Anda di halaman 1dari 23

ANALISA STRATEGIK

PT. L’OREAL INDONESIA

SEJARAH

Group L’Oreal adalah sebuah perusahaan yang berasal dari Perancis. Fokus utama
Group L’Oreal adalah industri perawatan diri. Eugene Paul Louis Schueller adalah pendiri
“Societe Francaise de Teintures Inoffensives pour Cheveux/French Harmless Hair Color Co”
yang sekarang dikenal dengan L’Oreal. Sebagai seorang ahli kimia Perancis muda dan
lulusan Institut de Chimie Appliquee de Paris, Eugene Schller mengembangkan perusahaan
L’Oreal pada tahun 1907. Schueller wafat pada tahun 1957, dan perusahannya diwariskan
kepada anak tunggalnya Liliane Betencourt.
CEO Group L’Oreal sekarang dipegang oleh Jean Paul Agon. Perusahaan yang telah
30 tahun jadi market leader industri kecantikan diseluruh dunia ini punya 32 brand tersebar
di 140 negara dengan 82.880 karyawan. Group L’Oreal hadir pertama kali di Indonesia pada
tahun 1979 dengan mendistribusikan Lancome, salah satu merek luxuary. Beberapa merek
Group L’Oreal lainnya pada kategori luxuary di tahun-tahun berikutnya pun turut
meramaikan pasar Indonesia seperti parfum Guy Laroche, Cacharel dan Ralph Lauren. Pada
tahun 1985 Group LO’real menjalin kerja sama dengan perusahaan lokal dan mendirikan
perusahaan manufaktur, PT Yasulor Indonesia.
Pabrik pertama L’Oreal berdiri pada tahun 1986 yang terletak di Circas, Jakarta. Di
tahun 1993, Group L’Oreal mengambil alih seluruh pengawasan operasionalnya di Indonesia
dan mulai tahun 2000 membentuk entitas PT L’Oreal Indonesia. Hingga kini, kegiatan usaha
L’Oreal di Indonesia difokuskan pada kedua entitas tersebut yaitu PT L’Oreal Indonesia yang
menangani aktivitas pemasaran dan pendistribusian merek-merek L’Oreal dan PT Yasulor
Indonesia yang memproduksi produk-produk perawatan kulit dan rambut pada segmen mass
market untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan Asia Tenggara. L’Oreal saat ini hadir
di Indonesia dengan 15 mereknya yang terbagi menjadi 3 kategori yaitu luxuary, consumer
dan professiona l(salon) melalui beragam jalur distribusi. Merek-merek tersebut adalah
L’Oreal Paris; Maybeline New York; Garnier;L’Oreal Professional; Kerastase Paris; Matrix;
Lancome; Biothem; Shu Uemura; Yves Saint Laurent; Kiehl’s, parfum Ralph Lauren;
Giorgio Armani dan Diesel, serta The Body Shop.
STRUKTUR ORGANISASI

VISI
“Meraih satu miliar konsumen tambahan di seluruh dunia dengan cara menciptakan produk-
produk kosmetik yang dapat memenuhi beragam kebutuhan konsumen yang tidak terbatas”

MISI
1, Kecantikan itu bahasa.
L’Oréal telah menetapkan misi untuk menawarkan inovasi kosmetika terbaik dalam hal
kualitas, efektifitas dan keamanan bagi pria dan wanita di seluruh dunia. Kami mencapai
misi tersebut dengan mempertemukan kebutuhan tak terbatas akan aspirasi kecantikan di
dunia.
2. Kecantikan itu universal.
Sejak ditemukan oleh seorang ilmuwan, perusahaan kami senantiasa berupaya mencari
penemuan baru. Armada penelitian kami yang unik terus mengeksplorasi bidang-bidang baru
dan menciptakan produk-produk masa depan, seraya mengukir inspirasi dari beragam ritual
kecantikan di berbagai belahan dunia.
3. Kecantikan itu ilmu.
Menyediakan akses terhadap produk-produk yang meningkatkan kesejahteraan, memobilisasi
kekuatan inovatif untuk melestarikan keindahan planet dan mendukung masyarakat lokal.
Inilah yang menjadi tantangan sekaligus sumber inspirasi dan kreativitas L'Oréal.
4. Kecantikan itu komitmen.
Dengan menekankan pada keragaman di dalam tim, serta kekayaan akan portofolio merek
yang turut melengkapi, L'Oréal telah menjadikan universalisasi kecantikan sebagai salah satu
program utamanya di tahun-tahun mendatang.
5. L’Oréal menawarkan kecantikan bagi semua.

