Tulus Ahmad Taufiq 63010170216

Istiqomah 63010170243

Salatiga, November 2019

. Narasumber
Sistem Informasi Manajemen

Wahyu Irawan

ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi rahmat, taufik serta hidayahnya kepada kami sehingga penulisan laporan
observasi ini dapat berlangsung dengan lancar. Penulis selesaikan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Laporan ini tidak
akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak,
daintaranya:

1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat and karunianya.


2. Bapak Yudha Trishananto, M. M. selaku dosen pengampu mata kuliah
kewirausahaan.
3. Orang tua yang telah memberikan dorongan baik moral maupun material.
4. Teman- teman semua yang telah membantu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam


penulisan laporan ini, oleh karena itu demi kesempurnaannya kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan untuk masa
mendatang. Penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan, terima
kasih.

Salatiga, November 2019

Penulis,

iii
DAFTAR ISI

PENGESAHAN ...................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 3
A. Sistem Informasi Manajemen ...................................................................... 3
B. BC Mart ....................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB III PELAKSANAAN OBSERVASI ............................................................. 5
A. Lokasi Dan Waktu Observasi....................................................................... 5
B. Subyek Observas .......................................................................................... 5
B. Visi dan Misi Toko BC Mart ...................... Error! Bookmark not defined.
C. Susunan Kepengurusan : ............................. Error! Bookmark not defined.
D. Sistem Manajemen ...................................... Error! Bookmark not defined.
E. Data yang dibutuhkan dalam kegiatan manajerialError! Bookmark not
defined.
F. Sistem Rekruitmen ...................................... Error! Bookmark not defined.
G. Penerimaan magang .................................... Error! Bookmark not defined.
H. Prosedur pelayanan yang diebrikan kepada konsumenError! Bookmark
not defined.
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 17
A. Kesimpulan ................................................................................................ 17
B. Saran ............................................................ Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN- LAMPIRAN ................................................................................... 18

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Pasal 4 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang
Kepolisian Negara Republik Indonesia disebutkan bahwa Kepolisian adalah
institusi yang melaksakan tugas mewujudkan keamanan dalam negeri, meliputi
terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya
hukum, terselenggaranya perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada
masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat dengan menjunjung
tinggi Hak Asasi Manusia. Polres/Polresta adalah struktur komando Kepolisian
Republik Indonesia di daerah kabupaten/kota.

Sebagai salah satu bentuk institusi dari aparat penegak hukum yang
tergolong besar, di dalam Kepolisian Negara tentu memiliki sistem informasi
manajemen. Sistem informasi yang terdapat didalamnya pun pastilah tertata
dengan rapi dan sesuai dengan jobdesc nya. Baik kepolisian yang ada di
provinsi, kabupaten/ kota, maupun kota besar.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sistem Pemrosesan Transaksi di Polres Kota Salatiga ?
2. Bagaimana Sistem Keuangan di Polres Kota Salatiga ?
3. Bagaimana Sistem Pengetahuan dalam Pekerjaan di Polres Kota
Salatiga ?
4. Bagaimana Sistem Informasi Manajemen di Polres Kota Salatiga ?
5. Bagaimana Sistem Perekrutan Anggota Baru dalam Manajemen
Sumber Daya Manusia di Polres Kota Salatiga ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Sistem Pemrosesan Transaksi di Polres Kota
Salatiga.
2. Untuk mengetahui Sistem Keuangan di Polres Kota Salatiga.
3. Untuk mengetahui Sistem Pengetahuan dalam Pekerjaan di Polres
Kota Salatiga.
4. Untuk mengetahui Sistem Informasi Manajemen di Polres Kota
Salatiga.
5. Untuk mengetahui Sistem Perekrutan Anggota Baru dalam
Manajemen Sumber Daya Manusia di Polres Kota Salatiga.

1
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Informasi Manajemen


Sistem Informasi Manajemen adalah sistem perencanaan bagian dari
pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia,
dokumen, teknologi dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk
memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi
bisnis.

Sistem Informasi Manajemen dalam bisnis atau perusahaan bertujuan


untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan hingga menganalisa informasi
dan kemudian disebarkan untuk tujuan yang spesifik dan berguna sebagai
acuan untuk pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
Sistem informasi manajemen mengacu pada sistem yang menggunakan
informasi dalam rangka untuk memastikan pengelolaan usaha. Pada dasarnya,
semua aspek SIM dijalankan bersamaan dalam angka untuk menjamin efisiensi
keseluruhan sistem.

