Oleh :
0
PENDAHULUAN
1
monitor dan diperkirakan. Kekuatan-kekuatan penting dalam lingkungan kerja
diselidiki untuk mengeidentifikasi pengaruhnya terhadap intensitas bersaing
dalam industry perusahaan tersebut. Tahap-tahap evolusi industry dan komposisi
kelompok-kelompok strategis diteliti sehingga perencana-perencana strategis
mampu menemukan posisi pasar yang dapat diekploitasi perusahaan dengan
kombinasi harga, kualitas dan layana yang benar. Maksudnya adalah untuk
mengidentifikasi factor—faktor strategis eksternal-peluang dan ancaman yang
sangat mungkin mempengaruhi masa depan perusahaan. Walaupun informasi itu
sangat mendasar dan penting bagi kesuksesan, namun factor itu sendiri tidaklah
cukup untuk mencapai kesuksesan. Manajer-manajer strategis harus juga melihat
ke dalam perusahaan untuk mengidentifkasi factor-faktor strategis internal, yaitu
kekuatan dan kelemahan yang juga akan menentukan apakah perusahaan mampu
mengambil keuntungan dari peluang peluang yang ada sambil menghindari
ancaman-ancaman.
Mengikuti pandangan bahwa keunggulan kompetitif perusahaan
ditentukan terutama oleh sumber dayanya, Grant menawarkan pendekatan
berbasis sumber daya untuk bisnis sumber daya untuk analisis startegi
(ditunjukkan pada gambar di bawah ini).
2
PENDEKATAN BERBASIS SUMBER DAYA TERHADAP ANALISIS
STRATEGI STRATEGI
1. identifikasi dan
kelompokkan sumber daya
perusahaan nlailah kekuaan dan
kelemahan relative terhadap Sumber daya
pesaiang identifikasi peluang
untuk pemanfaatan sumber
daya yang lebih baik
3
3. Evaluasi potensi laba dari sumberr daya dan kapabilitas dari segi
potensinya untuk menghasilkan keunggulan kompetitif yang dapat
dipertahankan, dan kelayakan kembaliannya (kapabilitas untuk
menghasilkan laba yang berasal dari penggunaan sumber daya dan
kapabiilitas tersebut).
4. Pilh strategi yang mengekploitasi sumber daya – sumber daya dan
kapabiltas relative perusahaan terhadap peluang-peluang eksternal.
5. Identifikasi kesenjangan – kesenjangan sumber daya dan curahan investasi
dalam perbaikan kelemahan –kelemahan.
4
ditrasfer, dan ditiru) leh perusahan lain . pada satu titik ekstreem terdapat sumber
daya bersiklus lambat, yaitu sumber daya yang tahan lama dan bersifat
berkelanjutan karena dilindungi oleh factor hak paten, geografi, merek dagang
yang terknal dan semacamnya. Produk pencukur Gillette adalah contoh baik untuk
suatu produk yang dihasilkan dari sumber daya bersiklus lambat.
No. Sumber daya siklus Sumber Daya Siklus Sumber daya siklus
lambat Standar cepat
5
melakukannya adalah dengan membandingkan pengukuran variabel-variabel
tersebut dengan mengukur :
1) Kinerja masa lalu perusahaan
2) Pesaing kunci perusahaan, dan
3) Industri sebagai satu kesatuan
Apabila suatu variabel (misal keadaan keuangan) secara signifikan berbeda
dengan kinerja masa lalu, pesaing kunci perusahaan atau rata-rata industri, maka
variabel tersebut kemungkinan besar merupakan faktor strategis dan harus
dilibatkan dalam keputusan-keputusan strategis.
Manajer strategis dapat mengamati dan menganalisis variabel internal
dengan menggunakan salah satu atau kombinasi dari tiga pendekatan yaitu :
Analisis PIMS (Profit Impact of Market Strategy), analisis rantai nilai (Value
Chain Analysis), dan Analisis Fungsional.
6
Kualitas produk relatif tinggi
Pemanfaatan kapasitas tinggi
Efektivitas operasi tinggi (rasio antara produktivitas karyawan yang
sebenarnya dengan yang diharapkan)
Biaya langsung per unit relatif rendah terhadap persaingan
7
dan 4)infrastuktur perencanaan, akuntansi, keuangan, hukum, pemerintah
dan manajemen kualitas.
Kedua, menguji keterkaitan antara semua kegiatan, yaitu hubungan antara
cara satu kegiatan dilakukan dan biaya untuk melakukan kegiatan lain.
