Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Manajemen Volume 4 Nomor 1 (2018) p – ISSN : 2301-6256

Januari – Juni 2018 e - ISSN : 2615-1928


http://ejournal.lmiimedan.net

JURNAL MANAJEMEN

Open access available at http://ejournal.lmiimedan.net

PERAN KETERLIBATAN DAN PARTISIPASI KARYAWAN TERHADAP


KINERJA KARYAWAN
Mangasa Panjaitan
Universitas Methodist Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Keterlibatan dan partisipasi karyawan merupakan aspek yang
Diterima Maret 2018 penting dalam setiap organisasi. Keterlibatan dan partisipasi
Disetujui April 2018 karyawan dapat dilakukan secara maksimal jika kepuasan kerja itu
telah dipenuhi. Begitu juga sebaliknya, kepuasan kerja akan
Dipublikasikan Juni 2018 diperoleh ketika di satu sisi perusahaan melihat kinerja yang baik
Keywords: dalam diri karyawan dan di satu sisi karyawan juga merasa
Keterlibatan; partisipasi dilibatkan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan
karyawan; kinerja; perusahaan. Keterlibatan dan partisipasi kerja karyawan dapat
organisasi memberikan pengaruh pada kinerja individu karyawan, dan pada
akhirnya akan memberikan dampak yang sangat besar terhadap
keberhasilan suatu perusahaan dalam pencapaian suatu tujuan.

PENDAHULUAN mendukung keberhasilan organisasi.


Sumber daya manusia adalah kunci
pokok yang harus diperhatikan dengan Dengan persaingan yang semakin tajam
segala kebutuhannya dalam setiap karena perubahan teknologi yang cepat
kegiatan perusahaan. Hal ini dikarenakan dan lingkungan yang begitu dinamis
manusia adalah salah satu sumber daya pada setiap aspek kehidupan manusia,
yang berperan penting di dalam maka setiap organisasi membutuhkan
organisasi atau perusahaan. Dengan kata sumber daya manusia yang mempunyai
lain, sumber daya manusia merupakan kompentensi agar dapat memberikan
ujung tombak yang akan menentukan pelayanan yang prima dan bernilai.
keberhasilan pelaksanaan kegiatan Perubahan lingkungan yang begitu cepat
perusahaan. menuntut kemampuan mereka dalam
menangkap fenomena perubahan
Pengelolaan sumber daya manusia akan tersebut, menganalisis dampaknya
mempengaruhi kinerja organisasi dengan terhadap organisasi dan menyiapkan
praktik manajemen yang dilakukan dan langkah-langkah guna menghadapi
memiliki sasaran cukup luas yang tidak kondisi tersebut.
hanya terbatas pada karyawan
operasional saja, tetapi juga meliputi Keberhasilan organisasi sangat
tingkatan manajerial. Perubahan dan ditentukan oleh kualitas orang-orang
peningkatan peran fungsi sumber daya yang bekerja di dalamnya. Rendahnya
manusia sangat esensial untuk kualitas sumber daya manusia dalam
organisasi menyebabkan turunnya
52 JANUARI – JUNI 2018 STIE LMII MEDAN
Jurnal Manajemen Vol. 4, No. 1 (52-60) p – ISSN : 2301-6256
Panjaitan (2018) e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

efektifitas kerja karyawan, yang secara pekerjaannya.


