Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peran dan fungsi perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan, khususnya
di rumah sakit dengan tugas yang harus dilaksanakan berkenaan dengan klien dan
aspek-aspeknya sebagai manusia yang utuh dibutuhkan tenaga perawat yang
terampil, berbudi luhur, serta mempunyai motivasi kerja yang tinggi sehingga
dapat memberikan pelayanan yang bermutu.

Peranan tenaga perawat didalam melaksanakan tugasnya atau dalam


memberikan pelayanan perawatan pada pasien harus mengerti dan memahami
pendekatan proses keperawatan yang meliputi empat yaitu: pengkajian,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang masing-masing berkesinambungan
dan berkaitan satu sama lainnya (Depkes, 1994).

Dengan motivasi yang tepat para karyawan akan terdorong untuk berbuat
semaksimal mungkin dalam melaksanakan tugasnya karena meyakini bahwa
dengan keberhasilan organisasi mencapai tujuan dan berbagai sasarannya,
kepentingan-kepentingan pribadi para anggota organisasi tersebut akan terpelihara
pula (Siagian, 1997).

Motivasi adalah sesuatu di dalam diri manusia yang memberi energi,


aktifitas, dan gerakan yang mengarahkan perilaku untuk mencapai tujuan (Koontz
et al, 1980). Apabila seseorang termotivasi yang bersangkutan akan berusaha
keras meningkatkan penampilan kerja (Bernard, Berebson, & A. Stieiner, Illyas,
2001).Motivasi pada dasarnya adalah melakukan penyesuaian kebutuhan
organisasi dengan kebutuhan karyawan, penyesuaian kegiatan yang dimiliki oleh
organisasi dengan kegiatan karyawan serta penyesuaian tujuan yang dimiliki oleh
organisasi dengan tujuan karyawan (Azwar, 1996).

Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan,


menyalurkan, dan mendukung prilaku manusia supaya mau bekerja giat dan
antusias mencapai hasil yang optimal (Hasibuan, 2005). Motivasi semakin penting
karena membagikan pekerjaan pada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik
dan terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, seorang perawat harus memiliki


kemampuan dan keterampilan tentang teknik-teknik motivasi untuk dapat
menggerakan perawat melaksanakan peran, fungsi, tugas dan tanggung jawabnya
dalam melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Motivasi


Adapun sebetulnya asal kata motivasi adalah movere dari bahasa Latin yang sama
dengan to move dalam bahasa Inggris yang berarti menggerakkan atau mendorong.
Motivasi berasal dari kata motif yang memiliki makna daya penggerak yang akan
menjadi aktif jika disertai dengan kebutuhan yang akan terpenuhi (Setiawati, 2008).
Selain itu motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung
perilaku manusia supaya mau bekerja giat dan antusias untuk mencapai hasil yang
optimal (Hasibuan, 2009).

Sedangkan motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri sesorang secara sadar
ataupun tidak sadar untuk melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu
(KBBI, 2005). Motivasi adalah karakteristik psikologis manusia yang memberi
kontribusi pada tingkat komitmen seseorang. Hal ini termasuk faktorfaktor yang
menyebabkan, menyalurkan, dan mempertahankan tingkah laku manusia dalam arah
tekad tertentu (Nursalam, 2009). Adapun motivasi adalah kondisi yang menggerakan
diri karyawan untuk lebih terarah dalam mencapai tujuan organisasi/ujuan kerja
(Mangkunegara, 2000 dalam Nursalam, 2002).
2.2 Tujuan Motivasi
Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk
menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya
untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan
tertentu. Selain itu Tujuan Motivasi adalah sebagai berikut

1. Untuk mengubah perilaku bawahan sesuai dengan keinginan pimpinan.


2. Meningkatkan kegairahan kerja pegawai.
3. Meningkatkan disiplin pegawai.
4. Meningkatkan kesejahteraan pegawai.
5. Meningkatkan moral dan loyalitas pegawai.
6. Meningkatkan rasa tanggungjawab pegawai pada tugas-tugasnya.
7. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

2.3 Jenis Motivasi


Menurut Purwanto (2010), jenis-jenis motivasi terdiri dari:

1. Motivasi Intrinsik
Berasal dari dalam diri manusia, biasanya timbul dari perilaku yang dapat
memenuhi kebutuhan sehingga manusia menjadi puas.
2. Motivasi Ekstrinsik
Berasal dari luar yang merupakan pengaruh dari orang lain atau lingkungan.
Perilaku yang dilakukan dengan motivasi ekstrinsik penuh dengan
kekhawatiran, kesangsian apabila tidak tercapai kebutuhan.

