Anda di halaman 1dari 27

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Motivasi

Motivasi merupakan suatu dorongan yang ditunjukkan seseorang

untuk memenuhi tujuan tertentu. Sehingga manajer perlu memahami

perilaku seseorang tertentu agar dapat mempengaruhinya untuk dapat

bekerja secara efektif dan efesien sesuai dengan keinginan perusahaan.

Motivasi dipandang sebagai langkah awal seseorang melakukan tindakan

akibat kekurangan secara fisik dan psikis dengan kata lain adalah suatu

dorongan yang ditunjukan untuk memenuhi tujuan tertentu.

Berikut ini merupakan pengertian motivasi menurut para ahli manajemen:

1. Malayu S.P. Hasibuan (2017:141) motivasi berasal dari kata Latin

movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi

(motivation) dalam manajemen hanya ditunjukan pada sumber daya

manusia umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan

bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau

bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan

tujuan yang telah ditentukan.

2. American Encyclopedia (dalam Melayu S.P. Hasibuan 2017:143)

motivasi adalah kecenderungan (suatu sifat yang merupakan pokok

pertentangan) dalam diri seseorang yang membangkitkan topangan dan

6
7

mengarahkan tindakan tanduknya. Motivasi meliputi faktor biologis dan

emosional yang hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah laku.

3. Robbins (dalam Priansa 2016:201) motivasi adalah proses yang

menunjukkan intesitas individu, arah, dan ketentuan dari upaya menuju

pencapaian tujuan.

4. G.R. Terry (dalam Melayu S.P. Hasibuan 2017:145) motivasi adalah

keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang

merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan. Berdasarkan

beberapa pengertian yang telah diuraikan tentang motivasi, dapat

disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan motivasi kerja adalah

perilaku dan faktor-faktor yang mempengaruhi pegawai untuk

berperilaku terhadap pekerjaannya serta menggerakkan pegawai agar

mampu mencapai tujuan dalam perusahaan.

Berdasarkan beberapa pengertian yang telah diuraikan tentang

motivasi, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan motivasi kerja

adalah perilaku dan faktor-faktor yang mempengaruhi pegawai untuk

berperilaku terhadap pekerjaannya serta menggerakkan pegawai agar

mampu mencapai tujuan dalam perusahaan.

2.1.2 Teori-Teori Motivasi

Menurut Hasibuan (2017:152-167) Teori motivasi dikelompokkan

atas:

1. Teori kepuasan.

Teori kepuasan mendasarkan pendekatannya atas faktor-faktor


8

kebutuhan dan kepuasan individu yang menyebabkannya bertindak

serta berperilaku dengan cara tertentu. Teori ini memusatkan perhatian

pada faktor-faktor dalam diri orang yang menguatkan, mengarahkan,

mendukung, dan menghentikan perilakunya. Penganut-penganut teori

motivasi kepuasan, antara lain adalah sebagai berikut:

a. Frederik Winslow Taylor dengan Teori Motivasi Klasik.

Frederik Winslow Taylor mengemukakan teori motivasi klasik atau

teori motivasi kebutuhan tunggal. Teori ini berpendapat bahwa

manusia mau bekerja giat untuk memenuhi kebutuhan

fisik/biologisnya, berbentuk uang/barang dari hasil pekerjaannya.

b. A. H. Maslow dengan Maslow’s Need Hierarchy Theory (A Theory

of Human Motivation).

Hierarki Kebutuhan mengikuti teori jamak yakni seseorang

berperilaku/ bekerja, karena adanya dorongan untuk memenuhi

bermacam-macam kebutuhan. Maslow berpendapat, kebutuhan

yang diinginkan seseorang itu berjenjang. Dasar Teori Hirarki

Kebutuhan:

1) Manusia adalah makhluk sosial yang berkeinginan.

2) Suatu kebutuhan yang telah dipuaskan tidak menjadi alat

motivasi bagi pelakunya, hanya kebutuhan yang belum

terpenuhi yang akan menjadi motivator.

3) Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu jenjang/hierarki,

yakni:
9

a) Physiological Needs (Kebutuhan fisik dan biologis).