AMBISI

1.Kecantikan untuk semua, kecantikan untuk setiap individu


Di L’Oréal, kami meyakini bahwa definisi kecantikan tidak hanya satu, tapi sangat beragam
dan tak terhingga, yang terkait dengan masa, budaya, sejarah dan kepribadian. Untuk menarik
lebih banyak wanita dan pria yang menggunakan produk kami, berarti L'Oreal harus dapat
menjangkau populasi yang sangat beragam dengan visi universalisasi kecantikan. Dalam
pandangan kami, universalisasi bukanlah tentang pemaksaan keseragaman, namun
sebaliknya, universalisasi terinspirasi dari keragaman untuk berinovasi.
2. Mengamati budaya kecantikan lokal
Dalam hal ini, tim Riset dan Inovasi kami senantiasa berupaya menciptakan produk-produk
kosmetik yang disesuaikan dengan keragaman dunia. Di setiap kawasan, kami telah
menetapkan lokasi-lokasi pusat penelitian dan pusat keahlian yang dirancang dengan konsep
kecantikan yg berbeda-beda. Pusat-pusat penelitian inilah yang menelurkan produk-produk
baru pembawa kesuksesan di seluruh dunia.
3. Menyediakan akses kepada produk-produk kosmetik
Dalam pasar yang sedang mengalami transformasi besar ini, L'Oréal selalu selangkah ke
depan untuk membuat kecantikan dapat terjangkau oleh semua orang. Melalui 32 merek
internasional dan struktur organisasi yand didasari oleh jalur distribusi, kami memiliki
ambisi untuk memenuhi kebutuhan setiap konsumen menurut kebiasaan dan gaya hidupnya
masing-masing. Dengan caranya sendiri, L'Oréal terus pengupayakan penemuan baru untuk
menjawab tantangan akan meningkatnya kebutuhan terhadap inovasi terjangkau.
4. Percepatan regionalisasi keahlian kami
Meraih satu miliar konsumen baru di seluruh dunia adalah sebuah ambisi yang memotivasi
seluruh tim kami. Hal ini menjadi petualangan bisnis sekaligus petualangan sumber daya
manusia yang membutuhkan kekuatan tim serta transformasi perusahaan di berbagai bidang
termasuk tim Riset , Manufaktur, Pemasaran, Penjualan, dan Administrasi. Proyek besar ini
adalah sebuah peluang untuk berinovasi dan membangun L'Oreal di masa mendatang.
5. Nilai-Nilai dan Prinsip Etika Kami
Semangat, Inovasi, Jiwa Kewirausahaan, Keterbukaan, Upaya Meraih Keunggulan: nilai-nilai
inilah yang tertanam pada kode genetik L'Oreal yang sampai saat ini tim kami terus
diekpresikan oleh serluruh tim kami di berbagai belahan dunia.
Prinsip-prinsip etika kami adalah Integritas, Rasa Hormat, Keberanian dan Transparansi.
Inilah yang membentuk budaya kami, mendukung terbentuknya reputasi kami, dan
diterapkan oleh seluruh karyawan L’Oréal.
TUJUAN
1. Menawarkan inovasi kosmetik terbaik dalam hal kualitas, efektifitas dan keamanan
bagi pria dan wanita di seluruh dunia.
2. Menghasikan produk yang inovatif, praktis dan nyaman digunakan serta diproduksi
dengan memenuhi standar mutu untuk mencapai keunggulan produk.
3. Menjadikan universalisasi kecantikan sebagai salah satu program utama di tahun-
tahun mendatang.
4. Berusaha mengeksplorasi wilayah baru dan menciptakan produk masa depan, sambil
mendapatkan inspirasi dari beragam ritual kecantikan diberbagai belahan dunia.
5. Memenuhi kebutuhan setiap konsumen menurut kebiasaan dan gaya hidup masing-
masing.
6. Memanfaatkan keragaman tim dan kekayaan serta komplementaritas portofolio
mereknya.

SASARAN
1. Menawarkan yang terbaik dalan inovasi kosmetik untuk jumlah terbesar orang di
dunia.
2. Menawarkan baik pria maupun wanita di seluruh dunia berbagai produk berkualitas
tinggi melalui distribusi yang selektif.
3. Memberikan layanan terbaik yang menghormati keragaman konsumennya.
4. Memastikan setiap hari semakin banyak orang dapat memanfaatkan standar kualitas
dan keahlian tertinggi dari para profesional salon kecantikan di seluruh dunia.
5. Membantu setiap orang meningkatkan kualitas dan kesehatan kulit mereka.

ANALISIS SMART

1. Simple
Ditinjau dari segi simple, PT L’Oreal adalah suatu perusahaan yang simple
dengan berfokus utama pada industri perawatan diri.

2. Measurable
Ditinjau dari segi measurable, PT. L’Oreal mampu memberikan motivasi pada
karyawannya karena salah satu tujuan perusahaan yaitu menekankan pada keragaman
dalam tim serta kekayaan akan portofolio merek yang turut melengkapi sehingga para
karyawan dan mitra kerjanya dengan mudah dapat saling bekerja sama untuk
mewujudnya misi perusahaan.

3. Aplikable
Ditinjau dari segi aplikable, PT. L’Oreal dapat dikatakan layak/sukses dalam
menjalankan bisnisnya karena dapat dibuktikan dengan perkembangannya secara
cepat, perusahaan ini telah 30 tahun menjadi market leader dalam industri kecantikan
diseluruh dunia ini punya 32 brand tersebar di 140 negara dengan 82.880 karyawan.
4. Reliable
Ditinjau dari segi reliable, PT. L’Oreal mampu menunjukkan dan
mementingkan stakeholder serta perkembangan jaman/realita kehidupan karena dapat
dilihat dari misi perusahaan yang selalu ingin memberikan inovasi pada produk
dengan mempertimbangkan kualitas dan efektifitas, berusaha mengeksplorasi wilayah
baru dan menciptakan produk masa depan.

5. Timeable
Personal care di negara ASEAN pada tahun 2020 menempatkan Indonesia
sebagai target terbesar.

ANALISIS SWOT

 Strenght (Kekuatan)
1. PT. L’Oreal sudah menjadi group kosmetik no 1 di dunia
2. Portofolio produk dan merek yang fantastis
3. Produk berkualitas tinggi
4. Komunikasi pemasaran terpadu dengan kuat
5. Strategi promosi yang efektif dengan menampilkan ahli dalam bidangnya
6. Distribusi yang luas

 Weaknesses (Kelemahan)
1. Sulitnya koodinasi kegiatan antar departemen yang mempunyai agenda dan
jadwal sendiri-sendiri
2. Rendahnya respon pasar pada produk-produk tertentu
3. Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan
4. Margin keuntungan lebih rendah dari pesaing karena investasi yang tinggi dalam
R&D, proses organik serta biaya distribusi

 Opportunity (Peluang)
1. Adanya potensi pasar dengan menjelajahi pasar-pasar baru
2. Perluasan bauran produk dengan memperkenalkan produk baru
3. Permintaan untuk kosmetik organik dengan menggunakan metode R&D organik
sejak awal

