0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
242 tayangan14 halaman
Perkembangan kepribadian pada masa paruh baya dipengaruhi oleh peristiwa hidup penting seperti melepaskan anak, menjadi kakek/nenek, perubahan pekerjaan, dan menghadapi pensiun. Masa krisis paruh baya ditandai dengan stres akibat kegagalan dan kesadaran akan batasan waktu. Identitas diri berkembang melalui proses asimilasi dan akomodasi terhadap pengalaman baru.
Perkembangan kepribadian pada masa paruh baya dipengaruhi oleh peristiwa hidup penting seperti melepaskan anak, menjadi kakek/nenek, perubahan pekerjaan, dan menghadapi pensiun. Masa krisis paruh baya ditandai dengan stres akibat kegagalan dan kesadaran akan batasan waktu. Identitas diri berkembang melalui proses asimilasi dan akomodasi terhadap pengalaman baru.
Perkembangan kepribadian pada masa paruh baya dipengaruhi oleh peristiwa hidup penting seperti melepaskan anak, menjadi kakek/nenek, perubahan pekerjaan, dan menghadapi pensiun. Masa krisis paruh baya ditandai dengan stres akibat kegagalan dan kesadaran akan batasan waktu. Identitas diri berkembang melalui proses asimilasi dan akomodasi terhadap pengalaman baru.
bergantung pada usia dibandingkan dengan peristiwa hidup
yang penting. Namun, pada masa paruh baya ditandai dengan peran-peran sosial seperti melepaskan anak, menjadi kakek-nenek, perubahaan pekerjaan dan menghadapi pensiun (Papalia, Olds & Feldman, 2009). . Krisis Paruh Baya (midlife crisis) Adalah masa hidup penuh stress yang dipicu oleh penyesalan atas kegagalan-kegagalan untuk memperoleh impian atau kesadaran yang lebih tajam akan batasan waktu, misalnya kemampuan untuk memiliki anak, berbaikan dengan seseorang yang sangat jauh dll. Perkembangan identitas diri
Perkembangan identitas ada 3 bentuk yaitu
1. Identitas sebagai proses (normative- stage models). Seseorang mengintrepestasikan berbagai interaksi dengan lingkungan dengan menggunakan 2 proses yaitu asimilasi (pengalaman yang baru sesuai dengan konsep diri) dan akomodasi identitas (pengalaman yang baru tidak sesuai dengan konsep diri) 2. Psikologi Naratif atau identitas sebagai kisah hidup 3. Identitas Gender atau peran dan komitmen dalam sosial 4. Penyeberangan gender (gender crossover) dimana seorang ayah bisa menunjukkan sisi feminim dan ibu bisa menunjukkan sisi maskulinnya Masa Krisis Dewasa Madya • Masa Krisis dalam dewasa madya disebut juga sebagai Puber Kedua, , sebagaimana pubertas yang dialami remaja dengan terjadinya penambahan kapasitas sedangkan masa Dewasa Madya terjadi penyusutan kapasitas. • Pada masa ini banyak peristiwa besar yang dapat menimbulkan masa-masa penuh stress dan depresi seperti meninggalkan orang yang dicintai, kemunduran karir, takut tidak berguna lagi, takut mati, dsb. • Psikolog klinis utama senior di Better Life, dr Adaline Ng, mengatakan krisis paruh baya terjadi ketika seseorang merasa bahwa kehidupan yang dijalani tidak selaras dengan inti identitas mereka. • Perasaan krisis memburuk dengan persepsi negative, memori negative yang terus tersimpan, waktu mereka terbatas untuk bisa sampai ke sana. , Dimensi kesehatan yang majemuk, Generativity sebagai penyusaian dan Kesejahteraan Psikososial Menjalin Hubungan pada Usia Paruhbaya
1. Social contact theories ,
Teori kontak sosial terbagi menjadi 2 yaitu : • Konvoi sosial berada dalam lingkungan keluarga yang dapat memberikan kesejahteran dan dukungan • Selektif sosial emosional dalam memilih rekan untuk mengembangkan dirinya.
2. Kualitas hidup paruhbaya berkaiatan dengan gender
Hubungan yang intim dengan pasangan (konselsual) yang memiliki timbal balik saling membutuhkan seperti kepuasan, perceraian pernikahan dll. Hubungan antar generasi Keterdekatan hubungan tampak pada keterdekatan anak-anak yang beranjak dewasa dengan orang tua
Orang dewasa Madya menjadi :
1. pengasuh dan pembimbing bagi anak-anaknya, 2. menjalin pertemanan dengan yang seusianya, 3. menjadi pengasuh bagi orang tua mereka yang lanjut usia, 4. membesarkan cucu bagi mereka yang sudah menjadi kakek atau nenek.
Albert Bandura dan faktor efikasi diri: Sebuah perjalanan ke dalam psikologi potensi manusia melalui pemahaman dan pengembangan efikasi diri dan harga diri