Anda di halaman 1dari 9

PAPER

TEORI MOTIVASI DALAM ORGANISASI

MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN


DOSEN PENGAMPU : Achmad Aminudin, Dr., M.Si

SEMESTER : IV
DISUSUN OLEH : SONIA MONICA
NPM : D1D021049

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN 2023

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi dan dalil yang saling
berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena
dengan menentukan hubungan antarvariabel, dengan maksud menjelaskan fenomena
alamiah.
Motivasi merupakan hal yang sangat mudah dijumpai dalam organisasi, terutama
berkenaan dengan orang-orang yang ada didalamnya. Motivasi merupakan akibat dari
interaksi individu dan situasi, baik situasi internal maupun situasi eksternal. Motivasi
sendiri terkadang ditangkap berbeda oleh sebagian pimpinan. Pimpinan menganggap
motivasi sebagai sebuah ciri individu, dimana ada individu yang memilikinya dan ada pula
yang tidak. Dalam pekerjaan, beberapa pimpinan mengasumsikan bahwa anggota yang
tampak kurang motivasi dianggap sebagai pemalas. Sebaliknya, anggota yang memiliki
motivasi tinggi dianggap sebagai anggota yang rajin. Sebenarnya tidaklah demikian,
karena anggota - anggota tersebut memiliki motivasi yang berbeda yang mendasari
perilakunya.
Motivasi merupakan sebuah ilmu sekaligus seni yang menarik untuk dipelajari.
Pimpinan suatu organisasi manapun, sangatlah penting untuk mengetahui dan belajar
tentang motivasi. Dengan mempelajari secara cermat bagaimana motivasi, mengetahui
kebutuhan anggota dengan tepat hingga kemungkinan memberi reward (ganjaran) akan
sangat membantu pimpinan dalam memotivasi anggotanya.
Teori motivasi adalah teori yang mengulas mengenai motivasi serta
mengelompokkannya menjadi beberapa bentuk dari kurun waktu ke waktu. Motivasi
sendiri merupakan salah satu kosa kata atau istilah yang tentunya tidak asing untuk
Grameds dan sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

1
B. Rumusan Masalah?
1. Apa Definisi Motivasi?
2. Apa saja Teori-teori Motivasi?
3. Proses Timbulnya Motivasi dalam Organisasi?
4. Bagaimana Penerapan Motivasi dalam Organisai?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Motivasi menurut para ahli
2. Untuk mengetahui teori-teori Motivasi
3. Untuk mengenali bagaimana Motivasi dalam Organisasi

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Motivasi
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seseorang
individu untuk mencapai tujuannya. Sehingga ada tiga elemen motivasi yakni intensitas,
arah dan ketekunan. Intensitas adalah seberapa kerasnya seseorang berusaha, namun
intensitas yang tinggi saja tidak akan membawa ke hasil yang diinginkan kecuali disertai
dengan upaya/arah. Sedangkan ketekunan adalah ukuran seberapa lama seseorang dapat
mempertahankan usahanya.
pengertian motivasi menurut beberapa para ahli:
1. Menurut Weiner (1990), pengertian motivasi adalah kondisi internal yang
membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu, dan
membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu.
2. Menurut John W Santrock. Pengertian motivasi adalah proses memberi semangat,
arah, dan kegigihan perilaku. Perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh
energi, terarah, dan bertahan lama.
3. Menurut Abraham Maslow. Pengertian motivasi adalah sesuatu yang bersifat konstan
(tetap), tidak pernah berakhir, berfluktuasi dan bersifat kompleks, dan hal itu
kebanyakan merupakan karakteristik universal pada setiap kegiatan organisme.
4. Menurut Uno (2007), pengertian motivasi adalah dorongan internal dan eksternal
dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya hasrat dan minat, dorongan
dan kebutuhan, harapan dan cita-cita, penghargaan, dan penghormatan.
5. Menurut Thomas M. Risk. Pengertian motivasi adalah usaha yang disadari oleh pihak
guru untuk menimbulkan motif-motif pada diri siswa yang menunjang ke arah tujuan-
tujuan belajar.
6. Menurut Mc.Donald. Pengertian motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi)
seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
7. Menurut A.W Bernard. Pengertian motivasi adalah fenomena yang dilibatkan dalam
perangsangan tindakan kearah tujuan tertentu yang sebelumnya kecil atau tidak ada

