Anda di halaman 1dari 7

Sistem Muskuloskeletal Pada Manusia

Musculoskeletal system In Humans

Shahibatul Khaira
shahibatulkhaira.bio16@fkip.unsyiah.ac.id

Musculoskeletal atau sistem rangka tersusun atas tulang tulang yang mana tubuh manusia ini
terdiri dari 206 tulang yang menyusun rangkanya. Bagian tulang yang terpenting adalah tulang
belakang karena hal ini tulang belakang difungsikan sebagai penopang bentuk tubuh manusia. Sistem
Muskuloskeletal ini memiliki komponen utama nya yaitu tulang dan jaringan ikat dimana didalamnya
sebagai penyusun tubuh yang terdiri dari kurang lebih 25 % berat badan dan 50 % terdiri dari otot. dari
system ini juga difungsikan sebagai penopang bentuk badan serta pergerakan tubuh manusia system
ini terdiri dari tulang, sendi, otot rangka, tendon, ligament, dan jaringan-jaringan khusus yang
menghubungkan struktur-struktur ini. Praktikum telah dilakukan pada tanggal 9 Oktober 2019 di
Laboratorium Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Syiah Kuala. Tujuan praktikum ini untuk
mengetahui anatomi rangka manusia beserta jenis tulang penyusunnya serta mengidentifikasi otot
rangka yang bekerja pada saat manusia melakukan pergerakan (menguyah, mengangkat beban, berjalan
dan berduduk.
Kata Kunci: Muskuloskeletal, tulang, otot.

Abstract
Human genetic variation is a diversity of genes that shows the total number of characteristics of
genes that can be observed in humans. Every human has different genes. There won't be two people
who are genetically the same even though they are identical / monozygotic twins. The presence of these
gene differences occurs both at the species level and at the population level. ifferences in genes at the
species level can be seen from the phenotypic variation in each individual. With the help of genetic
discs, the practitioner can see the diversity of human genes through the display of the phenotype.
Practicum was conducted on March 27, 2019 at the Biology Education Laboratory, FKIP Syiah Kuala
University. The purpose of this practicum is to observe diversity in humans. The results obtained are
diversity in humans through phenotypic observations and can classify the same traits and those that
have nothing in common.
Keywords: Musculokeletal, bones, mucle.
.

1
Shahibatul Khaira: Sistem muskuluskeleton Pada Manusia

Pendahuluan yang dilakukan di industri gerabah Kasongan


Sistem muskuloskeletal merupakan dalam kaitannya dengan ergonomi selama ini
penunjang bentuk tubuh dan bertanggung jawab masih bersifat parsial. Sistem kerja di industry
terhadap pergerakan individu dalam melakukan gerabah Kasongan agar dapat tercapai sistem
aktivitas sehari hari, jika sistem muskuloskeletal kerja yang berkelanjutan perlu kajian yang
terganggu maka dapat menimbulkan nyeri/sakit bersifat menyeluruh dengan pendekatan
pada sistem muskuloskeletal. Sistem ini terdiri ergonomi total (Purnomo, 2012. p. 51).
dari tulang, sendi, otot, tendon, ligament dan Disamping itu penggunaan tenaga otot
jaringan – jaringan khusus yang secara terus menerus bisa menimbulkan keluhan
menghubungkan struktur – struktur ini (Stanley, otot atau keluhan musculoskeletal (Iva, 2013, p.
2013, p. 3). 99).
Musculoskeletal Disorders (MSDs)
merupakan penyakit yang gejalanya menyerang Metode/Cara Kerja
otot, syaraf, tendon, ligamen, tulang sendi, Waktu dan Tempat
tulang rawan, syaraf tulang belakang. Keluhan Praktikum dilakukan pada tanggal 9
pada sistem muskuloskeletal adalah keluhan Oktober 2019 di Laboratorium Prodi
pada bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu
oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan Pendidikan Universitas Syiah Kuala.
sampai sangat sakit. Apabila otot menerima
beban statis secara berulang dan dalam waktu Target/Subjek/Populasi/Sampel
yang lama, akan dapat menyebabkan keluhan Target dalam praktikum ini adalah untuk
berupa kerusakan pada sendi, ligamen dan mengetahui anatomi rangka manusia beserta
tendon. Keluhan hingga kerusakan inilah yang jenis tulang penyusunnya serta mengidentifikasi
biasanya diistilahkan dengan Musculoskeletal otot rangka yang bekerja pada saat manusia
Disorders (MSDs) atau cedera pada sistem melakukan pergerakan (menguyah, mengangkat
musculoskeletal (Winda, 2012, p. 837). beban, berjalan dan berduduk.
Muskuloskeletal berhubungan dengan Alat yang digunakan adalah subyek
seluruh alat gerak manusia (locomotor), percobaan, permen, buku, torso atau gambar
meliputi: otot, tendon, tulang, sendi, ligamen otot manusia, torso rangka manusia.
dan termasuk sel-sel syaraf di dalamnya.
Bahaya muskuloskeletal disebabkan oleh beban Prosedur
mekanis yang harus ditanggung melebihi Pada praktikum dilakukan dengan
kapasitas komponen sistem muskuloskeletal. beberapa langkah. Pertama dikunyah permen
Efek bahaya muskuloskeletal adalah gangguan selama 1 menit, kemudian diidentifikasi nama-
atau penurunan kondisi sistem muskuloskeletal nama otot yang bekerja pada saat menguyah,
yang umum disebut sebagai muskuloskeletal Kedua, diangkat suatu benda dengan
disorders (MSDs) (Luciana, 2016, p. 107). menggunakan tangan, diidentifikasi nama-nama
Sistem kerja pada industri gerabah di otot yang bekerja pada saat mengangkat benda.
Kasongan banyak melibatkan aktivitas fisik Ketiga, dilakukan gerak jalan beberapa saat,
yang berpotensi menimbulkan keluhan kemudian diidentifikasi nama-nama otot yang
muskuloskeletal, kelelahan dan kemungkinan bekerja pada saat jalan. Keempat, duduk selama
terjadinya kecelakaan kerja. Beberapa penelitian berberapa saat, kemudian diidentifikasi nama-

