Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah Sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional

yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan

pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagonis

pengobatan penyakit yang di derita oleh pasien (Azwar, 1996).

Pelayanan yang berkualitas di dukung oleh sumber-sumber yang memadai

antara lain sumber daya manusia, standar pelayanan termasuk standar praktik

keperawatan dan fasilitas. Sumber-sumber yang tersedia dimanfaatkan sebaik-

baiknya agar berdaya guna, sehingga tujuan institusi penyelenggara pelayanan dapat

tercapai dengan kualitas tinggi (Gilles, 1999).

Perawat merupakan tenaga profesional yang perannya tidak dapat

dikesampingkan dari semua bentuk pelayanan rumah sakit. Peran ini disebabkan

karena tugas perawat mengharuskan kontak paling lama dengan pasien. Sekarang ini

perawat di Indonesia telah mengalami pergeseran persepsi yang sebelumnya sebagai

tenaga vokasional (vocational) berubah persepsi sebagai tenaga yang profesional

(professional). Kinerja seorang perawat dapat dilihat dari mutu asuhan keperawatan

Kinerja seorang perawat dapat dilihat dari mutu asuhan keperawatan yang

diberikan pada pasien. Pada dasarnya yang dijadikan acuan dalam menilai kualitas

pelayanan keperawatan adalah dengan menggunakan standar praktik keperawatan

Oleh karena itu untuk meningkatkan nutu kinerja perwat diperlukan motivasi

yang tinggi agar nantinya didapatkan kinerja yang baik.

1
1.2 Tujuan

Untuk memberikan gambaran kepada pemakalah tentang kosep dari motivasi,

tujuan motivasi, sumber-sumber motivasi, teori motivasi, faktor-faktor yang

memepengaruhi motivasi, cara meningkatkan motivasi, dan hubungan motivasi

dengan kepuasan kerja.

1.3 Sistematika Penulisan

Penulisan makalah ini dibagi menjadi 3 (tiga) BAB yaitu:

BAB I Pendahuluan yang terdiri atas latar belakang masalah yang, tujuan masalah

dan sistematika penulisan.

BAB II Berisi Tinjauna Teori pengertian motivasi, tujuan motivasi, sumber-sumber

motivasi, teori motivasi, faktor-faktor yang memepengaruhi motivasi, cara

meningkatkan motivasi, dan hubungan motivasi dengan kepuasan kerja.

BAB III Berisi tentang simpulan dan saran

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1. PENGERTIAN

Istilah Motivasi (motivasion) bersal dari bahasa latin, yakni movere yang berarti ”

menggerakkkan” (to move). Motivasi adalah satu proses yang meghasilkan suatu

intensitas, arah, dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai tujuan.

Motivasi adalah kecenderungan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

maupun tidak sadar melakukan tindakan dengan tujuan tertentu atau usaha-usaha yang

menyebabkan seseorang atau kelompok orang tergerak melakukan sesuatu karena ingin

mencapai tujuan yang di kehendaki (Poerwodarminto, 2006).

Motivasi adalah konsep yang menggambarkan baik kondisi ekstrinsik yang

merangsang perilaku tertentu dan respon instrinsik yang menampakkan perilaku-perilaku

manusia (Swanburg, 2006).

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah

bagaimana menggerakkan orang agar mau bekerja dengan semangat dan menunjukkan

kemampuan yang dimiliki untuk mencapai tujuan sesuai dengan peran fungsi untuk

keberhasil suatu organisasi dalam ini rumah sakit khususnya perawat sebagai pemberi

jasa pelayanan

2.2. TUJUAN MOTIVASI

Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan

atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan

sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau tujuan tertentu (Purwanto, 2008). Disini

akan disebutkan tujuan-tujuan dari motivasi adalah sebagai berikut:

3
1. Meningkatkan moral dan kepuasan pekerja

2. Meningkatkan produkrivitas

3. Mempertahankan kestabilan pekerja.

4. Meningkatkan kedisiplinan

5. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik

6. Mempertinggi rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya

2.3. SUMBER-SUMBER MOTIVASI

Sumber-sumber motivasi dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Motivasi instrinsik

Yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri. Termasuk

motivasi intrinsik adalah perasaan nyaman pada ibu nifas ketika dia berada di

rumah bersalin.

