Anda di halaman 1dari 11

TEORI MOTIVASI, PRESTASI

C
DAN KEPUASAN KERJA
DWI ASTUTI,S.SIT,M.KES
1. Teori Motivasi

• Menurut Luthas (1992) istilah motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin,
yakni movere, yang berarti “menggerakkan” (to move).
• Motivasi adalah proses yang menentukan seberapa banyak usaha yang akan
dicurahkan untuk melaksakan pekerjaan. Motivasi merupakan permasalahan
yang sangat kompleks. Perilaku seseorang didorong oleh lebih dari satu motif
sekaligus
Tiga elemen utama dari definisi motivasi

1. Intensitas, berhubungan dengan seberapa giat seseorang berusaha. Ini adalah elemen
yang paling banyak mendapat perhatian ketika kita membicarakan tentang motivasi.
2. Arah, intensitas yang tinggi sepertinya tidak akan menghasilkan prestasi kerja yang
memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan
organisasi. Dengan demikian kita harus mempertimbangkan kualitas serta intensitas
upaya secara bersamaan.
3. Ketekunan, dimensi ini merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang bisa
mempertahankan usahanya. Individu-individu yang bertahan melakukan tugas dalam
waktu yang cukup lama demi mencapai tujuan mereka.
Prestasi Kerja = f Motivasi Kerja x Kemampuan x Peluang

Bila motivasi kerja rendah, maka prestasi kerja akan rendah meskipun kemampuannya
ada dan baik, serta memiliki peluang
Motivasi atau dorongan kepada karyawan untuk bersedia bekerja bersama demi tercapainya
tujuan bersama ini terdapat dua macam, yaitu:
1. Motivasi finansial, yaitu dorongan yang dilakukan dengan memberikan imbalan finansial
kepada karyawan. Imbalan tersebut sering disebut insentif.
2. Motivasi nonfinansial, yaitu dorongan yang diwujudkan tidak dalam bentuk finansial/ uang,
akan tetapi berupa hal-hal seperti pujian, penghargaan, pendekatan manusia dan lain
sebagainya.
Teori motivasi dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu teori
kepuasan (content theory) dan teori proses (process theory). Teori ini dikenal
dengan nama konsep Higiene, yang mana cakupannya adalah:
1. Isi Pekerjaan, Hal ini berkaitan langsung dengan sifat-sifat dari suatu
pekerjaan yang dimiliki oleh tenaga kerja yang isinya meliputi: Prestasi,
upaya dari pekerjaan atau karyawan sebagai aset jangka panjang dalam
menghasilkan sesuatu yang positif di dalam pekerjaannya, pengakuan,
pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, pengembangan potensi individu.
2. Faktor Higienis, suatu motivasi yang dapat diwujudkan seperti halnya : gaji
dan upah, kondisi kerja, kebijakan dan administrasi perusahaan, hubungan
antara pribadi, kualitas supervis
Teori-teori Motivasi

1. Teori Motivasi klasik oleh Frederik Winslow Taylor.


Frederick Winslow memandang bahwa memotivasi para
karyawan hanya dari sudut pemenuhan kebutuhan biologis saja.
Kebutuhan biologis tersebut dipenuhi melalui gaji atau upah
yang diberikan, baik berupa uang ataupun barang, sebagai
imbalan dari prestasi yang telah diberikannya
2. Maslow’s Need Hierarchy Theory (Teori Kebutuhan) oleh A.H.Maslow
Dasar Maslow’s Need Hierarchy Theory :
a. Manusia adalah makhluk sosial yang berkeinginan. Ia selalu menginginkan lebih banyak. Keinginan
ini terus menerus, baru berhenti jika akhir hayatnya tiba.
b. Suatu keperluan yang telah dipuaskan tidak menjadi alat motivasi bagi pelakunya, hanya kebutuhan
yang belum terpenuhi yang menjadi alat motivasi. Ada beberapa macam keperluan, antara lain :
• Physiological Needs (keperluan fisik = biologi)
• Safety and Security needs (keamanan dan keselamatan)
• Affiliation or Acceptance Needs
• Esteem or Status or Egoistic Needs
• Self Actuallization
3. Herzberg’s Two Factor Theory (Teori Motivasi Dua Faktor) oleh
Frederick Herzberg.
Menurut teori ini motivasi yang ideal yang dapat merangsang usaha adalah
peluang untuk melaksanakan tugas yang lebih memerlukan keahlian dan
peluang untuk mengembangkan kemampuan. Ada 3 hal penting berdasarkan
penelitian Herzberg yang harus diperhatikan dalam motivasi bawahan yaitu :
a. Hal-hal yang mendorong karyawan
b. Hal-hal yang mengecewakan pekerja
c. Karyawan kecewa,
4. Mc. Clelland’s Need For Achievement Theory (Teori Kebutuhan untuk
mencapai Prestasi)
Teori-teori Prestasi menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda sesuai dengan
kekuatan dan kebutuhan seseorang akan prestasi. Henry Murray seorang ahli
ilmu jiwa menyajikan daftar tentang kebutuhan-kebutuhan (manusia).
Beliaulah orang pertama kali yang menarik perhatian orang terhadap
kebutuhan untuk mencapai prestasi.
5. Existence, Relatedness and Growth (ERG) Theory oleh Clayton
Alderfer.
Pada dasarnya Alderfer setuju dengan Maslow bahwa kebutuhan manusia atau
individu yang mendorong sesorang untuk termotivasi dalam melakukan sesuatu bersifat
hierarkis atau memiliki tingkatan, namun Alderfer memiliki perbedaan dengan Maslow.
Perbedaannya adalah bahwa Alderfer hanya membagi tingkatan kebutuhan manusia
menjadi kebutuhan Existence (kebutuhan mendasar manusia untuk bertahan hidup),
kebutuhan Relatedness (kebutuhan untuk melakukan berinteraksi dengan sesama) dan
kebutuhan Growth (kebutuhan untuk menyalurkan kreativitas dan bersikap pruduktif).
6. Teori Motivasi Human Relations
Model Human Relation, diartikan sebagai model hubungan manusiawi
dengan penekanan pada kontak sosial merupakan kebutuhan bagi manusia
yang bekerja dalam suatu organisasi. Model ini dicetuskan oleh Elton Mayo
sebagai akibat kejenuhan karyawan dalam melakukan pekerjaan yang sama
secara berulang. Elton Mayo menekankan pada pentingnya pengakuan atau
penghargaan terhadap kebutuhan sosial pekerja.

Anda mungkin juga menyukai