Anda di halaman 1dari 14

PAPER

PSIKOLOGI INDUSTRI

Oleh :
Lailatul Isnaini ( 20012120 )
Ayunda Citra Oktavia ( 20012060 )
Intan Dwi Kharisma ( 20012145 )

Di susun Oleh :
Lailatul Isnaini 20012120

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA
SURABAYA
2023
1. Gambaran Umum

Industri dan organisasi bertujuan untuk menghasilkan produksi yang


dihasilakan oleh karyawan sebagai sumber daya manusia. Dan ketika bekerja karyawan
dipengaruhi oleh dirinya sendiri maupun lingkungannya. Perilaku karyawan
merupakan fungsi dorongan dalam diri karyawan dan kesempatan mereka untuk
memuaskan dorongan tersebut ditempat kerja.
Performa karyawan sebagaian ditentukan oleh kesempatan yang diberikan kepada
mereka untuk menunjukkan kemampuan mereka. Jika mereka tidak pernah diberikan
kesempatan untuk menggunakan semua kemampuan mereka. Mungkin mereka tidak
akan pernah mendapatkan keuntungan dari keseluruhan perfoma mereka. Perfoma kerja
karyawan juga tergantung pada kemampuan karyawan. Jika keahlian mereka kurang
untuk melakukan perkejaan tertentu, maka perfoma mereka akan kurang optimal.
Dimensi ketiga dari perfoma adalah motivasi.
Motivasi berasal dari kata motif. Motif merupakan dorongan dalam diri manusia
yang timbul dikarenakan adanya kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh
manusia. Motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau to move.
Karena itu motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang
mendorong untuk berbuat atau driving force. Motif sebagai pendorong sangat terikat
dengan faktor-faktor lain, yang disebut dengan motivasi. Motivasi merupakan keadaan
dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan. Dengan
demikian motivasi mempunyai tiga aspek didalamnya yaitu: Keadaan terdorong dalam
diri organisme, yaitu kesiapan bergerak karena kebutuhan jasmani, keadaaan
lingkungan, atau keadaan mental seperti berpikir dan ingatan; Perilaku yang timbul dan
terarah; Tujuan atau "goal" yang dituju oleh perilaku tersebut.
Ada beberapa pengertian motivasi yang diuraikan oleh para ahli dalam beberapa
karya ilmiahnya, diantaranya adalah:

Pertama: Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang


ke arah suatu tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah,
dan mempertahankan perilaku.

Kedua: Motivasi adalah daya pendorong dari keinginan agar terwujud.


Motivasi adalah sebuah energi pendorong yang berasal dari dalam diri sendiri.

Ketiga: Motivasi adalah daya pendorong dari keinginan kita agar terwujud.
Energi pendorong dari dalam agar apapun yang diinginkan dapat terwujud. Motivasi
erat sekali hubungannya dengan keinginan dan ambisi, bila salah satunya tidak ada,
motivasi pun tidak akan timbul.

Keempat: Menurut Kartini Kartono motivasi menjadi dorongan (driving


force) terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu.

Kelima: Menurut Wexley & Yukl motivasi adalah pemberian atau penimbulan
motif, dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi motif.

Keenam: Menurut Mitchell motivasi mewakili proses-proses psikologikal yang


menyebabkan timbulnya, diarahkannya, dan terjadinya persistensi kegiatan-kegiatan
sukarela (volunter) yang diarahkan ke tujuan tertentu.

Ketujuh: Menurut Gray motivasi merupakan sejumlah proses yang bersifat


internal, atau eksternal bagi seorang individu yang menyebabkan timbulnya sikap
antusiasme dan persistensi dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu.

Kedelapan: Morgan mengemukakan bahwa motivasi bertalian dengan tiga hal


yang sekaligus merupakan aspek-aspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut adalah:
keadaan yang mendorong tingkah laku (motivating states), tingkah laku yang didorong
oleh keadaan tersebut (motivated behavior), dan tujuan dari pada tingkah laku tersebut
(goals or ends of such behavior).
Kesembilan: McDonald mendefinisikan motivasi sebagai perubahan tenaga
di dalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi
mencapai tujuan.