2.4 Teori Motivasi


1. Teori hierarki Maslow

Lima (5) kebutuhan dasar Maslow - disusun berdasarkan


kebutuhan yang paling penting hingga yang tidak terlalu krusial :

1) Kebutuhan Fisiologis
Perwujudan paling nyata dari kebutuhan fisiologis ialah kebutuhan-
kebutuhan pokok manusia seperti sandang, pangan dan perumahan.
Berbagai kebutuhan fisiologis itu berkaitan dengan status manusia
sebagai insan ekonomi. Kebutuhan itu bersifat universal, tidak
mengenal batas geografis, tingkat pendidikan, status sosial, profesi
dan faktor lainya yang menunjukan keberadaan seseorang.
Meningkatnya kemampuan seseorang untuk memuaskan berbagai
kebutuhan tersebut cenderung mengakibatkan terjadinya pergeseran
pendekatan pemuasannya dari pendekatan yang sifatnya kuantitatif
menjadi pendekatan kualitatif. Contohnya : Sandang / pakaian,
pangan / makanan, papan / rumah, dan kebutuhan biologis seperti
buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.
2) Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan
Kebutuhan keamanan harus dilihat dalam arti luas, tidak hanya dalam
arti keamanan fisik, meskipun hal ini aspek yang sangat penting, akan
tetapi juga keamanan yang bersifat psikologis, termasuk perlakuan
adil dalam pekerjaan seseorang.
Perlakuan yang adil dan manusiawi akan memelihara keseimbangan
kejiwaan seseorang. Peran ikatan pekerja atau profesi sangat
diharapkan agar membantu mencapai perlakuan yang adil. Contoh :
Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit,
bebas dari teror, dan lain sebagainya.
3) Kebutuhan Sosial
Karena manusia adalah mahluk sosial, kebutuhan afiliasi timbul
secara naluri karena sifatnya yang naluriah, kebutuhan ini timbul sejak
seseorang dilahirkan yang terus bertumbuh dan berkembang dalam
pelajaran hidupnya. Juga karena sifatnya yang naluriah, keinginan
memuaskanya pun berada pada intensitas yang tinggi karena itulah
terdapat kecendrungan orang untuk memasuki berbagai kelompok
yang diharapkan dapat digunakan sebagai wahana pemuasannya
(Siagian,1995;153).Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki
keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.
4) Kebutuhan Penghargaan
Salah satu ciri manusia ialah bahwa ia mempunyai harga diri. Karena
itu semua orang memerlukan pengakuan atas keberadaan dan
statusnya oleh orang lain. Keberadan dan setatus sesering mungkin
biasanya tercermin dari berbagai lambang baik gelar jabatan, yang
penggunaanya sering di pandang sebagai hak seseorang di dalam dan
di luar organisasi .Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan
banyak lagi lainnya.
5) Kebutuhan Aktualisasi Diri
Merupakan titik komulasi dari keseluruhan tingkat kebutuhan
manusia. Aktualisasi diri berhubungan dengan konsep diri.
Pengaruhnya, aktualisasi diri adalah motivasi seseorang untuk
mentransformasikan persepsi dirinya kedalam realita. Aktualisasi diri
dalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai
dengan bakat dan minatnya.
2. Teori ERG
Terori ERG adalah teori kepuasan dalam motivasi yang mengatakan bahwa
individu mempunyai kebutuhan- kebutuhan berupa ekstensi,keterkaitan dan
pertumbuhan
Ada 3 hierarki :
1) Eksistensi
Kebutuhan yang bisa dipuaskan oleh faktor-faktor seperti makan,
minuman, udara, upah, dan kondisi kerja.
2) Keterkaitan
Kebutuhan yang bisa di puaskan oleh hubungan sosial,hubungan antar
pribadi.
3) Pertumbuhan
Kebutuhan yang bisa dipuaskan bila seseorang memberikan kontribusi
yang kreatif dan produktif
3. Teori Dua Faktor Herzberg

