Nama Kelompok 2 : Esah Maesaroh Nenden Yuniasti Diana Putri Pakpahan Putri Nur Anggraeny
Rangkuman Pertemuan 5
Landasan pokok Hubungan Industrial di Indonesia
1. Pemikiran umum Hubungan Industrial merupakan tatanan sosial yang menggambarkan dinamika dalam hubungan di antara para aktor pelaku produksi, yang memiliki tujuan untuk tercipta nya kondisi ideal yaitu hubungan industrial yang harmonis dan saling menguntungkan bagi banyak pihak. Salah satu substansi di dalam filosofi atau ideologi bangsa adalah membahas sikap pandang mengenai pola hubungan antar manusia, hubungan antara manusia dengan negara , hubungan antara manusia dengan lingkungan , serta hubungan antara manusia dengan tuhannya. Hubungan antara pekerja dengan pengusaha, biasanya di gambarkan secara eksplisit , yaitu sikap pandang mengena peranan masing – masing dalam suatu proses produksi, serta sejauh mana peranan pemerintah dalam menata hubungan tersebut. 2. Landasan ideal Bersadarkan kesepakatan nasional dari para pendiri negara sejak kemerdekaan negara republik indonesia dan tetap di sepakati hingga saat ini , telah menjadi kesepakatan nasional bahwa landasan idela negara dan bangsa indonesia adalah pancasila. Bukan hanya itu, pancasila bahkan menjadi jiwa, pedoman dan sikap pandang negara dan seluruh komponen bangsa indonesia dalam menjalani dan melaksanakan berbagai aspek kehidupan, termasuk pada sektor ketenagakerjaan dan hubungan industrial. Oleh karna itu, muncul konsep Hubungan Industrial Pancasila (HIP) yaitu pola hubungan antara pekerja dengan pengusaha yang di landasi oleh semangat dan nilai – nilai yang terkandung dalam sila – sila pancasila, melalui kerangka pikir. 3. Landasan strategis Strategi merupakan pola pikir dan pola tindakan dari seseorang atau organisasi, yang merupakan kerangka hasil penelitian yang menentukan sifat, arah dan tujuan (visi) jangka panjang yang akan di capai , dengan senantiasa memperhitungkan faktor – faktor lingkungan baik lingkungan internal maupun eksternal 4. Landasan Konsitusional Landasan konstitusional dalam penyelenggaraan pembangunan sektor ketenaga kerjaan di Indonesia, di atur secara eksplisit di dalam batang tubuh undang – undang dasar 1945 pasal 27 ayat 2 yang berbuny “ setiap warga negara berhak atas pekerjaan yang layak bagi kemanusiaan “ 5. Landasan Operasional Landasan operasional pembangunan ketenagakerjaan di atur melalui undang – undang no 13 tahun 2003 tenantang ketenaga kerjaan. Undang – undang ini merupakan penyempurnaan dari peraturan sebelum nya, yaitu undang – undang nomor 14 tahun 1969 tentang ketenagakerjaan. Di dalam undang – undang ini di atur beberapa aspek ketenagakerjaan yang bersifat kompherenshif secara periodik yaitu : Tatanan pre employment : meliputi perencanaan tenaga kerja, perlindungan kerja, penempatan tenaga kerja, pelatihan kerja, serta perluasan kesempatan kerja. Tatanan during employment : meliputi hubungan kerja, perlindungan kerja, hubungan industrial, kebijakan pembinaan , pengawasan dan penyidikan serta ketentuan pidana. Tatanan post employment : mengatur tentang pemutusan hubungan kerja , pesangon, dan jaminan sosial ketenaga kerjaan 6. Landasan Yuridis Hubungan industrial merupakan fenomena sosial yang menggambarkan pola hubungan antara perusahaan sebagau institusi , dengan sekelompok pekerja sebagai pelaksana pekerjaan secara kolektif. Oleh karena itu , sebagaimana hal nya sifat spesifik dari hukum pemburuan , di dalam industrial terdapat 3 dimensi hukum yang mengatur di dalam nya yaitu : 1. Hukum perdata 2. Hukum publik 3. Hukum internasional