Kesepuluh: Motivasi merupakan masalah kompleks dalam organisasi,


karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi berbeda satu dengan yang
lainnya. Hal ini berbeda karena setiap anggota suatu organisasi adalah unik secara
biologis maupun psikologis, dan berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda
pula.

Kesebelas: Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif


menjadi perbuatan/tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai
tujuan/keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan.

Keduabelas: Motivasi adalah kekuatan tersembunyi di dalam diri yang


mendorong untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas.

Motivasi adalah usaha-usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi sehingga


anak itu mau melakukan esuatu.

Secara umum motivasi mengacu pada mengapa dan bagaimana seseorang


bertingkah laku. Motivasi adalah proses yang dinamis setiap orang dapat dimotivasi
oleh hal yag berbeda. Mungkin seorang akan termotifasi untuk bekerja karena gaji yang
ditawarkan dan juga kenaikan pangkat

Dalam sebuah konsep motivasi ada yang disebut sebagai motivasi intrinsik dan
ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang dihasilkan dari kebutuhan individual
yang memiliki kekuasaan dan self-determining. Motivasi intrinsik terhadap tugas
adalah bahwa ada ketertarikan dan kesenangan untuk melakukan tugas, tanpa
mengarapkan reward dari luar. Sedangkan motivasi ekstrinsik berhubungan dengan
perilaku yang dimotivasi oleh faktor luar diri individu.
Contohnya adalah gaji, tekanan untuk melakukan tugas, perilaku pemimpin,
atau iklim organisasi.
Motivasi memiliki dimensi ketekunan, dimana dimensi ini merupakan ukuran berapa
lama seseorang bisa mempertahankan usahanya.
Peran motivasi dalam proses pembelajaran, motivasi belajar mahasiswadapat
dianalogikan sebagai bahan bakar untuk menggerakkan mesin motivasibelajar,
mendorong mahasiswa berperilaku aktif untuk berprestasi didalam kelas,tetapi
motivasi yang terlalu kuat justru dapat berpengaruh negatif terhadapkeefektifan usaha
belajar mahasiswa, dikarenakan perlu jangka waktu untukmeresapi, menghayati dan
melakukan bagaimana teori motivasi tersebut bisaditerapkan didalam kehidupan sehari-
hari khususnya dalam hal Pendidikan.
Dari pengertian motivasi maka dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan
suatu keadaan atau kondisi yang mendorong, atau menggerakan seseorang untuk
melakukan sesuatu atau kegiatan yang dilakukannya sehingga dapat mencapai
tujuannya.

Herzberg - Teori 2 Faktor


Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah hal-hal yang
mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dalam diri
seseorang, sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene atau pemeliharaan adalah
faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri yang turut
menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan seseorang. Menurut Herzberg, yang
tergolong sebagai faktor motivasional antara lain ialah pekerjaan seseorang,
keberhasilan yang diraih, kesempatan bertumbuh, kemajuan dalam karier dan
pengakuan orang lain. Sedangkan faktor-faktor hygiene atau pemeliharaan mencakup
antara lain status seseorang dalam organisasi, hubungan seorang individu dengan
atasannya, hubungan seseorang dengan rekan-rekan sekerjanya, teknik penyeliaan yang
diterapkan oleh para penyelia, kebijakan organisasi, sistem administrasi dalam
organisasi, kondisi kerja dan sistem imbalan yang berlaku. Salah satu tantangan dalam
memahami dan menerapkan teori Herzberg ialah memperhitungkan dengan tepat faktor
mana yang lebih berpengaruh kuat dalam kehidupan seseorang, apakah yang bersifat
intrinsik ataukah yang bersifat ekstrinsik.
Hygiene factor adalah faktor yang berada di sekitar pelaksanaan pekerjaan;
berhubungan dengan job context atau aspek ekstrinsik pekerja. faktor-faktor yang
termasuk di sini adalah:

1) Working condition (kondisi kerja)


2) Interpersonal relation (hubungan antar pribadi)
3) Company policy and administration (kebijaksanaan perusahaan dan
pelaksanaannya)
4) Job security (perasaan aman dalam bekerja), pay (gaji), status (Jabatan)
5) Supervision technical (teknik pengawasan)

Herzberg juga menyatakan bahwa motivator menyebabkan seseorang untuk


bergerak dari kondisi tidak ada kepuasan menuju ke arah kepuasan. Sedangkan hygiene
factors dapat menyebabkan seseorang yang berada dalam ketidakpuasan menuju kearah
tidak ada ketidakpuasan.

2. Penerapan teori motivasi dalam kehidupan sehari hari

Penerapan motivasi adalah untuk membuat karyawan menjadi produktif dan


kebutuhan karyawan dapat dipenuhi sesuai yang diharapkannya. Herzberg mengatakan
bahwa melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi oleh dua faktor yang dibutuhkan.
Kebutuhan karyawan yang dapat memotivasi karyawan yaitu faktor higienis dan faktor
motivasi.

a. Faktor Higienis

1. Gaji
Gaji merupakan sebuah bentuk pembayaran yang dibutuhkan karyawan
yang wajib diberikan oleh perusahaan sebagai balas jasa. Gaji yang diberikan
oleh perusahaan meliputi gaji pokok, tunjangan jabatan, tunjangan keluarga,
tunjangan makan, tunjangan hari raya, bonus dan premi hadir. Balas jasa sesuai
dengan yang telah dijanjikan yaitu diberikan secara bulanan kepada karyawan
pada setiap tanggal 25 diakhir bulan. Apabila hari tersebut jatuh pada hari libur
nasional, maka diberikan sebelum tanggal tersebut agar karyawan tidak kecewa
Berdasarkan teori dan hasil observasi maka gaji yaitu balas jasa sesuai
dengan teori yaitu perusahaan memenuhi hak karyawan mendapatkan
pembayaran atas pekerjaannya. Faktor ini dapat mencegah terjadinya
ketidakpuasan kerja terhadap karyawan karena merasa kebutuhannya telah
dipenuhi.

2. Kondisi kerja
Kondisi kerja adalah aspek fisik kerja, psikologis kerja dan peraturan
kerja yang seperti fasilitas-fasilitas perusahaan yang dapat mempengaruhi
kepuasan kerja dan mencapai produktivitas kerja. Dari hasil observasi di
perusahaan memberikan fasilitas-fasilitas agar karyawan merasa nyaman
bekerja di perusahaan salah satunya fasilitas ruangan untuk karyawan bagian
produksi luas, adanya kantin, tempat ibadah yang membuat karyawan merasa
nyaman

Berdasarkan teori dan hasil observasi maka dapat disimpulkan bahwa


dengan kondisi kerja sesuai hasil observasi faktor ini semakin tidak merasakan
ketidakpuasan karena kebutuhan karyawan selama bekerja terpenuhi.

3. Kebijaksanaan dan administrasi perusahaan


Menurut Siagian (2012:290) Kebijakan dan administrasi merupakan
tingkat kesesuaian yang dirasakan tenaga kerja terhadap semua kebijakan dan
peraturan yang berlaku di Perusahaan. kebijakan meliputi pemberian cuti,
pemberian tunjangan jabatan, tunjangan transport, tunjangan makan dan
mendapatkan jaminan kesehatan seperti BPJS Kesehatan yang membuat
karyawan merasa aman.
Dari teori dan hasil observasi maka kebijaksanaan dan administrasi
perusahaan dapat disimpulakan bahwa dengan kebijakan dan administrasi yang
diberikan oleh perusahaan menimbulkan rasa kenyamanan yang dapat
menghindari adanya rasa ketidakpuasan kerja.
4. Hubungan Antar Pribadi
Hubungan antar pribadi adalah tingkat kesesuaian yang dirasakan dalam
interaksi antar tenaga kerja lain, menunjukkan hubungan perseorangan antara
karyawan dengan karyawan, maupun bawahan dengan atasannya, dimana
kemungkinan bawahan merasa tidak dapat bergaul dengan atasannya.
Dari hasil observasi perusahaan menjalin hubungan yang baik antar
sesama karyawan maupun bawahan dengan atasannya terjadi komunikasi
seperti sikap senyum, sapa dan salam yang diterapkan oleh perusahaan,
perusahaan mengadakan juga kegiatan seperti rekreasi bersama yang membawa
keluarganya yang menimbulkan keakraban.
Berdasarkan teori dan hasil observasi maka hubungan antar pribadi di
perusahaan membuat karyawan merasa nyaman karena komunikasi terjalin agar
tercipta pemahaman yang sama antara karyawan tersebut sehingga, dapat
bekerja sama dengan baik sesuai dengan teori tentunya mencegah timbulnya
rasa ketidakpuasaan kerja.