Dalam usaha untuk mencari cara mendapatkan keunggulan kompetitif
dipasar, perusahaan dapat menjalankan fungsi yang sama dengan cara dan
hasil yang berbeda. Sebagai contoh : inspeksi kualitas terhadap 100 persen
keluaran yang dilakukan oleh karyawan sendiri daripada terhadap 10
persen yang dilakukan oleh petugas pengawas kualitas, akan
meningkatkan biaya produksi. Namun tambahan biaya-biaya tersebut
mungkin lebih berharga dengan penghematan yang diperoleh dari
pengurangan jumlah pekerja yang dibutuhkan untuk memperbaiki produk
rusak, dan menambah jumlah waktu yang diperlukan oleh tenaga penjual
untuk menjual barang daripada mengganti barang yang sudah terjual tapi
rusak.
Ketiga, menguji sinergi potensial diantara produk atau unit bisnis. Tidak
saja tiap elemen berharga (seperti periklanan atau pemanufakturan)
memiliki skala ekonomi, tetapi juga lingkup ekonomis dari keseluruhan
elemen. Lingkup ekonomis semacam itu dapat dihasilkan apabila rantai
nilai dari dua produk atau jasa yang terpisah berbagi kegiatan, seperti
saluran distribusi yang sama atau fasilitas pemanufakturan yang sama, dan
dapat dikombinasikan untuk mengurangi biaya-biaya. Sebagai contoh :
biaya produksi gabungan untuk berbagai jenis produk pada pabrik yang
sama dapat lebih sedikit dari biaya produksi pada pabrik yang terpisah.
Demikian juga halnya dengan pemasaran.
c. Analisis Fungsional
Cara paling sederhana untuk mengamati dan menganalisis
lingkungan inetrnal organisasi adalah melalui analisis fungsional. H.I.Ansoff,
seorang pejabat manajemen strategis, mengemukakan bahwa keahlian dan
sumber daya perusahaan dapat diatur kedalam profil kompetensi sesuai
8
fungsi bisnis seperti pemasaran, keuangan, penelitian dan pengembangan,
dan operasi. Karena kesederhanaan dan kemudahannnya analiasis tersebut
merupakan cara yang baik untuk mengawali pengamatan dan analisis
lingkungan internal perusahaan.
Sumber daya fungsional tidak hanya melibatkan financial, fisik, dan SDM
di setiap bidang perusahaan, tetapi juga kesanggupan para personil di tiap bidang
untuk merumuskan dan mengimplementasikan dibawah bimbingan perusahaan
tertentu, tujuan-tujuan, strategi-strategi, dan kebijakan-kebijakan fungsional.
Dengan demikian, sumber daya tersebut terdiri dari pengetahuan konsep analitis
dan konsep procedural umum terhadap setiap bidang, serta kesanggupan personil
di setiap bidang untuk memaanfaatkannya secara efektif. Apabila digunakan
dengan benar, sumber daya-sumber daya tersebut dapat berfungsi sebagai
kekuatan perusahaan untuk mendukung keputusan-keputusan strategis.
Struktur
Ada banyak bentuk struktur organisasi, tetapi ada beberapa tipe dasar yang
mendominasi dalam organisasi yang kompleks.
9
Struktur fungsional, tepat untuk perusahaan ukuran sedang dengan
beberapa lini produk dalam satu industry. Para karyawan cendrung ahli
dalam fungsi bisnis yang penting bagi industry tersebut, seperti
pemanufakturan, pemasaran, keuangan dan sumber daya manusia.
Struktur devisional; tepat untuk perusahaan besar dengan banyak lini
produk dalam beberapa indrustri yang berhubungan. Para karyawan
biasanya spesialis fungsional yang diatur sesuai dengan perbedaan produk
ataupun pasarnya. General motors misalnya, mengelompokkan berbagai
lini produk mobilnya kedalam divisi yang terpisah, seperti Chevrolet,
Pontiac, Oldsmobile, Buick, dan Cadillac. Pihak manajemen mencoba
untuk menemukan sinergi antara kegiatan-kegiatan divisional melalui
penggunanaan komite dan hubungan horizontal.
Struktur konglomerat; tepat untuk perusahaan besar dengan banyak lini
produk dengan industry yang tidak berhubungan. Struktur ini adalah
variasi dari struktur devisional (kadang-kadang disebut holding company),
karena itu tidak ditunjukan sebagai struktur keempat. Struktur semacam ini
biasanya gabungan dari cabang atau perusahaan independen yang
beroperasi dibawah satu payung perusahaan, tetapi dikendalikan melalui
dewan direksi cabang. Sifat cabang yang tidak terkait menghalangi
dilakukannya usaha mendapatkan sinergi diantara mereka.
