Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ari Anuari

Kelas : OAA JUNIOR


NIM : 2210510070034

TUGAS MP

TEORI- TEORI MOTIVASI


1. Expectancy Theory (Teori Harapan)
Menurut Vroom (dalam Donovan, 2001), orang termotivasi untuk
melakukan perilaku tertentu berdasarkan tiga persepsi: ∙
Expectancy: seberapa besar kemungkinan jika mereka melakukan
perilaku tertentu mereka akan mendapatkan hasil kerja yang
diharapkan (yaitu prestasi kerja yang tinggi) ∙ Instrumentality:
seberapa besar hubungan antara prestasi kerja dengan hasil kerja
yang lebih tinggi (yaitu penghasilan, baik berupa gaji ataupun hal
lain yang diberikan perusahaan seperti asuransi kesehatan,
transportasi, dsb) ∙ Valence: seberapa penting si pekerja menilai
penghasilan yang diberikan perusahaan kepadanya

2. Teori Hirarki Kebutuhan Maslow


Maslow’s hierarchy of needs adalah teori motivasi yang mengatakan orang termotivasi untuk
memenuhi lima tipe kebutuhan yang dapat dibuat peringkatnya dalam suatu hirarki. Teori
yang dikembangkan oleh Abraham Maslow lebih mendapat perhatian dari para manajer
daripada teori motivasi yang lain. Maslow memandang motivasi manusia dimulai dengan
kebutuhan fisik, yang paling mendasar sampai kebutuhan tertinggi yaitu aktualisasi diri.
Menurut Maslow individu akan termotivasi untuk memenuhi kebutuhan yang paling kuat,
setiap kebutuhan harus dipuaskan yang dimulai dari kebutuhan yang paling rendah sebelum
individu tersebut mempunyai keinginan untuk memuaskan kebutuhan pada tingkat yang lebih
tinggi berdasarkan tingkat hirarki kebutuhan.

3. Hierarki Kebutuhan Maslow


Teori Maslow menjelaskan tentang kebutuhan yang ingin dipenuhi setiap individu yang akan
menjadi motivasi seseorang untuk melakukan pekerjaan dalam organisasi, yang dimulai dari
upah yang cukup untuk membeli makanan dan minum, tempat berteduh, waktu istirahat yang
cukup dan lingkungan kerja yang aman dan nyaman. Kebutuhan rasa aman dapat dipenuhi
dengan adanya jaminan atas pekerjaan, tindakan yang adil dan baik serta peraturan dan
prosedur yang jelas. Kemudian kebutuhan sosial akan menjadi motivasi berikut yang dapat
diperoleh dengan adanya kondisi persahabatan dari rekan kerja dan manajer maupun
kesempatan menjalin hubungan dengan kelompok dalam organisasi. Kebutuhan yang
meningkat diperoleh melalui adanya kesempatan untuk berkembang yang akan mendorong
harga diri dan rasa memiliki yang menjadi motivasi individu untuk bekerja dengan baik.
Kebutuhan tertinggi adalah aktualisasi diri. Individu yang mencari makna dan perkembangan
probadi dalam pekerjaan mereka dan mencari tanggung jawab baru serta mengembangkan
kreatifitas dan tindakan inovatif untuk mencapai sasaran pribadi dan organisasi.
∙ Kebutuhan aktualisasi diri
∙ Kebutuhan Harga Diri (tanggung jawab pekerjaan, promosi dll)
∙ Kebutuhan Sosial (Rekan dan Manajer yang baik dll)
∙ Kebutuhan Keamanan (jaminan pekerjaan, peraturan yang jelas dll)
∙ Kebutuhan Fisiologi (makan, minum, upah, jam kerja, istirahat dll)

4. Teori ERG
ERG Theory adalah teori motivasi yang mengatakan bahwa orang berusaha keras untuk
memenuhi hierarki kebutuhan tentang keberadaan, hubungan dan pertumbuhan bila usaha
untuk salah satu tingkat kebutuhan mengalami frustasi orang tersebut akan merosot ke tingkat
yang lebih bawah. Teori ERG dikemukan oleh Clayton Alderfer, memecahkan kebutuhan
menjadi tiga yaitu Existence (eksistensi), keinginan akan kesejahteraan fisiologi dan material.
Rellatednes (keterkaitan), keinginan untuk memuaskan hubungan antar pribadi. Growth
(pertumbuhan), kebutuhan akan kreatifitas pribadi. Aldefer menyatakan bahwa kalau
kebutuhan yang lebih tinggi mengalami kekecawaan , kebutuhan yang lebih rendah akan
kembali, walaupun sudah terpuaskan.

5. Teori dua faktor


Two Factory Theory adalah teori motivasi yang menyatakan bahwa ketidakpuasan dan
kepuasan muncul dari dua faktor yang berbeda. Teori yang dikemukan oleh Frederick
Herzberg merupakan kerangka kerja lain untuk memahami implikasi-implikasi motivasional
dari lingkungan kerja. Herzberg menyimpulkan bahwa ketidakpuasan kerja dan kepuasan
kerja muncul dari dua set faktor yang terpisah. Faktor penyebab ketidakpuasan (factor
hygiene) termasuk gaji, kondisi kerja dan kebijakan perusahaan, kualitas teknis dari
pengawasan – faktor yang berkaitan dengan pengaturan atau kondisi tempat bekerja. Faktor
yang paling penting adalah kebijakan perusahaan, yang dinilai sebagai penyebab utama
ketidakefisienan dan ketidakefektifan kerja. Sehingga penilaian positif pada faktor-faktor
tersebut tidak menyebabkan kepuasan kerja melainkan hanya sebagai menghilangkan
ketidakpuasan. Faktor penyebab kepuasan (faktor memotivasi) termasuk prestasi, pengakuan,
tanggung jawab dan kemajuan, yang berkaitan dengan isi pekerjaan dan imbalan prestasi
kerja yang dirasakan dalam diri pribadi seseorang. Berdasarkan teori ini penting bagi manajer
untuk memahami perbedaan antara manusia terhadap kebutuhan yang bervariasi untuk
berusaha mengurangi atau mengkoreksi faktor penyebab ketidakpuasan dan berusaha
membangun faktor pemuas ke dalam diri karyawan guna memaksimalkan kesempatan untuk
kepuasan karyawan.

6. Teori Tiga Kebutuhan McClelland


Bersama dengan kawan-kawannya, McClelland melalui penelitian dengan menggunakan
Thematic AppreciationTest (TAT) meminta karyawan untuk melihat gambar dan menulis
cerita tentang apa yang mereka lihat. Cerita dianalisis dan diidentifikasikan tiga macam
kebutuhan yang menjadi titik pusat motivasi, yaitu kebutuhan berprestasi (need for
achievement) merupakan keinginan untuk melakukan dengan lebih baik atau lebih efisien
untuk memecahkan masalah atau mengutamakan tugas-tugas yang kompleks. Kebutuhan
kekuasaan (need for power) adalah keinginan untuk mengendalikan orang lain,
mempengaruhi perilaku mereka atau menjadi bertanggung jawab untuk mereka. Kebutuhan
berafiliasi (need for affiliation) adalah keinginan untuk membentuk dan mempertahankan
hubungan yang hangat dan bersahabat dengan orang lain. Teori ini menekankan kepentingan
penyesuaian antara karyawan dengan pekerjaan.

7. Teori Penguatan
Reinforcement theory adalah pendekatan pada motivasi berdasarkan hukum pengaruh,
ide bahwa tingkah laku dengan konsekuensi positif cenderung untuk diulang sementara
tingkah laku dengan konsekuensi negatif cenderung untuk tidak diulang. B.F. Skinner
dan teman-teman menunjukkan bagaimana konsekuensi tingkah laku di masa lampau
mempengaruhi tindakan pada masa depan dalam proses belajar. Proses ini dinyatakan
sebagai berikut : Rangsangan → Respon → Konsekuensi → Respon masa depan Dalam
pandangan ini tingkah laku seseorang (respon) terhadap situasi (rangsangan) tertentu
merupakan penyebab dari konsekuensi tertentu, bila konsekuensi positif pada masa depan
orang itu cenderung memberikan respon serupa dalam situasi serupa. Bila respon tidak
menyenangkan orang cenderung akan merubah tingkah lakunya untuk menghindari
konsekuensi itu. Skinner mengemukakan konsep Modifikasi tingkah laku utnuk
mengubah tingkah laku manusia dalam organisasi. Terdapat empat metode umum untuk
memodifikasi tingkah laku sebagi berikut : 1. Penguatan Positif ( positive
reinforcement)., tingkah laku yang diinginkan didorong atau dikuatkan dengan
konsekuensi positif seperti kenaikan gaji, pujian dll. misal seorang manajer memuji
bawahan yang membuat komentar bermanfaat selama rapat staf. 2. Belajar menghindar
(avoidance learning), proses belajar yang terjadi ketika seseorang merubah tingkah laku
untuk menghindari keadaan yang tidak menyenangkan. seperti kritik atau evaluasi jelek.
Misal bawahan yang sering terlambat mendapat teguran berubah menjadi bawahan yang
datang tepat waktu. 3. Pemadaman (extinction), mengurangi fekuensi untuk tingkah
laku yang tidak dikehendaki sehingga pada akhirnya tingkah laku berhenti muncul.
Misalnya manajer mengabaikan karyawan yang bergurau dalam rapat. 4. Hukuman
(punishment), penerapan konsekuensi negatif untuk menghentikan atau mengkoreksi
tingkah laku yang tidak dikehendaki. seperti hukuman kritik, mengurangi gaji, PHK dll
terhadap tingkah laku yang tidak dikehendaki.

TEORI TEORI KEPEMIMPINAN


1. TEORI KARAKTER
Pada teori ini salah satu yang bisa dijadikan contoh karena karakter yang dimilikinya
membawanya menjadi perdana menteri terkenal di Inggris adalah Margareth Theacher. Dari
diri beliau bisa dilihat percaya dirinya, tekad baja dan tegas. Kesemuanya ini dipilih karena
kepemimpinannnya. Diyakini untuk menjelaskan itu karena adanya teori karakter pemimpin.
Teori ini mencari karakter kepribadian, sosial, fisik atau intelektual yang membedakan
pemimpin dari yang bukan pemimpin.

2. TEORI PERILAKU
Ketidakmampuan memperoleh penjelasan atau kepuasan
menjelaskan kepemimpinan dari karakter, mendorong pengamat
perilaku untuk meneliti perilaku yang khas dari pemimpin. Teori
perilaku kepemimpinan mengemukakan bahwa perilaku spesifik
membedakan pemimpin dari yang bukan pemimpin. Perbedaan
mendasar dari teori ini dibanding teori karakter adalah teori
karakter bisa jadi memandang seseorang bisa memimpin karena
pembawaan sejak kecil, kalau teori perilaku melihat pemimpin dari
sudut perilaku yang spesifik, sehingga kita bisa mengajarkan
program-program untuk menanamkan perilaku-perilaku tertentu
pada individu yang berhasrat menjadi pemimpin yang efektif. Ada
beberapa universitas yang melakukan telaah tentang perilaku-
perilaku kepemimpinan; antara lain : ∙ Telaah Universitas Ohio
(penelitian diperoleh dari perilaku pemimpin yang digambarkan
bawahan) ∙ Telaah Universitas Michigan (dilihat dari keefektifan
kinerja)

3. TEORI KEMUNGKINAN
Menjadi makin jelas bagi mereka yang sedang mempelajari fenomena kepemimpinan bahwa
meramalkan sukses kepemimpinan lebih rumit daripada memisahkan beberapa karakter atau
perilaku yang lebih disukai. Kegagalan untuk memperoleh hasil yang konsisten mendorong
perhatian pada pengaruh situasional. Kondisi a gaya x akan memadai, atau gaya yang lebih
cocok untuk kondisi b, dan lain-lain. Salah satu pengikut atau masuk dalam kategori teori ini
adalah teori situasional Hersey dan Blanchard. Teori ini merupakan teori kemungkinan yang
memusatkan perhatian pada pengikut. Kepemimpinan yang berhasil dicapai dengan memilih
gaya kepemimpinan yang tepat menurut argumen Hersey dan Blanchard bersifat tergantung
pada tingkat kesiapan/kedewasaaan para pengikutnya. Tekanan pada pengikut dalam
keefektifan pemimpin mencerminkan kenyataan bahwa merekalah yang menerima baik atau
menolak pemimpin.