5. Kualitas supervisi
Kualitas supervisi adalah tingkat kewajaran supervisi yang dirasakan
oleh tenaga kerja, dimana peran Supervisor memberikan arahan dan bimbingan
dengan tepat sesuai prosedur sehingga karyawan dapat mengikuti dengan baik.
Perusahaan mempunyai Supervisor yang tugasnya mengawasi bisa seperti
pengawasan dari pimpinan ke bawahannya berupa dengan cara pengawasan
langsung maupun tidak langsung yaitu melihat langsung kerja karyawan seperti
observasi dan melihat laporan hasil kerja karyawan.
Perbandingan teori dan hasil observasi maka kualitas supervisi
menunjukan peran Supervisor. Supervisor bekerja dengan baik hal ini mencegah
adanya rasa ketidakpuasan kerja dan karyawan merasa nyaman dalam
melakukan pekerjaan.
b. Faktor Motivasi
1. Prestasi
Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugasnya atas kecakapan, usaha dan kesempatan, yaitu
Keberhasilan seorang pegawai dapat dilihat dari prestasi yang diraihnya.
Dari hasil observasi berhasil dalam keberhasilan seorang karyawan
dapat dilihat dari prestasi yang diraihnya seperti bagian produksi dapat berhasil
dalam melaksanakan pekerjaannya. Pimpinan memberikan penghargaan atau
bonus kepada karyawannya yang berprestasi seperti diberikannya piagam atau
uang tambahan untuk membuat semangat kerja karyawannya

Berdasarkan teori dan hasil observasi maka prestasi yang dilakukan


untuk meningkatkan kinerja dan keberhasilan seorang karyawan dapat dilihat
dari prestasi yang diraihnya seperti pimpinan mengatakan pujian kepada
karyawannya yang telah melakukan pekerjaannya dengan baik sesuai karena
mendorong karyawan untuk bekerja lebih giat dan bersemangat.

2. Pengakuan
Pengakuan adalah besar kecilnya pengakuan yang diberikan kepada
tenaga kerja atas hasil kerjanya. Hasil observasi pengakuan yang didapatkan
karyawan dari perusahan seperti pimpinan langsung menyatakan keberhasilan
yang telah mencapai target produksi, sehingga karyawan bagian produksi
merasa dihargai oleh perusahaan dan karyawan didaftarkan di BPJS
Ketenagakerjaan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) yang membuat
karyawan merasa aman berada di perusahaan.
Teori dan hasil observasi sesuai karena dapat mencegah adanya rasa
ketidakpuasan kerja. Karyawan mendapatkan pengakuan dari perusahaan
bahwa mereka benar karyawan perusahaan yang diakui keberadaannya
sehingga membuat karyawan termotivasi.
3. Pekerjaan itu sendiri
Pekerjaan itu sendiri adalah berat ringannya tantangan yang dirasakan
tenaga kerja dari pekerjaannya. Pimpinan membuat usaha-usaha riil dan
meyakinkan, sehingga bawahan mengerti akan pentingnya pekerjaan yang
dilakukannya dan usaha berusaha menghindar dari kebosanan dalam pekerjaan
bawahan serta mengusahakan agar setiap bawahan sudah tepat dalam
pekerjaannya yaitu kepuasan pekerjaan itu sendiri
Dari hasil observasi perusahaan memberikan arahan terhadap karyawan
seperti standar operasional prosedur kepada karyawannya agar karyawan
mengetahui pekerjaannya dan dimana karyawan mengerti akan pentingnya
pekerjaan yang dilakukannya dan berusaha menghidar dari kebosanan
pekerjaan itu sendiri.
Berdasarkan dengan teori dan hasil observasi hal tersebut merupakan
faktor yang memotivasi karyawan dimana karyawan mengetahui pekerjaannya
dengan baik dengan arahan yang diberikan oleh perusahaan.

4. Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah besar kecilnya yang dirasakan terhadap
tanggung jawab diberikan kepada seorang tenaga kerja. Dari hasil observasi
setiap karyawan diberikan tanggung jawab masing-masing atas pekerjaannya.
Karyawan bertanggung jawab pekerjaanya dengan hadir tidak pernah absen dari
pekerjaan memberikan hasil produksi yang baik sehingga perusahaan
memberikan bonus sebagai umpan balik. Perusahaan juga memberikan BPJS
Ketenagakerjaan sebagai tanggung jawab perusahaan terhadap karyawannya
Dapat disimpulkan faktor ini memotivasi karyawan dimana karyawan
bertanggung jawab dengan pekerjaannya. Perusahaan memberikan reward
kepada karyawannya dan perusahaan bertanggung jawab kepada karyawan
seperti memberikan fasilitas yang membuat karyawan aman bekerja seperti
contohnya didaftarkan di BPJS Ketenaga Kerjaan yang membuat karyawan
menjadi semakin termotivasi dalam bekerja.
5. Pengembangan potensi individu
Pengembangan potensi individu adalah besar kecilnya kemungkinan
tenaga kerja berpeluang maju dalam pekerjaannya seperti naik pangkat. Dari
hasil observasi pengembangan yang dilakukan oleh perusahaan yaitu karyawan
dikirim mengikuti pendidikan dan pelatihan lanjutan. Perusahaan membuat
menyelenggarakan pelatihan seperti memberikan training ISO (International
Organization for Standardization) untuk karyawan.
Menurut teori dan hasil observasi maka sesuai hal tersebut faktor yang
memotivasi karyawan karena dirasa semakin penting manfaatnya karena
tuntutan pekerjaan atau jabatan, sebagai akibat kemajuan technology yang
selalu berkembang perlunya pengembangan sumber daya manusia diberikannya
pelatihan juga seminar yang membuat karyawan menjadi termotivasi.

Penerapan teori dua faktor Herzberg dalam organisasi, dalam


kehidupan organisasi pemahaman terhadap motivasi bagi setiap pemimpin
sangat penting artinya, namun motivasi juga dirasakan sebagai suatu yang sulit.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Wahjosumidjo :
1. Motivasi sebagai suatu yang penting (important subject) karena
peran pemimpin itu sendiri kaitannya dengan bawahan. Setiap
pemimpin tidak boleh tidak bekerja sama dan melalui orang lain atau
bawahannya, untuk diperlukan kemampuan memberikan motivasi.
2. Motivasi sebagai suatu yang sulit (puzzling subject) karena motivasi
itu sendiri tidak bisa diamati dan diukur secara pasti. Untuk
mengamati dan mengukur motivasi berarti harus mangkaji lebih jauh
perilaku bawahan. Disamping itu juga disebabkan adanya teori
motivasi yang berbeda satu sama lain.

Herzberg lebih eksplisit dari teori Hirarki kebutuhan Maslow, khususnya


mengenai hubungan antara kebutuhan dengan performa pekerjaan. Teori ini di
kemukakan oleh Federick Herzberg tahun 1966 yang merupakan
pengembangan dari teori hirarki kebutuhan menurut Maslow.
Herzberg meyakini bahwa para manager harus memotivasi karyawan
dengan mengadopsi pendekatan demokratis untuk memanajemen dan
memperbaiki lingkungan dan isi dari pekerjaan yang spesifik.

Beberapa metode yang mungkin dapat digunakan manager untuk


mencapai hal tersebut adalah :

