Anda di halaman 1dari 13

Makalah Perilaku Organisasi

Tentang

Makna sikap dan kepuasan kerja

Dosen pembimbing: Suwandi S.E M.M

Disusun oleh : Alliza Yuswan (1812110526)


Kelas : 6MA-S2

INSTITUT INFORMATIKA DAN BISNIS DARMAJAYA

BANDAR LAMPUNG

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum.Wr.wb.

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah S.W.T, bahwa dengan rahmat dan hidayahnya saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan nabi
besar Muhammad S.A.W.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Perilaku Organisasi. Tak lupa saya ucapkan terimakasih
kepada dosen mata kuliah Perilaku Organisasi yang telah memberikan segudang ilmu dan
bimbingannya.

Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita
semua.Amin.

Wassalamualaikum wr.wb

Bandar Lampung,9 April 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sikap..................................................................................................................................
2.2 Bagaimana Sikap Karyawan dapat diukur ?.....................................................................
2.3 Arti penting kepuasan kerja bagi Organisasi.......................................................................
2.4 Faktor – faktor yang berfungsi mendorong kepuasaan kerja...........................................

2.5 Ada 3 Efek kepuasan kerja pada kinerja karyawan..............................................................

2.6 Ada 4 respon karyawan dalam mengungkapkan ketidakpuasan.........................................

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan.........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam sebuah organisasi, kepuasan kerja digunakan sebagai tujuan organisasi. Kepuasan
merupakan suatu kunci utama sebagai keberhasilan organisasi untuk dapat berkembang dan
tumbuh. Kepuasan kerja memberikan sumbangan yang besar terhadap keefektifan organisasi serta
merangsang semangat kerja dan loyalitas para karyawan. Perusahaan dan manajemen juga
merupakan faktor kepuasan kerja yang memiliki fungsiyaitu memberikan motivasiagar karyawan
memiliki semangat kerja dan morilyang tinggi serta ulet dalam bekerja. Karyawan yang puas
dengan apa yang diperolehnya dari perusahaan akan memberikan lebih dari apa yang diharapkan
dan ia akan terus berusaha memperbaiki kinerjanya.
Karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Karyawan memegang
peran utama dalam menjalankan roda kehidupan perusahaan. Apabila karyawan memiliki
produktivitas dan motivasi kerja yang tinggi, maka laju roda pun akan berjalan kencang, yang
akhirnya akan menghasilkan kinerja dan pencapaian yang baik bagi perusahaan. Di sisi lain,
bagaimana mungkin roda perusahaan berjalan baik, kalau karyawannya bekerja tidak produktif,
artinya karyawan tidak memiliki semangat kerja yang tinggi, tidak ulet dalam bekerja dan
memiliki moril yang rendah.
PEMBAHASAN
2.1 SIKAP

SIKAP
Sikap adalah pernyataan/penilaian evaluatif menyangkut benda, orang atau kejadian.
Sikap bisa bertolakbelakang dengan nilai, karena lebih tidak stabil dan mudah dipengaruhi
dibandingkan dengan nilai.

Beberapa komponen sikap:


a. Kognitif (bagian dari sikap yang berupa pendapat atau kepercayaan)
b. Afektif (bagian dari sikap yang berupa perasaan atau emosional)
c. Perilaku (kemauan untuk berperilaku tertentu terhadap seseorang atau sesuatu)

Jenis-jenis sikap:
a) Job Satisfaction (sikap yang menentukan kepuasan seseorang terhadap pekerjaannya)
b) Job Involvement (sikap yang menggambarkan sampai sejauh mana partisipasi aktif karyawan
terhadap pekerjaannya)
c) Organization Commitment (sikap yang menunjukkan sampai mana seseorang melibatkan diri dalam
organisasi beserta dengan tujuan-tujuannya dan ingin menjaga keanggotaannya dalam organisasi)

Cognitive Dissonance Theory


Teori yang menjelaskan ketidakcocokkan antara 2 sikap atau lebih, maupun ketidakcocokkan antara
sikap dan perilaku.
contoh:
Saya hanya mau kuliah di kampus yang menyenangkan (Kognisi 1)
Tempat kuliah saya sekarang tidak menyenangkan (Kognisi 2)