 Threat (Ancaman)
1. Sifat dinamis dari industri kosmetik yang menginginkan produk yang selalu
uptodate dengan berbagai macam keinginan yang berbeda.
2. Banyak kosmetik dengan harga terjangkau dan memiliki kualitas lebih bagusdari
loreal.
DAYA SAING

1. SUMBER DAYA YANG DIMILIKI

a. Sumber Daya yang Berwujud


 Produk berkualitas tinggi, ringan dan harga yang relatif terjangkau.
 Memiliki 32 brand yang tersebar di 140 negara dengan 82.880 karyawan.
 Outlet di desain nyaman dan mewah.
 Rangkaian variasi produk yang banyak dan lengkap sesuai kebutuhan
kecantikan pria dan wanita.
 Kemasan produk yang praktis dan mudah dibawa kemana-mana.
 Menerima sertifikasi GEEIS (Strandar Kesetaraan Gender dan Standar
Lingkungan) dan sertifikasi EDGE (Global Business Certification for Gender
Equality) di 30 negara.

b. Sumber Daya yang Tak Berwujud


 group kosmetik no 1 di dunia.
 30 tahun menjadi market leader .
 Memiliki karyawan yang profesionalis tinggi dan ahli dibidangnya.

2. KEMAMPUAN
 PT. L’oreal merupakan group no 1 di dunia dan 30 tahun menjadi market
leader.
 Pelayanan yang profesional karena didukung oleh beauty advisor yang handal
dibidangnya.
 Produk yang berkualitas tinggi dengan harga yang relatif terjangkau sehingga
banyak diminati oleh semua kalangan dari anak muda sampai orang tua, pria
dan wanita.
 Outlet yang didesain nyaman dan mewah.
 Memiliki 32 brand yang tersebar di 140 negara dengan 82.880 karyawan.
 Memiliki karyawan yang profesionalis dan ahli dibidangnya

3. KEMAMPUAN INTI
 Portofolio produk dan merek yang fantastis serta berkualitas tinggi.
 Mengeksplorasi wilayah baru dan menciptakan produk masa depan dengan
mendapatkan inspirasi dari beragam ritual kecantikan diberbagai belahan
dunia.
4. KEUNGGULAN BERSAING YANG BERKESINAMBUNGAN
Keunggulan bersaing yang berkesinambungan dicapai pada saat perusahaan
menerapkan suatu pencipta nilai an perusahaan pesaing tidak secara keseluruhan
dapat menerapkannya. Dari awal berdirinya PT. L’oreal memiliki komitmen yang
tinggi dalam teknologi, penelitian dan inovasi produk yang berkualitas bagi para
perempuan, laki-laki dan anak-anak dari segala usia dan etis di seluruh dunia. Merek
L’oreal meliputi 4 kecantikan utama yaitu pewarna rambut, kosmetik, perawatan
rambut dan perawatan kulit dengan variasi produk yang disempurnakan untuk
memenuhi pebutuhan pasar yang begitu luas.

5. DAYA SAING
Produk loreal memiliki citra premuim di mata konsumennya. Produk loreal
diciptakan bukan hanya untuk kaum wanita saja tapi juga kaum pria dan anak-anak
dengan memperhatikan berbagai macam etis dan kebiasaan konsumen di seluruh
dunia. L’oreal terus memastikan pengembangan produk kecantikannya dilakukan
tanpa sedikitpun mengesampingkan pemeliharaan lingkungan. Sebagai investor
terbesar industri kecantikan dibidang riset dan pengembangan, L’oreal senantiasa
menjamin inovasi dan nilai tambah di setiap produknya. Saat ini L’oreal memiliki 18
pusat riset yang tersebar di Eropa, Asia dan Amerika dengan 3.268 staf peneliti yang
menghasilkan 5000 formula setiap tahunnya. L’oreal juga memiliki 27 brand global,
produknya didistribusikan di 130 negara, memiliki 613 hak paten serta memiliki
teknologi yang canggih an modern.

ANALISIS VALUE CHAIN M. PORTER


ANALISIS IFAS dan EFAS
o
 Kondisi Internal PT L’Oreal
Faktor Intern Kekuatan/Kelemahan
Produksi + Mampu memproduksi bahan mentah menjadi produk siap
jual
+ Produk berkualitas tinggi
- Tingginya biaya produksi
Marketing + Harga produk bervariasi dan terjangkau
+ Strategi promosi yang efektif
+ Komunikasi pemasaran yang terpadu kuat
- Margin keuntungan lebih rendah dari
pesaing
Distribusi + Proses distribusi cepat
+ Jangkauan distribusi luas
- Tingginya biaya distribusi
Keuangan + Peningkatan penjualan lebih tinggi di banding tahun lalu
- Sulitnya arus kas dan menejemen modal
ketika ada krisis ekonomi
Personalia + Memiliki karyawan yang sudah berpengaman dalam
bidangnya
+ Memiliki kerjasama yang erat antara pemasok, konsumen
dan distributor
- Sulitnya koordinasi antar departemen
Litbang + Eksperimen R&D organik di alam bukan dari hewan
- Biaya eksperimen R&D organik yang
mahal
Struktur Organisasi + Struktur organisasi yang komplek, penggabungan dari
struktur fungsional dan divisional
+ Pembagian divisi kerja yang jelas

Manajemen + Distribusi produk keluar tepat waktu


+ Menjaga stabilitas persediaan bahan baku
+ Managemnt di bawah i CEO dan EO
- Lambatnya konsolidasi intern dalam
pengambilan keputusan

