1
Motivasi sebagai suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan
tertentu, (Prabu Mangkunegara, 2009).
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa motif
merupakan suatu dorongan kebutuhan dalam diri pegawai yang perlu dipenuhi agar
pegawai tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya, sedangkan
motivasi adalah kondisi yang menggerakkan pegawai agar mampu mencapai tujuan
dari motifnya.
2. Penghargaan Diri
Kebutuhan akan harga diri, kebutuhan dihormati dan dihargai orang lain.
3. Sosial
Kebutuhan merasa memiliki, kebutuhan untuk diterima dalam kelompok
Berafiliasi, berinteraksi dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai
4. Rasa Aman
Kebutuhan rasa aman, kebutuhan perlindungan dari ancaman,
Bahaya, pertentangan dan lingkungan hidup
5. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis, kebutuhan makan, minum, perlindungan fisik,
seksual, sebagai kebutuhan terendah
2
Self-Actualization (10%)
Esteem (40%)
Belongingness (50%)
Physiological (85%)
3
(2) Karyawan harus dikontrol bahkan mungkin ditakuti dengan sanksi hukum.
(3) Karyawan akan menghindari tanggung jawabnya.
(4) Karyawan umumnya menempatkan keamanan di atas faktor lainnya.
Teori Y (positif) memiliki asumsi-asumsi sebagai berikut :
(1) Karyawan dapat memandang pekerjaan sebagai sesuatu yang wajar, lumrah
dan alamiah, baik tempat bermain atau beristirahat, dalam artian berdiskusi
atau sekedar teman bicara.
(2) Manusia akan melatih tujuan pribadi dan pengontrolan diri sendiri jika
mereka melakukan komitmen yang sangat objektif.
(3) Kemampuan untuk melakukan keputusan yang cerdas dan inovatif juga
dimiliki oleh karyawan, tidak hanya melulu dari kalangan top management
atau dewan direksi.
4
4. Teknik Memotivasi Kerja Pegawai
Beberapa teknik memotivasi kerja pegawai, antara lain :
1) Teknik pemenuhan kebutuhan pegawai
2) Teknik komunikasi persuasif
Teknik ini dirumuskan “AIDDAS”
A = Attention (perhatian)
I = Interest (minat)
D = Desire (hasrat)
D = Decision (keputusan)
A = Action (aksi/tindakan)
S = Satisfaction (kepuasan)
B. PARTISIPASI KERJA
Kata partisipasi berasal dari kata bahasa Inggris “participation” yang berarti
pengambilan bagian, pengikutsertaan. Partisipasi berarti peran serta seseorang atau
kelompok masyarakat dalam proses kerja baik dalam bentuk pernyataan maupun
dalam bentuk kegiatan dengan memberi masukan pikiran, tenaga, waktu, keahlian,
modal dan atau materi, serta ikut memanfaatkan dan menikmati hasilnya.
5
Berpartisipasi dapat juga diartikan bahwa pembuat keputusan menyarankan
kelompok atau individu ikut terlibat dalam bentuk penyampaian saran dan pendapat,
barang, keterampilan, bahan dan jasa. Mengenal masalah mereka sendiri, mengkaji
pilihan mereka, membuat keputusan, dan memecahkan masalahnya.
Partisipasi ini terutama berkaitan dengan penentuan alternatif dengan
kelompok berkaitan dengan gagasan atau ide yang menyangkut kepentingan bersama.
Wujud partisipasi dalam pengambilan keputusan ini antara lain seperti ikut
menyumbangkan gagasan atau pemikiran, kehadiran dalam rapat, diskusi dan
tanggapan atau penolakan terhadap program yang ditawarkan. Partisipasi dalam
pelaksanaan merupakan kelanjutan dalam rencana yang telah digagas sebelumnya
baik yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan maupun tujuan.
6
2. Persyaratan Partisipasi Kerja
Dalam berpartisipasi kerja perlu memenuhi beberapa persyaratan, yaitu :
1) Waktu yang memadai untuk berpartisipasi.
2) Potensi keuntungan harus lebih besar daripada biaya yang diperlukan.
3) Ada relevansi dengan minat pegawai.
4) Kemampuan pegawai harus memadai mengenai subjek partisipasi.
5) Kemampuan timbal balik mengkomunikasikan.
6) Tidak merasa terancam oleh pihak tertentu.
4. Partisipasi Manajemen
Partisipasi manajemen adalah perilaku manajerial yang tidak otokratik, yang
paling sedikit mempunyai dua aspek, yaitu membatasi metode kerja bawahan dan
mengontrol penyesuaian bawahan. Perilaku otokratis terjadi bilamana seorang atasan
menyiapkan tujuan, membatasi penggunaan metode, mengontrol pelaksanaan, dan
menggunakan hasil sebagai ukuran keberhasilan bawahan.
7
Tingkat partisipasi manajemen, yaitu :
1) Direktif (langsung)
2) Demokratis
3) Permisif