Anda di halaman 1dari 4

NAMA : FAIZ HARITSAH

NIM : 1902113134

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

A.Pengertian Motivasi
Motivasi adalah keseluruhan proses pemberian motivasi bekerja kepada bawahan
sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi
dengan efisien dan ekonomis (Siagian, 1994:128).  Menurut George R. Terry, motivasi adalah
keinginan yang terdapat pada seorang individu yang merangsangnya melakukan
tindakan.Selanjutnya menurut Greenberg dan Baron (1993:114) adalah suatu proses yang
mendorong, mengarahkan dan memelihara perilaku manusia kearah pencapaian tujuan.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi
adalah suatu proses seorang individu dalam berperilaku sedemikian rupa sehingga mau bekerja
atau bertindak demi tercapainya tujuan organisasi.

B.Teori-teori Motivasi

1. Teori Hierarki Maslow

Teori Hierarki ini dikemukakan oleh seorang psikolog yang bernama Abraham Maslow pada
tahun 1943.  Teori ini mengemukakan 5 kebutuhan hidup manusia berdasarkan Hirarkinya yaitu
mulai dari kebutuhan yang mendasar hingga kebutuhan yang lebih tinggi. Teori ini kemudian
dikenal dengan Teori Maslow atau Teori Hirarki Kebutuhan. Hirarki kelima Kebutuhan tersebut
diantaranya adalah :

 Kebutuhan Fisiologis (Physiological needs), yaitu kebutuhan terhadap makanan,


minuman, air, udara, pakaian, tempat tinggal dan kebutuhan untuk bertahan hidup.
Kebutuhan Fisiologis merupakan kebutuhan yang paling mendasar.
 Kebutuhan Keamanan (Safety needs), yaitu kebutuhan akan rasa aman dari kekerasan
baik fisik maupun psikis seperti lingkungan yang aman bebas polusi, perlindungan
keselamatan dan kesehatan kerja serta bebas dari ancaman.
 Kebutuhan Sosial (Social needs), yaitu kebutuhan untuk dicintai dan mencintai.
Manusia merupakan makhluk sosial, Setiap orang yang hidup di dunia memerlukan
keluarga dan teman.
 Kebutuhan Penghargaan (Esteem needs), Maslow mengemukan bahwa setelah
memenuhi kebutuhan Fisiologis, Keamanan dan Sosial, orang tersebut berharap diakui
oleh orang lain, memiliki reputasi dan percaya diri serta dihargai oleh setiap orang.
 Kebutuhan Aktualisasi diri (Self-Actualization), Kebutuhan ini merupakan kebutuhan
tertinggi menurut Maslow, Kebutuhan Aktualisasi diri adalah kebutuhan atau keinginan
seseorang untuk memenuhi ambisi pribadinya.
2. Teori ERG Alderfer
Pada tahun 1969, Clayton Alderfer mempublikasikan artikel tentang kebutuhan manusia yang
berjudul “An Empirical Test of a New Theory of Human Need”. Teori tersebut merupakan Teori
Alternatif terhadap Teori Hirarki Maslow. Teori ini mengemukan Tiga kebutuhan Manusia
yaitu :
 Kebutuhan Eksistensi (Existence needs) yaitu kebutuhan akan pemenuhan faktor
fisiologis dan Materialistis termasuk kebutuhan akan rasa aman.
 Kebutuhan Hubungan (Relatedness needs) yaitu kebutuhan untuk memiliki hubungan
dengan orang lain.
 Kebutuhan Pertumbuhan (Growth needs) yaitu kebutuhan atau keinginan untuk
bertumbuh dan mencapai potensi diri secara maksmal.
Teori yang dikemukakan oleh Clayton Alderfer ini kemudian dikenal dengan
Teori.ERG.Alderfer yaitu singkatan dari Existance, Relatedness dan Growth
3. Teori Kebutuhan McClelland

Seorang Psikolog Amerika Serikat yang bernama David McClelland mengemukan hubungan
antara kebutuhan pencapaian, afiliasi dan kekuasaan pada akhir 1940-an.  Teori Kebutuhan
McClelland diantaranya adalah :

 Kebutuhan akan Pencapaian (need for achievement)


 Kebutuhan akan Afiliasi (need for affiliation)
 Kebutuhan akan kekuasaan (need for power)

4. Teori Motivator-Hygiene Herzberg

Frederick Herzberg adalah seorang Psikolog Amerika Serikat yang mengemukan Teori
Motivator-Hygiene Herzberg. Teori tersebut didapat dari penelitian terhadap 203 akuntan dan
teknisi di area Pittsburgh, Amerika Serikat. Dari hasil penelitian tersebut ditemukan dua faktor
yang berbeda yaitu kepuasan dan ketidakpuasan dalam bekerja. Teori Motivator-Hygiene
Herzberg juga dikenal dengan Teori Dua Faktor.