Terdapat beberapa manfaat yang didapatkan oleh oleh perusahaan yang


menerapkan sistem informasi manajemen dalam usahanya. Manfaat tersebut
antara lain adalah sistem informasi manajemen memiliki sistem database yang
akan membuat informasi tersimpan dengan baik dan mempermudah untuk
mengaksesnya. Rekap data transaksi yang dilakukan oleh perusahaan lebih
mudah dilakukan.

B. Polres Kota Salatiga


Polres/Polresta adalah struktur komando Kepolisian Republik Indonesia
di daerah kabupaten/kota. Kepolisian Resort di wilayah perkotaan biasa disebut
"Kepolisian Resort Kota" (Polresta) atau "Kepolisian Resort Kota Besar"
(Polrestabes). Kepolisian Resort dikepalai oleh seorang Kepala Kepolisian
Resort (Kapolres), Kepolisian Resort Kota dikepalai oleh seorang Kepala
Kepolisian Resort Kota (Kapolresta) dan Kepolisian Resort Kota Besar

3
dikepalai oleh seorang Kepala Kepolisian Resort Kota Besar (Kapolrestabes).
Polres, membawahi Kepolisian Negara Republik Indonesia Sektor. Untuk kota
- kota besar, Polresta dinamai Kepolisian Resor Kota Besar. Polresta memiliki
satuan tugas kepolisian yang lengkap, layaknya Polda, dan dipimpin oleh
seorang Komisaris Besar Polisi (untuk Polresta) atau Ajun Komisaris Besar
Polisi (untuk Polres).

Polres Salatiga merupakan salah satu bentuk institusi dari aparat


penegak hukum yakni kepolisian yang bekerja dibawah naungan Polri
(Kepolisian Republik Indonesia). Polres Salatiga merupakan badan
pelaksanaan kewilyahan dibawah kepolisian Daerah Jawa Tengah. Polres
Salatiga bertugas menyelengarakan tugas pokok Polri dalam pemeliharaan
keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, dan pemberian
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat di wilayah
hukum Kota Salatiga. Polres Kota Salatiga berlokasi di Jl. Adisucipto,
Kalicacing, Kec. Sidomukti, Kota Salatiga, Jawa Tengah 50711.

4
BAB III
PELAKSANAAN OBSERVASI

A. Lokasi Dan Waktu Observasi


1. Lokasi Observasi
Dalam observasi ini penulis mengambil lokasi di Polres Kota Salatiga
tepatnya di Jl. Adisucipto, Kalicacing, Kec. Sidomukti, Kota Salatiga,
Jawa Tengah 50711
2. Pelaksanaan Observasi
Penulis telah melaksanakan observasi pada hari Rabu, 13 November
2019.

B. Subyek Observasi
Subyek observasi yang penulis pilih untuk narasumber observasi yaitu
Bripka Wahyu irawan.

C. Variabel Observasi
Variabel observasi yang menjadi titik tolak penulis adalah Sistem
Informasi Manajemen.

D. Teknik Pengumpulan Data


Instrument pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara yang
hanya melibatkan salah satu anggota polisi yang memiliki jabatan sebagai
Bripka.

5
BAB IV
HASIL OBSERVASI

Hasil wawancara dengan salah satu anggota kepolisian

Nama narasumber : Bripka Wahyu Irawan


1. Sistem pemrosesan transaksi
a. Pembayaran denda tilang
Pengendara yang melakukan pelanggaran lalu lintas akan ditilang
dan mendapat sanksi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun
2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Saat penilangan, pelanggar
dapat memilih untuk menerima kesalahan dan memilih untuk menerima
slip biru, kemudian membayar denda di BRI tempat kejadian dan
mengambil dokumen yang ditahan di Polsek tempat kejadian, atau
menolak kesalahan yang didakwakan dan meminta sidang pengadilan serta
menerima slip merah.