Dari tabel diatas, dapat kita lihat terdapat +16 dan -7 itu artinya, strengh lebih kuat 9 poin
dari weakness
IFAS untuk mengetahui Kekuatan dari PT L’Oreal
Faktor Intern Nilai Bobot Rating Skor
Mampu memproduksi bahan mentah menjadi 2 0,06 2 0.12
produk siap jual
Produk berkualitas tinggi 4 0,08 2 0.16
Harga produk bervariasi dan terjangkau 3 0,04 3 0.12
Strategi promosi yang efektif 3 0,08 2 0.16
Komunikasi pemasaran yang terpadu kuat 2 0,06 4 0.24
Jangkauan distribusi luas 2 0.06 2 0.12
Peningkatan penjualan lebih tinggi di banding 3 0.08 3 0.24
tahun lalu
Memiliki karyawan yang sudah berpengalaman 4 0.08 2 0.16
dibidangnya
Memiliki kerjasama yang erat antara pemasok, 3 0.08 4 0.32
karyawan dan distributor
Eksperimen R&D organik di alam bukan dari 2 0.04 3 0.12
hewan
Struktural organisasi yang komplek, 3 0.08 2 0.16
penggabungan dari struktur fungsional dan
divisional
Pembagian divisi kerja yang jelas 2 0.06 4 0.24
Distribusi produk keluar tepat waktu 3 0.04 2 0.08
Menjaga stabilitas persediaan bahan baku 2 0.08 3 0.24
Management di bawah i CEO dan EO 3 0.08 2 0.16
Total 41 1 24 2,64

IFAS untuk mengetahui Kelemahan dari PT L’Oreal


Faktor Intern Nilai Bobot Rating Skore
Tingginya biaya produksi 4 0.16 2 0.32
Margin keuntungan lebih rendah dari 4 0.16 2 0.32
pesaing
Tingginya biaya distribusi 2 0.12 1 0.12
Sulitnya arus kas dan manajemen modal 2 0.12 2 0.22
ketika ada krisis ekonomi
Sulitnya koordinasi antar departmen 2 0,16 1 0,16
Biaya eksperimen R&D organik yang 3 0,12 2 0,24
mahal
Lambatnya konsolidasi intern dalam 3 0.16 1 0.32
pengambilan keputusan
Total 30 1 11 1.70

Total IFAS = Strenght – Weakness


= 2,64 – 1.70
= 0,94
 Kondisi Eksternal PT. L’Oreal
Faktor Eksternal Opportunity/Threat
Supplier + Bahan baku yang mudah didapatkan
+ Fluktuasi harga bahan baku
Pesaing + Memiliki beberapa penghargaan dan sertifikat
- Munculnya pesaing baru yang
menawarkan produk yang lebih bervariasi
Kondisi Ekonomi + Ekonomi dalam negeri sedang berkembang
+ Terbukanya pasar Ekspor
Pelanggan + Memiliki pangsa pasar yang luas
+ Memiliki custamer loyal
- Perubahan selera pelanggan terhadap
produk subtitusi
Sosial + Tingginya kepuasan konsumen
Dari tabel diatas, dapat kita lihat terdapat +7 dan -3 itu artinya, opportunity lebih kuat 5
poin dari threat

EFAS untuk mengetahui Peluang dari PT. L’Oreal


Faktor Eksternal Nilai Bobot Rating Skor
Bahan baku yang mudah didapatkan 4 0,12 4 0,48
Memiliki beberapa penghargaan dan sertifikat 3 0,12 3 0,36
Ekonomi dalam negeri sedang berkembang 3 0,20 2 0,40
Terbukanya pasar ekspor 4 0,12 3 0,36
Memiliki pangsa pasar yang luas 3 0,12 4 0,48
Memiliki custamer loyal 3 0,20 2 0,40
Tingginya kepuasan konsumen 3 0,12 3 0,36
Total 23 1 20 2,84

EFAS untuk mengetahui Ancaman dari PT. L’Oreal


Faktor Eksternal Nilai Bobot Rating Skor
Fluktuasi harga bahan baku 3 0,33 3 0,99
Munculnya pesaing baru yang menawarkan 3 0,33 2 0,66
produk yang lebih bervariasi
Perubahan selera pelanggan terhadap produk 3 0,33 3 0,99
subtitusi
Total 9 1 8 2,64

Total EFAS = Opportunity – Threat


= 2,84 - 2,64
= 0,20

Berdasarkan nilai bobot dan ranting setiap unsur matrik di atas, maka diketahui bahwa posisi
perusahaan saat ini berada di kuadran
Kuadran Posisi titik Luas matrik Ranking Prioritas strategi
I (SO) (2,64 ; 2,84) 11, 22 1 Growth
II (ST) (2,64 ; 2,64) 8,72 2 Combination
III (WO) (1,70 ; 2,64) 7, 36 3 Stability
IV (WT) (1,70 ; 2,64) 10, 42 4 Rentrechment

1. Pada kuadran I (SO Strategi)strategi umum yang dilakukan perusahaan adalah


menggunakan kekuatan perusahaan untuk menggambil setiap keunggulan pada
kesempatan yang ada.
2. Pada kuadran II (ST Strategi) menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap
ancaman dengan menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang.
3. Pada kuadran III (WO Strategi) perusahaan dapat membuat keunggulan pada
kesempatan sebagai acuan untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari
kelemahan.
4. Pada kuadran IV (WT Strategi) meminimumkan segala kelemahan untuk menghadapi
setiap ancaman.

O
III I
STABILITY EXPANSION
Mendukung Strategi Mendukung Strategi
Rasionalisasi Ofensif

W S

IV II
RETRENCHMENT COMBINATION
Mendukung Strategi Mendukung Strategi
Defensif Diversifikas

T
MATRIK SWOT
(S) Strenghts (W) Weaknesses :
1. Menawarkan produk yang 1. Biaya eksperimen yang
berkualitas tinggi. mahal.
2. Produk bervariasi dengan 2. Lambatnya konsulidasi
harga terjangkau. intern dalam pengambilan
3. Memiliki karyawan yang keputusan
sudah ahli dibidangnya.