 Kepuasan bekerja, yaitu faktor yang berkaitan dengan pengakuan, prestasi, tanggung


jawab yang memberikan kepuasan positif. Faktor ini sering disebut juga dengan Faktor
Motivator.
 Ketidakpuasan bekerja, yaitu faktor yang berkaitan dengan gaji, keamanan bekerja dan
lingkungan kerja yang seringkali memberikan ketidakpuasan. Faktor ini sering disebut
dengan Faktor Hygiene.
5. Teori Harapan Vroom
Seorang professor Kanada yang bernama Victor Vroom pada tahun 1964 dalam bukunya yang
berjudul “Work and Motivation” mengemukan sebuah Teori Motivasi yang beranggapan bahwa
orang-orang termotivasi untuk melakukan sesuatu karena menginginkan suatu hasil yang
diharapkan. Teori tersebut kemudian dikenal dengan sebutan Teori Harapan atau Expectancy
Theory.

Terdapat 3 konsep Teori Harapan Vroom, yaitu :

 Harapan (Expectancy), yaitu kepercayaan seseorang bahwa suatu usaha akan


menghasilkan kinerja tertentu. Effort (Usaha) → Performance (Kinerja).
 Instrumentally, yaitu kepercayaan seseorang bahwa suatu kinerja akan mendapatkan
hasil tertentu. Performance (Kinerja) → Outcome (Hasil)
 Valensi (Valence), yaitu  mengarah pada nilai positif dan negative yang dirujuk oleh
orang-orang terhadap sebuah hasil.

Pentingnya Motivasi dalam Organisasi

Motivasi organisasi adalah suatu keahlian , dalam mengarahkan pegawai dan


organisasi agar mau bekerja. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, manusia akan
termotivasi oleh kebutuhan yang dimilikinya. Pendapat ini sejalan dengan Robin yang
mengemukakan bahwa motivasi organisasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat
upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang di kondisikan oleh kemampuan upaya itu
dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual.

Motivasi ini dapat pula dikatakan sebagai energi untuk membangkitkan dorongan
dalam diri. Terkait dengan motivasi organisasi lima fungsi utama manajemen adalah
planning, organizing, staffing, leading, dan controlling, Pada pelaksanaanya, setelah
rencana dibuat, organisasi dibentuk, dan disusun personalianya , langkah berikutnya adalah
menugaskan atau mengarahkan anggota menuju ke arah tujuan yang telah di tentukan .
Fungsi pengarahan ini secara sederhana membuat anggota melakukan sesuatu sesuai
dengan apa yang diinginkan dan harus mereka lakukan.

Memotivasi organisasi merupakan kegiatan kepemimpinan yang termasuk di dalam


fungsi ini. Kemampuan ketua organisasi untuk memotivasi anggotanya akan
sangat menentukan efektifitas ketua. Ketua harus dapat memotivasi para anggotanya agar
pelaksanaan kegiatan dan kepuasan kerja mereka meningkat. Jika ketua membiarkan
anggotanya berjalan tanpa motivasi, maka bisa di pastikan kinerja organisasi yang
memburuk , menemukan kegagalan program kerja bahkan terancam bubar.Menurut
Atkinson, suatu organisme (dalam diri manusia dan hewan) yang dimotvasi akan terjuan ke
dalam suatu aktivitas secara lebih giat dan lebih efisien daripada yang tidak di motivasi.
Motivasi organisasi sebisa mungkin memahami masalah anggotanya, sehingga bisa
memecahkan masalah secara formal maupun informal . Baik secara organisatoris maupun
pendekatan secara personal. Sebagai pimpinan organisasi , sebisa mungkin memahami
masalah anggotanya sehingga bisa memecahkan masalah secara bersama. Peran evaluasi
sangat penting dalam hal ini. Sehingga tidak ada anggota yang merasa terpaksa
menjalankan roda organisasi. Apalagi jika organisasi bersifat sukarela, alias tidak ada upah
kerja untuk anggotanya.

Proses Timbulnya Motivasi dalam Organisasi

      Proses motivasi terdiri beberapa tahapan proses (Indriyo Gitosudarmo, 1997) sebagai berikut:

1. Apabila dalam diri manusia itu timbul suatu kebutuhan tertentu dan kebutuhan tersebut belum
terpenuhi maka akan menyebabkan lahirnya dorongan untuk berusaha melakukan kegiatan.

2. Apabila kebutuhan belum terpenuhi maka seseorang kemudian akan mencari jalan bagaimana
caranya untuk memenuhi keinginannya

3. Untuk mencapai tujuan prestasi yang diharapkan maka seseorang harus didukung oleh
kemampuan, keterampilan maupun pengalaman dalam memenuhi segala kebutuhannya.

4.         Melakukan evaluasi prestasi secara formal tentang keberhasilan dalam mencapai tujuan yang
dilakukan secara bertahap.

5         Seseorang akan bekerja lebih baik apabila mereka merasa bahwa apa yang mereka lakukan
dihargai dan diberikan suatu imbalan atau ganjaran

6.         Dari gaji atau imbalan yang diterima kemudian seseorang tersebut dapat mempertimbangkan
seberapa besar kebutuhan yang bisa terpenuhi dari gaji atau imbalan yang mereka terima.

Anda mungkin juga menyukai