(WEEK 3)
Dosen Pengampu:
FOTO/VIDEO
Dr. Ir. Edi Sugiono, SE., MM.
SEKOLAH PASCASARJANA
MAGISTER MANAJEMEN
ORGANIZATION BEHAVIOR
(MOTIVATION)
Model Tradisional
Model Hubungan Manusia
Model Sumber Daya Manusia
AZAS-AZAS MOTIVASI
Motivasi Positif
Yaitu proses untuk mempengaruhi orang lain
dengan cara memberikan penambahan
tingkat kepuasan tertentu.
Motivasi Negatif
Yaitu proses untuk mempengaruhi orang lain
dengan cara menakut-nakuti atau mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu secara
terpaksa.
MACAM-MACAM TEORI MOTIVASI
Self-
actualization
Needs
Esteem Need
Social Need/Affection Needs
Safety/Security Needs)
Physiological Needs)
TEORI DUA FAKTOR
FREDERICK HERZBERG
Hasil dari penelitian terhadap 200 responden pada tahun 1950
menyimpulkan ada dua faktor yang terpisah akan muncul dalam
pekerjaan
Faktor Pertama : Faktor Penyebab Ketidakpuasan (dissatisfiers)
atau Faktor Pemeliharaan (higienis factors).
Yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan hakekat manusia yang
ingin memperoleh ketentraman dan kesehatan badaniyah.
Yang termasuk faktor ini adalah : gaji. Jaminan kerja, status,
kebijakan perusahaan, kualitas supervisi, kualitas hubungan, jaminan
sosial.
Faktor Kedua : Faktor Kepuasan (satisfiers) atau Faktor Motivator.
Yaitu faktor dalam pekerjaan yang dapat menimbulkan mitivasi kerja
dan rasa kepuasan dalam bekerja. Yang termasuk dalam faktor ini (isi
pekerjaan) adalah : prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri,
tanggung jawab, kemajuan-kemajuan, pertumbuhan dan
perkembangan pribadi.
TEORI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI
MC. CLELLAND
Teori ini mengklasifikasikan tingkat kebutuhan manusia menjadi 3 :
1. Kebutuhan Akan Prestasi (Need for Achievement, n. ach.)
Ciri-ciri orang yang memiliki kebutuhan ini :
Memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap pelaksanaan
tugas atau mencari solusi atas suatu permasalahan
Cenderung menetapkan tingkat kesulitan tugas yang moderat dan
menghitung resikonya
Memiliki keinginan yang kuat untuk memperoleh umpan balik
atautanggapan atas pelaksanaan tugasnya.
TEORI KEBUTUHAN AKAN PRESTASI
MC. CLELLAND
2. Kebutuhan Akan Afiliasi (Need For Affiliation,n. af)
Ciri-ciri orang yang memiliki kebutuhan ini :
Memiliki keinginan yang kuat untuk mendapatkan restu dan
ketentraman dari orang lain
Cenderung untuk meyesuaikan diri dengan keinginan dan norma
orang lain yang ada dilingkungannya.
Memiliki suatu perhatian yang sungguh-sungguh terhadap perasaan
orang lain.
3. Kebutuhan Akan Kekuasaan (Need For Power, n. pow.)
Ciri-ciri orang yang memiliki kebutuhan ini :
Keinginan untuk mempengaruhi secara langsung terhadap orang
lain.
Keinginan untuk mengadakan pengendalian terhadap orang lain
Adanya suatu upaya untuk menjaga hubungan pimpinan pengikut.
TEORI X DAN TEORI Y
MC. GREGOR
Asumsi Teori X :
Manusiarata-rata tidak suka bekerja dan berusaha
menghindari pekerjaan bila mungkin
Manusia dalam bekeja harus diawasi dipaksa, diarahkan,
dibimbing, diancam dengan hukuman, sanksi agar mau
berusaha menuju tujuan organisasi.
Manusia rata-rata lebih suka diarahkan, cenderung atau
ingin menghindari tanggung jawab, tetapi menginginkan
kepastian dan mementigkan keamanan pribadi.
TEORI X DAN TEORI Y
MC. GREGOR
Asumsi Teori Y :
Usaha yang bersifat fisik dan mental dalam bekerja bersifat alami
seperti bermain dan beristirahat
Pengawasan dari luar (orang lain) dan ancaman dengan
hukuman/sangsi bukan hanya cara untuk mengarahkan usaha
manusia menuju pencapaian tujuan organisasi
Keterikatan dengan tujuan organisasi merupakan fungsi dari
penghargaan yang diperoleh karena suatu prestasi
Manusia rata-rata bersedia belajar dalam kondisi yang layak, tidak
mau menerima tetapi juga mencari tanggung jawab
Ada kesepakatan yang relatif tinggi/besar dalam hal imajinasi,
kecerdikan dan kreativitas untuk memecahkan masalah organisasi
yang luas.
Dalam kondisi kehidupan yang mutakhir, potensi intelektual
karyawan jangan hanya dimanfaatkan sebagian.
