Anda di halaman 1dari 37

KEPEMIMPINAN & MOTIVASI

DEDI HADIAN
PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER MANAJEMEN
STIE PASUNDAN
PENTINGNYA MOTIVASI
Satu faktor penting yang
mempengaruhi Kinerja
karyawan adalah motivasi.
Motivasi kerja adalah sesuatu
yang dapat menimbulkan
semangat dan dorongan untuk
bekerja.
Sumber Motivasi
Motivasi dapat bersumber
dari internal ( Individual)
maupun eksternal (
Group & Organization )
MANAGER LEADER
Motivasi eksternal dapat
bersumber dari organisasi,
sehingga menjadi tugas
pemimpin untuk menciptakan
budaya, Iklim dan lingkungan
kerja yang dapat menimbulkan
adanya suatu motivasi.
LEADER TASK
Salah satu tugas pemimpin adalah
bagaimana memotivasi orang-orang atau
anggota organisasi. Apabila PEMIMPIN
mampu memahami motivasi, maka secara
khusus ini merupakan alat yang berharga
untuk memahami/understanding perilaku
dalam organisasi, meramalkan/predicting,
dan mengarahkan perilaku individu,
Kelompok agar sesuai dengan tujuan
organisasi yang akan dicapai.
ASUMSI KELIRU
Nadler dan Lawler
Selama ini sebagian besar LEADER menggunakan
pendekatan yang kurang tepat dalam memahami
motivasi. Pendekatan mereka menggunakan asumsi-
asumsi yang keliru:
1.menganggap semua pekerja adalah sama
(all employees are alike)
2.semua situasi adalah sama(all situations are alike)
3. hanya ada satu cara terbaik(one best way)
(Nadler dan Lawler).
Gibson, Ivancevich, dan Donnelly,
Motivasi dianggap sebagai determinan penting
dan utama yang mendorong peningkatan
produktivitas/prestasi kerja

Kinerja seorang karyawan tergantung pada


motivasi karyawan tersebut terhadap pekerjaan
yang harus diselesaikannya. Semakin tinggi
motivasi seseorang untuk melaksanakan suatu
pekerjaan, maka semakin tinggi pula kinerjanya
Secara etimologis ,
motivasi ( motivation )
berasal dari perkataan
bahasa Latin, yakni
movere yang berarti
menggerak kan (to move).

Diserap dalam bahasa


Inggris menjadi
motivation berarti
pemberian motif, yang
menimbulkan dorongan
atau keadaan yang
menimbulkan dorongan.
MOTIVASI KUNCI DARI
PERILAKU