(O) Opportunities : SO WO
1. Kesempatan 1. Memperbanyak 1. Mengelola biaya
mengembangkan usaha yang penjualan dengan produksi dan
mudah karena tersedianya mengutamakan pengembangan produk
bahan baku yang melimpah kualitas produk yang dengan baik.
dan banyak macam inovasi dan baik. 2. Mempererat hubungan
kreasi dari produk. 2. Melakukan inovasi antar pemasok,
2. Memiliki custamer loyal dan produk yang terus- karyawan dan
distribusi yang lancar. menerus. distributor.

(T) Threats : ST WT
1. Munculnya pesaing baru Menonjolkan variasi Menciptakan teknik promosi
yang menawarkan produk yang produk yang beraneka yang menarik dan lebih gencar
lebih bervariasi. macam sesuai dengan dalam menawarkan produk.
2. Perubahan selera pelanggan selera konsumen.
terhadap produk subtitusi

MATRIK STRATEGI UMUM


Matrik Strategi Umum

Pertumbuhan Pasar Tinggi


1. Peng. Pasar 1. Peng. Pasar
2. Penet. Pasar 2. Penet. Pasar
3. Peng. Produk 3. Peng. Produk
4. Integrasi Pasar 4. Integrasi Kedepan
5. Penciutan Bisnis 5. Integrasi Kebelakang
6. Pengangguran 6. Integrasi Horisontal
Persaingan 7. Diversifi. Konsentrik Persaingan
Lemah Kuat
1. Penciutan Bisnis 1. Divers. Konsentrik
2. Likuidasi 2. Diversi. Horisontal
3. Diversi. Konsentrik 3. Diversi. Konglomerasi
4. Diversi. Horisontal 4. Usaha Patungan
5. Diversi. Konglomerasi 5. Outsourching
6. Pengurangan 6. Benchmarking

Pertumbuhan Pasar Rendah


VARIASI STRATEGI

Strategi Manajer Perusahaan dan Kaitannnya dengan Kuadrat I


Kuadrat I (SO Strategi) strategi umum yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
memanfaatkan kekuatan dan peluang untuk mendapat keuntungan semaksimal mungkin.
Strategi Pengembangan Pasar (Market Development)
Memperkenalkan produk-produk yang sudah ada kedaerah pemasaran yang baru (pangsa
pasar bertambah). Strategi ini dijalankan supaya bisa memasarkan produk yang sudah ada ke
daerah yang belum dapat mengunakan produk dari perusahaan tersebut dan bisa memperluas
pasar di dalam maupun di luar negeri.
Mengembangkan inovasi varian produk yang bermacam-macam menyesuaikan jenis kulit
konsumennya diberbagai belahan dunia.
Strategi yang digunakan :
a. Memanfaatkan tren yg lagi booming dengan menambah variasi bentuk yg
unik.
b. Perusahaan memiliki jaringan distribusi yang luas hingga keluar asia.
c. Menggunakan kampanye produk kosmetik (perawatan rambut, perawatan kulit
dan tata rias) yang berkualitas, praktis dan inovatif.
d. Menempatkan harga produk relatif dapat dijangkau oleh masyarakat luas.
Keterkaitan Kuadrat I (SO Strategi) :
Dengan citra produk L’oreal yang merupakan grup kosmetika no 1 di dunia serta
pemanfaatan tren dan variasi produk yang menyesuaikan dengan kebutuhan konsumennya
serta memiliki jaringan distribusi yang luas akan meberikan kekuatan inti tersendiri pada
perusahaan untuk berkembang pesat.
Strategi Manajer Perusahaan dan Kaitannnya dengan Kuadrat II
Kuadrat II (WO Strategi) strategi umum yang dilakukan oleh perusahaan adalah dengan
menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman dengan menciptakan
diversifikasi untuk menciptakan peluang.
Penetrasi Pasar (Market Penetration)
Strategi ini dijalankan untuk meningkatkan dari produk yang ada saat ini pada pasar yang ada
saat ini melalui usaha usaha pemasaran secara luas dan besar.
Melakukan pemasaran produk L’oreal secara luas di berbagai wilayah untuk memperluas
market share.
Strategi yang digunakan :
a. Meningkatkan anggaran iklan
b.Meningkatkan aktivitas pemasaran secara luas
c. Memperbanyak kerjasama dengan pasar dalam negeri maupun di luar negeri
Keterkaitan dengan Kuadrat II :
Dengan meningkatkan promosi produk diberbagai wilayah di dalam dan luar negeri serta
wilayah baru yang belum pernah dijangkau diharapkan mampu meningkatkan penjualan
produk serta mampu membidik segmen konsumen dengan tepat untuk mengedepankan
produk unggulan.
Strategi Manajer Perusahaan dan Kaitannnya dengan Kuadrat III
Kuadrat III ( ST Strategi) strategi umum yang dilakukan oleh perusahaan dengan menjadikan
setiap kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman dengan menciptakan diversifikasi untuk
menciptakan peluang.
Strategi Integrasi Horizontal
Strategi ini mengarah pada strategi untuk meningkatkan kendali atas perusahaan pesaing.
Menjaga hubungan baik dengan para pelanggan.
Strategi yang dilakukan : 1. Meningkatkan kualitas produk dan variasi produk sesuai dengan
kebutuhan konsumen.
2. Memberikan pelayanan yang baik serta diskon member yang
menarik untuk pelanggan loyal.
Keterkaitan dengan kuadran III (ST Strategi) :
Dengan menjaga hubungan baik dengan pelanggan diharapkan produk yang dikeluarkan oleh
L’oreal akan mendapatkan posisi khusus di masyarakat sebagai produk yang berkualitas
tinggi dengan berbagai macam inovasi serta harga yang terjangkau. Hubungan baik dengan
pelanggan juga bisa menjadi sarana bagi perusahaan untuk mempertahankan pangsa pasar
dan persaingan ketat di bidang industri kosmetika.
Strategi Prusahaan dan Kaitannya dengan Kuadran IV
Pada kuadran IV (WT Strategi) strategi umum yang dapat dilakukan perusahaan adalah
dengan meminimumkan segala kelemahan untuk menghadapi setiap anacaman.
Pengurangan (Retrechment)
Melakukan penghematan dengan mengurangi unit produk yang kurang diminati oleh
konsumen dan berfokus terhadap pengembangan produk.
Strategi yang dilakukan: a. Berfokus pada produk yang diminati oleh konsumen.
b. Terus mengembangkan inovasi produk dengan bahan-bahan yang
berkualitas dan ramah lingkungan.