Kebutuhan fisik dan biologis yaitu kebutuhan untuk

mempertahankan hidup. Yang termasuk kedalam

kebutuhan ini adalah kebutuhan makan, minum,

perumahan, udara, dan sebagainya. Keinginan untuk

memenuhi kebutuhan merangsang seseorang

berperilaku atau bekerja giat.

b) Safety and Security Needs (Kebutuhan keselamatan dan

keamanan).

Kebutuhan keselamatan dan keamanan adalah

kebutuhan akan kebebasan dari ancaman yakni merasa

aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam

melaksanakan pekerjaan.

c) Affiliation or Acceptance Needs or belongingness

(Kebutuhan Afiliasi atau Penerimaan atau kepemilikan).

Adalah kebutuhan sosial, teman, afiliasi, interaksi,

dicintai dan mencintai, serta diterima dalam pergaulan

kelompok pekerja dan masyarakat lingkungannya. Pada

dasarnya manusia normal tidak akan mau hidup

menyendiri seorang diri di tempat terpencil. Ia selalu

membutuhkan kehidupan berkelompok. Karena manusia

adalah makhluk sosial, sudah jelas ia akan mempunyai


10

kebutuhan-kebutuhan sosial yang terdiri empat

golongan, yaitu:

(1) Kebutuhan akan perasaan diterima orang lain

dilingkungan tempat tinggal dan bekerja

(2) Kebutuhan akan perasaan dihormati karena setiap

manusia merasa dirinya penting.

(3) Kebutuhan akan kemajuan dan tidak gagal.

(4) Kebutuhan akan perasaan ikut serta.

d) Esteem or Status Needs (penghargaan diri dan

pengakuan).

Kebutuhan akan penghargaan diri dan pengakuan serta

penghargaan prestise dari karyawan dan masyarakat

lingkungannya. Idealnya prestise timbul karena adanya

prestasi, tetapi tidak selamanya demikian.

e) Self Actualization (Aktulisasi diri)

Aktulisasi diri adalah kebutuhan akan aktualisasi diri

dengan menggunakan kemampuan, ketrampilan, dan

potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang

sangat memuaskan/luar biasa. Kebutuhan ini merupakan

realisasi lengkap potensi seseorang secara penuh.

Keinginan seseorang untuk mencapai kebutuhan

sepenuhnya dapat berbeda satu dengan lainnya.

Pemenuhan kebutuhan dapat dilakukan pimpinan


11

perusahaan dengan menyelenggarakan pendidikan dan

latihan.

c. Federick Herzberg dengan Herzberg’s Two Factor Theory (teori Dua

Faktor Herzberg).

Menurut Herzberg’s, orang menginginkan dua macam faktor

kebutuhan, yaitu:

1) Faktor Kebutuhan akan kesehatan atau kebutuhan akan

pemeliharaan atau maintenance factor. Berhubungan dengan

hakikat manusia yang ingin memperoleh ketentraman dan

kesehatan badaniah.

2) Faktor Pemeliharaan menyangkut kebutuhan psikologis

seseorang. Jika kondisi ini tidak ada, tidak akan menimbulkan

rasa ketidakpuasan yang berlebihan. Seringkali faktor ini

dinamakan satisfiers atau motivators yang meliputi:

a) Prestasi atau achievement.

b) Pengakuan atau recognition.

c) Pekerjaan itu sendiri atau the work itself.

d) Tanggung jawab atau responsibility.

e) Kemajuan atau advancement.

f) Pengembangan potensi individu atau the possibility of

growth.

d. Dauglas Mc. Gregor dengan Teori X dan Teori Y.


12

Teori ini berdasarkan pada asumsi bahwa manusia secara jelas dan

tegas dapat dibedakan atas manusia penganut teori X (teori

tradisional) dan manusia penganut teori Y (teori demokratik).

Teori X

1) Rata-rata karyawan malas dan tidak suka bekerja.

2) Umumnya karyawan tidak berambisi mencapai prestasi yang

optimal dan selalu menghindarkan tanggung jawabnya dengan

cara mengkambinghitamkan orang lain.