tidak langsung ditentukan oleh
kompetensi. Mathis (2008:280) mendefinisikan
keterlibatan dan partisipasi karyawan
Keterlibatan dan partisipasi karyawan sebagai sebuah tindakan positif,
merupakan salah satu yang harus pemenuhan pekerjaan atau tindakan
dipikirkan oleh setiap perusahaan. yang berhubungan dengan keadaan
Keterlibatan dan partisipasi karyawan pikiran yang ditandai dengan semangat,
dapat dilakukan secara maksimal jika dedikasi dan penyerapan. Menurut Noe
kepuasan kerja itu telah dipenuhi. Begitu (2011:424), keterlibatan dan partisipasi
juga sebaliknya, kepuasan kerja akan karyawan dalam pekerjaan adalah
diperoleh ketika di satu sisi perusahaan kepedulian karyawan terhadap pekerjaan
melihat kinerja yang baik dalam diri yang dilakukan. Menurut Gibson (2007:
karyawan dan di satu sisi karyawan juga 202), keterlibatan dan partisipasi
merasa dilibatkan dalam pengambilan karyawan adalah tingkat saat karyawan
keputusan dan kebijakan perusahaan. di perusahaan bersedia bekerja.
Karyawan yang memiliki keterlibatan
Kinerja merupakan prestasi kerja atau atau partisipasi kerja tinggi memberi
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas usaha yang terbaik dalam pekerjaannya,
yang dicapai oleh seorang karyawan termasuk memberi lebih banyak
persatuan periode waktu dan daripada yang disyaratkan pekerjaan.
melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan Dapat disimpulkan bahwa keterlibatan
kepadanya. Kinerja pada dasarnya dan partisipasi karyawan adalah tingkat
adalah sesuatu yang dilakukan atau tidak dimana seorang karyawan berpartisipasi
dilakukan karyawan, sehingga mereka aktif dan memberi kontribusi dalam
mempengaruhi seberapa banyak mereka organisasi. Logika yang mendasari
memberi kontribusi kepada perusahaan adalah keterlibatan dan partisipasi para
termasuk pelayanan kualitas yang karyawan dalam pengambilan keputusan
disajikan. dan meningkatkan otonomi serta kendali
karyawan atas kehidupan kerjanya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk Karyawan akan menjadi lebih
mengkaji peran keterlibatan dan termotivasi, lebih setia pada organisasi,
partisipasi karyawan terhadap kinerja lebih produktif dan lebih puas dengan
karyawan. Pada bagian berikutnya akan pekerjaan. Keterlibatan dan
diuraikan landasan teori dan metodologi patisipasi karyawan secara penuh
penelitian serta hasil penelitian. terhadap pekerjaan membuat karyawan
LANDASAN TEORI dapat menciptakan kinerja yang baik dan
Keterlibatan dan partisipasi secara penuh teratur dan tentunya akan berpartisipasi
terhadap pekerjaan membuat karyawan aktif dalam menyelesaikan pekerjaan
akan menciptakan kinerja yang baik dan atau tugasnya.
akan berpartisipasi aktif dalam Karyawan dapat merasa puas dan senang
menyelesaikan pekerjaan atau tugasnya. jika bisa menghabiskan sebagian besar
Karyawan akan lebih merasa puas dan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
senang jika bisa menghabiskan sebagian pekerjaannya. Kualitas perasaan
besar waktu, tenaga, dan pikiran untuk terhadap pekerjaan berkaitan dengan
STIE LMII MEDAN JANUARI - JUNI 2018 53
Jurnal Manajemen Volume 4 Nomor 1 (2018) p – ISSN : 2301-6256
Januari – Juni 2018 e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