TEORI ERG
CLAYTON ALDELFER
Teori motivasi ini mengatakan kebutuhan manusia tersusun
secara hirarkhi menjadi 3 tingkat yaitu :
1. Kebutuhan Akan Eksistensi (Existence needs)
Yaitu kebutuhan dasar manusia antara lain fisiologis, material,
rasa aman. Dalam organisasi misalnya upah,gaji, kondisi kerja,
jaminan sosial, dll.
2. Kebutuhan Akan Keterikatan (Relatedness needs)
Yaitu semua bentuk kebutuhan yang berkaitan dengan kepuasan
hubungan antara pribadi ditempat kerja (kebutuhan sosial)
3. Kebutuhan Akan Pertumbuhan (Growth needs)
Ialah semua bentuk kebutuhan yang berkaitan dengan
pengembangan potensi seseorang termasuk kebutuhsn
penghargaan dan aktualisasi diri
ASUMSI DASAR TEORI ERG
CLAYTON ALDELFER
Semakin kurang masing-masing tingkat kebutuhan
dipuaskan semakin besar keinginan untuk
memuaskannya.
Semakin dipuaskannya tingkat kebutuhan yang lebih
rendah, semakin besar atau semakin kuat keinginan
untuk memenuhi tingkat kebutuhan yang lebih tinggi.
Semakin kurang tingkat kebutuhan yang lebih tinggi
dipuaskan, semakin rendah tingkat kebutuhan yang
diinginkan (need frustration)
TEORI HARAPAN (EXPECTANCY THEORY),
KURT LEVIN & E. TOLMAN
Teori ini tahun 1930 secara sistematis dan komprehenship
dirumuskan oleh Victor V. Room dalam bukunya Work and
Motivation. Ide dasar dari teori ini adalah bahwa motivasi di
tentukan oleh hasil yang diharapkan diperoleh seseorang sebagai
akibat dari tindakannya.
Teori ini mempunyai 3 konsep :
1. Harapan (Expectancy)
Adalah suatu kesempatan yang diberikan terjadi karena perilaku.
Besarnya 0 s/d +1.
2. Nilai (Valence)
Adalah akibat dari perilaku tertentu mempunyai nilai martabat
tertentu (daya atau nilai motivasi) bagi setiap individu tertentu.
Niali dari kondisi kerja yang dialami oleh individu dapat negatif,
nol atau positif. Sangat tergantung dari situasi.
TEORI HARAPAN (EXPECTANCY THEORY),
KURT LEVIN & E. TOLMAN
3. Pertautan (Instrumentality)
Adalah persepsi dari individu bahwa hasil tingkat pertama akan
dihubungkan dengan hasil tingkat kedua. Pertautan mempunyai nilai
berkisar -1 s/d +1.
Prinsip teori harapan :
P = f(MxA)
M = f(v1xE)
V1= f(v2xI)
Keterangan :
P = Performance
M = Motivation
A = Ability (kemampuan)
E = Expectancy
I = Instrumentality
TEORI KEADILAN (EQUITY THEORY),
J. STACY ADAM
Teori ini mengemukakan manusia ditempat kerjanya
menilai tentang inputnya dalam hubungannya dengan
pekerjaan dibandingkan dengan hasil yang diperoleh
apabila seseorang diperlakukan tidak adil atau semakin
besar ketidaksesuaian (discrepancy) maka orang
tersebut semakin termotivasi untuk menguranginya.
Dalam teori keadilan, masukan masukan (input)
meliputi tingkat pendidikan, keahlian, upaya, masa
kerja, kepangkatan, dan produktivitas.
Sedangkan faktor hasil (output) adalah semua iimbalan
yang dihasilkan dari pekerjaa seseorang seperti gaji,
promosi, penghargaan, prestasi, dan status.
BAGAN TEORI KEADILAN (EQUITY
THEORY), J. STACY ADAM
KARYAWAN A KARAYAWAN B
Contoh
Karyawan A
HA/MA > HB/MB HA/MA = HB/MB HA/MA < HB/MB
(TIDAK ADIL) (ADIL) (TIDAK ADIL )
Perilaku : meningkatkan input Kepuasan Perilaku : menuntut kenaikan gaji
atau mengurangi input
TEORI PENGUATAN (REINFORCEMENT THEORY),
B.F. SKINNER
Adalah teori motivasi yang berdasarkan hukum pengaruh. Ide bahwa
tingkah laku dengan konsekuensi positif cenderung untuk diulang,
sementara tingkah laku dengan konsekuensi negatif cenderung
untuk tidak diulang.
Teori ini mempunyai 4 konsep dasar :
Perilaku dapat diukur, seperti jumlah yang dapat diproduksi dll.
Kontingensi dari penguatan, berkaitan dengan urutan antara
stimulus, tanggapan dan konsekuensi dari perilaku yang ditmbulkan.
Skedul penguatan, semakin pendek interval waktu antara
tanggapan atau respon karyawan dengan pemberian penguatan
(imbalan), maka semakin besar pengaruhnya terhadap perilaku.
Nilai dari penguatan, semakin besar nilai penguat itu bagi
karyawan, semakin besar pengaruhnya terhadap perilaku
berikutnya.
TEORI PENGUATAN (REINFORCEMENT THEORY),
B.F. SKINNER
JENIS PENGUATAN :
Penguatan positif