3) Karyawan lebih suka dibimbing, diperintah, dan diawasi dalam

melaksanakan pekerjaanya.

4) Karyawan lebih mementingkan diri sendiri dan tidak

memperdulikan tujuan organisasi.

Jenis motivasi yang diterapkan adalah cenderung kepada motivasi

negatif yakni dengan menerapkan hukuman yang tegas, sedangkan

tipe kepemimpinannya adalah kepemimpinan otoriter.

Teori Y

1) Rata-rata karyawan rajin dan mengaggap sesungguhnya

bekerja, sama wajarnya dengan bermain-main dan beristirahat.

2) Lazimnya karyawan dapat memikul tanggung jawab dan

berambisi untuk menuju dengan mencapai prestasi kerja yang

optimal.

3) Karyawan selalu berusaha mencapai sasaran organisasi dan

mengembangkan dirinya untuk mencapai sasaran itu.


13

e. Mc. Clelland dengan Mc. Clelland’s Learned Needs Theory (Teori

Kebutuhan yang Dipelajari).

Teori ini berpendapat bahwa karyawan mempunyai cadangan energi

potensial. Bagaimana energi dilepaskan dan digunakan tergantung

pada kekuatan dorongan motivasi seseorang dan situasi serta

peluang yang tersedia. Energi akan dimanfaatkan oleh karyawan

dasar yang terlibat:

1) Kekuatan motif dan kebutuhan dasar yang terlibat.

2) Harapan keberasilannya, dan

3) Nilai insentif yang terlekat pada tujuan.

Hal-hal yang memotivasi seseorang adalah:

1) Kebutuhan akan prestasi (need for achievement).

2) Kebutuhan akan afiliasi (need for affiliation).

3) Kebutuhan akan kekuasaan (need for power).

f. Teori Motivasi Claude S. George.

Teori ini mengemukakan bahwa seseorang mempunyai kebutuhan

yang berhubungan dengan tempat dan suasana dilingkungan ia

bekerja, yaitu:

1) Upah yang adil dan layak.

2) Kesempatan untuk maju/promosi.

3) Pengakuan sebagai individu.

4) Keamanan kerja.

5) Tempat kerja yang baik.


14

6) Penerimaan oleh kelompok.

7) Perlakuan yang wajar, dan

8) Pengakuan atas prestasi.

2. Teori Motivasi Proses

Teori motivasi proses pada dasarnya berusaha menjawab pertanyaan

bagaimana menguatkan, memelihara, dan menghentikan perilaku

individu agar seetiap invidu bekerja sesuai keinginan manajer. Yang

termasuk ke dalam teori motivasi proses adalah:

a. Teori harapan

Teori harapan ini dikemukakan oleh Victor Vroom mendasarkan

teori pada tiga konsep penting, yaitu:

1) Harapan

Suatu kesempatan yang diberikan terjadi karena perilaku.

Harapan mempunyai nilai yang berkisar dari nol yang

menunjukkan tidak ada kemungkinan bahwa suatu hasil akan

muncul sesudah perilaku atau tindakan tertentu, sampai angka

positif satu yang menunjukkan kepastian bahwa hasil tertentu

akan mengikuti suatu tindakan atau perilaku.

2) Nilai

Nilai adalah akibat dari perilaku tertentu mempunyai

nilai/martabat tertentu (daya atau nilai memotivasi) bagi setiap

individu tertentu.

3) Pertautan
15

Pertautan adalah persepsi dari individu bahwa hasil tingkat

pertama akan dihubungkan dengan hasil tingkat kedua. Vroom

mengemukakan bahwa pertautan dapat mempunyai nilai yang

berkisar antara minus satu (-1) yang menunjukkan persepsi

bahwa tercapainya hasil tingkat pertama dan positif satu (+1)

yang menunjukkan bahwa hasil tingkat pertama perlu dan sudah

cukup untuk menimbulkan hasil tingkat kedua.

b. Teori keadilan

Keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat

kerja seseorang. Jadi, atasan harus bertindak adil terhadap semua

bawahannya. Penilaian dan pengakuan mengenai perilaku bawahan

harus dilakukan secara objektif (baik/salah), bukan atas suka/tidak

suka. Pemberian kompensasi harus berdasarkan internal

kontingensi, demikian pula dalam pemberian hukuman harus

didasarkan pada penilaian yang objektif dan adil. Jika dasar keadilan

diterapakan dengan baik oleh atasan, gairah kerja bawahan

cenderung meningkat.

