Penjelasan teori dari fungsi yang ke empat manajemen dalam MSDM salah satunya adalah
teori motivasi.
3. 1. Pengertian Motivasi
Istilah motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti dorongan atau menggerakkan.
Motivasi dari kata motif yang artinya "dorongan" atau rangsangan atau "daya penggerak" berada
dalam diri seseorang. Motivasi kerja merupakan motivasi yang terjadi pada situasi dan
lingkungan kerja yang terdapat pada suatu organisasi atau lembaga. Keberhasilan dan kegagalan
berkarya memang sering dikaitkan dengan motivasi kerja. Pada dasarnya manusia selalu
menginginkan hal yang baik-baik saja, sehingga daya pendorong atau penggerak yang
memotivasi semangat kerjanya tergantung dari harapan yang akan diperoleh mendatang jika
harapan itu menjadi kenyataan maka seseorang akan cenderung meningkatkan motivasi kerjanya.
Motivasi mengandung 2 komponen pokok, yaitu: a) Menggerakkan, berarti menimbulkan
kekuatan pada individu, memimpin seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. b)
Mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku. Dengan demikian ia menyediakan suatu orientasi
tujuan. Tingkah laku individu diarahkan terhadap sesuatu. Berdasarkan beberapa definisi dan
komponen pokok diatas dapat dirumuskan motivasi merupakan daya dorong atau daya gerak
yang membangkitkan dan mengarahkan perilaku pada suatu perbuatan atau pekerjaan. Pada
dasarnya seorang bekerja karena keinginan memenuhi kebutuhan hidupnya. Dorongan keinginan
pada diri seseorang dengan orang yang lain berbeda sehingga perilaku manusia cenderung
beragam di dalam bekerja. Istilah tersebut mencakup sejumlah konsep dorongan (drive),
kebutuhan (need), rangsangan (incentive), ganjaran (reward), penguatan (reinforcement),
ketetapan tujuan (goal setting), harapan (expectancy), dan sebagainya
Pengertian motivasi menurut para akhli:
a. Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mengarahkan daya dan potensi agar bekerja
mencapai tujuan yang ditentukan (Malayu S.P Hasibuan, 2006: 141).
b. Menurut Vroom dalam Ngalim Purwanto (2006: 72), motivasi mengacu kepada suatu
proses mempengaruhi pilihan-pilihan individu terhadap bermacam-macam bentuk
kegiatan yang dikehendaki.
c. Kemudian John P. Campbell, dkk mengemukakan bahwa motivasi mencakup di
dalamnya arah atau tujuan tingkah laku, kekuatan respons, dan kegigihan tingkah laku.
d. Weiner,1990: motivasi didefenisikan sebagai kondisi internal yg membangkitkan kita u/
bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik
dalam kegiatan tertentu.
e. Uno (2007), motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri
seseorang yg diindikasikan d/ adanya; hasrat dan minat; dorongan dan kebutuhan;
harapan dan cita-cita; penghargaan dan penghormatan.
f. Motivasi adalah sesuatu apa yang membuat seseorang bertindak (Sargent, dikutip oleh
Howard, 1999)
g. Motivasi merupakan dampak dari interaksi seseorang dengan situasi yang dihadapinya
(Siagian, 2004).
h. Motivasi menjadi suatu kekuatan, tenaga atau daya, atau suatu keadaan yang kompleks
dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan tertentu, baik
disadari maupun tidak disadari (Makmun, 2003).
i. Motivasi seseorang dapat ditimbulkan dan tumbuh berkembang melalui dirinya sendiri-
intrinsik dan dari lingkungan-ekstrinsik (Elliot et al., 2000; Sue Howard, 1999).
j. Motivasi intrinsik bermakna sebagai keinginan dari diri sendiri u/ bertindak tanpa adanya
rangsangan dari luar (Elliott, 2000). Motivasi intrinsik akan lebih menguntungkan dan
memberikan keajegan dalam belajar.
k. Motivasi ekstrinsik dijabarkan sebagai motivasi yg datang dari luar individu dan tidak
dapat dikendalikan oleh individu tersebut (Sue Howard, 1999), mencontohkannya d/
nilai, hadiah, dan/atau penghargaan yg digunakan u/ merangsang motivasi seseorang.
l. Menurut Sardiman (2006:73) Motivasi merupakan daya penggerak dari dalam u/
melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan.
m. Menurut Hamalik (1992:173). Pengertian Motivasi merupakan perubahan energi dalam
diri atau pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi u/
mencapai tujuan.
n. Menurut Mulyasa (2003:112)Pengertian Motivasi merupakan tenaga pendorong atau
penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Peserta
didik akan bersungguh-sungguh karena memiliki motivasi yg tinggi.
o. Robbins dan Judge (2007) mendefinisikan motivasi sebagai proses yg menjelaskan
intensitas, arah dan ketekunan usaha u/ mencapai suatu tujuan.