Pengadilan kemudian yang akan memutuskan apakah pelanggar


bersalah atau tidak, dengan mendengarkan keterangan dari polisi
bersangkutan dan pelanggar dalam persidangan di kehakiman setempat,
pada waktu yang telah ditentukan (biasanya 5 sampai 10 hari kerja dari
tanggal pelanggaran). Tata cara sidang dan pembayaran denda tilang diatur
sesuai dengan Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) No 12 Tahun 2016
tentang Tata Cara Penyelesaian Perkara Pelanggaran Lalu Lintas. Dalam
Pasal 4 beleid itu dijelaskan “Perkara pelanggaran lalu lintas yang diputus
oleh pengadilan dapat dilakukan tanpa hadirnya pelanggar”. Pelanggar
sudah tidak perlu menghadiri sidang dan Pengadilan Negeri (PN) hanya
memutus denda tilang pada hari sidang yang telah ditentukan pada pukul
08:00 waktu setempat.
Pembayaran denda tilang dan pengambilan Barang Bukti Tilang
dilakukan di Kantor Kejaksaan Negeri sebagai eksekutor. PERMA
tersebut diterapkan di seluruh Indonesia. Salah satu kebijakan yang
diterapkan di Kejaksaan Negeri Salatiga yaitu, untuk menghindari antrean

6
panjang di loket Tilang Kejaksaan Negeri Salatiga, pelanggar bisa
membayar Denda Tilang dan mengambil barang bukti selain hari Kamis
setelah tanggal sidang yang dijadwalkan dalam Surat Tilang (tidak terbatas
waktu). Pembayaran denda Tilang dan pengambilan barang bukti Tilang
sesudah tanggal sidang, tidak terkena denda tambahan.
Berikut ini alur atau tata cara sidang tilang di Pengadilan Negeri,
sebagaimana dikutip dari Polres Salatiga.
a. Pelanggar tidak perlu hadir dalam persidangan.
b. Pelanggar bisa melihat denda yang telah diputus hakim melalui
Sistem Informasi
Penelusuran Perkara (SIPP) di masing-masing pengadilan. Atau,
pelanggar juga bisa datang ke Kejaksaaan Negeri untuk
menanyakan langsung ke bagian tilang atau loket tilang.
c. Mengecek nomor pembayaran tilang melalui www.etilang.info
dengan memasukkan nomor Register Tilang atau datang langsung
ke Kejaksaan Negeri.
d. Membayar besaran denda. Pembayaran bisa dilakukan lewat setor
tunai ke teller Bank BRI, ATM, mesin EDC atau langsung datang
ke Kejaksaan Negeri masing-masing wilayah.
e. Menyerahkan bukti pembayaran kepada petugas Kejaksaan Negeri
untuk mengambil barang bukti.
f. Pelanggar bisa mengambil barang bukti tilang yang ditahan seperti
SIM, STNK, dan lainnya ke bagian tilang masing-masing
Kejaksaan dengan membawa surat tilang dan bukti pembayaran
berupa slip setoran atau struk ATM. Sanksi pelanggaran lalu lintas
di jalan raya semakin berat.
Dalam undang-undang tentang lalu lintas yang terbaru, sanksi denda
atau tilang naik sekitar 10 kali lipat dengan kisaran Rp250 ribu hingga Rp1
juta. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan, yang disahkan DPR pada 22 Juni 2009. Daftar
denda tilang untuk kendaraan bermotor terhadap pelanggaran lalu lintas
diatur dalam situs web Polri.

7
2. Sistem keuangan POLRES Salatiga
Di polres salatiga sumber dana berasal dari DIPA (Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran) . DIPA adalah dokumen pelaksanaan anggaran
yang dibuat dan disusun oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna
anggaran serta disahkan oleh direktur jendral perbendaharaan atas nama
mentri keunganan dan berfungsi sebagai dasar untuk melakukan tindakan
yangmengakibatkan pengeluaran negra dan pencairan dan atas beban
APBN serta dokumen pendukung kegiatan akutansi pemerintah. Setiap
polres berbeda-beda anggaran DIPA-nya sesui dengan kondisi wilayah.
Misalnya anggaran untuk polres Semararang dan Salatiga otomatis akan
lebih besar Polres Semarang. Ini dikarenakan Polres Semarang memiliki
cakupan wilayah yang lebih luas.
Tidak semua uang dana dari DIPA masuk sebagai gaji anggota
polisi melainkan untuk kegiatan operasional polres. Untuk gaji polisi
sendiri terbagi menjadi dua, yaitu gaji pokok dan tunjangan kinerja yang
diberikan per tanggal 20-an. Untuk pendanaan kegiatan operasional polres
sendiri telah direncanakan pada tahun sebelumnya. Anggrana ini dapat
direncanakan pada tahun sebelunya karena ada laporan akhir tahun yang
menjadi patokan untuk tahun yang akan datang.

