DISUSUN OLEH :
NIM : 210503090
KELAS AR-B
JURUSAN AKUNTANSI
2021
0
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................1
PETA KONSEP........................................................................................................................2
A. APAKAH Motivasi Itu?.....................................................................................................3
B. TEORI-TEORI Awal Tentang Motivasi.............................................................................3
a. Teori Hierarki Kebutuhan dari Maslow..........................................................................3
b. Teori X dan Teori Y McGregor......................................................................................4
c. Teori Dua-Faktor dari Herzberg......................................................................................4
d. Teori-Tiga Kebutuhan.....................................................................................................4
C. TEORI-TEORI Kontemporer tentang Motivasi.................................................................5
a. Teori Penetapan Tujuan..................................................................................................5
b. Teori Penguatan..............................................................................................................5
c. Mendesain Pekerjaan yang Memotivasi..........................................................................6
d. Teori Keadilan.................................................................................................................7
e. Teori Ekspektasi..............................................................................................................7
D. ISU-ISU Motivasi Terkini..................................................................................................8
a. Memotivasi di dalam keadaan ekonomi yang menantang..............................................8
b. Mengelola Tantangan Motivasi Lintas-Budaya..............................................................8
c. Memotivasi Kelompok Kerja yang unik.........................................................................8
d. Mendesain Program Imbalan Yang sesuai......................................................................9
KESIMPULAN........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
1
PETA KONSEP
Teori-Teori Awal
Tentang Motivasi
Teori-teori
Kontemporer tentang
Motivasi
2
A. APAKAH Motivasi Itu?
Semua manajer harus mampu memotivasi karyawannya. Untuk itu diperlukan
pemahaman tentang motivasi. Motivasi ialah proses di mana usaha seseorang diberi
energy, diarahkan, dan berkelanjutan menuju tercapainya suatu tujuan. Definisi ini
memberikan tiga elemen kunci, yaitu energy, arah, dan ketekunan.
Elemen energy merupakan ukuran dari intensitas atau dorongan. Seseorang yang
termotivasi menunjukan usaha dan bekerja keras. Namun, kualitas usaha itu juga
harus dipertimbangkan. Usaha tingkat tinggi tidak selalu mengarah kepada kinerja
pekerjaan yang menguntungkan, kecuali usaha tersebut disalurkan ke arah yang
menguntungkan organisasi. Usaha yang diarahkan dan konsisten dengan tujuan
organisasi adalah jenis usaha yang diinginkan oleh para karyawan. Akhirnya, motivasi
mencakup dimensi ketekunan. Kita menginginkan karyawan untuk tekun dalam
usahanya untuk mencapai tujuan. Memotivasi kinerja tingkat-tinggi dari karyawan
adalah suatu perhatian pemimpin bagi organisasi.
3
mengatakan bahwa setelah suatu kebutuhan secara substansi terpenuhi, individu
tidak lagi termotivasi untuk memenuhi kebutuhan itu. Oleh karenanya, untuk
memotivasi seseorang, kita peril memahami pada tingkatan kebutuhan mana orang
itu berada dalam focus untuk memenuhi kebutuhan itu atau tingkat di atasnya.
d. Teori-Tiga Kebutuhan
David McClelland dan rekan-rekannya mengusulkan teori tiga-kebutuhan yang
mengatakan bahwa terdapat tiga kebutuhan yang diperoleh yang merupakan
motivator utama dalam pekerjaan.
Kebutuhan akan prestasi, yaitu pendorong untuk sukses dan unggul dalam
kaitannya dengan serangkaian standar.
4
Kebutuhan akan kekuasaan, yaitu kebutuhan untuk membuat orang lain
berperilaku dengan cara di mana mereka tidak akan bersikap sebaliknya.
Kebutuhan akan afiliasi, yaitu keinginan untuk hubungan antarpribadi yang
akrab dan dekat.
Ketiga kebutuhan ini dapat diukur dengan menggunakan tes proyektif, dimana
responden bereaksi terhadap satu set gambar.
b. Teori Penguatan
Teori penguatan menyebutkan bahwa perilaku adalah fungsi dari konsekuensi-
konsekuensinya. Konsekuesi yang segera mengikuti perilaku dan meningkatkan
probabilitas di mana perilaku akan diulang disebut penguat. Teori penguatan
mengabaikan factor-faktor seperti tujuan, ekspektasi, dan kebutuhan. Sebaliknya,
teori ini hanya berfokus pada apa yang terjadi pada seseorang ketika ia melakukan
sesuatu.
Menggunakan teori penguatan, para manajer dapat memengaruhi perilaku
karyawan dengan menggunakan penguat positif dalam tindakan-tindakan yang
membantu organisasi mencapai tujuannya.
