Globalisasi dan industrialisasi telah membuka kesempatan bagi pekerja social untuk terlibat
dalam bidang yang relative baru Dan tidaklah jarang terjadi adanya konflik kepentingan antara
kepentingan masyarakat umum dan kepentingan perusahaan. Benturan kepentingan tersebut
banyak terjadi baik terhadap perusahaan besar, menengah ataupun perusahaan kecil. Bentrokan
kepentingan ini sering terjadi terutama dalam hal ditimbulkannya polusi oleh perusahaan dalam
menjalankan bisnisnya. Pelaksanaan tanggung jawab social yang harus dilaksanakan oleh suatu
perusahaan menuntut diberlakukannya etika bisnis. Perusahaan yang tidak memperhatikan
kepentingan umum dan kemudian menimbulkan gangguan lingkungan akan dianggap sebagai
bisnis yang tidak etis. Dorongan pelaksanaan etika bisnis itu pada umumnya dating dari luar
yaitu dari lingkungan masyarakat. Problem-problem social seperti kebersihan kota, kesehatan
lingkungan, ketertiban masyarakat, pelestarian lingkungan alam dan sebagainya, mendorong
perusahaan untuk melakukan kegiatan bisnisnya seiring dengan terciptanya kondisi tersebut.
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (selanjutnya dalam
artikel akan disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan
hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan,
pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.
Penggunaan istilah Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau atau Corporate Social Responsibility
(CSR) akhir-akhir ini semakin populer dengan semakin meningkatnya praktek tanggung jawab
sosial perusaan, dan diskusi-diskusi global, regional dan nasional tentang CSR.
Perusahaan memiliki tanggung jawab sosial ketika menghasilkan produk dan menjual
produknya. Konsekuensinya praktik produksi yang bertanggung jawab seperti produksi yang
menjamin keselamatan pelanggan, dan memilki peringatan yang semestinya untuk mencegah
efek samping negative. Sedangkan praktik penjualan yang bertanggung jawab seperti pedoman
harga, periklanan yang beretika dan survey kepuasan pelanggan. Untuk memastikan tanggung
jawab kepada pelanggan perlu diperhatikan seperti; menetapkan kode etik; memantai keluhan;
memperoleh dan menggunakan umpan balik pelanggan.
Berbicara tentang tanggung jawab social terhadap konsemen berarti kita berbicara tentang
nyaman atau tidaknya konsemen menggunakan barang/benda produksi kita. Disini kita dituntut
untuk membuat konsumen sedemikian rupa menjadi nyaman dan terima semua produksi kita,
selain itu kita juga mau menerima kritik dan saran yang disampaikan konsumen kepada kita
untuk kedepannya kita dapat membuat konsumen kita menjadi betah dan senang dengan
produksi yang kita buat selanjutnya. Berikut contoh tanggung jawab perusahaan terhadap
konsumen-konsumen :
Hal ini berhubungan erat dengan limbah dari hasil produksi yang kita buat. Disini kita
diharapkan dapat membuat masyarakat