KERJA
Dalam bab ini, kita akan mempelajari nilai, bagaimana
nilai-nilai dapat berubah dari satu generasi ke generasi
lainnya, dan apa arti perubahan nilai bagi para manajer
yang berasal dari generasi berbeda.
Kita juga akan mengkaji penelitian atas topik sikap,
menunjukkan hubungan antara sikap dan perilaku, dan
mengkaji faktor-faktor yang membentuk kepuasan
karyawan pada pekerjaan mereka.
1. Nilai
Nilai-nilai yang dianut oleh suatu bangsa atau
masyarakat tertentu itu berisikan elemen-elemen yang
“judgmental” seperti segala sesuatu yang dianggap
baik,benar,dan dikehendaki oleh masyarakat setempat.
Nilai yaitu kumpulan perasaan senang dan tidak
senang, pandangan, keharusan, kecenderungan dalam
diri orang, pendapat rasional dan tidak rasional,
prasangka dan pola asosiasi yang menentukan
pandangan seseorang tentang dunia.(Gibson, 1985).
Nilai mengandung unsur pertimbangan yang
mengemban gagasan-gagasan seorang individu
mengenai apa yang benar, baik, dan diinginkan.
Nilai dapat digunakan sebagai suatu cara
mengorganisasi sejumlah sikap.
Nilai-nilai juga penting untuk memahami perilaku
manajer yang efektif.
Pentingnya Nilai
Nilai penting untuk mempelajari perilaku organisasi
karena nilai menjadi dasar untuk memahami sikap dan
motivasi serta karena nilai mempengaruhi persepsi
kita.
Individu-individu memasuki organisasi dengan
gagasan yang dikonsepkan sebelumnya mengenai apa
yang seharusnya dan tidak seharusnya.
Sistem nilai adalah hirarki yang didasarkan pada
pemeringkatan nilai-nilai pribadi berdasarkan
intensitas nilai tersebut.
Nilai, Kesetiaan dan Perilaku Etis
Ternyata, para manajer secara konsisten melaporkan
bahwa tindakan bos mereka merupakan faktor paling
penting yang mempengaruhi perilaku etis dan tidak
etis dalam organisasi.
Dengan fakta ini, nilai-nilai mereka yang berada dalam
manajemen menengah ke atas akan secara signifikan
berpengaruh pada keseluruhan iklim etika di dalam
organisasi tertentu.
2. Sikap
Pernyataan evaluatif – baik yang menyenangkan
maupun tidak menyenangkan – terhadap objek,
individu atau peristiwa
Komponen sikap
Kognitif:
Segmen pendapat atau keyakinan dari suatu sikap
Afektif:
Segmen emosional dari suatu sikap
Perilaku:
Suatu maksud untuk perilaku dalam suatu cara tertentu
terhadap seseorang atau sesuatu
Contoh Komponen Sikap
Tipe-tipe Sikap
Kepuasan kerja
Istilah kepuasan kerja merujuk pada sifat umum individu
terhadap pekerjaannya.Seseorang dengan tingkat
kepuasan tinggi menunjukkan sikap yang positif terhadap
kerja itu.
Keterlibatan kerja
Istilah keterlibatan kerja merupakan tingkat dimana
seseorang mengaitkan dirinya ke pekerjaannya, secara
aktif berpartisipasi di dalamnya, dan mengganggap
kinerjanya penting bagi nilai dirinya.Orang yang
memiliki tingkat keterlibatan kerja tinggi maka ia akan
lebih memperhatikan pekerjannya.
Komitmen pada organisasi
Merupakan tingkat dimana karyawan mengaitkan dirinya
ke organisasi tertentu dan sasaran-sasarannya, dan
berharap mempertahankan keanggotaan dalam organisasi
tersebut.
Semakin tinggi komitmen, akan mempengaruhi turnover
dan absen menjadi lebih rendah
Sikap dan Konsistensi
Penelitian umumnya menyimpulkan bahwa orang-
orang mengusahakan konsistensi di antara sikap-
sikapnya serta antara sikap dan perilakunya.
Ini berarti bahwa individu-individu berusaha
menyatukan sikap-sikap yang terpisahkan dan
memadukan sikap dan perilaku mereka sehingga
tampak rasional dan konsisten.
Teori Disonasi Kognitif
Teori ini berusaha menjelaskan hubungan antara sikap
dan perilaku.
Disonansi berarti inkonsistensi.
Disonansi Kognitif mengacu pada setiap ketidak
sesuaian yang mungkin ditemukan seorang individu
antara dua atau lebih sikapnya, atau antara perilaku
dan sikapnya.
Penerapan : Survei-survei Sikap
Survei sikap adalah menggali tanggapan karyawan
mealui kuisioner tentang bagaimana perasaan mereka
terhadap pekerjaan, kelompok kerja, pengawas, dan
organisasi mereka.
Penggunaan survei sikap yang teratur akan
memberikan umpan balik yang berharga bagi para
manajer mengenai bagaimana para karyawan
mempersepsikan kondisi kerja mereka.
Kebijakan dan praktik yang dianggap objektif dan adil
oleh manajemen mungkin tampak tidak adil bagi
karyawan secara umum.
Sikap dan Keberagaman Angkatan
Kerja
Para manajer semakin peduli dengan perubahan sikap
karyawan yang mencerminkan pergeseran sudut
pandang terhadap isu-isu ras, jenis kelamin, dan
perbedaan lainnya.
Dengan demikian perusahaan menanamkan investasi
dalam pelatihan untuk membantu pembentukan ulang
sikap karyawan.
Kegiatan-kegiatan tambahan dirancang untuk
mengubah sikap antara lain adalah merancang orang
agar melakukan tugas sukarela dalam komunitas atau
pusat – pusat layanan sosial sehingga dapat bertatap
muka dengan individu atau kelompok dari latar
belakang yang berbeda.
KEPUASAN KERJA
kepuasan kerja dapat digambarkan sebagai sikap
umum individu terhadap pekerjaannya.