Anda di halaman 1dari 4

NIM/Nama : 022002308003 - Ryzal Hendra Hamdika

Mata Kuliah : Perilaku Keorganisasian / S1 Ekstensi Manajemen – Tugas Pertemuan 1

Sikap dan Kepuasan Kerja

A. Membandingkan Tiga Komponen Sikap


Sikap adalah pernyataan evaluatif - baik yang menguntungkan atau tidak
menguntungkan - tentang objek, orang, atau peristiwa. Sikap merefleksikan
perasaan kita terhadap sesuatu.

Gambar 1. Komponen Sikap

B. Hubungan Antara Sikap dan Perilaku

Dari bagan diatas dapat kita lihat bagaimana perkembangan penelitian hubungan
antara sikap dan perilaku. Pada bagan juga dapat kita temui kata-kata, ”Efek
disonansi kognitif ”. Festinger mengilustrasikan sikap mengikuti perilaku dengan
efek disonansi kognitif. Efek disonansi kognitif merupakan ketidakcocokan antara
sikap dan perilaku. Festinger berpendapat bahwa bentuk ketidakcocokan akan
menimbulkan ketidaknyamanan dan individu akan berusaha menguranginya.
C. Perbandingan dan Perbedaan dari Sikap Kerja
Dalam bagian berikut diuraikan berbagai macam sikap kerja antara lain:
1. Kepuasan Kerja
Perasaan positif tentang pekerjaan yang dihasilkan dari evaluasi terhadap
karakteristik pekerjaan.
2. Keterlibatan Kerja
Tingkat identifikasi psikologis dengan pekerjaan di mana kinerja yang
dirasakan penting bagi harga diri.
3. Pemberdayaan Psikologi
Keyakinan akan tingkat pengaruh terhadap pekerjaan, kompetensi dan
kebermaknaan pekerjaan
4. Komitmen Organisasi
Mengidentifikasi diri dengan organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya serta
ingin mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut. Model teoritis
mengusulkan bahwa karyawan yang berkomitmen akan lebih kecil
kemungkinannya untuk melakukan penarikan diri dari pekerjaan meskipun
mereka merasa tidak puas, karena mereka memiliki rasa kesetiaan terhadap
organisasi.
5. Persepsi Dukungan Organsisasi (PDO)
Sejauh mana karyawan percaya bahwa organisasi menghargai kontribusi
mereka dan peduli dengan kesejahteraan mereka.
6. Keterlibatan Karyawan
Tingkat keterlibatan, kepuasan dan antusiasme terhadap pekerjaan.
Karyawasan yang terlibat sangat antusias dengan pekerjaan dan perusahaan
mereka.
Sikap – sikap kerja tersebut sangat berkaitan meskipun ada beberapa perbedaan
dan tumpang tindih yang dapat menyebabkan kebingungan. Sikap – sikap tersebut
mengidentifikasi karyawan yang memiliki sikap pekerja yang antusias, pekerja
yang enggan untuk tinggal, pekerja yang antusias untuk keluar dari perusahaan
atau bahkan sebaliknya.

D. Kepuasan Kerja Dapat Diukur


Terdapat 2 pendekatan untuk mengukur kepuasan kerja yang popular yaitu
dengan Peringkat Global Tunggal dan Penjumlahan Aspek – Aspek Pekerjaan.
Peringkat kepuasan kerja diuraikan pada gambar berikut:
Delapan aspek kepuasan kerja adalah kesempatan promosi, kompensasi,
lingkungan kerja, pelatihan dan kesempatan yang memadai, hubungan positif
dengan atasan, kelompok kerja, sifat pekerjaan, dan perlakuan yang adil.

E. Penyebab Kepuasan Kerja


Berikut adalah beberapa hal yang menyebabkan kepuasan kerja yaitu:
1. Penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja berkorelasi dengan kepuasan
hidup.
2. Gaji memengaruhi kepuasan kerja hanya sampai pada titik tertentu.
3. Kepribadian juga berperan dalam kepuasan kerja.
4. Orang yang memiliki evaluasi diri inti yang positif, yang percaya pada nilai dan
kompetensi dasar mereka, lebih puas dengan pekerjaan mereka daripada
mereka yang memiliki evaluasi diri inti yang negatif.

Gambar 2. Korelasi Antara Pendapatan dan Respon Kepuasan Kerja

F. Mengidentifikasi 4 Tanggapan Karyawan Terhdap Ketidakpuasan


Hasil yang lebih spesifik dari kepuasan kerja meliputi
1. Kepuasan Kerja dan Prestasi Kerja
Pekerja yang bahagia cenderung menjadi pekerja yang produktif.
2. Kepuasan Kerja dan Kesukarelaan
Orang yang lebih puas dengan pekerjaannya lebih mungkin secara sukarela
mengerjakan pekerjaan yang melebihi dari standar tugas yang diberikan
kepadanya, demi membantu keberlangsungan perusahaan dalam mencapai
tujuannya.
3. Kepuasan Kerja dan Kepuasan Pelanggan
Karyawan yang puas meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.
4. Kepuasan Kerja dan Ketidakhadiran
Terdapat hubungan negatif yang konsisten antara kepuasan dan
ketidakhadiran. Orang yang tidak puas dengan kinerjanya cenderung tidak
pernah hadir.
5. Kepuasan Kerja dan Pergantian Karyawan
Pola kepuasan kerja yang menurun merupakan prediktor kemungkinan niat
untuk keluar.
6. Kepuasan Kerja dan Penyimpangan di Tempat Kerja
Jika karyawan tidak menyukai lingkungan kerja mereka, mereka akan
merespons. Manajer Sering "Tidak Mengerti". Banyak manajer yang tidak
peduli dengan kepuasan kerja karyawan.

G. Implikasi untuk Manajer


1. Perhatikan tingkat kepuasan kerja karyawan Anda sebagai penentu kinerja,
perputaran, ketidakhadiran, dan perilaku menarik diri mereka.
2. Ukur sikap kerja karyawan secara objektif dan berkala untuk menentukan
bagaimana karyawan bereaksi terhadap pekerjaan mereka.
3. Untuk meningkatkan kepuasan karyawan, evaluasi kesesuaian antara minat
kerja karyawan dan bagian intrinsik dari pekerjaannya untuk menciptakan
pekerjaan yang menantang dan menarik bagi individu.
4. Pertimbangkan fakta bahwa gaji yang tinggi saja tidak mungkin menciptakan
lingkungan kerja yang memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai