Anda di halaman 1dari 10

KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI

DOSEN PENGAMPU
Dra. Komariah Pandia, M. Si

DISUSUN OLEH

Hana Trisninda Nainggolan


NIM : 210503076

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
AKUNTANSI
2021/2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… 2
PETA KONSEP................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………... 4
1. Apakah Motivasi Itu?...................................................................................................... 4
2. Teori-teori Awal Tentang Motivasi…………………………………………………… 4
3. Teori-teori Kontemporer tentang Motivasi…………………………………………... 6
4. Isu-isu Motivasi Terkini………………………………………………………………... 7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………… 10

2
PETA KONSEP

1. Apakah
Motivasi Itu?

2. Teori-teori
4. Isu-isu Kepemimpinan
Awal Tentang
Motivasi Terkini dan Motivasi
Motivasi

3. Teori-teori
Kontemporer
tentang Motivasi

3
PEMBAHASAN

1. Apakah Motivasi Itu?

Motivasi mengacu pada proses di mana usaha seseorang diberi energi, diarahkan dan
berkelanjutan menuju tercapainya suatu tujuan. Definisi ini memiliki tiga elemen kunci, energi,
arah, dan ketekunan.

Elemen energy adalah ukuran dari intensitas atau dorongan. Seseorang yang
termotivasi menunjukkan usaha dan bekerja keras. Namun, kualitas usaha itu juga harus
dipertimbangkan. Usaha tigkat tingi tidak selalu mengarah pada kinerja pekerjaan yang
menguntungkan kecuali usaha tersebut disalurkan ke arah yang menguntungkan organisasi.
Usaha yang diarahkan, dan konsisten dengan tujuan organisasi adalah jenis usaha yang kita
inginkan dari para karyawan. Akhirnya, motivasi mencakup dimensi ketekunan. Kita
menginginkan karyawan untuk tekun dalam usahanya untuk mencapai tujuan tersebut.

Memotivasi kinerja tingkat tinggi dari karyawan adalah suatu perhatian penting bagi
organisasi, dan manajer terus mencari jawabannya. Jadi tidak mengherankan jika kemudian
para manajer dan akademisi ingin memahami dan menjelaskan motivasi karyawan.

2. Teori-teori Awal Tentang Motivasi

1. Teori Hierarki Kebutuhan dari Maslow

Teori hierarki kebutuhan ini asalnya dari pendapat Abraham Maslow, yang berpendapat
bahwa manusia memiliki 5 hierarki kebutuhan utama, yakni :
-Fisiologis, meliputi kelaparan, kehausan, tempat perlindungan, seks, dan kebutuhan fisik
lainnya.
-Rasa aman, keamanan dan perlindungan dari bahaya fisik dan emosional.
-Sosial, kasih, sayang, rasa memiliki, penerimaan, dan persahabatan.
-Penghargaan, Faktor-faktor internal misalnya harga diri, kemandirian, dan pencapaian, serta
faktor-faktor eksternal misalnya status, pengakuan, dan perhatian.
-Aktualisasi diri, Dorongan yang mampu membentuk seseorang untuk menjadi apa, meliputi
pertumbuhan, mencapai potensi kita, dan pemenuhan diri.

4
2. Teori X dan Teori Y McGregor

Teori ini diusulkan oleh Douglas Mc Gregor yang berpendapat bahwa terdapat 2 sudut
pandang mengenai manusia. Satu sisi secara mendasar secara Positif dan lainnya mendasarkan
pada Negatif. Teori x dapat diasumsikan bahwa para pekerja tidak suka bekerja, malas, tidak
menyukai tanggung jawab, dan harus dipaksa untuk mengerjakan. Sedangkan Teori Y
mengasumsikan sebaliknya yakni para pekerja suka bekerja, kreatif, mencari tanggung jawab,
dan dapat menyodorkan diri sendiri dalam melakukan pekerjannya.

3. Teori Dua Faktor dari Herzberg

Meyakini pada hubungan individu untuk bekerja adalah dasar, dan bahwa sikap
terhadap pekerjaan dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan, seorang ahli psikologi
bernama Frederick Hetzberg penasaran, “apa yang orang-orang inginkan dari pekerjaan
mereka?”. Dia meminta kepada orang-orang untuk menggambarkannya, secara terperinci,
situasi dimana mereka merasakan sangat baik dan sangat buruk tentang pekerjaan mereka.

Menurut Hetzberg, faktor-faktor yang mengarahkan pada kepuasan pekerjaan adalah


terpisah dan berbeda dari faktor-faktor yang mengarahkan pada ketidakpuasan pekerjaan. Oleh
karena itu, para manajer yang berupaya menghilangkan faktor-faktor yang dapat menciptakan
ketidakpuasan pekerjaan akan membawa kedamaian, tetapi belum tentu motivasi.

4. Teori Tiga Kebutuhan

Teori kebutuhan McClelland adalah suatu teori yang menyatakan bahwa pencapaian,
kekuasaan, dan afiliasi adalah tiga kebutuhan yang penting dan dapat membantu dalam
menjelaskan motivasi.
Teori ini dikembangkan oleh David McClelland beserta rekan-rekannya. Mereka melihat
pada tiga kebutuhan yakni :

1. Kebutuhan akan pencapaian (Need of Achievment [nAch]), dorongan untuk


berprestasi, untuk pencapaian yang berhubungan dengan serangkauan standar, dan
berusaha untuk berhasil.
2. Kebutuhan akan kekuasaan (Need of Power [nPow]), kebutuhan untuk membuat orang
lain berperilaku dalam cara yang tidak akan dilakukan tanpa dirinya.
3. Kebutuhan akan afiliasi (Need for Affilation [nAff]), Keinnginan untuk hubungan yang
penuh persahabatan dan interpersonal yang dekat

5
3. Teori-teori Kontemporer tentang Motivasi

1. Teori Penetapan Tujuan

Teori penentuan tujuan adalah teori yang mengemukakan bahwa niat untuk mencapai
tujuan merupakan sumber motivasi kerja yang utama. Artinya, tujuan memberitahu seorang
karyawan apa yang harus dilakukan dan berapa banyak usaha yang harus dikeluarkan.

2. Teori Penguatan

Teori penguatan adalah teori di mana perilaku merupakan sebuah fungsi dari
konsekuensi-konsekuensinya jadi teori tersebut mengabaikan keadaan batin individu dan
hanya terpusat pada apa yang terjadi pada seseorang ketika ia melakukan tindakan.

3. Teori Keadilan

Teori keadilan adalah teori bahwa individu membandingkan masukan-masukan dan


hasil pekerjaan mereka dengan masukan-masukan dan hasil pekerjaan orang lain, dan
kemudian merespons untuk menghilangkan ketidakadilan.

4. Teori Ekspetasi

Teori harapan (ekspetasi) adalah kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak
dalam cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan
diikuti dengan hasil yang ada dan pada daya tarik dari hasil itu terhadap individu tersebut.

5. Mendesain Pekerjaan yang Memotivasi

Desain pekerjaan atau job design merupakan faktor penting dalam manajemen terutama
manajemen operasi karena selain berkaitan dengan produktifitas juga menyangkut tenaga kerja
yang akan melaksanakan kegiatan operasional perusahaan. Desain pekerjaan adalah fungsi
penetapan kegiatan kerja seorang individu atau kelompok karyawan secara organisasional.
Tujuan dari desain pekerjaan adalah memberikan informasi tentang aktivitas pekerjaan, standar
pekerjaan, persyaratan personalia, perilaku manusia dan alat-alat yang akan dipergunakan.

Masing-masing perusahaan atau organisasi memiliki cara tersendiri dalam membuat


desain pekerjaan untuk setiap karyawannya sesuia dengan bagiannya masing-masing, di mana
dalam penyusunan desain pekerjaan komunikasi antara atasan dan bawahan merupakan elemen
penting yang harus diperhatikan.

6
Mengintegrasikan Teori-Teori Motivasi Kontemporer

Pengintegrasian teori-teori kontemporer mempertimbangkan motivasi pencapaian,


rancangan pekerjaan, penguatan, dan teori keadilan organisasional. Individu yang berprestasi
tinggi tidak termotivasi oleh penilaian organisasi tentang kinerja atau penghargaan-
penghargaan organisasional, karena itu kenaikan dari usaha menuju tujuan-tujuan pribadi
mereka yang mempunyai integritas tinggi.

Teori penguatan mengakui bahwa penghargaan-penghargaan organisasi menguatakan


kinerja individu. Penghargaan juga memainkan peran penting dalam penelitian keadilan
organisasional. Individu akan menilai keuntungan dari hasil-hasil mereka bila dibandingkan
dengan apa yang diterima individu lain, tetapi juga berkaitan dengan bagaimana mereka
diperlakukan-ketika individu merasa kecewa dengan penghargaan-penghargaan mereka,
mereka cenderung sensitif dengan keadilan prosedur yang digunakan dan penghargaan yang
diberikan kepada mereka oleh pengawas mereka.

4. Isu-isu Motivasi Terkini

1. Memotivasi dalam Keadaan Ekonomi yang Menantang

Dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu, manajer sadar bahwa mereka harus
kreatif dalam menjaga agar upaya karyawan berenergi, tearah dan berkelanjutan untuk
mencapai tujuan. Mereka terpaksa mencari cara untuk memotivasi karyawan dengan tidak
melibatkan uang atau dengan cara yang relatif murah. Jadi mereka mengandalkan tindakan
seperti mengadakan pertemuan dengan karyawan mereka untuk menjaga terbukanya jalur
komunikasi dan untuk mendapatkan masukan dari mereka tentang isu-isu.