kepuasan kerja yang dirasakan keterlibatan dan partisipasi karyawan


karyawan. Kepuasan kerja secara umum adalah tingkat dimana seorang karyawan
menyangkut sikap individu mengenai berpartisipati aktif dan memberi
pekerjaannya yang mencerminkan kontribusi dalam organisasi. Logika
pengalaman baik yang bersifat yang mendasari adalah keterlibatan para
menyenangkan maupun yang tidak karyawan dalam pengambilan keputusan
menyenangkan. dan meningkatkan otonomi serta kendali
karyawan atas kehidupan kerjanya.
Menurut Noe (2011:203) kepuasan kerja Karyawan akan menjadi lebih
dipengaruhi oleh pekerjaan itu sendiri, termotivasi, lebih setia pada organisasi,
dimana menunjukkan apakah suatu lebih produktif dan lebih puas dengan
pekerjaan itu rutin, membutuhkan pekerjaan.
inisiatif atau membutuhkan kreativitas.
Adanya tuntutan inisiatif dan kreativitas Proses Keterlibatan dan Partisipasi
dalam pelaksanaan pekerjaan, membuat Karyawan
secara tidak langsung karyawan harus Pada konteks keterlibatan dan partisipasi
meluangkan sebagian besar waktu, kerja yang dikemukakan oleh Noe
tenaga, dan pikiran untuk pekerjaannya. (2011:378), kemungkinan individu untuk
terlibat (involved) dengan pekerjaan
Hal ini merupakan salah satu bagian tergantung pada penerimaan bahwa
penting bagi diri individu sehingga pekerjaan mempunyai potensi untuk
keinginan atau harapan dari para memenuhi kebutuhan yang penting. Bila
karyawan terpenuhi. Setiap karyawan pekerjaan dirasa kurang memberikan
mempunyai keinginan untuk dapat kesempatan untuk pemenuhan kebutuhan
mencapai hasil kerja yang maksimal. yang dianggap penting, maka individu
Harapan inilah yang nantinya akan akan mengembangkan suatu
mempengaruhi tinggi rendahnya kecenderungan. Kecenderungan tersebut
keterlibatan dan partisipasi karyawan berupa penarikan upaya kerja dan
dalam melakukan tugasnya. mengasingkan diri dari pekerjaan
Keterlibatan dan partisipasi karyawan (alienation).
sebagai sebuah tindakan positif, Pekerjaan dipandang sebagai hal yang
pemenuhan pekerjaan atau tindakan penting dan berarti bagi individu
yang berhubungan dengan keadaan sehingga individu memberikan perhatian
pikiran yang ditandai dengan semangat besar dan sangat memikirkan
dan dedikasi. Keterlibatan dan partisipasi pekerjaannya yang membuat individu
karyawan dalam pekerjaan adalah terlibat dengan pekerjaannya.
tingkat saat karyawan di perusahaan
bersedia untuk bekerja. Karyawan yang Proses tersebut mengakibatkan
memiliki keterlibatan dan partisipasi pencapaian sasaran dan tujuan organisasi
kerja yang tinggi dapat memberi usaha dan secara psikologis akan menimbulkan
yang terbaik dalam pekerjaannya, rasa sukses yang akan menaikkan harga
termasuk memberi lebih banyak diri karyawan di mana kondisi ini pada
daripada yang disyaratkan pekerjaan. akhirnya akan berpengaruh terhadap
peningkatan keterlibatan dan partisipasi
Berdasarkan pandangan beberapa ahli di kerja.
atas, dapat disimpulkan bahwa
54 JANUARI – JUNI 2018 STIE LMII MEDAN
Jurnal Manajemen Vol. 4, No. 1 (52-60) p – ISSN : 2301-6256
Panjaitan (2018) e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

Faktor Yang Mempengaruhi menganggap pekerjaan itu penting


Keterlibatan dan Partisipasi bagi harga dirinya. Harga diri
Karyawan merupakan perpaduan antara
Faktor-faktor keterlibatan kerja dilihat kepercayaan diri dan
dari sejauh mana seorang karyawan ikut penghormatan diri, mempunyai
berpartisipasi dengan seluruh harga diri yang kuat artinya merasa
kemampuannya dalam membuat cocok dengan kehidupan dan
peningkatan kesuksesan suatu organisasi penuh keyakinan, yaitu
atau perusahaan. Ada beberapa faktor mempunyai kompetensi dan
yang dapat dipakai untuk melihat sanggup mengatasi masalah-
keterlibatan dan partisipasi kerja seorang masalah kehidupan.
karyawan menurut Gibson (2007:214), Harga diri merupakan evaluasi
yaitu : individu terhadap dirinya sendiri
baik secara positif atau negatif.
a) Aktif berpartisipasi dalam Apabila pekerjaan tersebut dirasa
pekerjaannya berarti dan sangat berharga baik
Aktif berpartisipasi dalam secara materi dan psikologis bagi
pekerjaan dapat menunjukkan karyawan tersebut maka karyawan
bahwa seorang karyawan terlibat tersebut akan menghargai dan akan
dalam pekerjaannya (job melakukan pekerjaannya sebaik
involvement). Aktif berpartisipasi mungkin. Dengan begitu
adalah perhatian yang dicurahkan keterlibatan dan partisipasi kerja
seseorang terhadap sesuatu. Dari dapat tercapai, dan karyawan
tingkat atensi inilah dapat tersebut merasa bahwa pekerjaan
diketahui seberapa perhatian dan mereka penting bagi harga dirinya.
kepedulian yang dimiliki oleh
seorang pekerja. Hakikat Keterlibatan dan Partisipasi
b) Menunjukkan pekerjaannya adalah Karyawan
yang utama. Menurut Purnawanto (2008:49), hakikat
Pada karyawan dapat mewakili keterlibatan dan partisipasi karyawan
tingkat keterlibatan kerjanya. yaitu:
Seorang karyawan yang merasa
bahwa pekerjaanya adalah hal a) Keterlibatan mental dan
yang utama akan selalu berusaha emosional
memberi serta melakukan yang Keterlibatan dan partisipasi ini bukan
terbaik untuk pekerjaannya dan hanya sekedar kegiatan fisik namun juga
mengganggap pekerjaannya mental dan emosional. Bukan hanya
sebagai pusat yang menarik dalam keterampilannya tapi juga diri mereka
hidup dan pantas untuk ikut terlibat. Keterlibatan ini bersifat
diutamakan. psikologis daripada fisik. Keterlibatan
c) Melihat pekerjaan sebagai sesuatu bukan hanya partisipasi dalam pekerjaan
yang penting untuk harga diri tapi juga pertemuan, meminta pendapat,
Keterlibatan kerja dapat dilihat dan lainnya.
dari sikap seorang karyawan dalam b) Motivasi kontribusi
pikiran mengenai pekerjaannya, Keterlibatan dan partisipasi dalam hal ini
dimana seorang karyawan adalah bagaimana karyawan dapat
STIE LMII MEDAN JANUARI - JUNI 2018 55
Jurnal Manajemen Volume 4 Nomor 1 (2018) p – ISSN : 2301-6256
Januari – Juni 2018 e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

