Disusun Oleh :
Kelompok 12
Tingkat II
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN LINTAS JALUR
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2022
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nyalah
sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan.
Makalah dengan judul “Asuhan Keperawatan Sistem Muskuloskeletal” ini kami susun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat II. Untuk itu kami menyusun
makalah ini dengan harapan dapat membantu pembaca untuk lebih memahami lagi tentang
Namun demikian tentu saja dalam penyusunan makalah kami ini masih terdapat banyak
kekurangan dalam penulisan dan pemilihan kata yang kurang tepat. Dengan ini, kami memohon
maaf jika dalam pembuatan makalah ini banyak kekurangan. Harapan kami semoga makalah ini
dapat bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
Sistem muskuloskeletal adalah suatu sistem yang terdiri dari tulang, otot, kartilago,
ligamen, tendon, fascia, bursae, dan persendian (Depkes, 1995: 3). Fraktur adalah setiap retak
atau patah pada tulang yang utuh, kebanyakan fraktur disebabkan oleh trauma dimana terdapat
tekanan yang berlebihan pada tulang (Reeves, Charlene, 2001: 248). Tulang femur merupakan
tulang pipa terpanjang dan terbesar di dalam tulang kerangka pada bagian pangkal yang
berhubungan dengan asetabulum menbentuk kepala sendi yang disebut kaput femoris (Syaifudin,
1992: 32).
Sistem muskuloskeletal adalah sistem yang terdiri dari otot, jaringan ikat, saraf, serta tulang
dan sendi. Sistem ini berperan penting dalam gerakan tubuh. Oleh karena itu, bila sistem
muskuloskeletal terganggu, kemampuan dalam bergerak dan melakukan aktivitas pun bisa
terganggu.
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
Mata mempunyai sistem pelindung yang baik, seperti rongga orbita, jaringan lemak
retrobulbar, palpebra serta reflek mengedip. Meskipun demikian, mata masih sering mendapat
trauma dari lingkungan luar.
Trauma mata adalah perlukaan/cedera mata yang dapat terjadi dalam bentuk trauma tumpul,
trauma tajam, trauma kimia, trauma termis dan trauma radiasi. Trauma mata merupakan kasus
kegawatdaruratan, jika tidak segera tertangani dapat menyebabkan penurunan penglihatan hingga
kebutaan.
Keluhan yang dirasakan pada trauma mata antara lain mata merah, mata cekot-cekot /
kemeng, tajam penglihatan yang menurun, pandangan tertutup sesuatu, kilatan-kilatan pada
lapang pandangan dan adanya sakit kepala. Namun, tidak semua kondisi mata merah akan
terancam penglihatannya dan tidak semua penurunan ketajaman penglihatan merupakan keadaan
gawat darurat yang memerlukan penanganan segera.
SANGAT GAWAT àmata akan mengalami kebutaan atau cacat yang menetap dengan
penurunan penglihatan yang berat dalam waktu beberapa detik sampai beberapa menit
bila tidak segera mendapatkan pertolongan yang tepat.
GAWATà pertolongan harus diberikan tetapi dengan batasan waktu yang lebih
longgar, dapat beberapa jam sampai beberapa hari. Apabila tidak segera ditolong,
akan berakibat buta atau cacat permanen
SEMI GAWAT à pengobatan yang harus sudah diberikan dalam waktu beberapa hari
atau minggu. apabila terabaikan pasien mungkin dapat masuk kedalam keadaan buta
atau cacat permanen
Kegawatdaruratan mata, dikelompokkan menjadi dua :