2. Mengelola Tantangan Motivasi Lintas-Budaya

Dalam lingkungan bisnis global saat ini, manajer tidak mungkin berhasil melakukan
motivasi dengan teori yang sama untuk lokasi yang berbeda. Beberapa teori (hierarki
kebutuhan Maslow, kebutuhan akan prestasi, dan teori keadilan) tidak berhasil dengan baik
untuk kebudayaan yang lain. Namun faktor motivator (intrinsik) Herzberg bersifat universal,
keinginan atas pekerja menarik dan tampak penting bagi semua pekerja, dan bersifat terbuka
apapun budaya nasional.

3. Memotivasi Kelompok Kerja yang Unik

7
Memotivasi para karyawan tidak mudah, mereka memiliki harapan yang berbeda-beda,
dengan adanya keinginan karyawan yang bervariasi. Mengingat perbedaan-perbedaaan ini
manajer harus memotivasi kelompok karyawan yang unik di tempat kerja saat ini dengan
efektif. Satu hal adalah untuk memahami kebutuhan motivasi dari kelompok-kelompok ini,
termasuk keragaman karyawan, professional, karyawan tidak tetap, dan karyawan dengan
keterampilan rendah dan upah minimum.

Tantangan manajer terhadap kelompok pekerja yang unik. Beragam tenaga kerja
mencari fleksibilitas. Pekerja professional menginginkan dukungan dan tantangan pekerjaan,
dan mereka akan termotivasi dengan pekerjaan itu sendiri. Karyawan tidak tetap mengiginkan
kesempatan untuk menjadi permanen atau mendapat pelatihan keterampilan. Untuk
memotivasi pekerja dengan keterampilan rendah dan berupah minimum dapat dimotivasi
dengan program pengakuan dan penghargaan yang tulus untuk pekerjaan yang dilakukan.

4. Mendesain Program Imbalan yang Sesuai

Program-program imbalan bagi karyawan sangat berperan dalam memotivasi perilaku


yang tepat bagi karyawan.

-Manajemen Buku Terbuka (Open Book Management)

Manajemen buku terbuka banyak diterapkan dalam organisasi, tujuannya yaitu membuat para
karyawan berpikir seperti pemilik dengan melihat dampak dari keputusan mereka terhadap
hasil keuangan. Setelah karyawan memiliki pengetahuan ini, para manajer harus teratur
memberikan informasi angka-angka kepada mereka, dengan berbagai informasi ini karyawan
akan melihat hubungan antara usaha mereka, tingkat kinerja dan hasil operasinya.

-Program Pengakuan Karyawan (Employee Recognition Programs)

Program ini terdiri dari perhatian pribadi dan pengekspresian minat, persetujuan dan
penghargaan untuk pekerjaan yang dilaksanakan dengan baik. Bentuknya bermacam-macam,
bisa dengan merayakan prestasi tim atau menunjukkan kepada karyawan bahwa mereka
dihargai.

-Program Bayaran untuk Kinerja (Pay for Permfomance)

Program bayaran untuk kinerja adalah rencana kompensasi variabel yang membayar karyawan
berdasarkan beberapa ukuran kinerja. Rancangan pembayaran berdasarkan jumlah produk,
rencana intensif upah, pembagian laba dan bonus lump sum adalah contohnya. Individu harus

8
memahami hubungan yang kuat antara kinerja mereka dan imbalan yang mereka terima untuk
memaksimalkan motivasi. Imbalan jika dialokasikan hanya untuk faktor non kinerja seperti
jabatan senioritas maka karyawan akan cenderung mengurangi usaha.

-Program Opsi Saham (Stock Option)

Program opsi saham dibuat untuk menghargai kinerja karyawan. Opsi saham memberikan
instrument keuangan yang memberikan karyawan hak untuk membeli saham pada harga yang
ditetapkan, dengan asumsi memberi insetif kuat untuk bekerja keras bagi kesuksesan
perusahaan. Jika perusahaan sukses maka nilai saham akan naik, sehingga opsi saham akan
menjadi berharga. Opsi saham dirancang tepat dapat menjadi alat bantu motivasi yang kuat
bagi karyawan, tapi dengan imbalan yang sesuai dengan kinerja.

9
DAFTAR PUSTAKA

Stephen P. Robins & Mary Coulter. 2018. Manajemen Edisi Ketigabelas Jilid 2. Jakarta:
Erlangga
https://manajemenmudah.blogspot.com/2016/03/teori-teori-awal-mengenai-
motivasi.html

https://raraajah.wordpress.com/2010/11/24/teori-motivasi-kontemporer/

http://satriapanggalih.blogspot.com/2015/02/memotivasi-karyawan.html

10

Anda mungkin juga menyukai