memotivasi karyawan yang lain untuk keterlibatan dan partisipasi karyawan


memberikan kontribusi. Mereka diberi adalah sebagai berikut
kesempatan untuk menyalurkan sumber
inisiatif dan kreatifitasnya guna a) Partisipasi kerja
mencapai tujuan organisasi. Partisipasi buah pikiran lebih merupakan
partisipasi berupa sumbangan ide,
c) Tanggung jawab pendapat atau buah pikiran konstruktif,
Keterlibatan dan partisipasi ini baik untuk menyusun program maupun
mendorong orang-orang untuk meminta untuk memperlancar pelaksanaan
tanggung jawab dalam aktifitas program dan juga untuk mewujudkannya
kelompok. Ini juga merupakan proses dengan memberikan pengalaman dan
sosial yang mendorong orang- orang pengetahuan guna mengembangkan
menjadi terlibat sendiri dalam organisasi pekerjaan yang diikutinya. Dengan
dan mau mewujudkan keberhasilannya. adanya partisipasi kerja tersebut
diharapkan peranan karyawan akan
Komponen Keterlibatan dan semakin meningkat dalam dunia kerja,
Partisipasi Karyawan selain itu karyawan juga harus dapat
Sirait (2007:68) ada 3 komponen menempatkan diri baik perannya.
keterlibatan dan partisipasi karyawan
yang saling terkait yaitu: b) Tanggung jawab
Tanggung jawab dapat didefinisikan
a) Aspek Kognitif sebagai sebuah kewajiban individu untuk
Aspek kognitif keterlibatan dan melaksanakan pekerjaan yang
partisipasi karyawan berfokus pada ditugaskan. Walaupun seringkali
karyawan yang memiliki keyakinan dibenarkan seorang atasan dalam
tentang perusahaan, atasan dan kondisi melaksanakan tugas dapat memberikan
pekerjaan yang dialami. otoritasnya kepada bawahan yang
b) Aspek Emosional dianggap mampu dan mempunyai
Aspek emosional keterlibatan dan kualifikasi untuk menjalankannya.
partisipasi karyawan berfokus pada Dengan suatu syarat delegasi ini,
perasaan karyawan serta perilaku positif seorang atasan menyiratkan memberikan
maupun negatif karyawan terhadap hak untuk membuat keputusan dan
perusahaan, atasan dan kondisi pekerjaan bertindak atas nama atasannya. Penting
yang dialami. untuk dicatat bahwa, ketika beberapa
tanggung jawab didelegasikan, atasan
c) Aspek Perilaku tetap bertanggung jawab untuk
Aspek perilaku dari keterlibatan dan memantau bahwa semua tanggungjawab,
partisipasi karyawan merupakan wewenang dilakukan sesuai dengan yang
komponen nilai tambah bagi perusahaan seharusnya tanggung jawab individu
untuk melihat bagaimana pengaturan harus ditetapkan dan berlaku untuk
waktu karyawan dalam penyelesaian setiap karyawan di tempat kerja
pekerjaan, kemampuan berpikir yang
terlihat dari penyelesaian pekerjaan c) Disiplin kerja
maupun energi yang dikhususkan dalam Disiplin kerja sebagai suatu sikap
penyelesaian pekerjaan. menghormati, menghargai patuh dan taat
terhadap peraturan-peraturan yang
Menurut Mathis (2008:224), indikator berlaku baik yang tertulis maupun yang
56 JANUARI – JUNI 2018 STIE LMII MEDAN
Jurnal Manajemen Vol. 4, No. 1 (52-60) p – ISSN : 2301-6256
Panjaitan (2018) e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