3
gerakan kearah tujuan-tujuan tertentu. Motivasi merupakan usaha memperbesar atau
mengadakan gerakan untuk mencapai tujuan tertentu.
8. Menurut Chaplin. Pengertian motivasi adalah variable penyelang yang digunakan
untuk menimbulkan faktor-faktor tertentu didalam membangkitkan, mengelola,
mempertahankan, dan menyalurkan tingkah laku menuju suatu sasaran.
9. Menurut Tabrani Rusyan. Pengertian motivasi adalah kekuatan yang mendorong
seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan.
10. Menurut mron (1966). Imron menjelaskan bahwa motivasi berasal dari bahasa
Inggris "motivation" yang berarti dorongan atau pengalasan untuk melakukan suatu
aktivitas hingga mencapai tujuan.

B. Teori-Teori Motivasi
Perkembangan konsep-konsep motivasi paling banyak terjadi tahun 1950-an
diantaranya hierarki teori kebutuhan, teori X dan Y, dan teori dua faktor. Teori ini menjadi
dasar perkembangan teori motivasi saat ini dan teori ini masih digunakan sampai sekarang.
1. Hierarki Teori Kebutuhan
Teori ini dicetuskan oleh Abraham Maslow dan menyatakan bahwa manusia memiliki
lima hierarki kebutuhan yakni :
a. Fisiologis: rasa lapar, haus, berlindung, seksual dan kebutuhan fisik lainnya.
b. Rasa aman: rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional.
c. Sosial: rasa kasih saying, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan
d. Penghargaan: faktor-faktor penghargaan internal seperti hormat diri, otonomi, dan
pencapaian; faktor-faktor penghargaan eksternal seperti status, pengakuan, dan
perhatian.
e. Aktualisasi diri: dorongan untuk menjadi seseorang sesuai kecakapannya meliputi
pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri.

Kebutuhan ini dipisahkan menjadi kebutuhan tingkat bawah yaitu


kebutuhan yang terpenuhi secara eksternal (kebutuhan fisologi dan keamanan)

4
dan kebutuhan tingkat atas yaitu kebutuhan yang terpenuhi secara internal
(kebutuhan social, penghargaan, dan aktualisasi diri).
Hierarki kebutuhan Maslow ditelaah ulang oleh Clayton Alderfer dengan
nama teori ERG yang membagi dalam tiga kelompok kebutuhan inti yakni:
a. Kehidupan (kebutuhan fisiologis dan kemanan)
b. Hubungan (kebutuhan social dan status)
c. Pertumbuhan (kebutuhan penghargaan dan aktualisasi diri).

2. Teori X dan Teori Y


Douglas McGregor mencetuskan dua pandangan nyata terhadap manusia
yakni teori Xyang pada dasarnya negatif yaitu menganggap bahwa karyawan tidak
suka bekerja, malas, tidak menyukai tanggung jawab, dan harus dipaksa untuk
menghasilkan kinerja dan teori Y yang pada dasarnya positif yaitu menganggap bahwa
karyawan suka bekerja, kreatif, mencari tanggung jawab, dan dapat berlatih
mengendalikan diri). Teori X berasumsi bahwa kebutuhan tingkat yang lebih rendah
mendominasi individu, sedangkan teori Y berasumsi bahwa kebutuhan tingkat tinggi
yang lebih mendominasi individu.

3. Teori Dua Faktor


Dikemukakan oleh Frederick Herzberg, dimana ada faktor intrinsik yang
berhubungan dengan kepuasan kerja seperti prestasi, pengakuan kerja, tanggung jawab,
kemajuan, pertumbuhan. Faktor ekstrinsik yang berhubungan dengan ketidakpuasan
kerja seperti pengawasan, imbalan kerja, kebijaksanaan perusahaan dan kondisi kerja.
Disebutkan bahwa ada faktor hygiene seperti imbalan kerja, kebijakan perusahaan,
kondisi fisik pekerjaan, hubungan dengan individu lain dan keamanan pekerjaan.