Alokasi dana operasional polres

 Kegiatan reskrim (biaya penelidikan)


 Kegiatan intelkam (biaya penyelidikan)
 Sabhara (biaya patorli) biasanya pada kisaran Rp 20.000,00/orang
Di sabara juga memakan biaya untuk persidangan tindak pidana
ringan yang biasanya tersangka adalah gelandangan dan pngamen.
 Satlantas (biaya patroli)
 Di satlantas juga memakan biaya dalam melakukan dikmaslantas
(pendidikan masyarakat mengenai lalulintas) Biasanya bentuk
dikmaslantas adalah penyuluhan. Biaya disini dianggarkan untuk
memberikan sarana/kenang-kenangan untuk masyarakat. Selain

8
dua pembiyaan di atas satlantas juga menggaanggarkan dana guna
melakukan operasi lalulintas, dimana polisi akan diberi dana(uang
kerja) setiap mereka menilang seroang pengendara, untuk dana
biasanya berada pada kisaran Rp7.000,00-Rp9.000,00 per
pengendara yang ditilang.
 Binmas (biaya penyuluhan)
Untuk dapat mencairkan dana. Setiap unit di polres Salatiga
harus mengajukan rencana penganggaran kegiatan pada Kapolres.
Setelah disetujui oleh kapolres rrencana penggaran tersebut
diteruskan pada bagian keuangan. Setelah mengajukan ke keungan
akan merevisi bagian yang kurang relevan, setelah semua disetujui
oleh bagian keuangan, maka dana akan Cair sesuai dengan
penganggaran yang diajukan. Selanjutnya tinggal pengaju dana
mempertanggung jawabkan dana tersebut dengan mengalokasikan
dana secara maksimal sesuai dengan rencana penganggaranya.
Setelah kegiatan selesai, maka harus membuat laporan pertanggung
jawaban.
3. Sistem pengetahuan dalam pekerjaan
Untuk penentuan jobdesc, maka sebelum ditetapkan para anggota akan
memperoleh pelatihan terlebih dahulu. Sehingga jobdesc nya akan sesuai
dengan apa yang mereka dapat ketika pelatihan. Yang mana satu anggota
menguasai satu bidang. Ada yang di bidang humas, IT, dll.
Berikut adalah struktur organisasi dalam Kepolisian Resor (Polres)
a. Kapolres
Bertugas : memimpin, membina, mengawasi dan mnegendalikan
satuan organisasi di lingkungan Polres dan unsur pelaksanaan dalam
jajarannya; dan memberikansaran pertimbangan kepada Kapolda yang
terkait dengan pelaksanaan tugasnya.
b. Wakapolres
Bertugas: membantu kapolres dalam melaksanakan tugasnya dengan
mengawasi, mengendalikan,mengkoordinir pelaksanaan tugas seluruh
organisasi polres.

9
c. Bagian Operasional (Bagops)
Bertugas: merencanakan dan mengendalikan administrasi operasi
kepolisian, pengamanan kegiatan masyarakat dan/ atau instansi
pemerintah, menyajikan informasi dan dokumen polres serta
mengendalikan pengamanan markas.
d. Bagian Perencanaan ( Bag Ren )
Bagren bertugas menyusun Rencana Kerja (Renja), mengendalikan
program dan anggaran, serta menganalisis dan mengevaluasi atas
pelaksanaannya, termasuk merencanakan pengembangan satuan
kewilayahan.
e. Bagian Sumber Daya ( Bagsumda )
Bagsumda bertugas melaksanakan pembinaan administrasi personel,
sarana dan prasarana, pelatihan fungsi, pelayanan kesehatan, bantuan
dan penerapan hukum.
f. Seksi Pengawas ( Siwas )
Siwas bertugas melaksanakan monitoring dan pengawasan umum baik
secara rutin maupun insidentil terhadap pelaksanaan kebijakan
pimpinan Polri di bidang pembinaan dan operasional yang dilakukan
oleh semua unit kerja.
g. Seksi Provost Dan Paminal ( Sipropam )
Sipropam bertugas melaksanakan pembinaan dan pemeliharaan
disiplin, pengamanan internal, pelayanan pengaduan masyarakat yang
diduga dilakukan oleh anggota Polri dan/atau PNS Polri,
melaksanakan sidang disiplin dan/atau kode etik profesi Polri
h. Seksi Keuangan ( Sikeu )
Sikeu bertugas melaksanakan pelayanan fungsi keuangan yang
meliputi pembiayaan, pengendalian, pembukuan, akuntansi dan
verfikasi, serta pelaporan pertanggungjawaban keuangan.
i. Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu ( SPKT )
SPKT bertugas memberikan pelayanan kepolisian secara terpadu
terhadap laporan/pengaduan masyarakat, memberikan bantuan dan
pertolongan, serta memberikan pelayanan informasi.