tidak tertulis serta sanggup dimana pengetahuan yang


menjalankannya dan tidak mengelak terobjektifikasi tersebut digunakan oleh
menerima sanksi-sanksi apabila ia personal dalam rangka sosialisasi
melanggar tugas dan wewenang yang mereka. Internalisasi pengetahuan
diberikan kepadanya. Disiplin sebagai dilakukan melalui kegiatan pencarian
suatu proses bekerja yang mengarah dan menemukan kembali pengetahuan
kepada ketertiban dan pengendalian diri. yang tersimpan dalam organisasi.
Inovasi dihasilkan dari kombinasi
d) Komitmen kerja pengetahuan personal, pengetahuan yang
Dalam sebuah perusahaan tentu dishare oleh kelompok, dan pengetahuan
karyawan dituntut untuk dapat organisasi.
memberikan kinerja terbaik pada
perusahaan sesuai dengan kompetensi f) Semangat kerja
yang dimilikinya. Tetapi kompetensi saja Semangat kerja adalah sikap individu
tidak cukup agar karyawan dapat untuk bekerja sama dengan disiplin dan
memberikan kinerja terbaiknya dalam rasa tanggug jawab terhadap
pekerjaannya. Selain kompetensi, kegiatannya. Semangat kerja juga
komitmen kerja bagi karyawan, dosen, diartikan sebagai suatu kegiatan dalam
guru, pegawai ataupun pekerja juga melaksanakan pekerjaan secara cepat
diperlukan agar mereka memberikan dan lebih baik menyelesaikan suatu
hasil terbaik bagi organisasi atau kegiatan. Semangat kerja merupakan
perusahaan. Seseorang yang tidak perasaan yang memungkinkan seseorang
memiliki komitmen, sebenarnya ia ahli bekerja untuk menghasilkan yang lebih
dalam bidangnya, namun ia bekerja banyak dan lebih baik. Semangat kerja
dengan setengah hati. Karyawan yang juga merupakan suatu sikap individu
memiliki suatu komitmen, akan bekerja atau kelompok terhadap kesukarelaannya
secara total, mencurahkan perhatian, untuk bekerjasama agar mencurahkan
pikiran, tenaga dan waktunya, ia kemampuanya secara menyeluruh.
mengerjakan apa yang diharapkan oleh Semangat kerja adalah kemauan dari
perusahaan. setiap individu atau kelompok untuk
saling bekerja sama dengan giat, disiplin,
e) Berbagi pengetahuan dan penuh rasa tanggung jawab dalam
Berbagi pengetahuan merupakan salah melaksanakan tujuan yang telah
satu metode atau salah satu langkah ditetapkan.
dalam siklus Manajemen Pengetahuan
yang digunakan untuk memberikan Pengertian Kinerja Karyawan
kesempatan kepada anggota suatu Kinerja pegawai adalah tingkat
kelompok, organisasi, instansi atau pencapaian atau hasil kerja seseorang
perusahaan untuk berbagi pengetahuan dari sasaran yang harus dicapai atau
yang mereka miliki kepada anggota tugas yang harus dilaksanakan dalam
lainya dalam suatu tempat kerja. kurun waktu tertentu. Noe (2011: 462),
Obyektifikasi pengetahuan adalah proses mendefinisikan kinerja karyawan adalah
dimana pengetahuan menjadi realitas perbandingan hasil yang dicapai dengan
obyektif, sehingga pengetahuan tersebut peran serta tenaga kerja persatuan waktu
diakui organisasi (komunitas). (lazimnya per jam). Hariandja (2007:78)
Internalisasi pengetahuan adalah proses mendefinisikan kinerja pada dasarnya