2
Shahibatul Khaira: Sistem muskuluskeleton Pada Manusia

nama otot yang bekerja pada saat duduk. Keluhan musculoskeletal adalah
Selanjutnya dengan menggunakan torso atau keluhan pada bagian otot skeletal yang
gambar otot rangka manusia, maka digambarlah dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan
otot-otot tersebut pada tabel pengamatan dan sangat ringan sampai berat. Apabila otot
dengan menggunakan torso atau gambar otot menerima beban statis secara berulang dan
rangka manusia, maka digambarlah otot-otot dalam waktu yang lama dapat menyebabkan
tersebut pada tabel pengamatan. keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligamen,
dan tendon. Keluhan hingga kerusakan ini
Teknik Analisis Data biasanya diistilahkan dengan keluhan
Teknik analisis data pada pengamatan musculoskeletal disorders atau cedera pada
adalah teknik analisis deskriptif. Subjek–subjek sistem muskuloskeletal. Secara garis besar,
yang diamati dikaitkan dengan otot rangka pada keluhan otot dapat dikelompokkan menjadi dua,
manusia. yaitu keluhan sementara (reversible) dan
keluhan menetap (persistent) (Iwan, 2012, p.
Pembahasan 169).
Sistem muskuloskeletal merupakan Gangguan muskuloskeletal adalah
suatu sistem yang terdiri dari tulang, otot, masalah kesehatan yang paling umum terjadi di
kartilago, ligamen, tendon, fascia, bursae, dan Uni Eropa yaitu 25-27% dari pekerja Eropa
persendian. Fraktur adalah setiap retak atau mengeluh sakit punggung dan 23% nyeri otot.
patah pada tulang yang utuh, kebanyakan Kemudian dari 62% pekerja di Uni-Eropa yang
fraktur disebabkan oleh trauma dimana terdapat melakukan gerakan tangan dan lengan berulang
tekanan yang berlebihan pada tulang. Tulang sebesar 27%, posisi yang menyakitkan atau
femur merupakan tulang pipa terpanjang dan melelahkan sebesar 46% , dan gerakan
terbesar di dalam tulang kerangka pada bagian membawa atau memindahkan beban berat
pangkal yang berhubungan dengan asetabulum sebesar 35%. Menurut data Departemen Tenaga
menbentuk kepala sendi yang disebut kaput Kerja Amerika Serikat, cedera tulang belakang
femoris. salah satu yang paling umum terjadi (22% dari
Sisitem muskoluskeletal adalah sistem semua kecelakaan kerja yang terjadi) dan paling
yang berperan dalam menunjang, melindungi banyak membutuhkan biaya untuk
dan menggerakkan tubuh. Rangka merupakan pengobatannya (Wahid, 2014, p. 228).
bingkai bagi struktur tubuh dan melindungi Grandjean (1993) menjelaskan bahwa
organ internal yang rentan dari kerusakan. Otot keluhan muskoloskeletal adalah keluhan pada
dengan bantuan sendi, ligament dan tendon bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan oleh
memungkinkan tulang rangka bergerak seseorang mulai dari keluhan yang sangat
(Risnanto, 2014, p. 2). ringan sampai sangat sakit. Apabila otot
Otot rangka (Skeletal muscle) menerima beban statis secara berulang dalam
vertebrata, yang melekat ke tulang dan jangka waktu yang lama akan dapat
bertanggung jawab terhadap pergerakannya, menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada
dicirikan oleh hirarki unit-unit yang semakin sendi, ligament dan tendon. Keluhan inilah yang
kecil. Sebagian otot rangka terdiri dari seberkas biasanya disebut sebagai musculoskeletal
serat-serat panjang yang parallel terhadap disorder (MSDs) atau cedera pada sistem
panjang otot (Campbell, 2010, p.279). musculoskeletal (Dene, 2016, p. 72).

3
Shahibatul Khaira: Sistem muskuluskeleton Pada Manusia

Tulang rangka orang dewasa terdiri atas mempunyai penampilan lurik dindingnya atau
tulang. Tulang adalah jaringan hidup yang akan sarkolema mengandung myofibril yang
suplai hara dan darah. Tulang banyak dibungkus dengan rapat dalam sarkoplasma
mengandung bahan kristalin anorganik terutama cair. Didalamnya juga ada banyak mitokondria.
garam-garam kalsium yang membuat tulang Warna merah dari otot berhubungan dengan
keras dan kaku, tetapi sepertiga dari bahan mioglobin, suatu protein seperti hemoglobin
tersebut adalah jaringan fibrosa yang dalam sarkoplasma.Setiap miofibril mempunyai
membuatnya kuat dan elastis. lurik atau striasi terang dan gelap secara
bergantian, disebut pita 1 dan 2 secara
berurutan. Striasi disebabkan oleh 2 tipe
filamen, satu mengandung proteinaktin, dan
lainnya mengandung protein myosin. Kontraksi
otot adalah karena reaksi filament aktin
dan miosin satu sama lain, seperti ketikamereka
menyisip satu sama lain dan menarik ujung dari
sel otot saling mendekat. