Nama kelompok 3 :
1. Sri Fatmawati (B.211.18.0031)
2. Retno Wulandari (B.211.18.0038)
3. Angelina Novita Sari (B.211.18.0056)
4. Sri Puji Lestari (B.211.18.0120)
5. Sinta Yolanda Sari (B.211.18.0141)
6. Dwiska Cindy (B.211.18.0155)
Pengertian SIKAP dan KEPUASAN KERJA
Teori persepsi diri (self-perception theory) adalah pandangan tentang sikap yang digunakan
setelah melakukan sesuatu untuk memahami tindakan yang telah terjadi. Sikap kerja berisi
evaluasi positif atau negatif yang dimiliki oleh karyawan tentang aspek-aspek lingkungan kerja
mereka, aspek-aspek lingkungan kerja meliputi tiga sikap, yaitu:
Sikap kepuasan kerja (job satisfaction), yaitu sebagai suatu perasaan positif tentang pekerjaan
seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya. Seseorang memiliki
tingkat kepuasan kerja yang tinggi, berarti memiliki perasaan positif tentang pekerjaan itu.
Sikap keterlibatan pekerjaan (job involvement), yaitu keterlibatan pekerjaan yang mengukur
tingkatan sampai mana individu secara psikologis memihak pekerjaan mereka dan
menganggap penting tingkat kinerja yang dicapai sebagai bentuk penghargaan diri. Tingkat
keterlibatan pekerjaan dan pemberian wewenang yang tinggi benar-benar berhubungan
dengan organisasional dan kinerja pekerjaan., dan telah diketahui bahwa keterlibatan
pekerjaan yang tinggi berhubungan dengan ketidakhadiran yang lebih sedikit dan angka
pengunduran diri yang lebih rendah. Karyawan yang memiliki tingkat keterlibatan pekerjaan
yang tinggi sangat memihak dan benar-benar peduli dengan bidang pekerjaan yang mereka
lakukan.
Sikap Komitmen Organisasional (organizational commitment), yaitu suatu keadaan dimana
seorang karyawan memihak organisasi tertentu serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk
mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut. Jadi keterlibatan pekerjaan yang
tinggi berarti memihak pada pekerjaan tertentu seorang individu, sementara komitmen
organisasional yang tinggi berarti memihak organisasi yang merekrut individu tersebut.
Tiga Dimensi Terpisah
Dalam Komitmen Organisasional
Komitmen Afektif (affective commitment), perasaan emosional
untuk organisasi dan keyakinan dalam nilai-nilainya. Contoh:
seorang karyawan Petco mungkin memiliki komitmen aktif untuk
perusahaannya karena keterlibatannya dengan hewan-hewan.
Komitmen berkelanjutan (continuance commitment), nilai ekonomi
yang dirasa sebagai akibat dari bertahan dalam suatu organisasi bila
dibandingkan dengan meninggalkan organisasi tersebut. Contoh :
seorang karyawan mungkin berkomitmen kepada seorang pemberi
kerja karena ia dibayar tinggi dan merasa bahwa pengunduran diri
dari perusahaan akan menghancurkan keluarganya.
Komitmen normative (normative commitment), kewajiban untuk
bertahan dalam organisasi untuk alasan-alasan moral atau etis.
Contoh : seorang karyawan yang memelopori sebuah inisiatif baru,
mungkin bertahan dengan seorang pemberi kerja karena ia merasa “
meninggalkan seseorang dalam keadaan yang sulit “ bila ia pergi.
KEPUASAN KERJA
Ada dua pendekatan yang digunakan dalam mengukur konsep tentang kepuasan
kerja:
Penilaian tunggal secara umum, dengan cara meminta individu untuk merespon
satu pertanyaan, seperti “Dengan mempertimbangkan semua hal, seberapa
puaskah diri anda dengan pekerjaan anda?”Kemudian para responden menjawab
dengan cara melingkari sebuah angka antara 1 dan 5 yang cocok dengan jawaban
dari “sangat puas” sampai “sangat tidak puas”. Metode ini tidak memakan waktu.
Penyajian akhir aspek pekerjaan, ini lebih rumit, dengan mengidentifikasi elemen-
elemen penting dalam suatu pekerjaan dan menanyakan perasaan karyawan
tentang setiap elemen. Faktor-faktor yang akan dimasukkan adalah sifat pekerjaan,
pengawasan, bayaran saat ini, peluang promosi, dan hubungan dengan rekan-
rekan kerja. Semua faktor dinilai berdasarkan skala standar kemudian dijumlahkan
untuk mendapatkan nilai kepuasan kerja. Metode ini berfokus pada keberadaan
masing-masing masalah sehingga lebih mudah untuk menangani karyawanyang
tidak bahagia serta menyelesaikan masalah dengan lebih cepat dan akurat.
KONSEP KEPUASAN KERJA
1. Penilaian tunggal secara umum, dengan cara meminta individu untuk
merespon satu pertanyaan, seperti “Dengan mempertimbangkan semua
hal, seberapa puaskah diri anda dengan pekerjaan anda?”Kemudian para
responden menjawab dengan cara melingkari sebuah angka antara 1 dan 5
yang cocok dengan jawaban dari “sangat puas” sampai “sangat tidak
puas”. Metode ini tidak memakan waktu.
Ada empat respons yang berbeda dari satu sama lain bersama dengan
dua dimensi : konstruktif/destruktif dan aktif/pasif, berikut adalah
respons tersebut :
Keluar (exit), perilaku yang ditujukan untuk meninggalkan
organisasi, termasuk mencari posisi baru dan mengundurkan diri).
Aspirasi (voice), secara aktif dan konstruktif berusaha memperbaiki
kondisi, termasuk menyarankan perbaikan, mendiskusikan masalah
dengan atasan dan beberapa bentuk aktivitas serikat kerja.
Kesetiaan (loyalty), secara pasif tetapi optimistis menunggu
membaiknya kondisi, termasuk membela organisasi ketika
berhadapan dengan kecaman eksternal dan mempercayai organisasi
dan manajemennya untuk “melakukan hal yang benar”.
Pengabdian (neglect), secara pasif membiarkan kondisi menjadi lebih
buruk, termasuk ketidakhadiran atau keterlambatan yang terus
menerus, kurang usaha, dan meningkatnya angka kesalahan.
Hasil Spesifik dari Kepuasan Kerja dan Ketidakpuasan Kerja