2. Motivasi Ekstrinsik

Yaitu motivasi yang datangnya dari luar individu, misalnya saja dukungan verbal

dan non verbal yang diberikan oleh teman dekat atau keakraban sosial.

3. Motivasi Terdesak

Yaitu motivasi yang muncul dalam kondisi terjepit dan munculnya serentak serta

menghentak dan cepat sekali (Widayatun, 2008)

2.4. TEORI MOTIVASI

Teori motivasi merupakan proses sebab akibat bagaimana seseorang bekerja serta

hasil apa yang diperolehnya. Jika bekerja baik saat ini maka, hasilnya akan diperoleh baik

4
untuk hari esok. Jadi hasil yang tercermin dalam bagaimana proses kegiatan yang

dilakukan seseorang.

1. Teori Kebutuhan

Teori motivasi sekarang banyak orang adalah teori kebutuhan. Teori ini

beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakekatnya

adalah kebutuhan fisik maupun psikis. Oleh karena itu menurut teori ini apabila

seseorang, ia harus mengetahui terlebih dahulu apa kebutuhan-kebutuhan orang-

orang yang dimotivasinya.

Sebagai pakar psikologi, Maslow mengemukakan adanya lima tingkatan

kebutuhan pokok manusia. Adapun kelima tingkatan kebutuhan pokok manusia

yang dimaksud adalah ;

a. Kebutuhan fisiologis

Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas tertinggi dalam Hirarki Maslow.

Kebutuhan fisiologis merupakan hal yang mutlak dipenuhi manusia untuk

bertahan hidup. Manusia memiliki lima macam kebutuhan yaitu:

1. Kebutuhan oksigen dan pertukaran gas :Merupakan kebutuhan dasar manusia

yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh mempertahankan

hidup dan aktifitas berbagai organ atau sel.

2. Kebutuhan cairan dan elektrolit, kebutuhan makanan: Bagian dari kebutuhan

dasar manusia secara fisiologis yang memiliki proporsi besar dalam bagian

tubuh hampir 90% dari total berat badan tubuh.

3. Kebutuhan eliminasi urine dan alvi: Merupakan bagian dari kebutuhan

fisiologis dan bertujuan untuk mengeluarkan bahan sisa.

5
4. Kebutuhan istirahat dan tidur, kebutuhan aktivitas: Untuk memulihkan status

kesehatan dan mempertahankan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari

terpenuhi

5. Kebutuhan kesehatan temperatur tubuh dan kebutuhan seksual: Merupakan

untuk memenuhi kebutuhan biologis dan untuk memperbanyak keturunan

(Hidayat, 2006).

b. Kebutuhan Rasa Aman danPerlindungan (Safely and Security)

adalah aman dari berbagai aspek baik fisiologis maupun psikologis, kebutuhan

meliputi :

1. Kebutuhan perlindungan diri dari udara dingin, panas, kecelakaan dan infeksi.

2. Bebas dari rasa takut dan kecemasan.

3. Bebas dari perasaan terancam karena pengalaman yang baru dan asing.

c. Kebutuhan Sosial

Adapun kebutuhan meliputi antara lain :

1. Memberi dan menerima kasih sayang

2. Perasaan dimiliki dan hubungan yang berarti dengan orang lain.

3. Kehangatan dan penuh persahabatan.

4. Mendapat tempat atau diakui dalam keluarga, kelompok serta lingkungan

sosial.

d. Kebutuhan Harga Diri

1. Perasaan tidak bergantung pada orang lain.

2. Kompeten.

3. Penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain.

6
e. Kebutuhan akan Aktualisasi Diri (Self Actualization)

Kebutuhan seperti antara lain kebutuhan mempertinggi potensi – potensi dan

ekspresi diri meliputi:

1. Dapat mengenal diri sendiri dengan baik (mengenal dan memahami potensi diri).

2. Belajar memenuhi kebutuhan diri sendiri.

3. Tidak emosional.

4. Mempunyai dedikasi yang tinggi, kreatif dan mempunyai kepercayaan diri yang

tinggi dan sebagainya (Mubarak, 2007).