Budaya
10
2. Budaya membantu menimbulkan komitmen karyawan terhadap sesuatu
yang lebih besar daripada diri mereka sendiri
3. Budaya menambah stabilitas perusahaan sebagai suatu system social
4. Budaya adalah kerangka referensi bagi karyawan agar digunakan untuk
menerima berbagai kegiatan organisasional dan juga sebagai pedoman
bagi perilaku yang tepat
Perubahan pada misi, tujuan, strategi, dan kebijakan, tidak mungkin sukses
apabila melawan budaya perusahaan yang sudah diterima. Keengganan dan
bahkan sabotase mungkin saja terjadi karena karyawan berusaha menolak
perubahan radikal pada filosofi dan arah perusahaan. Demikian halnya dengan
struktur, apabila budaya organisasi cocok dengan strategi yang baru, maka hal itu
merupakan kekuatan internal. Dan apabila yang terjadi adalah sebaliknya, maka
itu adalah kelemahan internal yang sangat serius.
Pemasaran
11
Posisi pasar menjawab pertanyaan kita,”siapakah pelanggan kita?”posisi
pasar menunjuk pada pilihan bidang-bidang khusus bagi konsetrasi pemasaran
dan dapat diekspresikan dalam bentuk pasar, produk dan lokasi geografis. Melalui
penelitian pasar, perusahaan mempraktekkan segmentasi pasar dengan beragam
produk atau jasa untuk membantu manajer menemukan posisi mana yang akan
dikejar,jenis produk baru apa untuk dikembangkan, dan bagaimana memastikan
bahwa produk-produk perusahan tidak bersaing secara langsung satu sama lain.
Penggunaan pemasaran segmentasi untuk mengidentifikasi pelanggan potensial
jelas-jelas meningkatkan kinerja finansial perusahaan.
Bauran pemasaran
Bauran pemasaran menunjukkan kombinasi tertentu variabel-variabel
kunci dibawah pengawasan perusahan yang dapat dipakai untuk mempengaruhi
permintaan dan memperoleh keunggulan kompetitif. Variabel-variabel tersebut
adalah produk, harga, promosi, dan distribusi. Tiap variabel dapat dibagi lagi ke
dalam beberapa sub-variabel,yang tertera pada tabel dibawah ini, yang harus
dianalisis pengaruhnya terhadap kinerja divisional dan perusahaan.
Variabel-variabel bauran Pemasaran
Produk Distribusi Promosi Harga
Kualitas Saluran Periklanan Harga
Fasilitas Cakupan Penjualan personal Potongan Harga
Pilihan Lokasi Promosi Penjualan Allowance
Model Persediaan Publisitas Periode
Nama merek Pembayaran Transportasi Syarat Kredit
Kemasan
Ukuran
Layanan
Jaminan
Pengembalian
12
Berkaitan dengan manajemen strategis, salah satu konsep yang paling
berguna dalam pemasaran adalah daur hidup produk. Seperti yang digambarkan
pada tabel dibawah ini, daur hidup produk merupakan grafik yang menunjukkan
waktu yang digambarkan terhadap penjualan, sejak produk pada tahap perkenalan,
melalui tahap pertumbuhan, kedewasaan dan akhirnya mencapai penurunan.
Konsep ini memungkinkan seorang manjer pemasaran menguji bauran pemasaran
suatu produk tertentu atau sekumpulan produk, dalam hal daur hidupnya.
Meskipun orang-orang pemasaran setuju bahwa produk yang berbeda memiliki
bentuk daur hidup yang berbeda pula, pertimbangan mengenai daur hidup produk
merupakan faktor penting dalam perumusan strategi.
Daur Hidup Produk
Keuangan
Tugas manajer keuangan adalah mengelola dana yakni menentukan sumber dan
penggunaan dana serta mengendalikan penggunaanya. Aliran dana operasi
organisasi harus dimonitor. Manfaat, dalam bentuk pengembalian (return),
pelunasan atau produk dan jasa, harus diberikan kepada sumber-sumber
pendanaan dari luar. Dalam menagani tugas ini manajer harus melengkapi dan
mendukung strategi perusahaan keseluruhan.
13
Financial reverage
Konsep financial reverage (rasio total hutang terhadap total aktiva) sangat berguna
dalam menguraikan penggunaan hutang untuk meningkatkan laba yang tersedia
bagi pemegang saham.
Capital budgeting
Capital budgeting atau pengaggaran modal merupakan sumber daya keuangan
yang penting. Bagian keuangan harus menganalisis dan membuat peringkat
investasi yang dibutuhkan, dan penerimaan tambahan yang dihasilkan. Manajer
keuangan harus memiliki pengetahuan tentang teknik tersebut apabila ingin meng
impletasi strategi fungsional dengan sukses.
