Oleh karena itu dalam teori ini, motivasi adalah hasil dari 3 hal:
Motivasi=(E×I×V). Jika E, I, atau V adalah nol atau tidak signifikan, maka tidak ada
motivasi.
6. Teori Lapangan (Kurt Lewin)
Teori ini merupakan kognitif untuk mempelajari prilaku dan motivasi.
Teori lapangan lebih memfokuskan pada fikiran nyata seorang pegawai ketimbang pada
insting atau habit. Kurt Lewin berpendapat bahwa perilaku merupakan suatu fungsi dari
lapangan pada suatu waktu.
Kurt Lewin juga percaya pada pendapat para ahli psikologi Gestalt yang mengemukakan
bahwa perilaku itu merupakan fungsi dari seorang pegawai dengan lingkungannya.
PROSES DAN PELAKSANAAN
MOTIVASI KERJA
Kata motivasi (motivation) kata dasarnya yaitu motiv (motive) yang berarti dorongan, sebab
atau alasan seseorang orang melakukan sesuatu.
Dengan demikian motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab
seseorang melakukan suatu perbuatan/keinginan, yang berlangsung secara sadar.
Motivasi Karyawan yaitu kesediaan untuk melaksanakan upaya tinggi untuk mencapai tujuan-
tujuan keorganisasian, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk memenuhi kebutuhan
individual tertentu
Motivasi merupakan hasil sejumlah proses yang bersifat internal atau eksternal bagi seorang
individu, yang menyebabkan timbulnya sikap entuisme dan persistensi dalam hal
melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu (Gari Dessler)
Prinsip-Prinsip Motivasi Kerja
Terdapat beberapa prinsip dalam memotivasi kerja pegawai, yaitu:
a. Prinsip partisipasi
Dalam upaya memotivasi kerja, pegawai perlu diberikan kesempatan ikut berpartisipasi dalam menentukan tujuan
yang akan dicapai oleh pimpinan.
b. Prinsip komunikasi
Pemimpin mengekomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha pencepaian tugas, dengan informasi
yang jelas, pegawai akan lebih mudah dimotivasi kerjanya.
c. Prinsip mengakui andil bawahan
Pemimpin mengakui bahwa bawahan mempunyai andil di dalam usaha pencapaian tujuan. Dengan pengakuan
tersebut pegawai akan lebih mudah dimotivasi kerjanya.
d. Prinsip pendelegasian wewenang
Pemimpin yang memberikan otoritas atau wewenang kepada pegawai bawahan untuk sewaktu-waktu dapat
mengambil keputusan terhadap pekerjaan yand dilakukannya, akan membuat pegawai yang bersangkutan menjadi
termotivasi untuk mencapai tujuan yang di harapkan oleh pemimpin.
e. Prinsip memberi perhatian
Pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan pegawai bawahan, akan memotivasi bekerja apa
yang diharapkan oleh pemimpin.
Teknik Motivasi Kerja Pegawai
Beberapa teknik motivasi kerja pegawai, antara lain sebagai berikut:
1. Teknik pemenuhan kebutuhan pegawai
Pemenuhan kebutuhan pegawai merupakan fundamen yang mendasari perilaku kerja. Kita tidak
mungkin dapat memotivasi kerja pegawai tanpa memperhatikan apa yang dibutuhkannya.
2. Teknik komunikasi persuasif
Teknik komunikasi persuasif merupakan salah satu tehnik memotivasi kerja pegawai yang dilakukan
dengan cara mempengaruhi pegawai secara ekstralogis. teknik ini dirumuskan “AIDDAS”
A = Attention (perhatian)
I = Intereset (minat) Penggunaannya,
• pertama kali pemimpin harus memeberikan perhatian kepada pegawai
D = Desire (hasrat) tentang pentingnya tujuan dari satu pekerjaan agar timbul minat pegawai
terhadap pelaksanaan kerja.
D = Decision (keputusan) • jika telah timbul minatnya maka harus menjadi kuat untuk mengambil
keputusan dan melakukan tindakan kerja dalam mencapai tujuaan yang
A = Action (aksi/tindakan) diharapkan oleh pemimpin.
• Dengan demekian, pegawai akan bekerja dengan motivasi tinggi dan
S = Satisfaction (keputusan) merasa puas terhadap hasil kerjaanya.
TERIMA KASIH