Motivasi merupakan
fungsi dari berbagai
macam variabel yang
saling mempengaruhi.
Motivasi merupakan
suatu proses yang terjadi
dalam diri manusia atau
suatu proses psikologis
Gibson
MOTIVASI
merupakan konsep
yang digunakan untuk
menggambarkan
dorongan-dorongan
yang timbul pada atau
di dalam seorang
individu yang
menggerakkan dan
Mc. comick
Motivasi kerja sebagai “work
motivation is defined as
conditions which influence
the arousal, direction, and
maintenance of behaviours
relevant in work settings”.
Artinya motivasi kerja
merupakan kondisi yang
pengaruhnya membangkitkan,
mengarahkan dan memelihara
perilaku yang berhubungan
dengan lingkungan kerja.
SUMBER MOTIVASI
Amstrong membagi motivasi menurut
sumbernya yakni :
Motivasi internal, yaitu motivasi yang
timbul karena adanya dorongan dari
dalam diri individu itu sendiri dengan
melihat, mencari dan melakukan
upaya yang dapat memuaskan
kebutuhan.
Motivasi eksternal, yaitu motivasi
yang muncul karena adanya dorongan
dari luar, termasuk diantaranya adalah
lingkungan kerja dan kebijakan
perusahaan seperti upah, tunjangan,
penghargaan, promosi, dan hukuman.
Motivasi berawal dari adanya
kebutuhan yang tidak terpuaskan,
ketidak puasan tersebut dapat
meningkat menjadi ketegangan
(tension) yang mendorong (drives)
individu untuk melakukan sesuatu
(Search behavior). Sampai dengan
tahap ini individu tersebut telah
melakukan upaya-upaya untuk
memuaskan kebutuhan. Jika
upayanya berhasil, maka kebutuhan
akan terpuaskan (satisfied need) dan
ketegangan akan berkurang
(reduction of tension).
PROSES MOTIVASI
Streers & Porter
proses motivasi melibatkan tiga komponen utama yaitu :
1. Pemberi daya pada perilaku manusia (Energizing)
Menunjukkan kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri individu untuk
mendorong individu tersebut berperilaku dengan cara-cara tertentu.
Konsep ini bertitik tolak dari kekuatan energi individu atau dari kekuatan
lingkungan yang sering menggerakkan dorongan tersebut.
2. Pemberi arah pada perilaku manusia (Directing)
Konsep ini bertitik tolak dari kekuatan energi individu. Hal ini
menunjukkan bahwa perilaku individu diarahkan pada suatu tujuan (goal
oriented).
3,. Bagaimana perilaku itu dipertahankan (Sustaining)
Konsep ini bertitik tolak dari suatu system yang terdiri dari daya yang
terdapat dalam diri individu dan yang terdapat pada lingkungan sekitarnya.
Daya ini memberikan umpan balik pada individu untuk memperkuat
intensitas dorongan dan arah energinya atau meminta agar melakukan
tindakan tertentu dan mengalihkan usahanya.
MODEL MOTIVASI
Model motivasi dapat dibagi dalam 3 bagian
yaitu :
1. Model Tradisional,
Fredrick Taylor, untuk memberikan
dorongan kepada pegawai agar melakukan
tugas mereka dengan berhasil, para manajer
menggunakan sistem upah insentif, semakin
banyak mereka menghasilkan atau mencapai
hasil kerja yang sempurna, semakin besar
penghasilan mereka. Alat motivasi ini
didasarkan atas anggapan bahwa para
pegawai adalah pemalas dan bisa didorong
hanya dengan imbalan keuangan.
2. Model Hubungan Manusia,
Elton Mayo, menemukan bahwa
kontak sosial yang dialami pegawai
dan kebosanan serta rutinitas
pekerjaan merupakan faktor
pengurang motivasi mereka dalam
bekerja, sehingga dibutuhkan motivasi
dengan mengakui kebutuhan sosial
mereka dan dengan membuat mereka
merasa penting dan berguna. Dengan
model ini para pegawai diharapkan
menerima wewenang manajer karena
atasan mereka memperlakukan mereka
dengan baik dan tenggang rasa juga
penuh perhatian atas segala kebutuhan
mereka.
Model Sumber Daya Manusia, para pegawai
mempunyai motivasi yang sangat beraneka
ragam, bukan hanya motivasi karena uang
ataupun keinginan akan kepuasan, tetapi juga
kebutuhan untuk berprestasi dan mempunyai arti
dalam bekerja.
Dengan model ini manajer bukanlah menyuap
para pegawai dengan upah atau uang saja tetapi
juga untuk mengembangkan rasa tanggung jawab
bersama dalam mencapai tujuan organisasi dan
anggotanya, dimana setiap pegawai
menyumbangkan sesuai dengan kepentingan dan
kemampuannya masing-masing.
PENDEKATAN TEORI MOTIVASI
Menurut Gibson & Ivancevich menyatakan
ada dua pendekatan teori motivasi yakni :
1. content theory Approach ( Isi )
2. Process Theory Aprroach ( Proses )
Pola Dasar Pemikiran Content Theory
Content Theoty ini berkaitan dengan beberapa teori
Motivasi dari Maslow, McGregor, Alderfer Chris
Argyris, Herzberg dan McClelland.
Teori ini menekankan arti pentingnya pemahaman
faktor-faktor yang ada dalam individu yang
menyebabkan mereka berperilaku tertentu.
Teori ini mencoba menjawab pertenyaan-pertanyaan
seperti kebutuhan apa yang coba dipuaskan oleh
seseorang ? Apa yang menyebabkan mereka
melakukan sesuatu ?.
Dalam pandangan ini, setiap individu mempunyai
