Anda di halaman 1dari 5

MOTIVASI

Motivasi adalah Dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk
melakukan sesuatu tindakan yang dengan tujuan tertentu.

Pengertian motivasi dari beberapa tokoh:

1. Menurut Ngalim Purwanto, motivasi atau dorongan adalah suatu pernyataan yang kompleks di
dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal) atau
perangsang (incentive).

2. Menurut Mc Donald dalam Oemar Hamalik, menerangkan motivasi adalah perubahan energi
dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai
tujuan.

3. Sardiman berpendapat bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

***

Teori mengenai motivasi antara lain:

1. Teori Hierarki Maslow

Teori ini dikemukakan oleh Abraham Maslow, seorang psikologi pada tahun 1943. Teori ini
mengungkapkan jika 5 kebutuhan manusia tersebut berdasarkan hirarkinya, antara lain:

a. Kebutuhan Fisiologis, kebutuhan manusia yang berupa makanan, minuman, pakaian, udara,
tempat tinggal, dan kebutuhan kebutuhan lainnya yang digunakan untuk bertahan hidup. Kebutuhan
ini merupakan kebutuhan yang paling dasar.

b. Kebutuhan Keamanan, merupakan kebutuhan dari rasa aman akan kekerasan fisik ataupun psikis.
Misalnya lingkungan yang bebas polusi, rasa aman dari kekerasan dan ancaman, dan lainnya.

c. Kebutuhan Sosial, dalam hal ini kebutuhan untuk mencintai dan dicintai, termasuk juga di
dalamnya kebutuhan saling membantu antar sesama manusia.

d. Kebutuhan Penghargaan, kebutuhan ini biasanya ada setelah kebutuhan fisiologis, sosial, dan
keamanan sudah terpenuhi. Setiap orang tentunya ingin diakui dan dihargai orang lain.

e. Kebutuhan Aktualisasi Diri, kebutuhan ini adalah kebutuhan yang tertinggi. Biasanya kebutuhan ini
merupakan kebutuhan seseorang yang ingin memenuhi ambisi pribadi.

2. Teori Motivasi MC Clelland

Konsep penting dari teori motivasi ini adalah pada kekuatan yang ada di dalam diri manusia, yang
mana merupakan motivasi prestasi. Menurut MC Clelland, individu dapat memiliki motivasi jika
memang dirinya memiliki keinginan untuk berprestasi lebih baik dibandingkan lainnya. Terdapat 3
kebutuhan yang dijelaskan di dalam teori ini.

a. Kebutuhan prestasi yang tercermin dari keinginanya untuk mengambil tugas yang bisa
dipertanggung jawabkan secara individu.
b. Kebutuhan Afiliasi.

c. kebutuhan Kekuasaan, kebutuhan ini dapat terlihat pada diri seseorang yang ingin memiliki
pengaruh atas diri orang lain.

3. Teori X dan Y Mc Gregor

Teori motivasi ini menggabungkan dari terori eksternal dan internal yang kemudian dikembangkan
MC Gregor. Gregor merumuskan dua perbedaan dasar dari perilaku manusia. Kedua teori ini yang
kemudian dikenal dengan Teori X dan Y.

a. Teori-teori X: Menyatakan bahwa

Kebanyakan pekerja itu malas, tidak senang bekerja bahkan jika bisa akan menghindari hal tersebut.
Karena pada dasarnya memang tidak senang bekerja, maka harus dilakukan pemaksaan dan
pengendalian, bahkan diperlakukan hukuman serta diarahkan agar dapat mencapai tujuan dari
organisasi.

Teori ini memang masih banyak digunakan beberapa organisasi dikarenakan para manager
menganggap jika anggapan-anggapan dalam teori tersebut adalah benar serta bisa diamati dari
perilaku manusia. Namun sesuai dengan anggapa yang ada, teori tersebut memang tidak bisa
menjawab semua pertanyaan. Untuk itulah, Mc Gregor menjawabnya dengan menggunakan teori
yang didasarkan pada kenyataan.

b. Teori – teori Y:

Usaha fisik dan mental yang telah dilakukan manusia sama dengan kegiatan bermain dan istirahat.
Rata Rata seseorang akan mau belajar jika dalam kondisi yang layak, tak hanya menerima namun
juga ikut mencari tanggung jawab.