Keterkaitan dengan kuadran IV (WT Strategi):


Dengan berfokus pada produk yang diminati konsumen, perusahaan dapat meminimalis
penggunakan dana yang ada untuk mengembangkan produk dengan inovasi-inovasi terbaru
dan dapat membuka peluang yang lebih besar untuk pertumbuhan produk yang laku
dipasaran.
Strategi Bisnis Unit (Diferensiasi)
Strategi Bisnis Unit (SBU)
Strategi Bisnis Unit (SBU) yang diterapkan menciptakan produk baru yang unik dengan
harga terjangkau.
Strategi Bisnis Unit menerapkan strategi diversifikasi konsentris. Yaitu strategi yang
dilakukan dengan menambah produk baru yang masih terkait dengan produk yang saat ini
dan memiliki keterkaitan dalam kesamaan teknologi, pemanfaatan fasilitas bersama,
ataupun jaringan pemasaran yang sama.
Contohnya :
Menciptakan banyak brand berbeda dengan produk-produk baru yang bervariasai yang
memiliki kualifikasi:
 Memiliki produk yang berkualitas tinggi
 Varian produk yang beraneka macam sesuai dengan kebutuhan custamer
 Bentuk produk yang praktis dan mudah untuk di bawa kemana-mana
 Harga terjangkau
 Menciptakan produk yang berbahan baku halal sesuai keputusan MUI

 Strategi bisnis unit menciptakan diferensiasi melalui kualitas produk, variasi produk
dengan harga terjangkau. Strategi ini digunakan karena perusahaan memiliki:

a. Ketrampilan dan Sumber Daya Umum yang di perlukan


o Jaringan DC (Distrbution Center) luas hingga mencapai luar asia
o Mampu memproduksi kosmetik yang mengandung bahan-bahan yang halal,
berkualitas dan aman dipakai
o Peralatan riset dan pengembangan modern dan percobaan R&D organik dengan
bahan ramah lingkungan untuk mengembangkan inovasi produk kosmetik
o Pembagian divisi kerja yang jelas untuk kemudahan koordinasi dan integritas.
a. Persyaratan Organisasi Umum
o Koordinasi yang kuat antara fungsi-fungsi dalam riset dan pengembangan produk,
dan pemasaran.
o Pengukuran dan insentif yang subyektif.
o Kemampuan karyawan yang ahli dibidangnya dengan tenaga yang kreatif.

Analisa Value Chain Diferensiasi


Adanya kesesuaian antara kemampuan perusahaan untuk menciptakan keunikan yg sesuai dg
permintaan para pelanggan.Ada empat tahap :
1. Menciptakan sebuah analisa rantai nilai
 Tingkat kebutuhan konsumen yang berbagai macam selera
 Menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen yang
berkualitas, bervariasi dan harga terjangkau
 Dibuat rantai nilai yg terpisah untuk setiap kelompok pelanggan
1. Menciptakan produk kosmetik dengan bahan halal dan berkualitas tinggi
2. Menciptakan berbagai varian produk sesuai dengan kebutuhan dan
permintaan custamer

2. Identifikasi faktor penentu diferensiasi

ANALISA VALUE CHAIN M. PORTER

Analisa Value Chain di atas :

Aktivitas Utama
 Ativitas Logistik ke dalam
Mengatur ruang lingkup produk outlet penjualan dan menjadikan kenyamanan
pelanggan yang berkelanjutan di sana adalah tujuan penting L’oreal. Dalam aspek ini
kelompok logistik secara teratur berkolusi dengan pemasok untuk meningkatkan
kinerja bersama perusahaan di lapangan dengan cara mengakar yang dalam. Sebagai
salah satu merek terkemuka di industri kosmetik dan kecantikan, L’oreal menyadari
bahwa kesetiaan pelanggan ditanam diatas kepercayaan dan tanggung jawab
perusahaan. Mulai dari kualitas barang hingga tindakan keberlanjutan hingga keamanan
rantai pasokan. Sebagai bagian dari komitmen untuk keselamatan dan dalam perannya
sebagai pengirim volume besar, L’oreal akhir-akhir ini membawa program pembawa
pemeriksaan yang inovatif yang membantu memastikan bahwa ia hanya menggunakan
operator kontrak yang aman untuk mengangkut barangnya.
 Aktivitas Operasi
Dalam langkah ini bahan baku dikumpulkan bersama dan sebuah produk terbentuk.
L’oreal memiliki 37 pabrik kosmetik yang masing-masing memiliki teknologi yang
sangat berbeda. Kebijakan L’oreal adalah untuk menghasilkan produk yang sangat
dekat dengan pasar sehingga mereka dapat memiliki hubungan yang baik dengan
pemasok.

 Aktivitas Logistik Keluar


Pada tahap ini produk yang diproduksi di pabrik-pabrik dikirim ke pengecer, pemasok,
outlet yang berbeda dan pelanggan. L’oreal memiliki pabrik manufaktur yang berbeda
diberbagai negara ke daerah lain dari pada mereka biasanya menggunakan transportasi.

 Aktivitas Pemasaran dan penjualan


Pada tahap ini produk siap dijual ke pelanggan sehingga perusahaan membuat skema
pemasaran yang berbeda untuk menjual produk. Inilah yang L;oreal katakan
“Kreativitas adalah udara yang kita hirup, memberi kita inspirasi dan membentuk ide-
ide kita, memungkinkan kita untuk meluncurkan 500 produk baru setiap tahun. Di
L’oreal, pemasaran yang menyempurnakan ide-ide ini yang merupakan jantung dari
strategi kami.

 Aktivitas jasa (service)


Pada tahap ini perusahaan melihat ke dalam layanan setelah produk. L;oreal terutama
tidak memiliki layanan setelah tetapi mereka memastikan bahwa pelanggan kembali
ke rumah dengan senyum di wajah mereka dengan produk mereka.
Dari analisa diatas, L’oreal mampu menciptakan produk kosmetik halal, berkualitas, praktis
dengan macam variasi produk sesuai dengan kebutuhan custamer dan harga terjangkau. Label
ini yang menjadi faktor penentu diferensiasi produk L’oreal yang tidak dimiliki oleh produk
lain.
3. Penentu faktor-faktor kunci
 Memiliki pabrik, sarana, dan prasarana dalam menciptakan produk kosmetik yang
berkualitas tinggi.
 Memiliki tenaga ahli yang handal di bidangnya
 Memiliki para karyawan yang loyal dan sejalan dengan visi, dan misi perusahaan
 Memiliki distributor yang luar dan cepat
4. Keterkaitan antara value chain perusahaan dan pelanggan
Menciptakan nilai bagi pelanggan meliputi :
 Pelanggan mendapatkan produk kosmetik yang bervariasi sesuai dengan
kebutuhannya.
 Pelanggan mendapatkan produk berkualitas premium dengan harga yang relatif
terjangkau.
VALUE CHAIN BERBASIS ANGGARAN (BUDGETING)

Catatan: Tiap angka dibawah ini hanyalah estimasi (perkiraan) dari saya.

1. Anggaran Penjualan
Laporan 1
PT. L’Oreal Indonesia
Anggaran Penjualan
Untuk tahun berakhir 31 Desember 2017
Kuartal Tahun
1 2 3 4
Unit 1.000 1.400 1.800 2.000 6.200
Harga jual per unit 60.000 60.000 60.000 60.000 60.000
Anggaran Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
penjualan 60.000.000 84.000.000 108.000.000 160.000.000 372.000.000

2. Anggaran Produksi
 Anggaplah kebijakan perusahaan mensyaratkan 20% penjualan kuartal
berikutnya harus tersedia di persediaan akhir. Persediaan awal produk untuk
kuartal pertama berjalan adalah 150 produk.
 Perusahaan menginginkan adanya 300 produk dalam persediaan akhir di akhir
kuartal pertama (20% x 1.500 = 300)
Laporan 2
PT. L’Oreal Indonesia
Anggaran Produksi
Untuk tahun berakhir 31 Desember 2017
Kuartal Tahun
1 2 3 4
Penjualan 1.000 1.400 1.800 2.000 6.200
Persediaan 300 360 400 200 200
akhir yang
diinginkan
Jumlah 1.300 1.760 2.200 2.200 6.400
kebutuhan
Dikurangi 150 300 360 400 150
persediaan
awal
Unit yang di 1.150 1.460 1.840 1.800 6.250
produksi

3. Anggaran pembelian bahan baku


Anggap tiap produk memiliki berat 800 gr mengandung mengandung parafin wax
(seharga Rp. 10.000) dan parfume rose (seharga Rp. 10.000)
Kebijakan perusahaan memiliki 10% dari kebutuhan produksi bulan berikutnya.
Asumsikan pabrik memiliki 300 gr parafin wax dan 250 ml parfume rose.
Dalam satuan unit pabrik membutuhkan 2 gr parafin wax dan 3 ml parfume rose.
Laporan 3
PT. L’Oreal Indonesia
Anggaran pembelian bahan baku langsung
Untuk tahun berakhir 31 Desember 2017
Kuartal Tahun
1 2 3 4
Parafin wax
Unit yang di 1.150 1.260 1.840 1.800 6.150
produksi
Bahan baku 2 2 2 2 2
langsung per unit
Kebutuhan 2.300 2.520 3.680 3.600 12.300
produksi
Persediaan akhir 300 360 400 200 200
yang diinginkan
Jumlah kebutuhan 2.600 2.880 4.080 3.800 12.500
Dikurangi 300 360 400 200 200
persediaan awal
Bahan baku 2.300 2.520 3.680 3.600 12.300
langsung yang
dibeli
Biaya per parafin Rp. 10.000 Rp. 10.000 Rp. 10.000 Rp. 10.000 Rp.10.000
wax
Jumlah pembelian Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
parafin wax 23.000.000 25.200.000 36.800.000 36.000.000 123.000.000

Parfume rose
Unit yang di 1.150 1.260 1.840 1.800 6.150
produksi
Bahan baku 3 3 3 3 3
langsung per unit
Kebutuhan 3.450 3.780 5.520 5.400 18.450
produksi
Persediaan akhir 400 500 500 500 500
yang diinginkan
Jumlah kebutuhan 3.850 4.280 6.020 5.900 18.950
Dikurangi 400 500 500 500 500
persediaan awal
Bahan baku 3.450 3.780 5.520 5.400 18.450
langsung yang
dibeli
Biaya per parfume Rp.15.000 Rp. 15.000 Rp. 15.000 Rp. 15.000 Rp. 15.000
rose
Jumlah biaya Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
pembelian parfume 51.750.000 56.700.000 82.800.000 81.000.000 27.675.000
rose
Jumlah pembelian Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
biaya bahan baku 74.750.000 81.900.000 119.600.000 117.000.000 399.750.000
langsung

