Oleh:
6. Istiqomah 63010170243
2019/ 2020
i
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
JalanTentara Pelajar No. 02 Telepon (0298) 3432784 Satatiga 50721
Website : http://www.febi.iainsalatiga.ac.id e-mail:adm.febi@iainsalatiga. ac.aid
PENGESAHAN
Laporan ini dinyatakan sah dan memenuhi syarat untuk diajukan sebagai
Laporan Kegiatan Observasi Lapangan Jurusan Perbankan Syariah (S1) Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Tahun
Akademik 2019 di Kepolisian Resor Kota Salatiga,
Disusun oleh :
Istiqomah 63010170243
. Narasumber
Sistem Informasi Manajemen
Wahyu Irawan
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi rahmat, taufik serta hidayahnya kepada kami sehingga penulisan laporan
observasi ini dapat berlangsung dengan lancar. Penulis selesaikan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Laporan ini tidak
akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak,
daintaranya:
Penulis,
iii
DAFTAR ISI
PENGESAHAN ...................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 3
A. Sistem Informasi Manajemen ...................................................................... 3
B. BC Mart ....................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB III PELAKSANAAN OBSERVASI ............................................................. 5
A. Lokasi Dan Waktu Observasi....................................................................... 5
B. Subyek Observas .......................................................................................... 5
B. Visi dan Misi Toko BC Mart ...................... Error! Bookmark not defined.
C. Susunan Kepengurusan : ............................. Error! Bookmark not defined.
D. Sistem Manajemen ...................................... Error! Bookmark not defined.
E. Data yang dibutuhkan dalam kegiatan manajerialError! Bookmark not
defined.
F. Sistem Rekruitmen ...................................... Error! Bookmark not defined.
G. Penerimaan magang .................................... Error! Bookmark not defined.
H. Prosedur pelayanan yang diebrikan kepada konsumenError! Bookmark
not defined.
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 17
A. Kesimpulan ................................................................................................ 17
B. Saran ............................................................ Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN- LAMPIRAN ................................................................................... 18
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Pasal 4 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang
Kepolisian Negara Republik Indonesia disebutkan bahwa Kepolisian adalah
institusi yang melaksakan tugas mewujudkan keamanan dalam negeri, meliputi
terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya
hukum, terselenggaranya perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada
masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat dengan menjunjung
tinggi Hak Asasi Manusia. Polres/Polresta adalah struktur komando Kepolisian
Republik Indonesia di daerah kabupaten/kota.
Sebagai salah satu bentuk institusi dari aparat penegak hukum yang
tergolong besar, di dalam Kepolisian Negara tentu memiliki sistem informasi
manajemen. Sistem informasi yang terdapat didalamnya pun pastilah tertata
dengan rapi dan sesuai dengan jobdesc nya. Baik kepolisian yang ada di
provinsi, kabupaten/ kota, maupun kota besar.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sistem Pemrosesan Transaksi di Polres Kota Salatiga ?
2. Bagaimana Sistem Keuangan di Polres Kota Salatiga ?
3. Bagaimana Sistem Pengetahuan dalam Pekerjaan di Polres Kota
Salatiga ?
4. Bagaimana Sistem Informasi Manajemen di Polres Kota Salatiga ?
5. Bagaimana Sistem Perekrutan Anggota Baru dalam Manajemen
Sumber Daya Manusia di Polres Kota Salatiga ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Sistem Pemrosesan Transaksi di Polres Kota
Salatiga.
2. Untuk mengetahui Sistem Keuangan di Polres Kota Salatiga.
3. Untuk mengetahui Sistem Pengetahuan dalam Pekerjaan di Polres
Kota Salatiga.
4. Untuk mengetahui Sistem Informasi Manajemen di Polres Kota
Salatiga.
5. Untuk mengetahui Sistem Perekrutan Anggota Baru dalam
Manajemen Sumber Daya Manusia di Polres Kota Salatiga.
1
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
dikepalai oleh seorang Kepala Kepolisian Resort Kota Besar (Kapolrestabes).