2. Teori Kebutuhan X dan Y

Dikemukakan oleh Douglas McGregor, dimana Teori X mengandaikan bahwa

karyawan tidak menyukai kerja, malas, tidak menyukai tanggung jawab, dan harus

dipaksa agar berprestasi. Sementara Teori Y mengandaikan bahwa karyawan

menyukai kerja, kreatif, berusaha bertanggung jawab, dan dapat menjalankan

pengarahan diri. Teori Z Menekankan pada teori humanistik, penganbilan

keputusan bersama, Supervisi secara tidak langsung, motivasi lebih pada human.

3. Teori Dua Faktor

Dikemukakan oleh Frederick Herzberg, dimana ada faktor-faktor intrinsik yang

berhubungan dengan kepuasan kerja (prestasi, pengakuan kerja, tanggung jawab,

kemajuan, pertumbuhan) dan faktor-faktor ekstrinsik yang berhubungan dengan

ketidakpuasan kerja (kebijakan dan pimpinan perusahaan, penyeliaan, hubungan

antarpribadi, dan kondisi kerja). Disebutkan bahwa ada faktor hygiene seperti

kebijakan dan administrasi perusahaan, penyeliaan, dan gaji yang, bila memadai

dalam pekerjaan, menentramkan pekerja. Bila tidak memadai, maka orang-orang

akan tidak terpuaskan.

7
2.5. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI

1. Faktor fisik

Motivasi yang ada didalam diri individu yang mendorong untuk bertindak dalam

rangka memenuhi kebutuhan fisik seperti kebutuhan jasmani, raga, materi, benda

atau berkaitan dengan alam. Faktor fisik merupakan faktor yang berhubungan

dengan kondisi lingkungan dan kondisi seseorang, meliputi : kondisi fisik

lingkungan, keadaan atau kondisi kesehatan, umur dan sebagainya

2. Faktor Herediter

Motivasi yang didukung oleh lingkungan berdasarkan kematangan atau usia

seseorang.

3. Faktor Intristik Seseorang

Motivasi yang berasal dari dalam dirinya sendiri biasanya timbul dari perilaku

yang dapat memenuhi kebutuhan sehingga puas dengan apa yang sudah dilakukan

4. Fasilitas (sarana dan prasarana)

Motivasi yang timbul karena adanya kenyamanan dan segala yang memudahkan

dengan tersedianya sarana-sarana yang dibutuhkan untuk hal yang diinginkan.

5. Situasi Kondisi

Motivasi yang timbul berdasarkan keadaan yang terjadi sehingga mendorong

memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu.

6. Program dan Aktifitas

Motivasi yang timbul atas dorongan dalam diri seseorang atau pihak lain yang

didasari dengan adanya kegiatan (program) rutin dengan tujuan tertentu.

7. Audio visual (media)

Motivasi yang timbul dengan adanya informasi yang di dapat dari perantara

sehingga mendorong atau menggugah hati seseorang untuk melakukan sesuatu.

8
8. Umur

Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih

matang berfikir logis dan bekerja sehingga motivasi seseorang kuat dalam

melakukan sesuatu hal (Rusmi, 2008).

2.6. CARA MENINGKATKAN MOTIVASI

1. Memotivasi dengan kekerasan (motivating by force,yaitu cara memotivasi dengan

ancaman hukuman atau kekerasan dasar yang dimotivasi dapat melakukan apa

yang harus dilakukan.

2. Memotivasi dengan bujukan (motivating by enticement,yaitu cara memotivasi

dengan bujukan atau memberi hadiah agar melakukan sesuatu harapan yang

memberikan motivasi.

3. Memotivasi dengan identifikasi (motivating by identification on egoinvoiremen),

yaitu cara memotivasi dengan menanamkan kesadaran. (Sunaryo, 2006).

2.7. HUBUNGAN DENGAN KEPUASAN KERJA

Motivasi merupakan dampak langsung dari kepuasan kerja. Menurut Herzberg

faktor-faktor terpisah dan khusus yang berkaitan dengan kepuasan kerja atau

ketidakpuasan kerja. Kepuasan kerja sering dihubungkan dengan prestasi, rokognisi,

karakteristik pekerjaan, tanggung jawab dan pengembangan.

Faktor-faktor tersebut berhubungan dengan hasil yang berkaitan dengan isi tugas

yang dilaksanakan, yang dinamakan sebagai faktor motivator. Faktor motivator meliputi

prestasi tanggung jawab, dan pengembangan perawat ini muncul dari diri individu yang

berhubungan dengan isi tugas yang dilaksanakan.