STIE LMII MEDAN JANUARI - JUNI 2018 57


Jurnal Manajemen Volume 4 Nomor 1 (2018) p – ISSN : 2301-6256
Januari – Juni 2018 e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

adalah apa yang telah dilakukan atau dapat mencapai hasil sepenuhnya tanpa
tidak dilakukan karyawan dalam bentuk dorongan untuk menggunakannya.
hasil kerja. Istijanto (2008:92) Analisis atribusi kausal harus dilakukan
mendefinisikan kinerja karyawan adalah secara rutin sebagai bagian dari tahap -
hasil pekerjaan yang mempunyai tahap penilaian kinerja formal.
hubungan kuat dengan tujuan strategis
organisasi, kepuasan konsumen dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
memberikan kontribusi ekonomi. Kinerja Karyawan
Para pimpinan organisasi sangat
Beberapa definisi tersebut dapat menyadari adanya perbedaan kinerja
diketahui bahwa kinerja pegawai adalah antara satu karyawan dengan karyawan
hasil kerja baik dari kualitas maupun lainnya yang berada di bawah
kuantitas yang dicapai pegawai pengawasannya. Secara garis besar,
persatuan periode waktu pada perbedaan kinerja ini disebabkan oleh
pelaksanaan tugas kerjanya seseorang dua faktor, yaitu faktor individu dana
sesuai dengan tanggung jawab yang situasi kerja.
diberikan kepadanya.
Menurut Gibson (2007:16), ada tiga
Cara-cara Meningkatkan Kinerja perangkat variabel yang memengaruhi
Karyawan kinerja atau prestasi kerja seseorang,
Menurut Tjiptoherijanto (2008:137) yaitu:
cara-cara untuk meningkatkan kinerja,
antara lain: 1. Variabel Individual (Individual
Variable), terdiri dari:
a) Diagnosis a. Kemampuan dan ketrampilan,
Diagnosis yang berguna dapat dilakukan yaitu kondisi mental dan fisik
secara informal oleh setiap individu yang seseorang dalam menjalankan
tertarik untuk meningkatkan suatu aktivitas atau pekerjaan.
kemampuannya dalam mengevaluasi dan b. Latar Belakang, yaitu kondisi di
memperbaiki kinerja. Teknik – masa lalu yang mempengaruhi
tekniknya dapat berupa: refleksi, karakteristik dan sikap mental
mengobservasi kinerja, mendengarkan seseorang, biasanya dipengaruhi
komentar - komentar orang lain tentang oleh faktor-faktor keturunan serta
mengapa segala sesuatu terjadi, pengalaman di masa lalu.
mengevaluasi kembali dasar - dasar c. Demografis, yaitu kondisi
keputusan masa lalu, dan mencatat atau kependudukan yang berlaku pada
menyimpan catatan harian kerja yang individu atau karyawan,
dapat membantu memperluas pencarian dimana lingkungan sekitarnya
manajer penyebab - penyebab kinerja. akan membentuk pola tingkah
individu tersebut
b) Pelatihan berdasarkan adat atau norma
Setelah gaya atribusional dikenali dan sosial yang berlaku.
dipahami, pelatihan dapat membantu 2. Variabel Organisasi (Organization
manajemen bahwa pengetahuan ini Variable), terdiri dari:
digunakan dengan tepat. a. Sumber daya, yaitu sekumpulan
c) Tindakan potensi atau kemampuan
Tidak ada program dan pelatihan yang perusahaan yang dapat diukur
58 JANUARI – JUNI 2018 STIE LMII MEDAN
Jurnal Manajemen Vol. 4, No. 1 (52-60) p – ISSN : 2301-6256
Panjaitan (2018) e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

dan dinilai, seperti sumber dan pekerjaan.