4. Anggaran Tenaga Kerja Langsung


Anggap saja suatu batch 100 produk membutuhkan 8 jam tenaga kerja langsung,
maka watu tenaga kerja langsung per produk adalah 0,8 jam (8/100 = 0,8)
Untuk wilayah Surabaya anggap saja gaji UMR yang ditetapkan oleh pemerintah
adalah Rp. 3.200.000 maka Rp. 3.200.000/30 = Rp. 106.667 (pembulatan)
Rp. 106.667/8 jamkerja = Rp. 13.334 (pembulatan)
Laporan 4
PT. L’Oreal Indonesia
Anggaran tenaga kerja langsung
Untuk tahun berakhir Desember 2017
Kuartal Tahun
1 2 3 4
Unit yang di produksi 1.150 1.260 1.840 1.800 6.150
Jam tenaga kerja 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
langsung per unit
(jam)
Jumlah jam yang 920 1.008 1.472 1.440 4.920
dibutuhkan
Rata-rata upah yang Rp. 13.334 Rp. 13.334 Rp. 13.334 Rp. 13.334 Rp. 13.334
dibutuhkan
Jumlah biaya tenaga Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
kerja langsung 12.267.280 13.440.672 19.627.648 19.200.960 65.603.280

5. Anggaran Overhead
Anggap saja kebijakan perusahaan menetapkan tarif overhead variabel adalah Rp.
10.000/jam.
Tenaga kerja langsung dan overhead tetap dianggarkan Rp. 6.000.000 (Rp.
1.500.000/kuartal).
Laporan 5
PT. L’Oreal Indonesia
Anggaran Overhead
Untuk tahun berakhir 31 Desember 2017
Kuartal Tahun
1 2 3 4
Jam tenaga kerja 920 1.008 1.472 1.440 4.920
langsung yang
dianggarkan
Tarif overhead variabel 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000
Overhead variabel Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
yang dianggarkan 9.200.000 10.080.000 14.720.000 14.400.000 49.200.000
Overhead tetap yang di Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
anggarkan 1.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.00 1.500.000
Jumlah overhead Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
9.350.000 10.230.000 14.870.000 14.550.000 49.350.000

6. Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi

Overhead tetap yang dianggarkan = 6.000.000 = 1.182 ( pembulatan)


Jam tenaga kerja langsung yg dianggarkan = 5.080

Laporan 6
PT. L’Oreal Indonesia
Anggaran persediaan akhir barang jadi
Untuk tahun berakhir 31 Desember 2017
Perhitungan biaya per unit
Bahan baku langsung (Rp. 10.000+Rp. 15.000) Rp. 25.000
Tenaga kerja langsung (0,8 jam @ Rp. 13.334) Rp. 10.667
Overhead
Variabel (0,8 jam @ Rp. 10.000) Rp. 8.000
Tetap (0,8 jam @ Rp. 1.182) Rp. 946
Jumlah biaya per unit Rp. 44.613

BISNIS PROSES PT. L’OREAL


BISNIS PROSES PRODUKSI PT. L’OREAL

Aspek Kunci Input Proses Output Aspek Kunci

Bahan baku Pengolahan


utama Distributor
dipabrik
Produk-produk
yang
dikeluarkan
oleh PT.
L’Oreal adalah Standar Menghasilkan Produk sesuai
produk yang Bahan baku
kualitas produk dengan standar
sesuai dengan pembantu
produk topping yang sudah
kebutuhan ditetapkan oleh
konsumen, perusahaan
memiliki
kualitas
terbaik, aman Kemampuan Iklan, sponsor,
dan nyaman produk program-
dalam SOP program,
bentuk box, ambasador,
botoh dll. brand
ANALISA PERSAINGAN PESAING UTAMA

Tabel Analisa Persaingan PT. L’Oreal dengan Pesaing Usaha PT. Orindo Alam Ayu
(Oriflame)
4P Oriflame L’Oreal Keterangan Action Plan
PRODUCT Unggul Merupakan produk no 1 Melakukan inovasi
didunia, mengedepankan secara terus-
klualitas produk serta menerus
aman di gunakan
PRICE Unggul Pesaing lebih unggul Untuk harga beda
dalam segi harga sedikit lebih mahal
namun tetap
mengedepankan
kualitas produk
PLACE Unggul Memiliki kantor cabang Memperluas
disemua daerah mangsa pasar
PROMOTION Unggul Oriflame menggunakan Melakukan promosi
sistem MLM sedangkan yang lebih efektif
L’oreal mendistribusikan dan efisien serta
produk melalui retail-retail ekonomis
besar dan minimarket

Skor Tertinggi di IFAS dan EFAS di PT. L’Oreal


Target 2017 Capaian 2017 Corrective Action
Kekuatan Target produksi Target yang dicapai Mengevaluasi bahan
1. Produk no 1 100% 95% baku, mesin dan
di dunia sistem distribusi.
dengan
kualitas dan
distribusi
yang baik

Peluang Kapasitas produksi Target yang dicapai Menambah bahan


1. Memiliki yang di target 500 450 juta unit baku serta produk
mangsa pasar juta unit per tahun baru.
yang luas
didalam dan
luar negeri
STANDART OPERATIONS PRODUCTION PROCESS
Unit pemakai Gudang Produksi Akuntansi Manager

Mulai

Faktur
Mengisi data pengiriman Laporan Laporan tenaga
barang barang barang jadi pokok produksi

Mengisi data
barang

Menerima
Mengisi bahan baku
kapasitas Membuat Menentukan
perhitungan margin laba
Meminta
harga pokok
order barang
prosuksi

Membuat
jadwal
produksi
Kartu
Menulis barang gudang Laporan
order Laporan harga
penjualan
pokok produksi
barang
Mengolah
bahan baku

Mengisi data
barang
Membuat akuisisi
laporan
barang jadi

Membuat
faktur
pengiriman Laporan
barang barang jadi

Pengiriman
barang
Menyimpan
barang jadi

Anda mungkin juga menyukai