Ada kemampuan yang sangat besar dalam kecerdikan, daya imajinasi, serta kualitas yang digunakan
untuk memecahkan masalah dalam organisasi yang tersebar luas di seluruh pegawai.

4. Teori Motivasi Herzberg

Teori Herzberg ini sering dikenal sebagai teori dua faktor atau teori M-H. Teori ini menjelaskan
bagaiamana seorang manajer bisa mengendalikan faktor-faktor yang dapat memberikan kepuasan
kerja ataupun tidak. Berdasarkan penelitian yang ada, dua kelompok faktor tersebut dapat
mempengaruhi individu dalam organisasi yaitu motivasi. Motivasi disini sebagai faktor dari sumber
kepuasan kerja seperti prestasi, tanggung jawab, dan penghargaan.

5. Teori ERG Clyton Alderfer

Teori yang dikemukakan oleh Aldefer ini dikenal dengan teori ERG yang memiliki kepanjangan dari
E=Existence yang mana kebutuhan akan eksistensi, R=Relatedness yang mana kebutuhan yang
dikaitkan dengan pihak lainnya, serta G=Growth menyatakan sebagai kebutuhan untuk tumbuh. Poin
penting dari teori ini antara lain:
a. Semakin tidak terpenuhinya kebutuhan tertentu, maka akan membuat keinginan untuk
memuaskannya semakin besar.

b. Kuatnya keinginan untuk memuaskan kebutuhan “lebih tinggi” akan semakin besar bila kebutuhan
rendah telah dapat dipenuhi dengan baik.

c. Semakin sulit memuaskan kebutuhan yang tingkatannya lebih tinggi, maka akan membuat
keinginan memenuhi kebutuhan yang mendasar lebih besar.

***

Motivasi sendiri bukan merupakan suatu kekuatan yang netral atau kekuatan yang kebal terhadap
pengaruh faktor-faktor lain, misalnya: pengalaman masa lampau, taraf intelegensi, kemampuan fisik,
situasi lingkungan, cita-cita hidup dan sebagainya.

Terdapat empat faktor yang berpengaruh terhadap motivasi berprestasi bagi seseorang, yaitu:

1) Pengaruh keluarga dan kebudayaan (Family and Cultural Influences)

Besarnya kebebasan yang diberikan orang tua kepada anaknya, jenis pekerjaan orang tua dan jumlah
serta urutan anak dalam satu keluarga memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan
motivasi berprestasi.

2) Peranan Dari Konsep Diri (Role of Self Concept)

Konsep diri merupakan bagaimana seseorang berpikir mengenai dirinya sendiri. Apabila individu
percaya bahwa dirinya mampu untuk melakukan sesuatu, maka individu akan termotivasi untuk
melakukan hal tersebut, sehingga berpengaruh dalam bertingkah laku.

3) Pengaruh dan Peran Jenis Kelamin (Influence of Sex Roles) Prestasi yang tinggi biasanya
diidentikkan dengan maskulinitas, sehingga banyak para wanita belajar tidak maksimal khususnya
jika wanita tersebut berada diantara para pria (Stein&Beiley dalam Fernald&Fernald, 1999).
Kemudian Horner (dalam Santrock, 1998) juga menyatakan bahwa pada wanita terdapat
kecenderungan takut akan kesuksesan (fear of success) yang artinya pada wanita terdapat
kekhawatiran bahwa dirinya akan ditolak oleh masyarakat apabila dirinya memperoleh kesuksesan.

4) Pengakuan dan Prestasi (Recognition and Archievement)

Individu akan termotivasi untuk bekerja keras jika dirinya merasa dipedulikan oleh orang lain.

***

Bentuk motivasi terbagi menjadi 2, yaitu:

1. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang hidup dalam diri dan berguna dalam situasi belajar yang
fungsional, atau disebut juga motivasi murni.