Polres, membawahi Kepolisian Negara Republik Indonesia Sektor. Untuk kota
- kota besar, Polresta dinamai Kepolisian Resor Kota Besar. Polresta memiliki
satuan tugas kepolisian yang lengkap, layaknya Polda, dan dipimpin oleh
seorang Komisaris Besar Polisi (untuk Polresta) atau Ajun Komisaris Besar
Polisi (untuk Polres).
4
BAB III
PELAKSANAAN OBSERVASI
B. Subyek Observasi
Subyek observasi yang penulis pilih untuk narasumber observasi yaitu
Bripka Wahyu irawan.
C. Variabel Observasi
Variabel observasi yang menjadi titik tolak penulis adalah Sistem
Informasi Manajemen.
5
BAB IV
HASIL OBSERVASI
6
panjang di loket Tilang Kejaksaan Negeri Salatiga, pelanggar bisa
membayar Denda Tilang dan mengambil barang bukti selain hari Kamis
setelah tanggal sidang yang dijadwalkan dalam Surat Tilang (tidak terbatas
waktu). Pembayaran denda Tilang dan pengambilan barang bukti Tilang
sesudah tanggal sidang, tidak terkena denda tambahan.
Berikut ini alur atau tata cara sidang tilang di Pengadilan Negeri,
sebagaimana dikutip dari Polres Salatiga.
a. Pelanggar tidak perlu hadir dalam persidangan.
b. Pelanggar bisa melihat denda yang telah diputus hakim melalui
Sistem Informasi
Penelusuran Perkara (SIPP) di masing-masing pengadilan. Atau,
pelanggar juga bisa datang ke Kejaksaaan Negeri untuk
menanyakan langsung ke bagian tilang atau loket tilang.
c. Mengecek nomor pembayaran tilang melalui www.etilang.info
dengan memasukkan nomor Register Tilang atau datang langsung
ke Kejaksaan Negeri.
d. Membayar besaran denda. Pembayaran bisa dilakukan lewat setor
tunai ke teller Bank BRI, ATM, mesin EDC atau langsung datang
ke Kejaksaan Negeri masing-masing wilayah.
e. Menyerahkan bukti pembayaran kepada petugas Kejaksaan Negeri
untuk mengambil barang bukti.
f. Pelanggar bisa mengambil barang bukti tilang yang ditahan seperti
SIM, STNK, dan lainnya ke bagian tilang masing-masing
Kejaksaan dengan membawa surat tilang dan bukti pembayaran
berupa slip setoran atau struk ATM. Sanksi pelanggaran lalu lintas
di jalan raya semakin berat.
Dalam undang-undang tentang lalu lintas yang terbaru, sanksi denda
atau tilang naik sekitar 10 kali lipat dengan kisaran Rp250 ribu hingga Rp1
juta. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan, yang disahkan DPR pada 22 Juni 2009. Daftar
denda tilang untuk kendaraan bermotor terhadap pelanggaran lalu lintas
diatur dalam situs web Polri.
7
2. Sistem keuangan POLRES Salatiga
Di polres salatiga sumber dana berasal dari DIPA (Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran) . DIPA adalah dokumen pelaksanaan anggaran
yang dibuat dan disusun oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna
anggaran serta disahkan oleh direktur jendral perbendaharaan atas nama
mentri keunganan dan berfungsi sebagai dasar untuk melakukan tindakan
yangmengakibatkan pengeluaran negra dan pencairan dan atas beban
APBN serta dokumen pendukung kegiatan akutansi pemerintah. Setiap
polres berbeda-beda anggaran DIPA-nya sesui dengan kondisi wilayah.
Misalnya anggaran untuk polres Semararang dan Salatiga otomatis akan
lebih besar Polres Semarang. Ini dikarenakan Polres Semarang memiliki
cakupan wilayah yang lebih luas.
Tidak semua uang dana dari DIPA masuk sebagai gaji anggota
polisi melainkan untuk kegiatan operasional polres. Untuk gaji polisi
sendiri terbagi menjadi dua, yaitu gaji pokok dan tunjangan kinerja yang
diberikan per tanggal 20-an. Untuk pendanaan kegiatan operasional polres
sendiri telah direncanakan pada tahun sebelumnya. Anggrana ini dapat
direncanakan pada tahun sebelunya karena ada laporan akhir tahun yang
menjadi patokan untuk tahun yang akan datang.
8
dua pembiyaan di atas satlantas juga menggaanggarkan dana guna
melakukan operasi lalulintas, dimana polisi akan diberi dana(uang
kerja) setiap mereka menilang seroang pengendara, untuk dana
biasanya berada pada kisaran Rp7.000,00-Rp9.000,00 per
pengendara yang ditilang.
Binmas (biaya penyuluhan)
Untuk dapat mencairkan dana. Setiap unit di polres Salatiga
harus mengajukan rencana penganggaran kegiatan pada Kapolres.
Setelah disetujui oleh kapolres rrencana penggaran tersebut
diteruskan pada bagian keuangan. Setelah mengajukan ke keungan
akan merevisi bagian yang kurang relevan, setelah semua disetujui
oleh bagian keuangan, maka dana akan Cair sesuai dengan
penganggaran yang diajukan. Selanjutnya tinggal pengaju dana
mempertanggung jawabkan dana tersebut dengan mengalokasikan
dana secara maksimal sesuai dengan rencana penganggaranya.
Setelah kegiatan selesai, maka harus membuat laporan pertanggung
jawaban.
3. Sistem pengetahuan dalam pekerjaan
Untuk penentuan jobdesc, maka sebelum ditetapkan para anggota akan
memperoleh pelatihan terlebih dahulu. Sehingga jobdesc nya akan sesuai
dengan apa yang mereka dapat ketika pelatihan. Yang mana satu anggota
menguasai satu bidang. Ada yang di bidang humas, IT, dll.
Berikut adalah struktur organisasi dalam Kepolisian Resor (Polres)
a. Kapolres
Bertugas : memimpin, membina, mengawasi dan mnegendalikan
satuan organisasi di lingkungan Polres dan unsur pelaksanaan dalam
jajarannya; dan memberikansaran pertimbangan kepada Kapolda yang
terkait dengan pelaksanaan tugasnya.
b. Wakapolres
Bertugas: membantu kapolres dalam melaksanakan tugasnya dengan
mengawasi, mengendalikan,mengkoordinir pelaksanaan tugas seluruh
organisasi polres.
9
c. Bagian Operasional (Bagops)
Bertugas: merencanakan dan mengendalikan administrasi operasi
kepolisian, pengamanan kegiatan masyarakat dan/ atau instansi
pemerintah, menyajikan informasi dan dokumen polres serta
mengendalikan pengamanan markas.
d. Bagian Perencanaan ( Bag Ren )
Bagren bertugas menyusun Rencana Kerja (Renja), mengendalikan
program dan anggaran, serta menganalisis dan mengevaluasi atas
pelaksanaannya, termasuk merencanakan pengembangan satuan
kewilayahan.
e. Bagian Sumber Daya ( Bagsumda )
Bagsumda bertugas melaksanakan pembinaan administrasi personel,
sarana dan prasarana, pelatihan fungsi, pelayanan kesehatan, bantuan
dan penerapan hukum.
f. Seksi Pengawas ( Siwas )
Siwas bertugas melaksanakan monitoring dan pengawasan umum baik
secara rutin maupun insidentil terhadap pelaksanaan kebijakan
pimpinan Polri di bidang pembinaan dan operasional yang dilakukan
oleh semua unit kerja.
g. Seksi Provost Dan Paminal ( Sipropam )
Sipropam bertugas melaksanakan pembinaan dan pemeliharaan
disiplin, pengamanan internal, pelayanan pengaduan masyarakat yang
diduga dilakukan oleh anggota Polri dan/atau PNS Polri,
melaksanakan sidang disiplin dan/atau kode etik profesi Polri
h. Seksi Keuangan ( Sikeu )
Sikeu bertugas melaksanakan pelayanan fungsi keuangan yang
meliputi pembiayaan, pengendalian, pembukuan, akuntansi dan
verfikasi, serta pelaporan pertanggungjawaban keuangan.
i. Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu ( SPKT )
SPKT bertugas memberikan pelayanan kepolisian secara terpadu
terhadap laporan/pengaduan masyarakat, memberikan bantuan dan
pertolongan, serta memberikan pelayanan informasi.