10
j. Satuan Intelijen Dan Keamanan ( Satintelkam )
Satintelkam bertugas menyelenggarakan dan membina fungsi Intelijen
bidang keamanan, pelayanan yang berkaitan dengan ijin keramaian
umum dan penerbitan SKCK, menerima pemberitahuan kegiatan
masyarakat atau kegiatan politik,
k. Satuan Reserse Dan Kriminal ( Satreskrim )
Satreskrim bertugas melaksanakan penyelidikan, penyidikan, dan
pengawasan penyidikan tindak pidana, termasuk fungsi identifikasi
dan laboratorium forensik lapangan serta pembinaan, koordinasi dan
pengawasan PPNS.
l. Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba)
Satresnarkoba bertugas melaksanakan pembinaan fungsi penyelidikan,
penyidikan, pengawasan penyidikan tindak pidana penyalahgunaan
dan peredaran gelap Narkoba berikut prekursornya, serta
pembinaan dan penyuluhan dalam rangka pencegahan dan rehabilitasi
korban penyalahgunaan Narkoba.
m. Satuan Pembinaan Masyarakat ( Satbinmas )
Satbinmas bertugas melaksanakan pembinaan masyarakat yang
meliputi kegiatan penyuluhan masyarakat, pemberdayaan Perpolisian
Masyarakat (Polmas), melaksanakan koordinasi, pengawasan dan
pembinaan terhadap bentuk-bentuk pengamanan swakarsa
n. Satuan Samapta Bhayangkara ( Satsabhara
Satsabhara bertugas melaksanakan Turjawali dan pengamanan
kegiatan masyarakat dan instansi pemerintah, objek vital, TPTKP,
penanganan Tipiring, dan pengendalian massa dalam rangka
pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat serta pengamanan
markas.
o. Satuan Lalu Lintas ( Satlantas )
Satlantas bertugas melaksanakan Turjawali lalu lintas, pendidikan
masyarakat lalu lintas (Dikmaslantas), pelayanan registrasi dan
identifikasi kendaraan bermotor dan pengemudi, penyidikan
kecelakaan lalu lintas dan penegakan hukum di bidang lalu lintas.

11
4. Sistem informasi manajemen

Dalam upaya mempereratkan hubungan antara polisi dan


masyarakat, polres salatiga membuat website yang bernama
www.polres_salatiga.id . yang mana website tersebut dikelola oleh humas.
Selain website, humas polres salatiga juga mengelola beberapa media
sosial, diantara nya: Instagram, twitter dan path. Didalam website tersebut
berisi tentang seluruh kegiatan polres salatiga di masyarakat. Baik ketika
latihan, kegiatan babin kamtipmas dilapangan, dan setiap kejadian
kriminal. Yang di buat dalam bentuk berita.

Di humas sendiri, ada devisi khusus yang bertugas sebagai


wartawan dan pembuat naskah berita. Ketika menangani sebuah kasus,
maka di lokasi akan ada satu anggota yang bertugas untuk membuat narasi
kejadian tersebut. Kemudian narasi tersebut diserahkan ke humas untuk di
edit ulang, manakala ada kata- kata yang kurang tepat.