5
c. Mendesain Pekerjaan yang Memotivasi
Desain pekerjaan adalah cara dimana tugas-tugas digabungkan untuk memberikan
suatu pekerjaan yang lengkap. Pekerjaan yang dilakukan oleh orang-orang dalam
sebuah organisasi seharusnya tidak berevolusi secara kebetulan. Para manajer haru
merandcang pekerjaan dengan sengaja dan penuh perhatian untuk
mempertimbangkan perubahan lingkungan, teknologi organisasi, serta
keterampilan, kemampuan, dan preferensi karyawan.
1. Keragaman keterampilan
2. Identifikasi tugas
3. Signifikan tugas
4. Otonomi
5. Umpan balik
Salah satu aliran dari penelitian yang relevan dengan desain pekerjaan proaktif
adalah praktik kerja keterlibatan-tinggi, yang dirancang untuk memperoleh
masukan atau keterlibatan yang lebih besar dari pekerja. Tingkat proaktivitas
karyawan diyakini meningkat seiring lebih terlibatnya karyawan dalam
keputusan yang mempengaruhi pekerjaan mereka.
6
d. Teori Keadilan
Teori keadilan merupakan teori di mana karyawan membandingkan rasio input-
hasil dari pekerjaannya dengan rasio orang lain yang relevan kemudian
memperbaiki ketidakadilan yang ada. Dalam hal ini, bawahan membandingkan
usaha yang dilakukannya dan imbalan yang diterimanya dengan usaha dan
imbalan yang dilakukan dan diterima oleh orang lain pada iklim kerja serupa.
Sebaliknya, ketidaksamaan rasio tersebut akan menimbulkan rasa ketidakadilan
yang akan membuat orang yang bersangkutan menjadi merasa tidak dihargai.
e. Teori Ekspektasi
Teori ekspektasi menyatakan bahwa individu cenderung bertindak dengan cara
tertentu yang berdasar pada harapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu
hasil tertentu dan pada daya tarik dari hasil itu bagi individu.
Kunci untuk teori ekspektasi adalah pemahaman tujuan individu dan tautan antara
usaha dan kinerja, antara kinerja dan imbalan, serta antara imbalan dan kepuasan
tujuan individu. Teori ini menekankan hadiah, atau imbalan. Sebagai hasilnya,
kita harus percaya bahwa imbalan yang ditawarkan organisasi sejalan dengan apa
yang diinginkan individu.
7
D. ISU-ISU Motivasi Terkini
Memahami dan meramalkan motivasi karyawan adalah salah satu bidang yang paling
popular dalam penelitian manajemen. Selama kondisi ekonomi yang sulit , manajer harus
mencari cara cara kreatif untuk menjaga upaya karyawan tetap energik , terarah , dan
berkelanjutan untuk mencapai tujuan.
8
Memotivasi tenaga kerja yang beragam, Untuk memaksimalkan motivasi tenaga
kerja saat ini, para manajer perlu memikirkan fleksibilitas.
Memotivasi para professional Para Profesional menginginkan dukungan dan
tantangan pekerjaan , dan mereka termotivasi oleh pekerjaan itu sendiri.
Memotivasi tenaga kerja kontinjen Para Pekerja Kontinjen menginginkan
kesempatan untuk menjadi permanen atau mendapat pelatihan keterampilan.
Memotivasi karyawan dengan keterampilan yang rendah dan berupah minimum,
Program pengakuan dan penghargaan karyawan yang tulus untuk pekerjaan yang
dilakukan dapat digunakan untuk memotivasi pekerja dengan keterampilan rendah
dan berupah minimum.
9
KESIMPULAN
Maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan tidak mungkin berlangsung tanpa ada
upaya memotivasi bawahan/orang lain. Dalam artian pihak lain/bawahan dapat patuh
mengikuti apa kata sang pemimpin, hanya jika sang pemimpin mampu mendorong atau
memotivasi mereka sehingga mereka (bawahan/rekan) dapat terdorong untuk melakukan
suatu tindakan yang terarah pada tujuan bersama.
Mengingat para bawahan atau rekan kerja yang dimotivasi memiliki beragam
kepribadian dengan beragam motivasi, maka rangkaian kata berikut ini layak disimak dalam
rangka menjadi pemimpin yang mampu memotivasi bawahan untuk mencapai tujuan unit
kerja dan organisasi.
10
DAFTAR PUSTAKA
Robbins, Stephen P & Coulter, Mary. 2019. Manajemen, edisi ketigabelas jilid 2.
Jakarta: Erlangga
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/12/kepemimpinan_melalui_motivasi.pdf
11