Teori Dua Faktor juga dikenal sebagai teori motivasi Herzberg atau teori
hygiene-motivator. Teori dua faktor dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Hygiene Factors
Hygiene factors (faktor kesehatan) adalah faktor pekerjaan yang penting
untuk adanya motivasi di tempat kerja. Faktor ini tidak mengarah pada
kepuasan positif untuk jangka panjang. Tetapi jika faktor-faktor ini tidak
hadir, maka muncul ketidakpuasan. Faktor ini adalah faktor ekstrinsik untuk
bekerja. Faktor higienis juga disebut sebagai dissatisfiers atau faktor
pemeliharaan yang diperlukan untuk menghindari ketidakpuasan. Hygiene
factors (faktor kesehatan) adalah gambaran kebutuhan fisiologis individu
yang diharapkan untuk dipenuhi. Hygiene factors (faktor kesehatan)
meliputi gaji, kehidupan pribadi, kualitas supervisi, kondisi kerja, jaminan
kerja, hubungan antar pribadi, kebijaksanaan dan administrasi perusahaan.

b. Motivation Factors

Menurut Herzberg (Robbins, 2001), hygiene factors (faktor kesehatan) tidak


dapat dianggap sebagai motivator. Faktor motivasi harus menghasilkan
kepuasan positif. Faktor-faktor yang melekat dalam pekerjaan dan
memotivasi karyawan untuk sebuah kinerja yang unggul disebut sebagai
faktor pemuas. Karyawan hanya menemukan faktor-faktor intrinsik yang
berharga pada motivation factors (faktor pemuas). Faktor motivasi dikaitkan
dengan isi pekerjaan mencakup keberhasilan, pengakuan, pekerjaan yang
menantang, peningkatan dan pertumbuhan dalam pekerjaan. Motivator
factor berhubungan dengan aspek – aspek yang terkandung dalam pekerjaan
itu sendiri. Jadi berhubungan dengan job content atau disebut juga sebagai
aspek intrinsik dalam pekerjaan. Faktor – faktor yang termasuk di sini
adalah Achievement (keberhasilan menyelesaikan tugas), Recognition
(penghargaan), Work it self (pekerjaan itu sendiri), Responsibility
(tanggung jawab), Possibility of growth (kemungkinan untuk
mengembangkan diri), dan Advancement (kesempatan untuk maju).

2.5 Proses Motivasi


Motivasi terdiri dari elemen-elemen yang saling berinteraksi dan bersifat
interdependen:
1. Need : Kebutuhan tercipta manakala terjadi ketidakseimbangan fisik
maupun psikologis. Kebutuhan psikologis terkadang tidak timbul akibat
ketidakseimbangan.
2. Driver : Dorongan atau motif timbul untuk mengurangi kebutuhan.
Dorongan baik fisiologis maupun psikologis berorientasi pada tindakan dan
menyiapkan energi pendorong untuk mencapai tujuan (incentives).
3. Incentives / goal : Segala sesuatu yang akan mengurangi kebutuhan dan
menurunkan dorongan tindakan. Dengan demikian pencapaian tujuan akan
mengembalikan keseimbangan fisiologis dan psikologis dan menurunkan
bahkan menghentikan dorongan.

Motivasi itu ada atau terjadi karena adanya kebutuhan seseorang yang harus
segera dipenuhi untuk segera beraktifitas segera mencapai tujuan (Widayatun,
1999). Faktor yang berpengaruh terhadap motivasi adalah (Widayatun, 1999) :

1. Faktor pisik & proses mental


2. Faktor hereditas, lingkungan
3. Faktor intrinsik seseorang
4. Fasilitas (sarana & prasarana)
5. Sikon
6. Program dan aktifitas
7. Media

2.6 Upaya Peningkatan Motivasi


Bertitik tolak dari teori Maslow jelas terlihat bahwa para manajer suatu
organisasi, terutama para manajer puncak harus selalu berusaha memuaskan
berbagai jenis kebutuhan para bawahannya. Salah satu cara yang dikenal untuk
memuaskan kebutuhan para bawahan itu adalah dengan menggunakan teknik
motivasi yang tepat. Teknik motivasi yang efektif ialah teknik yang ditunjukan
kepada dan disesuaikan dengan kebutuhan individual. Sasarannya ialah bahwa
dengan demikian manajer yang bersangkutan akan lebih mampu meyakinkan para
bawahannya bahwa dengan tercapainya tujuan organisasi, tujuan-tujuan pribadi
para bawahan itu akan ikut tercapai pula dan berbagai kebutuhannya akan tercapai
sesuai dengan persepsi bawahan yang bersangkutan. Artinya, dengan demikian
dalam diri para bawahan itu terdapat keyakinan bahwa terdapat sinkronisasi antara
tujuan pribadinya dengan tujuan organisasi sebagai keseluruhan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Suarli S & Yayan Bahtiar.2002.Manajemen Keperawatan Dengan Pendekatan


Praktis.Tasikmalaya.Erlangga.

Nursalam, (2007). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional, (2 th ed) Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai