Anda di halaman 1dari 7

MOTIVASI

Disusun oleh :

1. Aisyah Wahyu R ( SM2/2110280078)


2. Ardicha Ayu Wiyanti (SM2/2110280105)
3. Dewi Aprilia Sari (SM2/2110290402)
4. Mochamad Dandy Prabowo (SM2/1710210961)
5. Rika Dwi Risnawati (SM2/2110280096)
6. Salsabillah Herdy Maharani (SM2/2110280104)
7. Siti Rofida ( SM2/2110280079)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

STIESIA – SURABAYA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


A. Definisi

Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai – nilai yang mempengaruhi


individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai tujuan individu. Sikap
dan nilai tersebut merupakan suatu invisible yang memberikan kekuatan
untuk mendorong individu dalam mencapai tujuan.

B. Teori Motivasi Jenjang Kebutuhan (Maslows Hearchy Of Needs)

Teori hierarki kebutuhan Maslow adalah teori yang diretas oleh


Abraham Maslow. Beliau beranggapan bahwa kebutuhan-kebutuhan di
tingkat rendah harus terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi terlebih
dahulu sebelum kebutuhan-kebutuhan di tingkat semakin tinggi diproduksi
menjadi hal yang memotivasi.

C. Motivation Tools
Didalam Motivation Tools terdapat beberapa alat motivasi kerja menurut
Malayu (1996:99), Alat-alat motivasi kerja yaitu terdiri dari :
1. Materil Insentif
Alat motivasi yang diberikan itu berupa uang dan atau barang yang
mempunyai nilai pasar, jadi memberikan kebutuhan ekonomis.
Misalnya : Kendaraan, Rumah, dan lain-lain.
2. Nonmaterial Insentif
Alat motivasi yang diberikan itu berupa barang/benda yang tidak
ternilai, jadi hanya memberikan kepuasan/kebanggaan rohani saja.
Misalnya: Medali, Piagam, Bintang Jasa dan lain-lain.
3. Kombinasi Materil dan Nonmateril
Alat motivasi yang diberikan itu berupa materil (uang dan barang)
dan nonmateril (medali, piagam), jadi memenuhi kebutuhan ekonomis
dan kepuasan/ kebanggaan rohani.

D. Motivation Method
dalam menggunakan motivasi harus ada metode terlebih dahulu, yakni ada
dua macam metode :
1. Motivasi Langsung (Direct Motivation)
Motivasi yang diberikan secara langsung kepada siapa saja, baik
materil ataupun non materiil untuk memenuhi kebutuhan serta
kepuasannya. Karena sifatnya langsung, maka motivasi ini sifatnya
khusus, seperti pujian, penghargaan, tunjangan hari raya, dan
sebagainya.
2. Motivasi Tak Langsung (Indirect Motivation)
Motivasi yang diberikan dalam bentuk lain (selain ucapan), yang
dimaksudkan untuk meningkatkan semangat dan gairah seseorang
dalam bekerja. Contoh motivasi ini seperti alat bantu, kursi yang
nyaman, tempat kerja yang nyaman, alat kerja yang baik, dan lain
sebagainya.

E. Motivation Technique
Ada banyak teknik yang dapat digunakan dalam kegiatan motivasi.
Teknik-teknik tersebut masing-masing mempunyai kelebihan dan
kekurangan.
Suatu teknik sangat baik diterapkan pada kondisi tertentu, tetapi kurang
efektif pada kondisi yang lain. Oleh karena itu yang terpenting adalah
bagaimana menentukan suatu teknik yang cocok pada kondisi yang ada,
sehingga motivasi dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Teknik-teknik tersebut adalah :
1. Teknik Ajakan (Persuasi)
Suatu teknik motivasi yang dilakukan dengan cara menjelaskan atau
mengajak kelompok sasaran agar memahami dan mau menjadi warga
belajar untuk belajar sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya.
2. Teknik Rangsangan (Stimulasi)
Suatu teknik motivasi yang dilakukan dengan cara menjelaskan atau
merangsang kelompok sasaran dengan imbalan tertentu sehingga
memahami dan mau menjadi warga belajar untuk belajar sesuatu yang
bermanfaat bagi dirinya.
3. Teknik sangsi atau Paksaan Sosial.
Suatu teknik motivasi yang dilakukan dengan cara menjelaskan dan
menekankan akibat (sangsi) yang akan dialami oleh kelompok sasaran,
sehingga mereka mengerti dan mau menjadi warga belajar untuk belajar
sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya. Pada teknik ini motivator
memberikan ancaman ringan kepada kelompok sasaran yang tidak mau
menjadi warga belajar tanpa alasan tertentu.
4. Teknik Tempat Strategis
Suatu teknik motivasi yang dilakukan dengan cara memilih tempat-
tempat tertentu yang dianggap strategis seperti pasar, warung, surau,
tempat-tempat hiburan dan lain-lain. Pada teknik ini motivator dalam
menyampaikan motivasi selalu melihat situasi dimana motivasi itu
dapat dilakukan.