Bauran R&D
Dalam beberapa perusahaan para ilmuwan melakukan penelitian pada sebuah
labolatorium dan berkonsentrasi pada bidang teoritis. Indikator terbaik dalam hal
ini adalah hak paten dan publikasi penelitiannya. Di beberapa perusahaan lain
para ahli berkonsentrasi pada peningkatan produk atau kemasan
produk.Indikatornya adalah jumlah produk baru yang berhasil diperkenalkan ke
pasar. Keseimbangan penelitian semacam ini dikenal dengan istilah bauran
penelitian dan pengembangan.
Kompetensi teknologi
Unit R&D suatu perusahaan harus dievaluasi kompetensi teknologinya dalam
pengembangan dan penggunaan teknologi inovatif. Tidak saja penelitian
14
konsisten yang harus dilakukan tetapi perusahaan juga harus ahli dalam mengelola
tenaga peneliti dan mengintegrasikan inovasi mereka dalam operasi sehari-hari.
Apabila perusahaan tidak ahli dalam alih teknologi maka tidak mendapatkan
banyak manfaat dari kemajuan teknologi.
Operating leverage
Merupakan pengaruh perubahan tertentu dalam volume penjualan pada
pendapatan opersional bersih.
Kurva pengalaman
Manajemen biasanya menggunakan kurva pengalaman untuk melakukan
estimasi terhadap biaya-biaya produksi: 1) produk yang belum pernah dibuat
dengan peralatan dan proses yang ada sebelumnya, 2) produk yang sudah ada
yang dibuat dengan peralatan dan proses baru.
Pemanukfakturan fleksibel
Lingkup ekonomis (bagian biasa dari rantai nilai beragam produk
dikombinasikan untuk memperoleh penghematan manukfaktur sekalipun kuantitas
produksi masing –masing produk kecil) menggantikan skala ekonomis (dimana
15
biaya per unit berkurang dengan cara menghasilkan produk yang sama dalam
jumlah besar) dalam pemanukfakturan yang fleksibel.
Kegunaan tim
Perusahan harus fleksibel dalam memanfaatkan karyawan oleh karena itu manajer
SDM perlu benar-benar memahami pilihan-pilihan seperti kerja paruh waktu, job
sharing, waktu kerja yang fleksibel, kerja kontrak, dan khususnya kegunaan tepat
dari tim.
16
Departemen SDM telah mengetahui bahwa untuk mengurangi
ketidakpuasan karyawan dan usaha-usaha perserikatan (atau, sebaliknya, untuk
menambah kepuasan karyawan dan hubungan serikat yang ada sekarang), mereka
harus mempertimbangkan kualitas kerja (quality of work life/QWL) dalam
perancangan pekerjaan, sebagai reaksi terhadap cara tradisional yang
berkonsentrasi penuh pada faktor teknis dan ekonomis dalam perancangan kerja.
Sebagai reaksi terhadap cara tradisional yang berkosenterasi penuh pada faktor
teknis dan ekonomis dalam perancangan kerja, QWL menekankan dimensi
kemanusian dalam kerja. Secara umum, kualitas kehidupan kerja adalah “taraf
yang menunjukan anggota organisasi kerja memuaskan kebutuhan pribadi-pribadi
mereka melalui pengalaman-pengalaman mereka dalam organisasi. Oleh karena
itu, para manajer SDM harus mampu memperbaiki kualitas kehidupan kerja
perusahaan dengan (1) memperkenalkan penyelesaian masalah partisipatif (2)
merestrukturisasi pekerjaan (3)memperkenalkan sistem imbalan yang inovatif
dan, (4) meningkatkan keadaaan lingkungan kerja. Peningkatan-peningkatan
semacam itu akan mengarah kepada budaya perusahaan yang lebih kooperatif dan
karena itu, produktivitas dan kualitas produk pun akan jauh meningkat.
17
Ketika Grace Robertson dipilih untuk merancang dan membangun sebuah
versi baru Boeing 767 dalam waktu 33 bulan, ia mengira bahwa tugas itu adalah
sesuatu yang tidak mungkin. Tugas semacam ini biasanya membutuhkan waktu
42 bulan untuk memenangkan pesanan 30 unit pesanan pesawat dari United Parcel
Service (UPS). Boeing dipaksa untuk menjamin pengiriman produk dengan segera
dan dengan harga yang lebih rendah. Untuk memenuhi tantangan tersebut,
Robertson kemudian mengumpulkan 400 orang karyawan yang akan mengerjakan
pesawat-pesawat baru di suatu lokasi, dan mengatur mereka ke dalam suatu
bentuk tim bagian perancangan, perencanaan, pemanufakturan, dan sektor
peralatan, tim-tim tersebut mampu meningkatkan komunikasi dan menghindari
pengerjaan ulang sehingga mempercepat pengembangan produk dan memotong
biaya-biaya. Sejauh ini, konsep tim Robertson tampaknya bekerja dengan baik.