C. Proses Timbulnya Motivasi Dalam Organisasi


Proses motivasi terdiri beberapa tahapan proses (Indriyo Gitosudarmo, 1997)
sebagai berikut:

5
1. Apabila dalam diri manusia itu timbul suatu kebutuhan tertentu dan kebutuhan
tersebut belum terpenuhi maka akan menyebabkan lahirnya dorongan untuk berusaha
melakukan kegiatan.
2. Apabila kebutuhan belum terpenuhi maka seseorang kemudian akan mencari jalan
bagaimana caranya untuk memenuhi keinginanny
3. Untuk mencapai tujuan prestasi yang diharapkan maka seseorang harus didukung oleh
kemampuan, keterampilan maupun pengalaman dalam memenuhi segala kebutuhannya.
4. Melakukan evaluasi prestasi secara formal tentang keberhasilan dalam mencapai tujuan
yang dilakukan secara bertahap
5. Seseorang akan bekerja lebih baik apabila mereka merasa bahwa apa yang mereka
lakukan dihargai dan diberikan suatu imbalan atau ganjaran
6. Dari gaji atau imbalan yang diterima kemudian seseorang tersebut dapat
mempertimbangkan seberapa besar kebutuhan yang bisa terpenuhi dari gaji atau
imbalan yang mereka terima.

D. Penerapan Motivasi dalam Organisasi


1. Motivasi Prestasi (achievement motivation)
adalah dorongan dalam diri individu untuk mengatasi segala tantangan dan hambatan
dalam upaya mencapai tujuan. Sejumlah karakteristik menunjukan para pegawai yang
berorientasi prestasi. Mereka bekerja keras apabila mereka memandang bahwa mereka
akan memperoleh kebanggaan pribadi atas upaya mereka, apabila hanya terdapat sedikit
resiko gagal, dan apabila mereka mendapat balikan spesifik tentang prestasi diwaktu
lalu.
2. Motivasi Afiliasi (affiliation motivation)
adalah dorongan untuk berhubungan dengan orang-orang atas dasar sosial.
Perbandingan antara pegawai yang bermotivasi karena berprestasi dengan pegawai yang
bermotivasi karena afiliasi menggambarkan bagaimana kedua pola itu mempengaruhi
perilaku. Orang-orang yang bermotivasi prestasi bekerja lebih keras apabila penyelia
mereka menyediakan penilaian rinci tentang perilaku kerja mereka, sedangkan orang-

6
orang yang bermotivasi afiliasi bekerja lebih baik apabila mereka dipuji karena sikap
dan kerja sama mereka yang menyenangkan.
3. Motivasi Kompetensi (competence motivation)
adalah dorongan untuk mencapai keunggulan kerja, meningkatkan keterlampilan
pemecahan masalah, dan berusaha keras untuk inovatif. Orang-orang yang bermotivasi
kompetensi juga mengharapkan adanya hasil yang berkualitas tinggi dari rekan mereka
dan mungkin terasa tidak sabar apabila orang-prang yang bekerja dengan mereka tidak
melakukan pekerjaan dengan hasil yang baik.
4. Motivasi Kekuasaan (power motivation)
adalah dorongan untuk mempengaruhi orang-orang, mengubah situasi dan cenderung
bertingkah laku otoriter. Orang-orang yang bermotivasi kekuasaan merupakan manajer
yang istimewa apabila dorongan itu lebih tertuju pada kekuasaan pribadi. Kekuasaan
lembaga adalah kebutuhan untuk mempengaruhi perilaku orang-orang demi kebaikan
organisasi secara keseluruhan

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong, merangsang atau
menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan yang dilakukannya
sehingga ia dapat mencapai tujuannya. Dalam suatu penerapan perilaku organisasi,
pembahasan tentang motivasi dalam organisasi memang sangat penting dalam kajian
perilaku organisasi. Karena setiap personil atau pegawai pasti memerlukan suatu
motivasi baik dari dalam diri maupun dari orang lain, untuk itu apabila seseorang sudah
terdorong atau termotivasi maka kinerja seseorang itu akan meningkat sehingga akan
mempercepat proses penyelesaian tugasnya dalam bekerja

Daftar Pustaka
https://fendygoo.blogspot.com/2015/05/makalah-motivasi-organisasi.html?m=1
https://www.academia.edu/36250895/MOTIVASI_DALAM_ORGANISASI
https://www.gramedia.com/literasi/teori-motivasi/

Anda mungkin juga menyukai