F. Teori Dua Faktor Herzberg


Faktor tertentu di tempat kerja yang menyebabkan kepuasan kerja,
sementara pada bagian lain ada pula faktor lain yang menyebabkan
ketidakpuasan. Dengan kata lain kepuasan dan ketidakpuasan kerja
berhubungan satu sama lain.
Faktor-faktor tertentu di tempat kerja tersebut oleh Frederick Herzberg
diidentifikasi sebagai hygiene factors (faktor kesehatan) dan motivation
factors (faktor pemuas).
Dua faktor ini oleh Frederick Herzberg dialamatkan kepada faktor
intrinsik dan faktor ekstrinsik, dimana faktor intrinsik adalah faktor yang
mendorong karyawan termotivasi, yaitu daya dorong yang timbul dari
dalam diri masing-masing orang, dan faktor ekstrinsik yaitu daya dorong
yang datang dari luar diri seseorang, terutama dari organisasi tempatnya
bekerja.
Teori ini merupakan pengembangan dari teori hirarki kebutuhan
Maslow. Dan juga berhubungan erat dengan teori tiga faktor sosial
McClelland.

G. Hubungan Teori Maslow Dan Herzberg


Teori Maslow menyatakan bahwa kebutuhan individu yang tidak puas
bertindak sebagai stimulator. Berlawanan dengan itu, teori Herberg
mengungkapkan bahwa kebutuhan yang terpenuhi mengatur perilaku dan
kinerja seseorang.
Kebutuhan individu dibagi menjadi dua kategori yaitu kebutuhan
bertahan hidup / kekurangan dan kebutuhan pertumbuhan sesuai Maslow.
Sebaliknya, dalam model Herzberg, kebutuhan individu diklasifikasikan
ke dalam faktor Kebersihan dan motivator.
Dalam teori Maslow, setiap kebutuhan yang tidak terpenuhi dari
seorang individu berfungsi sebagai motivator. Tidak seperti dalam kasus
Herzberg, hanya kebutuhan tingkat yang lebih tinggi yang dihitung
sebagai motivator
Dua model yang dikembangkan oleh kedua ahli tersebut bertujuan
menyederhanakan proses motivasi yang membuktikan bahwa motivasi
merupakan faktor penting untuk meningkatkan tingkat kinerja karyawan.
Teori Herzberg adalah tambahan untuk teori Maslow. Ini tidak
bertentangan tetapi saling melengkapi satu sama lain.

H. Hubungan Motivasi Dan Kinerja


Motivasi adalah salah satu faktor paling penting yang mempengaruhi
perilaku manusia dan kinerja. Teori Motivasi telah dibahas dan dikonsep
oleh berbagai peneliti. Tingkat motivasi seorang individu atau tim
diberikan dalam tugas atau pekerjaan mereka yang dapat mempengaruhi
semua aspek kinerja organisasi.

I. Rumus Kinerja
Menurut Gomez (2003:177) bahwa kinerja/performance adalah fungsi
dari motivasi dan kemampuan atau dapat ditulis dengan rumus P= f (M x
A) dimana P= performance/kinerja, m = motivation/motivasi, a =
ability/kemampuan. Memiliki motivasi akan mendorong mereka aktif
menyelesaikan berbagai tugas sesuai tanggung jawab yang diemban.
Seorang karyawan yang termotivasi akan mempunyai kepuasan kerja dan
performa tinggi, serta mempunyai keinginan kuat untuk berhasil.
Arti dari kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya sebagai pegawai sesuai dengan tanggung jawab yang
dibebankan atau diberikan kepadanya.

J. Pentingnya Memotivasi Karyawan

Motivasi dapat mendorong karyawan untuk berpikir kreatif dalam


memberikan output pekerjaan mereka. Motivasi dapat membuat kinerja
karyawan menjadi lebih cepat dan maksimal. Motivasi dapat membuat
karyawan untuk selalu memberikan hasil usaha yang terbaik. Motivasi
dapat membantu pengembangan diri masing-masing karyawan.
A. Kesimpulan
Motivasi adalah suatu keadaan dalam pribadi seseorang yang
mendorong untuk melakukan suatu kegiatan, guna mencapai keinginan
atau tujuan. Motivasi sangat penting dalam menjalani kehidupan karena
dengan adanya motivasi kita akan terus berjuang untuk mencapai cita-cita
dan tujuan yang ingin kita capai.
Motivasi bukan hanya dapat diberikan untuk menyemangati diri sendiri
atau orang di sekitar kita, tetapi juga dapat diberikan kepada para
karyawan untuk mengembangkan rasa semangat dalam berproduktivitas.
Dengan adanya motivasi baik itu berupa uang sebagai gaji ataupun
penghargaan berupa penganggapan terhadap apa yang dicapai oleh
seorang karyawan dalam pekerjaan.
Dengan adanya motivasi yang menajer kepada bawahannya, itu akan
memberikan dorongan untuk menghasilkan yang terbaik dalam pekerjaan.
Sebaliknya, jika seorang manajer tidak menghargai apapun kepada
bawahannya sedangkan bawahannya tersebut telah melaksanakan manajer
dengan baik, maka semangat kerja bawahannya sedikit demi sedikit akan
menurun dan akan berdampak juga pada proses produktivitas.
A. Referensi

https://visiuniversal.blogspot.com/2016/01/cara-memotivasi-
dan-teknik-teknik.html?m=1

https://visiuniversal.blogspot.com/2016/01/cara-memotivasi-
dan-teknik-teknik.html?m=1

http://p2k.unkris.ac.id/en3/3065-2962/Teori-Hierarki-
Kebutuhan-Maslow_146129_p2k-unkris.html

https://perilakuorganisasi.com/teori-dua-faktor.html

https://www.sodexo.co.id/motivasi-itu-penting-untuk-
mendorong-semangat-kerja/

Anda mungkin juga menyukai