Motivasi intrinsik merupakan bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan
diteruskan berdasarkan dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait dengan aktivitas
belajarnya. anak yang memilih motivasi intrinsik akan mempunyai tujuan menjadi orang terdidik,
berpengetahuan, dan ahli dalam bidang tertentu.
2. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar,
seperti angka, kredit, ijazah, tingkatan, hadiah medali, pertentangan dan persaingan, yang bersifat
negatif adalah sarkasme, ejekan (ridicule) dan hukuman.

Selanjutnya, Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan dapat berfungsi karena adanya
rangsangan dari luar. Motivasi ekstrinsik juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya
aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak
berkaitan dengan aktivitas belajar.

***

Sifat motivasi:

(1) Merupakan fenomena individual, artinya masing-masing individu bersifat unik, dan fakta tersebut
harus diingat pada riset motivasi,

(2) Motivasi bersifat intensional, maksudnya apabila seseorang karyawan melaksankan suatu
tindakan, maka hal tersebut disebabkan karena orang tersebut secara sadar, telah memilih tindakan
tersebut,

(3) Motivasi memiliki macam-macam fase. Para ahli telah menganalisis berbagai macam aspek
motivasi, dan termasuk di dalamnya bagaimana motivasi tersebut ditimbulkan, bagaimana ia
diarahkan, dan pengaruh apa menyebabkan timbulnya persistensinya, dan bagaimana motivasi
dapat dihentikan.

***

Ciri-ciri motivasi:

1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah
berhenti sebelum selesai).

2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).

3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah “untuk orang dewasa (misalnya


masalah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan
terhadap setiap tindak criminal, amoral, dan sebagainya).

4) Lebih senang bekerja mandiri.

5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu
saja, sehingga kurang kreatif).

6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu).

7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.

8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

***

Implementasi di bidang rekam medis:

1. Teori Insentif
Teori intensif yaitu teori yang mengatakan bahwa seseorang akan bergerak atau mengambil
tindakan karena ada intensif yang akan dia dapatkan. Misalnya seorang pegawai Rekam Medis akan
lebih giat bekerja karena mereka tahu bahwa kepala rekam medis atau atasan mereka akan
memberikan sebuah reward atau penghargaan kepada pegawai yang bekerja rajin dan giat.

2. Teori Hirarki Kebutuhan

Teori yang dikenalkan oleh Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keamanan,
kebutuhan akan pengakuan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Seorang
pemimpin atau kepala rekam medis harus bisa menjamin seluruh kebutuhan para pegawainya agar
terdapat sesuatu yang saling berkesinambungan sehingga bisa memberikan motivasi kepada para
pegawai rekam medis agar lebih giat dalam menyelesaikan tugasnya.

3. Teori kepuasan

Teori ini lebih didekatkan pada faktor – faktor kebutuhan dan kepuasan individu yang dapat
memotivasi semangat bekerja seseorang untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan material
maupun nonmaterial yang diperolehnya dari hasil pekerjaannya. Jika kebutuhan pegawai rekam
medis dan kepuasan yang didapat oleh pemimpin semakin terpenuhi maka semangat kerja pegawai
rekam medis pun akan semakin baik pula.

4. Teori Proses

Teori ini juga merupakan proses sebab dan akibat bagaimana seseorang bekerja serta hasil apa yang
akan diperolehnya. Jadi hasil yang dicapai petugas rekam medis tercermin dalam bagaimana proses
kegiatan yang petugas rekam medis tersebut lakukan.

5. Teori Pengukuhan

Teori ini didasarkan atas hubungan sebab dan akibat dari perilaku dengan pemberian kompensasi.
Misalnya promosi seorang pegawai rekam medis itu tergantung dari prestasi yang selalu dapat
dipertahankan. Sifat ketergantungan tersebut bertautan dengan hubungan antara perilaku petugas
dan kejadian yang mengikuti perilaku petugas tersebut.

Anda mungkin juga menyukai