Selain itu, Polda Jateng resmi melaunchingkan aplikasi pelayanan


publik terintegrasi online yang diberi nama ‘Jogo Wargo Jogo Negoro’,
sebagai upaya untuk mempermudah masyarakat dalam melaporkan
berbagai aduan. Aplikasi pelayanan publik itu resmi diluncurkan pada
Minggu (13/10). Masyarakat bisa menggunakan aplikasi ini dengan
sebaik-baiknya, dan dapat meminta segera bantuan Polisi jika terjadi
sesuatu yang tidak diinginkan. Pada aplikasi tersebut ada dua jenis terdiri
panic bottom yaitu panic laka dan panic kriminal, jika ada sebuah tindakan
kriminal masyarakat sukup klik panic buttom yang ada di aplikasi jogo
wargo dan tidak lama Polisi akan datang dalam waktu kurang lebih3
menit. Aplikasi tersebut juga semakin mendekatkan Polisi dengan
masyarakat dan Polda Jateng akan terus memberikan keamanan serta
pelayanan terbaik untuk seluruh warga yang berada di Jawa Tengah. Bagi
masyarakat yang ingin mengadukan laporan tidak usah repot untuk datang
ke kantor Polisi cukup dengan aplikasi Jogo Wargo Jogo Negoro semua
bisa dimudahkan. Harapanya Ke depan dengan layanan aplikasi ini

12
masyarakat akan dimudahkan dalam urusan apapun, karena Polisi juga
mitra masyarakat dan yang mendownload juga semakin tambah banyak
lagi,

Polda Jateng juga memberikan layanan 110, yaitu panggilan


darurat polisi. Panggilan tersebut terkonek hingga ke Mabes. Alasan di
sediakan layanan 110 ini, untuk memudahkan para orang tua yang hanya
bisa menelfon saja atau orang-orang yang tidaka menguasai dunia android
karena layanan ini hanya menekan tombol angka 110 untuk menghubungi
polisi. Selain mudah dalam menggunakanya, layanan ini juga tidak
dikenakan tarif pulsa atau bebas pulsa sehingga ketika dalam keadaan
darurat orang yang ingin mengadu atau melaporkan mengenai kejadian
yang tidak diinginkan dan orang tersebut tidak memilik pulsa, maka tetap
bisa menggunakan layanan ini dan masyarakat merasa dimudahkan akan
adanya layanan ini. Kendala bagi pihak kepolisian dari layanan ini adalah
banyaknya masyarakat yang mencoba-coba atau mempermainka layanan
ini, sehingga ketika ada nomor yang masuk tanpa ada kejelasan maksud
maka pihak kepolisan segera memblokir nomor tersebut karena bagi pihak
kepolisian tindakan semacam itu tidak bisa di tolerir lagi.

5. Perekrutan Anggota Baru dalam Manajemen Sumber Daya Manusia di


Polres Kota Salatiga.
Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia di Polri sebelum masuk
pembahasan perekrutan, sangat penting kita untuk mengetahui siklus
pembinaan SDM Polri yang meliputi Penyediaan, Pendidikan,
Penggunaan, Perawatan, dan Khirdin (pengakhiran dinas). Inti dalam
Manajemen SDM Polres Kota Salatiga itu ada dalam bagan dibawah ini.

13
Pertama , adanya penyediaan dimana menjadikan sumberdaya polri
itu sendiri. Penyediaan dalam polri ada dua (2) yaitu Polri dan PNS Polri,
Polri ini yang terdiri dari Tamtama Polri, Bintara Polri, Taruna Akpol serta
SIPSS. Dari penyediaan ini perekrutannya secara terpadu. Dimana
perekrutan dilakukan dengan baik dan seserang hanya bisa mendaftar satu
pilihan saja. SIPSS diperuntukan untuk seorang sarjana sedangkan yang
Akpol khusus dari SMA, Tamtama dan bintara dari SMA/SMK. Untuk
jalur tesnya ada berbagai macam tes khususnya di kesehatan. Setelah
perekrutan ada sumpah khusus polri menurut UU Polri yang terdapat pada
UU no.2 tahun 2002. Pemberian pangkat setelah melakukan sumpah.

Kedua, melakukan pendidikan yang terdiri dua macam antaralain


pendidikan pembentukan yang dari orang sipil seperti dari penyediaan dan
dari masyarakat umum. Sedangkan pendidikan pengembangan bagi
anggota yang aktif. Biasanya di SDM melakukan pendidikan sesuai profesi
dan untuk meningkatkan karir dengan sekolah kembali .Tidak semua
Akpol bisa masuk dalam Kaplres karena harus melalui Sepime (Sekolah
Pimpinan Menengah).