RESUME BAB 7
MOTIVASI
Kata motivasi berasal dari bahasa Inggris “MOTIVATION”. Dan kata motivation
sebenarnya berasal dari bahasa Latin yaitu MOVERE. Kata movere dalam bahasa Latin
artinya TO MOVE dalam bahasa Inggris yang berarti MENGGERAKKAN ATAU
MENDORONG dalam bahasa Indonesia. Di dalam konsep manajemen atau konsep
manajemen perilaku kata motivasi didefenisikan sebagai semua upaya untuk memunculkan
dari dalam semangat orang lain (bawahan) agar mau bekerja keras guna mencapai
tujuan organisasi melalui pemberian atau penyediaan pemuasan kebutuhan mereka.
PROSES MOTIVASI DASAR
1. Kebutuhan. Umumnya kebutuhan manusia tidak mungkin dapat dipenuhi seluruhnya dan
dalam keadaan demikian maka manusia harus membuat skala prioritas guna menentukan
kebutuhan yang harus dicapai terlebih dahulu dan setelah untuk dicapai berikutnya.
Kebutuhan manusia yang belum dapat dicapai menjadi persoalan bagi dirinya dan manusia
akan selalu berusaha untuk mencapainya. Kebutuhan manusia akan senantiasa berubah
dan sekali kebutuhannya telah terpenuhi maka manusia akan membuat kebutuhan yang
baru dan semakin meningkat. Kebutuhan manusia tercipta karena adanya ketidak
seimbangan fisiologis dan psikologis pada dirinya.
2. Dorongan. Dorongan (drives) seringkali disebut juga dengan motif (motives). Motif atau
dorongan didefenisikan sebagai keadaan atau keinginan kuat yang ada pada diri
seseorang yang menjadi tenaga penggerak kegiatan (aktivitas) serta mengarahkan
perilaku individu ke arah yang telah ditetapkan. Motif ini merupakan awal munculnya
perilaku atau tindakan seseorang. Motif dibedakan ke dalam motif internal dan motif
eksternal. Motif internal adalah motif yang berasal (timbul) dari dalam diri seseorang
melalui proses pemahaman dan
pemikiran tentang sesuatu. Sedangkan motif eksternal adalah motif yang tercipta
atau terbentuk karena dorongan atau sentuhan dari luar diri seseorang. motif ini
memberikan kekuatan efektif yang akan menggerakkan seseorang melakukan suatu tindakan
tertentu guna meraih tujuan atau keinginan yang diharapkan. Semakin tinggi motif
seseorang untuk mencapai tujuan maka akan semakin tinggi kinerja dan sinerji seseorang
dan begitu pula sebaliknya.
3. Tujuan. Tujuan akhir dari motivasi adalah tercapainya suatu keinginan sehingga tujuan
dapat dijadikan arah dari semua perilaku dan tindakan orang yang berada di dalam organisasi.
Dengan tercapainya tujuan maka akan tercapailah keseimbangan fisiologis dan
psikologis
seseorang. ketika tujuan belum tercapai maka setiap orang akan selalu bekerja keras untuk
dapat meraih tujuannya dan ketika tujuannya telah tercapai maka kinerja keras yang
selama ini dilakukan akan menurun intensitasnya.

MODEL HIRARKI KEBUTUHAN


Model ini dikembangkan oleh Abraham Maslow yang kemudian diterapkan dalam praktik
manajemen, dan Douglas McGregor menganjurkan bahwa:
1. Motif orang dewasa jauh lebih kompleks (rumit) dibandingkan anak muda
2. Kebutuhan manusia adalah berjenjang
3. Kebutuhan yang telah terpuaskan tidak menjadi motivator
4. Kebutuhan yang lebih tinggi dapat dipuaskan dengan banyak cara dibandingkan
kebutuhan yang lebih rendah

KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan didefenisikan sebagai tindakan atau upaya untuk memotivasi atau
mempengaruhi orang lain agar mau bekerja atau bertindak ke arah pencapaian tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. Nama substitusi dari kepemimpinan (leadership) ini
adalah pelaksanaan (actuating), penginisiatipan (initiating), pengarahan (directing),
pembimbingan (guiding), memerintah (commanding) dan pemberian inspirasi (inspiring).
Tetapi yang paling populer adalah kata leadership( kepemimpinan).

HAKEKAT KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan sangat erat kaitannya dengan kekuasaan dan tanpa adanya kekuasaan maka
tidak mungkin seseorang jadi pemimpin. Memimpin artinya mempengaruhi atau
meyakinkan orang lain agar mau bekerja seperti yang dikehendaki sesuai dengan
aturan atau standar kinerja organisasi. Menurut Max Weber, seorang pemimpin harus
mempunyai kekuasaan dan kekuasaan merupakan kemampuan untuk memberikan perintah
kepada orang lain agar perintah tersebut dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan.

MACAM KEKUASAAN
Menurut John Willey & Sonc, Inc, New York, R.P French dan Bertram Raven, paling
sedikit adalah 5 (lima) macam kekuasaan yang banyak digunakan, yaitu:
1. Kekuasaan legitimasi (legitimate power)
2. Kekuasaan penghargaan (reward power)
3. Kekuasaan keahlian (expert power)
4. Kekuasaan referensi (referent power)
5. Kekuasaan paksaan (coercive power)

Anda mungkin juga menyukai