3. Teori Pengukuhan

Teori ini berdasarkan atas hubungan sebab akibat dari perilaku dengan

pemberian kompensasi. Teori pengukuhan terdiri dari dua jenis, yaitu:

a. Pengukuhan postif

Yaitu bertambahnya frekuensi perilaku, terjadi apabila pengukuhan

positif diterapkan secara bersyarat.


16

b. Pengukuhan negatif

Yaitu bertambahnya frekuensi perilaku, terjadi apabila pengukuh

negatif dihilangkan secara bersyarat. Jadi prinsip pengukuhan selalu

berhubungan dengan bertambahnya frekuensi dari tanggapan,

apabila diikuti oleh stimulus yang bersyarat.

2.1.3 Tujuan Motivasi

Menurut Melayu S.P. Hasibuan (2017:146) tujuan motivasi antara lain

sebagai berikut:

1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.

2. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

3. Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan.

4. Meningkatkan kedisiplinan karyawan.

5. Mengefektifkan pengadaan karyawan.

6. Meningkatkan suasana dan hubungan kerja yang baik.

7. Meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan partisipasi karyawan.

8. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan.

9. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugastugasnya.

10. Meningkatkan efesiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.

2.1.4 Asas – Asas Motivasi

Menurut Melayu S.P. Hasibuan (2017:146) asas-asas Motivasi adalah

sebagai berikut:

1. Asas Mengikutsetakan
17

Asas mengikutsertakan maksudnya mengajak bawahan untuk ikut serta

berpartisipasi dan memberikan kesempatan kepada mereka mengajukan

ide-ide, rekomedasi dalam proses pengambilan keputusan. Dengan cara

ini bawahan ikut serta bertanggung jawab atas tercapainya tujuan

perusahaan sehingga moral dan gairah kerjanya akan meningkat.

2. Asas komunikasi

Asas komunikasi maksudnya menginformasikan secara jelas tentang

tujuan yang ingin dicapai, cara mengerjakanya, dan kendala yang

dihadapi. Dengan asas komunikasi, motivasi kerja bawahan akan

meningkat. Sebab semakin banyak seseorang mengetahui suatu soal,

semakin besar pula minat perhatianya terhadap hal tersebut.

3. Asas pengakuan

Asas pengakuan maksudnya memberikan penghargaan dan pengkuan

yang tepat dan wajar kepada bawahan atas prestasi kerja yang

dicapainya bawahan akan bekerja keras dan semakin rajin, jika mereka

terus-menerus mendapat pengakuan dan kepuasan dari usaha-usahanya.

Dalam memberikan pengakuan atau pujian kepada bawahan hendaknya

dijelaskan bahwa dia patut menerima penghargaan itu, karena prestasi

kerja atau jasa-jasa yang diberikanya pengakuan dan pujian harus

diberikan dengan ikhlas dihadapan umum supaya nilai pengakuan dan

pujian itu semakin besar.

4. Asas wewenang yang didelegasikan


18

Asas wewenang yang didelegasikan maksudnya adalah mendelegasikan

sebagian wewenang serta kebebasan karyawan untuk mengambil

keputusan dan berkreativitas dan melaksanakan tugas-tugas atasan atau

manajer. Dalam pendelegasian ini, manajer harus menyakinkan

bawahan bahwa karyawan mampu dan dipercaya dapat menyelesaikan

tugas-tugas itu dengan baik.

5. Asas perhatian timbal balik

Asas perhatian timbal balik adalah memotivasi bawahan dengan

mengemukakan keinginan atau harapan perusahaan disamping berusaha

memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan bawahan dari

perusahaan.