Adanya kedua pernyataan diatas menunjukan terjadinya kognitif disonansi, dimana seseorang
memiliki pemikiran ganda terhadap suatu masalah. Kognisi yang saling bertentangan itu akan
menimbulkan disonansi. Untuk meminimalisir tekanan yang dialami seseorang saat mengalami
disonasi yaitu sebagai berikut:
1. Changing Cognition yaitu merubah salah satu kognisi sehingga menjadi konsonan dengan kognisi
yang lain, cth: "Mungkin kuliah di kampus memang seperti, tidak menyenangkan. Ya sudahlah"
2. Adding Cognition yaitu menambahkan satu konsonan atau lebih yang memiliki kesamaan dengan
kognisi yang ada, cth: "Dengan kuliah, ilmu saya menjadi luas, kenalan saya menjadi banyak dan lagi
kuliah disini lebih murah dibandingkan dengan tempat lain.
3. Altering Important yaitu mengurangi disonansi antara kognisi yang ada dengan cara mengganti
kepentingan kita, cth: "Saya lebih baik berhenti berkuliah saja dan pindah ke kampus lain, daripada
tidak senang seperti ini."

Sikap Kerja Utama


Hubungan sikap kerja pada :

1. Kepuasan Kerja :
Perasaan Positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil evaluasi karakteristik-
karakteristiknya.

2. Keterlibatan pekerjaan :
Sejauh mana karyawan memiliki sikap memihak terhadap pekerjaannya dan bertindak aktif.
Pemberian wewenang Psikologis : yang akan meningkatkan keterlibatan karyawan dalam
pekerjaannya.

3. Komitmen organisasional :
Sejauh mana karyawan terlibat dalam pekerjaan serta tujuan perusahaan untuk mempertahankan
keanggotaannya disitu.
1). Komitmen afektif : karena jenis pekerjaan itu disukainya.
2). Komitmen berkelanjutan : karena nilai ekonomisnya.
3). Komitmen Normatif : karena moral dan etis.Sikap kerja lain :

Perceived Organisational Support (POS) : Sejauh mana karyawan yakin Perusahaan memperhatikan
mereka.
Keterlibatan Karyawan : Keterlibatan karyawan ,kepuasan & antusiame individu pada Pekerjaan
mereka.
2.2 BAGAIMANA SIKAP KARYAWAN DAPAT DIUKUR ?

1. Suatu Penerapan: Survei Sikap


Mencari respons dari karyawan dengan kuesioner.
Perilaku Karyawan sangat dipengaruhi oleh persepsi dan bukan realitas jadi suatu survey yang teratur
sangat penting bagi manajer.

2. Sikap dan Keanekaan Angkatan Kerja


Angkatan kerja yang berbeda menimbulkan penafsiran yang berbeda pula tentang suatu hal. Karena
itu perh perlu mengadakan pelatihan untuk membentuk ulang sikap karyawan. Contoh adalah
perbedaan Ras, kelamin dan lainnya yang tidak seharusnya seseorang dinilai atas sesuatu yang tidak
dalam kendalinya, yaitu Ras dan kelamin misalnya.
2.3 ARTI PENTING KEPUASAN KERJA BAGI ORGANISASI

kepuasan kerja merupakan keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan
terhadap pekerjaan, kepuasan kerja mencerminkan perasaan seeorang terhadap terhadap pekerjaannya.
Kepuasan kerja bersifat individual, setiap orang memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai
dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaanya yang
sesuai dengan keinginan individu, semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan, begitu juga
sebaliknya bila semakin sedikit aspekaspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu
maka semakin rendah tingkat kepuasan yang dirasakan. Kepuasan kerja sebagai kombinasi psikologis,
fisiologis, dan lingkungan yang menyebabkan individu menyukai pekerjaannya. Seseorang dengan
tingkat kepuasan kerja yang tinggi mempunyai sikap positif terhadap pekerjaannya, seorang yang
tidak puas dengan pekerjaannya mempunyai sikap yang negatif terhadap pekerjaan tersebut. Kepuasan
kerja sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. Semakin banyak orang
menerima hasil, akan semakin puas. Semakin sedikit mereka menerima hasil, akan kurang puas.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan kepuasan kerja pada dasarnya hal yang bersifat
individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai
yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian pada kegiatan didasarkan sesuai dengan keinginan
individu maka semakin tinggi kepuasan terhadap kepuasannya tersebut. Dengan demikian kepuasan
merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikap senang/tidak senang,
puasatau tidak puas dalam bekerja.

Dalam sebuah organisasi, kepuasan kerja digunakan sebagai tujuan organisasi. Kepuasan merupakan
suatu kunci utama sebagai keberhasilan organisasi untuk dapat berkembang dan tumbuh. Kepuasan
kerja memberikan sumbangan yang besar terhadap keefektifan organisasi serta merangsang semangat
kerja dan loyalitas para karyawan. Oleh karenanya, kepuasan kerja dijadikan suatu sistem yang
berkelanjutan agar karyawan yang terlibat dalam menjalani pekerjaanya merasa nyaman
2.4 FAKTOR-FAKTOR YANG BERFUNGSI MENDORONG KEPUASAN KERJA

1. Kerja yang secara mental menantang


Faktor ini memberi kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka dan
menawarkan beragam tugas, kebebasan, dan umpan balik mengenai betapa baik mereka bekerja

2. Ganjaran yang pantas


Faktor ini selalu diinginkan oleh karyawan dalam sistem upah dan kebijakan promosi yang dinilai adil,
tidak meragukan dan segaris dengan pengharapan mereka

3. Kondisi kerja yang mendukung :


Fakor ini sangat mengdukung bagi karyawan dalam melakukan pekerjaannya karena dengan
lingkungan yang nyaman dapat menciptakan hasil kerja yang memuaskan

4. Rekan sekerja yang mendukung


Faktor ini sangat mendukung dalam menghasilkan kerja yang memuaskan karena dengan adanya
interaksi sosial didalam suatu pekerjaan maka dapat mendukung kepuasan kerja dari karyawan

5. Jangan lupakan kesesuaian antara kepribadian – pekerjaan


Karyawan yang memiliki kepribadian yang sama dengan pekerjaan yang dipilih seharusnya
mendapatkan bahwa mereka mempunyai bakat dan kemampuan yang tepat untuk memenuhi tuntutan
dari pekerjaan mereka, jadi kemungkinan berhasilnya pekerjaan tersebut sangat besar

6. Ada dalam Gen


Faktor ini penting karena Gen dapat mempengaruhi tingkat kepuasan kerja dari seoang karyawan.
Disposisi seorang terhadap hidup baik positif maupun negatif ditentukan oleh bentukan genetikya
2.5 ADA 3 EFEK KEPUASAN KERJA PADA KINERJA KARYAWAN

1. Kepuasan dan Produktivitas


Dengan tingkat kepuasan kerja yang terjamin maka tingkat produktivitas dari seorang karyawan
semakin bagus.

2. Kepuasan dan Kemangkiran


Kepuasan kerja dari suatu karyawan ditentukan oleh tingkat kemangkiran.
Contoh : suatu perusahaan harus memberikan tunjangan cuti sakit kepada karyawan yang sakit supaya
karyawan tersebut seperti diperhatikan oleh perusahaan tersebut

3. Kepuasan dan Tingkat keluar – masuknya karyawan


Kepuasan juga dihubungkan negatif dengan keluarnya karyawan. Jadi kepuasan kerja sangat penting
dalam mempengaruhi karyawan yang buruk untuk tinggal daripada yang kinerjanya bagus.
2.6 ADA 4 RESPON KARYAWAN DALAM MENGUNGKAPKAN KETIDAKPUASAN

1. Exit : ketidakpuasan yang diungkapkan lewat perilaku yang diarahkan untuk meninggalkan
organisasi
2. Suara (voice) : Ketidakpuasan yang diungkapkan dengan usaha aktif dan konstruktif
untuk memperbaiki kondisi
3. Kesetiaan (loyalty) : ketidakpuasan yang diungkapkan secara pasif menunggu membaiknya kondisi
4. Pengabaian (neglect) : Ketidakpuasan yang dinyatakan dengan membiarkan kondisi memburuk
PENUTUP
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :


1. Sikap adalah pernyataan/penilaian evaluatif menyangkut benda, orang atau kejadian.
Sikap bisa bertolakbelakang dengan nilai, karena lebih tidak stabil dan mudah dipengaruhi
dibandingkan dengan nilai.
2. Jenis-jenis sikap : (1) job satisfaction (2) job invalvement (3) Organization commitment
3. Bagaimana sikap karyawan dapat diukur : (1) suatu penerapan (2) sikap dan keanekaragaman
angkatan kerja
4. Kepuasan kerja memiliki arti penting bagi seorang individu. Kepuasan kerja bersifat
individual, setiap orang memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem
nilai yang berlaku pada dirinya. Semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaanya yang sesuai
dengan keinginanindividu, semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan, begitu juga
sebaliknya bila semakin sedikit aspek-aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan
individu maka semakin rendah tingkat kepuasan yang dirasakan.
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.usd.ac.id/31114/2/111324039_full.pdf
http://priscaholi-perilakuorganisasi.blogspot.com/2014/03/nilai-sikap-dan-kepuasan-kerja.html

Anda mungkin juga menyukai