1) Job Enlargement, para pekerja diberikan variasi tugas yang


lebih tinggi yang mungkin membuat pekerjaan tersebut lebih
menarik.
2) Job Enrichment melibatkan pekerja untuk diberikan cakupan
tantangatugas yang lebih luas, kompleks, menarik, dan meliputi
suatu kesulitan yang sama (horizontally loading), vertically
loading terdiri dari pemberian tanggung jawab yang lebih besar
kepada para pekerja.
3) Job Rotation, memindahkan posisi kerja secara bergiliran dari
satu tempat ke tempat yang lain, dengan tujuan pemerataan
kemampuan dan menghindarai kemonotonan
3. Latar Belakang Peneliti atau ahli yang menyampaikan teori tersebut
Frederick Herzberg adalah seorang profesor dari Case Western Reserve
University, kelahiran Lynn-Massachusetts dan menyelwsaikan Master dan Phd di
University of Pittsburg, dimana beliau mengklasifikasikan area permasalahan tentang
“Job attitudes’ di hampir 2000 yang dipublikasikan antara 1900-1955.
Frederick Herzberg (1923-2000) adalah seorang ahli psikologi klinis dan
dianggap sebagai salah satu pemikir besar dalam bidang manajemen dan teori motivasi.
Frenderick Herzeberg dilahirkan di Massachusetts pada 18 April 1972, sejak sarjana
telah bekerja di City College of New York. Lalu tahun 1972, menjadi profesor
manajemen di Universitas Utah College of Business. Herzberg meninggal di Salt Lake
City, 18 Januari 2000
Dalam literaturnya Herzberg memformulasikan opini tentang ‘satisfiers’ dan
‘dissatisfiers’ dan dari hipotesis yang berjudul mental health is not the opposife of
mental illness. Herzberg menarik dasar hipotesis untuk penelitian studi ultimately nya
yang dipublikasikan 1959 dengan judul The Motivation to Work dimana penelitian ini
dikenal dengan “ Motivation Hygiene”
Dari hasil penelitian Herzberg tahun 1968 munculah artikel yang sangat boming
terjual jutaan copyan yang dipublikasikan oleh Harvard Business Review dengan judul
‘one more time, how do you motivation your employeess’
Frenderick herzberg mengemukakan teori motivasi berdasar teori dua faktor
yaitu faktor higiene dan motivator. Herzberg menyatakan bahwa orang dalam
melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi oleh dua faktor yang merupakan kebutuhan.
Pertama : maintenance factors adalah faktor faktor pemeliharaan yang
behubungan dengan hakikat manusia yang ingin memperoleh ketenraman
badaniah.kebutuhan kesehatan ini merupakan kebutuhan yang berlangsung terus
menerus, karena kebutuhan ini akan kembali pada titik nol setelah dipenuhi.
Kedua : motivation Factors adalah faktor yang menyangkut kebutuhan
psikologis seseorang yaitu perasaan sempurna dalam melakukan pekerjaan. Faktor
motivasi ini berhubungan dengan penghargaan terhadap pribadi yang berkaitan
langsung dengan pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA

J. Winardi, 2002. Motivasi dan pemotivasian dalam manajemen. Jakarta, RajaGrafindo


Persada.
Wilson, D.M., Justice, C., Thomas, R., Sheps, T., et al. (2005). End-of-life care volunteers: a
systematic review of the literature. Health Service Management Research, 18(4), p.244-257.
Retrieve September 9, 2006, from Proquest Multiple databases.
Fitch, R.T. (1987). Characteristics and motivations of college students volunteering for
communityservice. Journal of College Student Personnel, 28, 424-431.
Dinar, W., Armanu, & Noermijati. (2017, January ). The Influence Of Organization Culture
And Motivation On The Volunteer’s Intention To Leave Mediated By The Work Satisfaction:
A Study On Volunteers At Non Profit Organization Save Street Child In East Java Province.
RJOAS, 1(61), 138. doi: https://doi.org/10.18551/rjoas.2017-01.14
approach. Journal of Personality and Social Psychology, 74, 1516-1530. Doi:10.1037/0022-
3514.74.6.1516.
Hasibuan, Malayu SP, Haji. 2014. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta: Bumi
Aksara.
Siagian SP. 2012. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta.
https://acconting.binus.ac.id/2021/11/02/motivation-hygiene-theory-dan-dual-factor-theory/
http://respository.stimi-bjm.ac.id/id/eprint/217/1/buku-maret%202022-pdf.pdf
Stephen P Robbins – Timothy A Judge, 2007, Peilaku Organisasi, Salemba Empat, Jakarta.
A.A.Anwar Prabu Mangkunegara. 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Refika Aditama. Bandung.
Herzberg, F (1987). One More Time: How Do You Motivate Employess? Harvard Business.
Alim, M. B. (2009). Teori Herzberg dan Kepuasan Kerja Karyawan. Diambil dari
http://www.psikologizone.com/teori-herzberg-dan-kepuasan-kerja-karyawan Disadur pada 11-
November-2-13

Anda mungkin juga menyukai