p. Samsudin (2005) memberikan pengertian motivasi sebagai proses mempengaruhi atau
mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau
melaksanakan sesuatu yg telah ditetapkan. Motivasi juga dapat diartikan sebagai
dorongan (driving force) dimaksudkan sebagai desakan yg alami u/ memuaskan dan
memperahankan kehidupan.
q. Mangkunegara, 2005:“motivasi terbentuk dari sikap (attitude) karyawan dalam
menghadapi situasi kerja di perusahaan (situation). Motivasi merupakan kondisi atau
energi yg menggerakkan diri karyawan yg terarah atau tertuju u/ mencapai tujuan
organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yg pro dan positif terhadap situasi kerja
itulah yg memperkuat motivasi kerjanya u/ mencapai kinerja maksimal”.
Dapatlah disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu dorongan kehendak yg menyebabkan
seseorang melakukan suatu perbuatan u/ mencapai tujuan tertentu. Jenis motivasi dapat
dikelompokkan menjadi 2 jenis menurut Malayu S. P Hasibuan (2006: 150):
a. Motivasi positif (insentif positif), manajer memotivasi bawahan d/ memberikan hadiah
kepada mereka yg berprestasi baik. Dengan motivasi positif ini semangat kerja bawahan
akan meningkat, karena manusia pada umumnya senang menerima yg baik-baik saja.
b. Motivasi negatif (insentif negatif), manajer memotivasi bawahan d/ memberikan
hukuman kepada mereka yg pekerjannya kurang baik (prestasi rendah). Dengan
memotivasi negatif ini semangat kerja bawahan dalam waktu pendek akan meningkat,
karena takut dihukum.
Pengunaan ke-2 motivasi tersebut haruslah diterapkan kepada siapa dan kapan agar dapat
berjalan efektif merangsang gairah bawahan dalam bekerja.
Secara umum tujuan motivasi adalah untuk menggerakan atau menggugah seseorang agar
timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil
atau mencapai tujuan tertentu (Ngalim Purwanto, 2006: 73).
Sedangkan tujuan motivasi dalam Malayu S. P. Hasibuan (2006: 146) mengungkapkan
bahwa:
a. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.
b. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
c. Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan.
d. Meningkatkan kedisiplinan absensi karyawan.
e. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
f. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
g. Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan.
h. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan
i. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugastugasnya.
j. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.
Dalam hubungannya dengan faktor yang mempengaruhi motivasi yang dimaksud lingkungan
kerja ialah pemimpin dan bawahan. Dari pihak pemimipin ada berbagai unsur yang sangat
berpengaruh terhadap motivasi:
a. Kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan, termasuk didalamnya prosedur kerja,
berbagai rencana dan program kerja.
b. Persyaratan kerja yang perlu dipenuhi oleh bawahan.
c. Tersedianya seperangkat alat-alat dan sarana yang diperlukan didalam mendukung
pelaksanaan kerja, termasuk di dalamnya bagaimana tempat para bawahan bekerja.
d. Gaya kepemimpinan atasan dalam arti sifat-sifat dan perilaku atasan terhadap bawahan.
Berdasarkan beberapa teori pokok di atas dapat dirumuskan motivasi kerja merupakan daya
dorong atau daya gerak yang membangkitkan dan mengarahkan perilaku pada suatu perbuatan
atau pekerjaan pada upaya-upaya nyata untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Secara implicit.
3.3. Tujuan dan Fungsi Motivasi
Tingkah laku bawahan dalam suatu organisasi seperti sekolah pada dasarnya
berorientasi pada tugas. Maksudnya, bahwa tingkah laku bawahan biasanya didorong oleh
keinginan untuk mencapai tujuan harus selalu diamati, diawasi, dan diarahkan dalam
kerangka pelaksanaan tugas dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Secara umum tujuan motivasi adalah untuk menggerakan atau menggugah seseorang
agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat
memperoleh hasil
atau mencapai tujuan tertentu (Ngalim Purwanto, 2006: 73).
Sedangkan tujuan motivasi dalam Malayu S. P. Hasibuan (2006: 146)
mengungkapkan bahwa:
1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.
2. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
3. Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan.
4. Meningkatkan kedisiplinan absensi karyawan.
5. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
6. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
7. Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan.
8. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan
9. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.
10. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.
Tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasil jika tujuannya jelas dan disadari oleh
yang dimotivasi serta sesuai dengan kebutuhan orang yang dimotivasi. Oleh karena itu,
setiap orang yang akan memberikan motivasi harus mengenal dan memahami
benarbenar latar belakang kehidupan, kebutuhan, dan kepribadian orang yang akan
dimotivasi.
Menurut Sardiman (2007: 85), fungsi motivasi ada tiga, yaitu
1. Mendorong manusia untuk berbuat, motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang hendak dicapai, sehingga
motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan
rumusan tujuannya.
3. Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus
dikerjakan yang sesuai guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.