9
Prestasi: meliputi kebutuhan kenaikan jabatan, pengaruh jabatan terhadap semanggat

kerja, dukungan untuk pencapaian prestasi, volume pekerjaan dan standar prestasi yang

jelas. Tanggung jawab merupakan faktor terpenting dalam pengaruh kepuasan kerja

karena tanggung jawab karena perawat dituntuk untuk bekerja sesuai dengan

kemampuannya dan kebutuhannya. Pengembangan diri meliputi kesempatan mengikuti

diklat, kesempatan kenaikan jabatan, kebijakan promosi jabatan, dan kesempatan untuk

melanjutkan pendidikan.

2.8. MOTIVASI DALAM KEPERAWATAN

Menurut Abraham C. Dan Shanley F. (1997) motivasi perawat agar tetap bekerja di

departemen kesehatan Inggris didasarkan pada hasil penelitian Barret (1998), yaitu:

a. Kepuasan dengan pekerjaan mereka.

b. Suasana kerja yang baik.

c. Dukungan manajerial yang baik.

d. Tersedianya pendidikan berkelanjutan.

e. Pengembangan profesionalisme.

Menurut Abraham C. Dan Shanley F. (1997), menyebutkan bahwa McDowell (1989)

dalam penelitiannya menemukan hal-hal yang memotivasi perawat tetap bekerja di

keperawatan, yaitu:

a. Kepuasan kerja.

b. Pengembangan profesional.

c. Kondisi kerja yang baik.

d. Tingkat penggajian.

Namun, Hinshaw, dkk (1987) dalam penelitiannya di Amerika Serikat menemukan

faktor-faktor pendukung motivasi perawat, yaitu:

10
a. Pengurangan staf.

b. Status profesional.

c. Kesenangan pada posisi yang dimiliki.

d. Kemampuan pada posisiyang dimiliki.

e. Kekohesifitasan kelompok.

f. Pengenalan terhadap keunikan perawat.

g. Kesempatan pertumbuhan profesional.

h. Pengendalian praktik keperawatan.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan adalah sebagai berikut :

1. Motivasi adalah konsep yang menggambarkan baik kondisi ekstrinsik yang

merangsang perilaku tertentu dan respon instrinsik yang menampakkan perilaku-

perilaku manusia (Swanburg, 2006).

2. Tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar

timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat

memperoleh hasil atau tujuan tertentu.

3. Sumber-sumber motivasi ada tiga yaitu Motivasi instrinsik, Motivasi ekstrinsik,

motivasi terdesak.

4. Teori terbagi menjadi 3 teri kebutuhan, teori X,Y dan Z, Teori dua faktor.

3.2 Saran

Motivasi kerja perawat dapat dipertahankan melalui penghargaan kepada staff baik

berupa insentif, status kerja, keamanan kerja, dan kondisi kerja yang baik. Peningkatan

mutu pelayanan kesehatan dapat dilakukan melalui kualitas pengawasan terhadap kinerja

perawat.

12
DAFTAR PUSTAKA

Asnawi. 2007. Teori Motivasi. Jakarta: Rineka Cipta

Gillies, DA. 1996. Manajemen Keperawan, Suatu Pendekatan Sistem. W.B Saunders

Compani: Philadelphia

Steppen R. 2001. Perilaku Organisasi (online).

Suarli. S. 2009.Manajemen keperawatan dengan pendekatan praktis. Jakarta: Erlangga

(http://yasinta.wordpress.com/2008/09/04/konsep-konsep-motivasi-dasar/ diakses 22

September 2011)

13
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

STIKES SYEDZA SANTIKA

TUGAS MAKALAH MOTIVASI KEPERAWATAN

Oleh :

KELOMPOK I

1 .R.S.N EKA PUTRI

2. VIVIEN ANGGRAINI

3. VERA PESNALINDA

4 .MILA AFRIANTI

5. RESPOLITA

6. ELVIA INDWIANI

Mahasiswi Program S1 Ilmu Keperawatan

14
Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Syarat-Syarat

Mata Kuliah Manajemen Keperawatan

PADANG

2018

15

Anda mungkin juga menyukai