kebutuhan yang ada di dalam (inner need) yang
menyebabkan mereka didorong, ditekan atau
dimotivasi untuk memenuhinya.
Hirarki Teori Kebutuhan
(Hierarchical of Need theory)
Menurut Maslow, pada setiap diri
manusia itu terdiri dari lima kebutuhan
yaitu :
1. Kebutuhan fisiologis, adalah
kebutuhan dasar berupa kebutuhan
fisiologis, kebutuhan makan, minum,
perlindungan fisik, seksual, sebagai
kebutuhan terendah.
2.Kebutuhan rasa aman, adalah
kebutuhan rasa aman, kebutuhan
perlindungan dari ancaman, bahaya,
pertentangan dan lingkungan hidup.
3. Kepemilikan sosial, adalah kebutuhan merasa
memiliki, kebutuhan untuk diterima dalam
kelompok, berafiliasi, berinteraksi dan kebutuhan
untuk mencintai dan dicintai.
4. Penghargaan diri, adalah kebutuhan akan harga
diri, kebutuhan dihormati dan dihargai orang lain.
5.Aktualisasi diri, adalah kebutuhan untuk
menggunakan kemampuan skill, potensi,
kebutuhan untuk berpendapat dengan
mengemukakan ide-ide, memberikan penilaian
dan kritik terhadap sesuatu
Five of need Hierarchical
ABRAHAM MASLOW
Asumsi Teori Maslow
Teori Maslow ini mengasumsikan bahwa orang berupaya
memenuhi kebutuhan yang lebih pokok ( Fisiologis ) sebelum
berusaha memenuhi kebutuhan yang tertinggi ( Self Actualization )
Teori hirarki Maslow beranggapan bahwa seseorang akan
memuaskan kebutuhan yang paling dasar dulu sebelum
mengarahkan perilakunya untuk memuaskan kebutuhan yang lebih
tinggi (Gibson, Ivancevich, dan Donnelly,). Teori hirarki Maslow
merupakan suatu urutan yang relatif tetap, tetapi bukan berarti
urutan tersebut kaku.
Oleh sebab itu kita tidak boleh terjebak dalam suatu pernyataan
‘jika suatu kebutuhan sudah terpuaskan, maka kebutuhan yang lain
akan segera muncul’. Dalam kenyataannya suatu kebutuhan tidak
harus terpuaskan seratus persen sebelum kebutuhan berikutnya
muncul. Sebagian individu terpuaskan secara parsial dalam
kebutuhannya dan tidak terpuaskan secara parsial pada saat yang
sama.
Teori hirarki Maslow merupakan suatu
urutan yang relatif tetap, tetapi bukan
berarti urutan tersebut kaku. Oleh sebab itu
kita tidak boleh terjebak dalam suatu
pernyataan ‘jika suatu kebutuhan sudah
terpuaskan, maka kebutuhan yang lain akan
segera muncul’. Dalam kenyataannya suatu
kebutuhan tidak harus terpuaskan seratus
persen sebelum kebutuhan berikutnya
muncul. Sebagian individu terpuaskan
secara parsial dalam kebutuhannya dan
tidak terpuaskan secara parsial pada saat
yang sama.
TUGAS
MANAGER
Seorang manager perlu
memahami sampai pada tahap
mana seorang karyawan
memfokuskan diri dalam
memenuhi kebutuhannya.
Tugas manager adalah
mengetahui pada tingkatan
mana kebutuhan individu
yang belum terpuaskan dan
kebutuhan mana yang dapat
menjadi motivator.
DISKUSI
Dari teori tersebut
marilah kita berikan
analisis , bagaimana
tingkatan kebutuhan
tersebut dikorelasikan
dengan pertumbuhan
ekonomi kita .
“Theory X and Theory Y”
Douglas McGregor
Mengajukan dua pandangan
yang berbeda tentang :
Manusia negative dengan
tanda label X dan positif
dengan tanda label Y.
Dengan asumsi-asumsi dan
perilaku manusia dalam
organisasi sebagai berikut:
ASUMSI Teori X (negative)
1.Pegawai sebenarnya tidak suka bekerja dan jika ada
kesempatan dia akan menghindari atau bermalas-malasan
dalam bekerja
2.Semenjak pegawai tidak suka atau tidak menyukai
pekerjaannya, mereka harus diatur dan dikontrol bahkan
mungkin ditakuti untuk menerima sanksi hukum jika tidak
bekerja dengan sungguh-sungguh
3. Pegawai akan menghindari tanggung jawabnya dan mencari
tujuan formal sebisa mungkin
4. Kebanyakan pegawai menempatkan keamanan di atas factor
lainnya yang berhubungan erat dengan pekerjaan dan akan
menggambarkannya dengan sedikit ambisi
ASUMSI Teori Y
1.
(positif)
Pegawai akan memandang pekerjaan sebagai
suatu yang wajar, lumrah dan alamiah baik tempat
bermain atau istirahat, dalam artian berdiskusi
atau sekedar teman bicara
2.Manusia akan melatih tujuan pribadi dan
pengontrolan diri sendiri jika mereka melakukan
komitmen yang sangat objektif
3.Kemampuan untuk melakukan keputusan yang
cerdas dan inovatif adalah tersebar secara meluas
diberbagai kalangan tidak hanya dari kalangan top
management atau dewan direksi
TUGAS MANAJE R
Tugas manajer harus menggunakan
kedua jenis motivasi tersebut.
Masalah utama dari teori ini adalah
proporsi penggunaannya, dan juga
kapan akan menggunakannya.
Para Manajer yang lebih percaya
bahwa ketakutan akan
mengakibatkan seseorang segera
bertindak, mereka akan lebih banyak
menggunakan teori motivasi X.
Sebaliknya. Jika pimpinan percaya
kesenangan akan menjadi dorongan
bekerja, ia akan banyak mengunakan
motivasi Y (positif).
Diskusi
Bagaimana perilaku
Anda baik sebagai boss /
manajer atau karyawan /
pegawai masih mengacu
pada terori X atau Y ?
Teori ERG ( clayton alderfer )

Teori ERG yang dipopulerkan


Clynton Alderfer merupakan
penyarian dari teori kebutuhan
dari Maslow . Alderfer
menyebutkan ada tiga kategori
kebutuhan individu, yaitu
keberadaan (existence),
ketergantungan (relatedness)
dan pertumbuhan (growth).
Penerapan teori ERG
1.Kebutuhan Keberadaan untuk
bertahan hidup
2.Kebutuhan ketergantungan adalah
kebutuhan untuk berhubungan
dengan orang lain yang bermanfaat
seperti keluarga, sahabat, atasan,
keanggotaan di dalam mayarakat
3.Kebutuhan pertumbuhan adalah
kebutuhan untuk menjadi produktif
dan kreatif,
DISKUSI

COBA ANDA ANALISA


BAHWA TEORI ERG INI
ADALAH PENYARIAN DARI
TEORI DARI ABRAHAM
MASLOW DARI 5
TINGKATAN KEBUTUHAN
MENJADI 3 KEBUTUHAN .
KEBUTUHAN MANA SAJA
YANG DISARIKAN OLEH
ALDERFER ?
Teori Motivasi
F.C. Herzberg
Gibson, Ivancevich, dan
Donnelly menyatakan bahwa
Teori ini dikembangkan oleh
Frederick Herzberg, seorang
ahli psikologi menghasilkan
2 kesimpulan, dengan
melibatkan 200 orang
akuntan dan insinyur.
Riset awal Herzberg
konsultan manajemen.
Herzberg melakukan
penelitian untuk menguji
teori ini
Teori ini merupakan hasil penelitian Herzberg dkk yang
melahirkan dua kesimpulan . Pertama ada serangkaian
kondisi ekstrinsik, keadaan pekerjaan ( Job context ) yang
menyebabkan rasa tidak puas ( dissatisfaction ) diantara
para karyawan , apabila kondisi ini tidak ada. Jika kondisi
ini ada, maka hal itu tidak perlu memotivasi karyawan.
Kondisi ini adalah faktor-faktor yang membuat orang
merasa tidak puas ( Dissatisfier ) atau disebut juga faktor-
faktor kesehatan ( Hygienen Factors ) , karena faktor-faktor
tersebut diperlukan untuk mempertahankan tingkat palaing
rendah,

Anda mungkin juga menyukai