daya alam dan sumber daya e. Motivasi, yaitu konsep yang
manusia. menguraikan tentang kekuatan-
b. Kepemimpinan, yaitu suatu seni kekuatan yang ada dalam diri
mengkoordinasi yang dilakukan karyawan yang melalui dan
oleh pimpinan dalam memgarahkan perilaku.
memotivasi pihak lain untuk
meraih tujuan yang diinginkan Menurut Mathis dan Jackson (2008 : 78),
oleh organisasi. indikator-indikator kinerja yang dapat
c. Imbalan, yaitu balas jasa yang memberi kontribusi kepada organisasi
diterima oleh karyawan atau antara lain:
usaha yang telah dilakukan di
a) Kesetiaan
dalam proses aktivitas organisasi
Merupakan tekad dan
dalam jangka waktu secara
kesanggupan menaati,
instrinsik maupun ekstrinsik.
melaksanakan, dan mengamalkan
d. Struktur, yaitu hubungan
sesuatu yang ditaati dengan
wewenang dan tanggung jawab
penuh kesadaran dan tanggung
antar individu di dalam
jawab.
organisasi dengan karakteristik
b) Prestasi Kerja
tertentu dari kebutuhan
Merupakan kinerja yang dicapai
organisasi.
oleh seorang tenaga kerja dalam
e. Deskripsi Pekerjaan, yaitu job
melaksanakan tugas dan
description yang diberikan
pekerjaan yang diberikan
kepada karyawan, apakah
kepadanya.
karyawan dapat melakukan
c) Ketaatan
pekerjaan sesuai dengan Job
Merupakan kesanggupan seorang
Description.
tenaga kerja dalam menaati
3. Variabel Psikologis, terdiri dari:
segala ketetapan, peraturan
a. Persepsi, yaitu suatu proses
perundang-undangan dan
kognitif yang digunakan oleh
peraturan kedinasan yang
seseorang untuk menafsirkan dan
berlaku.
memahami dunia sekitarnya.
d) Kejujuran
b. Sikap, yaitu kesiapsiagaan mental
Merupakan ketulusan hati
yang dipelajari dan diorganisasi
seorang tenaga kerja dalam
melalui pengalaman dan
melaksanakan tugas, pekerjaan
mempunyai pengaruh tertentu
serta kemampuan untuk tidak
atas cara tanggap seseorang
menyalahgunakan wewenang
terhadap orang lain.
yang telah diberikan kepadanya.
c. Kepribadian, yaitu pola perilaku
e) Kerja Sama
dan proses mental yang unik
Merupakan kemampuan seorang
yang mencirikan seseorang.
tenaga kerja untuk bekerja
d. Belajar, yaitu proses yang
bersama-sama dengan orang lain
dijalani seseorang dari tahap
dalam menyelesaikan suatu tugas
tidak tahu menjadi tahu dan
dan pekerjaan yang telah
memahami akan sesuatu yang
ditetapkan, sehingga mencapai
berhubungan dengan organisasi
STIE LMII MEDAN JANUARI - JUNI 2018 59
Jurnal Manajemen Volume 4 Nomor 1 (2018) p – ISSN : 2301-6256
Januari – Juni 2018 e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net

daya guna dan hasil guna yang Gibson, James L. et.al. 2007.
sebesar-besarnya. Organizations:Behavior, Structure,
f) Prakarsa Processes. New York: McGraw-
Merupakan kemampuan seorang Hill Irwin.
tenaga kerja untuk mengambil
keputusan, langkah-langkah atau Purnawanto, Budy. 2008. Manajemen
melaksanakan sesuatu tindakan SDM Berbasis Proses. Jakarta :
yang diperlukan dalam Penerbit Grasindo.
melaksanakan tugas pokok tanpa
menunggu perintah dan Sirait, Justine. 2007. Memahami Aspek-
bimbingan dari manajemen. aspek Pengelolaan Sumber Daya
g) Kepemimpinan Manusia dalam Organisasi.
Merupakan kemampuan yang Jakarta: PT. Grasindo.
dimiliki seorang tenaga kerja
untuk meyakinkan orang lain Hariandja, Marihot. 2007. Manajemen
(tenaga kerja lain) sehingga dapat Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT
dikerahkan secara maksimum Gramedia Pustaka Utama.
untuk melaksanakan tugas
Istijanto. 2008. Riset Sumber Daya
pokok.
Manusia. Jakarta: PT Gramedia
KESIMPULAN Pustaka Utama.
Keterlibatan dan partisipasi karyawan
Tjiptoherijanto, Prijono. 2008.
merupakan ukuran derajat seseorang
dalam memihak secara psikologis Pengembangan Sumber Daya
terhadap pekerjaannya dan menganggap Manusia. Jakarta: LIPI Press.
kinerjanya sebagai ukuran harga diri.
Keterlibatan dan partisipasi kerja
karyawan dapat memberikan pengaruh
yang sangat besar terhadap keberhasilan
suatu perusahaan dalam pencapaian
suatu tujuan. Keterlibatan kerja
karyawan diharapkan memberikan
dampak positif kepada perusahaan
dengan memberikan suatu hasil yang
dapat memberikan keuntungan, dengan
meningkatnya kinerja setiap karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
Mathis, Robert L. 2008. Human
Resource Management. USA:
South Western College.
Noe, Raymond A. 2011, Fundamentals
of Human Resource Management.
USA: McGraw-Hill Irwin.

60 JANUARI – JUNI 2018 STIE LMII MEDAN

Anda mungkin juga menyukai