Ketiga, Penggunaan yang mana melakukan penyaluran Sumber


Daya yang ada setelah melakukan pendidikan tadi sesuai dengan bagian
bagiannya masing- masing dan sesuai ketrampilan seseorang tersebut.

14
Penyalurannya melalui mutasi jabatan (perpindahan) dengan cara promosi,
demosi (penurunan).

Keempat, Perawatan dengan melakukan sesuatu untuk


kesejahteraannya meningkat. Seperti halnya gaji, ada peningkatan gaji
berkala setiap 2 tahun dengan alasan tidak melakukan kesalahan. Selain
gaji adapula perawatan kesehatan khusus keluarga yang berhubungan
dengan BPJS, ada pula kenaikan pangkat untuk polri khusus. Peningkatan
Iman dan Taqwa juga termasuk perawatan personel dengan cara
bimbingan rohani sesuai kepercayaan yang biasanya dilakukan setiap hari
senin. Dalam perawatan personel selain iman dan taqwa ini terdapat hal
pernikahan dan penceraian. Penceraian sediri tidak diperkenankan untuk
Anggota polri Kota Salatiga, karena sebelum bercerai ada penyelidikkan
terlebih dahulu untuk mempertimbangkan keputusan bercerai. Ketika
memang benar tidak bisa dipertahankan nanti akan diterbitkan Surat Ijin
Cerai dan dilakukan di pengadilan agama. Kapolres Kota Salatiga selalu
mengusahakan anggotanya untuk tidak bercerai terkhusus anggota Polri
Kota Salatiga dengan meningkatkan pembinaan rohani beserta istri. Selain
rohani ada perawatan jasmani dengan dilakukan selama 2 tahun sekali
untun menjaga kebugaran dan kesehatan polri seperti halnya kegemukan
juga diatasi dan pengukuran kemampuan diri dan rata-rata yang
ditentukan.

Kelima, Khirdin atau disebut dengan pengakhiran dinas masa


dimana Anggota Polri atau PNS Polri telah memasuki umur 58 tahun.
Adanya tahap saat 2-3 tahun sebelum beliau pensiun dilakukan pelatihan
untu mencegah pengangguran yang tanpa kegiatan. Banyak hal pelatihan
yang dilakukan sesuai bakat dan ketrampilan masing masing anggota Polri
seperti peternakan, pertanian, wirausaha, dan pelatihan pidato bahasa.
Setelah pensiun akan diajukan tunjangan pensiun dan menerima skep
pensiun untu menerima gajinya setiap bulan. Dalam Khirdin pensiun ada
dua yaitu pemberhentian dengan hormat dan Pemberhentian dengan tidak
hormat dengan latarbelakang kedisiplinan. Pemberhentian ini selalu

15
dilakukan dengan upacara kecuali ketika anggota yang diberhetikan
dengan tidak hormat tidak mau datang. Setelah tahap khirdin dari pihak
polri akan berkurangnya anggota dan akan dilakukan rekruitment kembali.
Jadi tahap ini berputar sesuai dengan alur dan waktunya masing – masing.

Adapun hubungan antara Manajemen Sumber Daya Manusia ini


terhadap Sistem Informasi Manajemen dimana dalam menginformasikan
perekrutan untuk menjadi Anggota Polri Kota Salatiga yang dilakukan
oleh bagian humas. Jadi pihak Bagian Sumber Daya Manusia ini selalu
berhubungan dengan Bagian Humas. Bagian Humas melakukan
Manajemen informasinya melalui berbagai macam hal seperti sosialisasi
dan melalui sosial media Polres Kota Salatiga. Untuk sosialisasinya
dibantu dan dilakukan oleh Polsek masing masing tempat untuk lebih
dekatnya dan setiap Polsek juga mempunyai Bagian Humas pula untuk
saling koordinasi dengan Bagian Humas Polres. Sosial Media Polres Kota
Salatiga sendiri tenyata sangatlah legkap dan selalu Update setiap saat
meliputi akun instagram, facebook, web ataupun yang lainnya.

16
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

17
LAMPIRAN- LAMPIRAN

18

Anda mungkin juga menyukai