Anda di halaman 1dari 18

Motivasi dan Perilaku

Organisasi

OLEH:
RANNY FITRIANA FAISAL, BPM, MHRM
FAKULTAS EKONOMI
KAMPUS II PAYAKUMBUH
UNIVERSITAS ANDALAS
A.      Pengertian Motivasi

Motivasi adalah keinginan untuk melakukan sesuatu dan


menentukan kemampuan bertindak untuk memuaskan
kebutuhan individu.
Suatu kebutuhan (need), dalam terminologi berarti suatu
kekurangan secara fisik atau psikologis yang membuat
keluaran tertentu terlihat menarik (Robinns,S, 2002:
55).
Motivating adalah keseluruhan proses pemberian
motivasi (dorongan) kepada para pegawai agar mereka
mau dan suka bekerja sehingga tujuan organisasi dapat
tercapai secara efektif dan efisien (Wursanto, 2003: 267).
B. Hubungan Antara Motivasi dan
Perilaku

Hubungan antara motivasi dan perilaku dapat terwujud dalam


enam variasi berikut (Sutarto, 1984; 275):
1. Sebuah perilaku dapat hanya dilandasi oleh sebuah motivasi
2. Sebuah perilaku dapat pula dilandasi oleh beberapa motivasi
3. Perilaku yang sama dapat dilandasi oleh motivasi yang sama
4. Perilaku yang sama dapat dilandasi oleh motivasi yang
berbeda
5.  Perilaku yang berbeda dapat dilandasi oleh motivasi yang
sama
6. Perilaku yang berbeda dapat dilandasi oleh motivasi yang
berbeda
C.      Teori – Teori Motivasi

Teori Motivasi Awal


Teori hierarki  kebutuhan
Teori X dan Y, dan
Teori motivasi higienis
Teori Hierarki Kebutuhan

Pendekatan terkenal yang telah diterima secara luas


berkaitan dengan motivasi adalah teori hierarki
kebutuhan Abraham Maslow.
Maslow membuat hipotesis bahwa dalam diri setiap
manuasia terdapat lima tingkatan kebutuhan yaitu:
1. Kebutuhan fisik:
 meliputi rasa lapar, haus, tempat bernaung, dan
kebutuhan fisik lainnya.
2. Kebutuhan rasa aman :
 meliputi keamanan dan perlidungan dari bahaya fisik
dan emosi.
3. Kebutuhan sosial:
 meliputi kasih sayang, rasa memiliki, penerimaan, dan
persahabatan.
4. Kebutuhan penghargaan:
 meliputi factor-faktor  internal seperti harga diri, otonomi,
dan persepsi, serta factor-faktor eksternal seperti status,
pengakuan, dan penghargaan.
5. Kebutuhan aktualisasi diri:
 Dorongan untuk menjadi apa yang mampu dia lakukan ;
meliputi pertumbuhan, pencapaian potensi diri, dan
pemenuhan kebutuhan diri sendiri.
Teori X dan teori Y

Douglas McGregor menemukan teori X dan teori Y

Asumsi yang dimiliki manajer dalam teori X


 Karyawan pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan sebisa
mungkin berusaha untuk menghindarinya.
 Karena karyawan tidak menyukai pekerjaan, mereka harus dipakai,
dikendalikan, atau diancam dengan hukuman untuk
mencapai tujuan.
 Karyawan akan menghindari tanggung jawab dan mencari perintah
formal
 Sebagian karyawan menempatkan keamanan di atas semua faktor
lain terkait pekerjaan dan menunjukkan sedikit ambisi.
Asumsi Teori Y
Dalam teori Y, terdapat empat asumsi berlawanan
yang diyakini oleh manajer, yakni:
 Para karyawan memandang pekerjaan sama alamiahnya
dengan istirahat dan bermain.
 Seseorang yang memiliki komitmen pada tujuan akan
melakukan pengarahan dan pengendalian diri.
 Seseorang yang biasa-biasa saja dapat belajar untuk
menerima, bahkan mencari tanggung jawab.
 Kreatifitas yaitu kemampuan untuk membuat keputusan yang
baik di delegasikan kepada karyawan secara luas dan tidak
harus berasal dari orang yang berada dalam manajemen.
Teori X mengasumsikan bahwa kebutuhan tingkat
rendah mendominasi individu.
Teori Y mengasumsikan bahwa kebutuhan tingkat
tinggi mendominasi individu.

Mc.Gregor sendiri tetap percaya bahwa asumsi pada


teori Y lebih valid daripada asumsi pada teori X.
Oleh karena itu, ia mengajukan gagasan seperti
 partisipasi dalam pengambilan keputusan,
 pekerjaan yang menantang dan bertanggung jawab, dan
 hubungan yang baik dalam kelompok sebagai pendekatan yang
akan memaksimalkan motivasi kerja karyawan.
Teori Motivasi Higienis

Teori Motivasi Higienis (Motivation-Hygiene


Theory) diajukan oleh ahli psikologi Frederick
Herzberg.
Dengan keyakinan bahwa hubungan individu
dengan pekerjaan adalah sesuatu yang mendasar
dan bahwa sikap seseorang terhadap pekerjaan akan
sangat menentukan kesuksesan atau kegagalannya
Teori Reinforcement

Memiliki pendekatan perilaku yang


menyatakan bahwa refinforcement
membentuk suatu perilaku.
Yang mengendalikan perilaku adalah
reinforcer yakni setiap konsekuensi terhadap
tanggapan yang diberikan, meningkatkan
kemungkinan diulanginya perilaku tersebut.
 
Teori reinforcement mengabaikan kondisi dalam
diri individu
berkonsentrasi semata-mata hanya pada apa yang
terjadi pada seseorang ketika merangsang perilaku
dari dalam,
memberikan alat analisis yang tajam kepada
faktor-faktor yang mengendalikan suatu perilaku
Teori Equity

Teory Equity (kewajaran) menyatakan bahwa


membandingkan apa yang mereka berikan kedalam
situasi kerja (input) terhadap apa yang mereka
dapatkan dari pekerjaan tersebut (outcome)
Kemudian membandingkan rasio input-outcome
mereka dengan rasio input-outcome mereka sama
dengan orang lain, keadaan tersebut dianggap adil.
Teori equity pada intinya adalah bahwa bila karyawan
merasakan suatu ketidakadilan mereka dapat membuat
satu atau lebih dari lima pilihan tersebut:
1. Mengubah input atau outcome mereka ataupun orang
lain.
2. Berperilaku sedemikian rupa sehingga menyebabkan
orang lain mengubah input atau outcome mereka
3. Berperilaku sedemikian rupa untuk mengubah input
atau outcome mereka sendiri.
4. Memilih acuan perbandingan yang berbeda.
5. Keluar dari pekerjaan mereka
Teori Ekspektasi

Teori ekspektasi menyatakan bahwa kekuatan dari


kecenderungan untuk bertindak dengan cara tertentu
tergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa
tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil tertentu
serta pada daya tarik hasil tersebut bagi individu.
 
Teori ini menggunakan tiga variabel, yaitu:
a. Daya tarik
Pentingnya individu mengharapkan outcome dan
penghargaan yang mungkin dapat dicapai dalam bekerja.
Variabel ini mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan
individu yang tidak terpuaskan.
 
b. Kaitan kinerja-penghargaan
Keyakinan individu bahwa dengan menunjukkan
kinerja pada tingkat tertentu akan mencapai
outcome yang diinginkan.
 
c. Kaitan upaya-kinerja
Probabilitas yang diperkirakan oleh individu bahwa
dengan menggunakan sejumlah upaya tertentu akan
menghasilkan kinerja.
Diskusi Kelompok
 Anda adalah seorang manajer yang mempunyai 10 orang
karyawan. Dari 10 karyawan tersebut, 3 diantaranya berperilaku
sangat buruk sehingga dapat merugikan organisasi yang Anda
pimpin.

 Berdasarkan teori-teori motivasi yang ada, apakah yang harus


Anda lakukan untuk memberikan motivasi (motivating) dan
solusi terhadap karyawan yang bermasalah tersebut!
 1. Hirarki kebutuhan Maslow
 2. teori X dan teori Y
 3. teori motivasi Higienis Herzberg
 4. Teori Reinforcement
 5. Teori Equity
 6. Teori Ekspektasi

Anda mungkin juga menyukai