Sistem Informasi
18
AHS sendiri maupun pelanggan, dan memungkinkan AHS menyediakan insentif
harga bagi pelanggan. Sebagai hasilnya, kesetian konsumen menjadi tinggi dan
AHS pun mendominasi pangsa pasar.
Tujuan
Tahap-tahap Pengembangan
19
Dalam menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan perusahaan,
analis harus memperhataikan tingkat pengembangan sistem informasi perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Sloan School of Management MIT (disponsori
oleh Arthur Anderson & Co. dan pihak-pihak lain) menemukan empat tahap
berbeda dari pengembangan sistem informasi.
20
memproses tiket perusahaan penerbangan lainnya, tetapi penjualan tiket juga
semakin naik.
21
baik) sampai 1 (sangat buruk), berdasarkan respon manajemen terhadap
setiap faktor tersebut. Setiap rating adalah penilaian seberapa baik analis
meyakini bahwa manajemen perusahaan sedang menghadapi faktor-faktor
internal tersebut.
5 4 4 2 1
Keempat, kalikan bobot setiap faktor pada kolom 2 dengan rating pada
kolom 3 untuk mendapatkan skor terbobot pada kolom 4. Kelima, gunakan kolom
5 (keterangan) untuk menunjukan bagaimana satu faktor tertentu dipilih dan
bagaimana pembobotan dan peringkat dilakukan, keenam, jumlahkan seluruh skor
terbobot pada kolom 4 untuk memperoleh skor terbobot total untuk perusahaan
tersebut. Skor terbobot total menunjukan seberapa baik perusahaan merespon
faktor-faktor strategis internal perusahaan yang ada sekarang dan yang
diharapkan. Skor terbobot total dapat merentang dari 5.0 (snagat baik) sampai 1.0
(sangat buruk) dengan 3.0 sebagai rata-rata. Manajemen dapat mengunakan skor
tersebut untuk membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain dalam
industrinya. Pada dasarnya, IFAS adalah analisis manajemen perusahaan terhadap
faktor-faktor strategis internalnya berdasarkan daftar prioritas (menggunakan
bobot). Tabel 5.2 menunjukan beberapa faktor strategisinternal Maytag
Corporation, dengan bobot, ratinng, dan skor terbobot totalnya. Tabel itu mirip
dengan tabel 4.3 (EFAS). Apabila anda membuat analisis IFAS yang sama untuk
setiap perusahaan dalam industri, maka anda akan dapat membuat peringkat
perusahaan-perusahaan dalam industri tersebut berdasarkan manajemen faktor-
faktor strategis internal.
22
Faktor strategis internal Bobot Rating Skor terbobot Keterangan
Kekuatan :
Superstore mengantikan
.05 2 .10 dealer kecil
Catatan :
1. Daftakan kekuatan dan kelemahan (masing-masing 5-10) pada kolam 1.
2. Bobot masing-masing faktor dari 1.0 (paling penting) sampai 0.0 (tidak
penting pada kolom 2 berdasarkan pengaruh yang mungkin dari faktor
tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. Bobot total harus berjumlah
1.0.
3. Rating masing-masing faktor dari 5 (sangat baik) sampai 1 (sangat buruk)
pada kolom 3 berdasarka respon perusahaan terhadap faktor tersebut.
4. Kalikan bobot masing-masing dengan ratingnya untuk mendapatkan skor
terbobot dari masing-masing faktor pada kolom 4.
23
5. Gunakan kolom 5 (keterangan) untuk pemakaian yang masuka akal
terhadap setiap faktor.
6. Tambahkan skor terbobot untuk mendapatkan skor terbobot total untuk
perusahaan pada kolom 4. Hal ini mengiformasikan bagaimana perusahaan
merespon faktor-faktor didalam lingkungan internalnya.
PENUTUP
Bahkan pada tahun 1992, jauh sesudah Walt Disney meninggal dunia,
visinya masih mendominasi perusahaan. Jeffry Katzenberg, seorang yang
bertanggungjawab terhadap studio Disney, menyatakan ulang komentar Walt
Disney, “film-film animasi mewakili hati dan jiwa perusahaan dan merupakan
darah yang mengalir melalui perusahaan taraf dunia ini.”
24