2.1.5 Metode Motivasi

Menurut malayu S.P. Hasibuan (2017:149) ada dua motivasi yaitu sebagai

berikut:

a. Motivasi Langsung (Direct Motivation)

Motivasi Langsung (Direct Motivastion) adalah motivasi (materiil &

non materiil) yang diberikan langsung kepada setiap individu karyawan

untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasanya. Jadi sifatnya khusus,

seperti pujian, penghargaan, tunjangan hari raya, dan bonus.

b. Motivasi Tak Langsung (Inderect Motivasion)

Motivasi Langsung (Direct Motivation) adalah motivasi yang diberikan

hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang

gairah kerja atau kelancaran tugas sehingga para karyawan betah dan
19

bersemangat melakukan pekerjaanya. Misalnya kursi yang empuk,

mesin-mesin yang baik, ruangan kerja yang terang dan nyaman, serta

penempatan yang tepat. Motivasi tidak langsung besar pengaruhnya

untuk merangsang semangat bekerja karyawan sehingga produktif.

2.1.6 Alat-alat Motivasi

Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2017:149) ada dua hal yang dapat

digunakan untuk memberikan motivasi yaitu:

a. Material Incentive

Material Incentive adalah motivasi yang bersifat materiil sebagai

imbalan prestasi yang diberikan oleh karyawan. Yang termasuk

Materiil Incentive adalah berbentuk uang dan barang-barang.

b. Nonmaterial Incentive

Nonmaterial Incentive adalah motivasi (daya pengarang) yang tidak

berbentuk materi. Yang berbentuk Nonmaterial adalah penempatan

yang tepat, pekerjaan yang terjamin, piagam penghargaan, bintang jasa,

perlakuan yang wajar, dan sejenisnya.

2.1.7 Jenis-Jenis Motivasi

Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2017:150) ada dua jenis motivasi yaitu:

a. Motivasi positif (Intensif Positif)

Motivasi positif (intensif positif) adalah manajer memotivasi

(Merangsang) bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka

yang berprestasi diatas prestasi standar. Dengan motivasi positif,


20

semangat kerja bawahan akan meningkat karena umumnya manusia

senang menerima yang baik-baik saja.

b. Motivasi Negatif (Insentif Negatif)

Motivasi negatif (insentif negatif) adalah manajer memotivasi bawahan

dengan standar mereka akan mendapat hukuman. Dengan motivasi

negatif ini semangat bekerja bawahan dalam jangka waktu pendek akan

meningkat karena mereka takut dihukum, tetapi untuk jangka waktu

panjang dapat berakibat kurang baik.

Dalam kedua jenis motivasi diatas sering digunakan oleh suatu perusahaan.

Penggunaanya harus tepat dan seimbang supaya dapat meningkatkan

semangat kerja karyawan. Yang menjadi masalah ialah kapan motivasi

positif atau motivasi negatif dapat efektif merangsang gairah kerja

karyawan. Motivasi efektif untuk jangka panjang sedangkan motivasi

negatif efektif untuk jangka pendek. Akan tetapi, manajer harus konsisten

dan adil dalam menerapkanya.

2.2 Profil Perusahaan

2.2.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan

PT. Karya Mitra Nugraha adalah perusahaan swasta yang didirikan

pada tahun 1975 mulanya sebagai perusahaan konstruksi gedung. Pada

tahun 1990 dengan didukungan karyawan yang kompeten dan peralatan

yang memadai, kemudian PT. Karya Mitra Nugraha dikembangkan ke

usaha infrastruktur Telekomunikasi terutama jaringan (Out Side Plant).


21

Pada awal tahun 2000 PT. Karya Mitra Nugraha yang didukung oleh

pabrikan Tower, PT. Kurnia Adijaya Mandiri (KAM) sebagai anak

perusahaan, masuk ke konstruksi Transmisi Tegangan Tinggi dan

Pembangkit Listrik.

Adapun visi dan misi perusahaan adalah:

1. Visi

Menjadi penyedia terkemuka pada bidang Infrastruktur baik Sistem

Tenaga Listrik maupun Sistem Telekomunikasi di pasar dalam

negeri.

2. Misi

 Memberikan pelayanan terbaik kepada para operator listrik

maupun telekomunikasi dengan menghasilkan produk-produk

berkualitas dan jasa yang unggul.