10
j. Satuan Intelijen Dan Keamanan ( Satintelkam )
Satintelkam bertugas menyelenggarakan dan membina fungsi Intelijen
bidang keamanan, pelayanan yang berkaitan dengan ijin keramaian
umum dan penerbitan SKCK, menerima pemberitahuan kegiatan
masyarakat atau kegiatan politik,
k. Satuan Reserse Dan Kriminal ( Satreskrim )
Satreskrim bertugas melaksanakan penyelidikan, penyidikan, dan
pengawasan penyidikan tindak pidana, termasuk fungsi identifikasi
dan laboratorium forensik lapangan serta pembinaan, koordinasi dan
pengawasan PPNS.
l. Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba)
Satresnarkoba bertugas melaksanakan pembinaan fungsi penyelidikan,
penyidikan, pengawasan penyidikan tindak pidana penyalahgunaan
dan peredaran gelap Narkoba berikut prekursornya, serta
pembinaan dan penyuluhan dalam rangka pencegahan dan rehabilitasi
korban penyalahgunaan Narkoba.
m. Satuan Pembinaan Masyarakat ( Satbinmas )
Satbinmas bertugas melaksanakan pembinaan masyarakat yang
meliputi kegiatan penyuluhan masyarakat, pemberdayaan Perpolisian
Masyarakat (Polmas), melaksanakan koordinasi, pengawasan dan
pembinaan terhadap bentuk-bentuk pengamanan swakarsa
n. Satuan Samapta Bhayangkara ( Satsabhara
Satsabhara bertugas melaksanakan Turjawali dan pengamanan
kegiatan masyarakat dan instansi pemerintah, objek vital, TPTKP,
penanganan Tipiring, dan pengendalian massa dalam rangka
pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat serta pengamanan
markas.
o. Satuan Lalu Lintas ( Satlantas )
Satlantas bertugas melaksanakan Turjawali lalu lintas, pendidikan
masyarakat lalu lintas (Dikmaslantas), pelayanan registrasi dan
identifikasi kendaraan bermotor dan pengemudi, penyidikan
kecelakaan lalu lintas dan penegakan hukum di bidang lalu lintas.
11
4. Sistem informasi manajemen
12
masyarakat akan dimudahkan dalam urusan apapun, karena Polisi juga
mitra masyarakat dan yang mendownload juga semakin tambah banyak
lagi,
13
Pertama , adanya penyediaan dimana menjadikan sumberdaya polri
itu sendiri. Penyediaan dalam polri ada dua (2) yaitu Polri dan PNS Polri,
Polri ini yang terdiri dari Tamtama Polri, Bintara Polri, Taruna Akpol serta
SIPSS. Dari penyediaan ini perekrutannya secara terpadu. Dimana
perekrutan dilakukan dengan baik dan seserang hanya bisa mendaftar satu
pilihan saja. SIPSS diperuntukan untuk seorang sarjana sedangkan yang
Akpol khusus dari SMA, Tamtama dan bintara dari SMA/SMK. Untuk
jalur tesnya ada berbagai macam tes khususnya di kesehatan. Setelah
perekrutan ada sumpah khusus polri menurut UU Polri yang terdapat pada
UU no.2 tahun 2002. Pemberian pangkat setelah melakukan sumpah.
14
Penyalurannya melalui mutasi jabatan (perpindahan) dengan cara promosi,
demosi (penurunan).
15
dilakukan dengan upacara kecuali ketika anggota yang diberhetikan
dengan tidak hormat tidak mau datang. Setelah tahap khirdin dari pihak
polri akan berkurangnya anggota dan akan dilakukan rekruitment kembali.
Jadi tahap ini berputar sesuai dengan alur dan waktunya masing – masing.
16
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
17
LAMPIRAN- LAMPIRAN
18