 Menyediakan keuntungan bagi para pemangku kepentingan

dengan cara bekerja profesional, efektif dan efesien.

 Menyediakan dan memperbaiki kesejahteraan para karyawan.

2.2.2 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan

a. Struktur Organisasi

Menurut (Melayu S.P Hasibuan, 2011:128) Struktur organisasi

adalah suatu gambar yang menggambarkan tipe organisasi,

pendepartemenan organisasi kedudukan dan jenis wewenang penjabat,

bidang dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan tanggung jawab, rentang

kendali dan system pimpinan organisasi. Berdasarkan hubungan yang ada


22

pada organisasi menurut Hasibuan (2010:150) terdapat lima jenis bentuk

struktur utama organisasi, bentuk struktur organisasi tersebut dapat

dibedakan sebagai berikut:

a. Bentuk Organisasi Lini (Line Organization)

Organisasi lini ini diciptakan oleh Henry Fayol, dalam tipe organisasi

lini terdapat garis wewenang, kekuasaan yang menghubungkan

langsung secara vertikal dari atasan ke bawahan.

b. Bentuk Organisasi Lini dan Staf (Line and staff organization)

Bentuk organisasi lini dan staf pada dasarnya merupakan kombinasi

dari organisasi lini dan organisasi fungsional. Tugas para staf hanya

memberikan bantuan, pemikiran saran-saran, data, informasi, dan

pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk

menetapkan keputusan dan kebijaksanaannya.

c. Bentuk Organisasi Fungsional.

Diciptakan oleh F.W. Taylor, bentuk organisasi ini disusun berdasarkan

sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan. Pada tipe organisasi

ini, masalah pembagian kerja mendapat perhatian yang sungguh-

sungguh, pembagian kerja didasarkan pada “spesialisasi” yang sangat

mendalam dan setiap pejabat hanya mengerjakan suatu tugas atau

pekerjaan sesuai dengan spesialisasinya.

d. Bentuk Organisasi Lini, Staf dan Fungsional.

Merupakan kombinasi dari organisasi lini, lini dan staf, danfungsional,

biasanya diterapkan pada organisasi besar serta kompleks. Organisasi


23

ini dilakukan dengan cara menggabungkan kebaikan dan

menghilangkan kelemahan dari ketiga tipe organisasi tersebut.

e. Bentuk Organisasi Komite.

Suatu organisasi yang masing-masing anggota mempunyai wewenang

yang sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi komite (panitia =

committees organization) mengutamakan pimpinan, artinya dalam

organisasi ini terdapat pimpinan “kolektif presidium/plural executive”

dan komite ini bersifat manajerial. Komite dapat juga bersifat formal

atau informal, komite-komite itu dapat dibentuk sebagai suatu bagian

dari struktur organisasi formal, dengan tugas-tugas dan wewenang

dibagikan secara khusus.

Dari teori diatas, PT Karya Mitra Nugraha Semarang menggunakan

struktur organisasi lini dan staf. Pelimpahan wewenang dalam organisasi

perusahaan berlangsung secara vertikal dari direktur hingga manager.

Kemudia manager mendapat bantuan dari para staf dibawahnya. Tugas staf

untuk membantu memberikan saran-saran, data, informasi kepada manager

sebagai bahan pertimbangan untuk mendapatkan suatu keputusan atau

kebijaksanaan.
STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA MITRA NUGRAHA

KOMISARIS

DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR KEUANGAN DIREKTUR TEKNIK

MANAGER PROJECT
KEUANGAN MANAGER

HRD PAJAK ANGGARAN SITE MANAGER

KASIR PROYEK GUDANG PELAKSANA

Sumber: Company Profile PT. Karya Mitra Nugraha

24
25

b. Bidang Kegiatan Perusahaan

Dari struktur organisasi tersebut, setiap bidang – bidangnya

memiliki tugas dan tanggung jawab masing – masing, yaitu:

1. Komisaris

Berikut ini tugas dan wewenang dari Komisaris:

a) Melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya

pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha

Perseroan, serta memberi nasihat kepada Direksi.

b) Menyetujui atau menolak planning yang akan diajukan Direktur

c) Bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian Perseroan, apabila

yang bersangkutan bersalah atau lalai dalam menjalankan tugas nya

sebagaimana mestinya.

2. Direktur Utama

Berikut ini tugas dan wewenang dari Direktur Utama:

a) Berperan dalam pengambilan keputusan mencakup keputusan

tingkat tinggi terkait kebijakan dan strategi.

b) Memimpin perusahaan dengan menertbitkan kebijakan-kebijakan

perusahaan.

3. Direktur Keuangan

Berikut ini tugas dan wewenang dari Direktur Keuangan :

a) Melakukan pengawasan kinerja keuangan sebuah perusahaan

b) Mengawasi laporan keuangan perusahaan


26

c) Menyusun strategi dan meningkatkan pertumbuhan keuangan

perusahaan

d) Meminimalisir resiko keuangan yang mungkin merugikan

perusahaan

e) Melihat secara jeli peluang perusahaan

4. Manager Keuangan

Berikut ini tugas dan wewenang dari Manger Keuangan:

a) Merencanakan, mengkordinasi dan mengontrol arus kas perusahaan.

Hal Ini dilakukan agar keuangan dapat selalu stabil untuk

operasional.

b) Mengkonsolidasi dan merencanakan perpajakan untuk memastikan

ke efisensian biaya patuh pajak.

c) Mengontrol semua proses transaksi keuangan agar berjalan tertib

dan teratur.

d) Mengelola informasi keuangan dalam fungsi akuntansi sehingga

menghasilkan laporan keuangan yang akurat.

e) Menyusun dan megkordinasikan anggaran perusahaan dan

melakukan pengontrolan.

5. HRD (Human Resource Departement)

Berikut ini tugas dan wewenang dari HRD (Human Resource

Departement):

a) Bertanggung jawab untuk melakukan rekruitmen dan seleksi calon

karyawan baru
27

b) Bertugas untuk mengembangkan dan memberikan pelatihan

karyawan

c) Menjaga hubungan antar karyawan

d) Mengevaluasi tingkat kehadiran karyawan

e) Memberikan kompensasi dan perlindungan setiap karyawan

6. Pajak

Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a) Menghitung Pajak yang Harus Dibayar Perusahaan Dalam Periode

Tertentu

b) Membayar dan Melapor Pajak Tepat Waktu

c) Melakukan verifikasi transaksi perusahaan yang terkait aspek pajak

d) Menangani audit pajak dan menyusun budget tahunan bagian pajak

e) Menerima, memeriksa tagihan beserta Faktur Pajak dari vendor dan

membuat rekapnya untuk memastikan pembayaran terkirim tepat

waktu

f) Membuat, mencetak faktur komersial dan Pajak untuk memastikan

tagihan terkirim kepada pelanggan dengan benar dan tepat waktu

7. Anggaran

Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a) Terlibat penuh semua aktifitas dalam bidang administrasi, dan

keuangan proyek
28

b) Membuat laporan anggaran permingguan dan bulanan berdasarkan

laporan dari kasir proyek.

c) Bertanggung jawab penuh semua aktifitas administrasi, keuangan

proyek.

d) Bertangung jawab penuh terhadap bukti dan pencatatan transaksi

keuangan di proyek.

e) Memberikan laporan anggaran kepada manajemen keuangan.

8. Direktur Teknik

Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a) Membantu tugas-tugas direktur utama

b) Bertanggung jawab untuk semua proses operasional, pembangunan,

dan pelaksanaan proyek.

c) Mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan proyek yang

maksimal.

d) Mengontrol, memantau, dan menentukan semua persyaratan dalam

pembangunan dan pelaksanaan.

e) Bertanggung jawab, mengawasi semua karyawan memastikan

melakukan tugas mereka sesuai dengan instruksi.

9. Projet Manager

Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a) Menentukan kebijaksanaan pelaksanaan manajemen proyek

konstruksi
29

b) Memimpin, mengkoordinir dan melaporkan kepada konsultan

pengawas terkait dengan kegiatan pelaksanaan proyek.

c) Membuat dan mengontrol time schedule poyek yang akan

dilaksanakan.

d) Menandatangani berita acara serah terima pekerjaan,

Menandatangani laporan bulanan terkait dengan pelaksanaan proyek

konstruksi.

e) Membuat dan mengatur perencanaan kegiatan operasional

pelaksanaan proyek

f) Melaksanakan, mengkoordinir, dan mengontrol kegiatan

operasional pelaksanaan proyek

g) Menyetujui dan menandatangani semua dokumen yang bersifat

usulan, permintaan, pembelian, pemakaian dan pembayaran untuk

kebutuhan proyek konstruksi.

h) Menyelenggarakan rapat-rapat koordinasi dengan pihak luar, yang

berkaitan dengan kebutuhan proyek.

10. Site Manager

Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a) Bertugas, mengatur, mengawasi pelaksanaan proyek sesuai

konstruksi dan sepesifikasi yang telah di tetapkan dalam dokumen

proyek.

b) Mengadakan pengawasan dan mengecek pelaksanaan pekerjaan

proyek sesuai dengan rencana gambar dan spesifikasi teknik.


30

c) Mengatasi masalah-masalah mengenai pelaksanaan teknis dan

kelancaran proyek di lapangan.

d) Bekerjasama dengan konsultan untuk mengadakan pengecekan

mutu dan volume pekerjaan atas kebenaran data tagihan.

11. Kasir Proyek

Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a) Membuat rencana anggaran proyek mingguan dan bulanan sesuai

dengan rencana kerja lapangan

b) Mengeluarkan biaya kebutuhan proyek yang sudah di setujui oleh

atasan langsung.

c) Membuat laporan pertanggung jawaban atas biaya proyek.

12. Gudang

Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a) Membuat laporan mengenai stock barang di gudang.

b) Mengeluarkan barang sesuai dengan permintaan dan kebutuhan

proyek

c) Membuat jadwal pengadaan material, berdasarkan jadwal

penggunaannya.

d) Menyiapkan dan mengelola tempat penyimpanan (gudang). Petugas

Logistik bertanggung jawab atas penyimpanan alat dan bahan

material yang sudah didatangkan ke area proyek sehingga dapat

tertata rapi dan terkontrol dengan baik.


31

e) Memberi informasi sedini mungkin atas produk yang sudah

mencapai persediaan yang minimum.

13. Pelaksana

Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a) Memahami gambar desain dan spesifikasi teknis sebagai pedoman

dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan.

b) Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan di lapangan

sesuai dengan persyaratan waktu, mutu, dan biaya yang telah

ditetapkan.

c) Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program kerja mingguan,

metode kerja, gambar kerja, dan spesifikasi teknik.

d) Mengupayakan efisiensi dan efektifitas pemakaian bahan, tenaga,

dan alat di lapangan.

e) Mengadakan pemeriksaan dan pengukuran hasil pekerjaan di

lapangan.

f) Membuat laporan harian tentang pelaksanaan pekerjaan, agar selalu

sesuai dengan metode konstruksi dan instruksi kerja yang telah

ditetapkan.

g) Bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaan yang menjadi

kewajibannya.

h) Mempelajari gambar dan spesifikasi proyek.

i) Melakukan persiapan lapangan, termasuk pengukuran.


32

j) Membuat laporan realisasi quantity pekerjaan yang telah

dilaksanakan.

k) Memberikan perintah kepada pembantu pelaksana (mandor)

l) Membuat rekapitulasi kebutuhan material di proyek.

2.3 Bidang Usaha Perusahaan

PT Karya Mitra Nugraha bergerak di bidang jasa konstruksi.

berkedudukan di Jl veteran No. 39 Semarang. Mempunyai karyawan

sebanyak 187 pekerja.

PT Karya Mitra Nugraha merupakan salah satu kontraktor yang

sudah berpengalaman mengerjakan berbagai jenis proyek di Bidang

Jaringan Transmisi. Mengerjakan berbagai jenis proyek, salah satu vendor

PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) antara lain:

a. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) & Saluran Udara Tengangan

Ekstra Tinggi (SUTET)

b. Kabel Laut (Submarine)

c. Gardu Induk Tegangan Tinggi (GITET) PLN & Power House

Anda mungkin juga menyukai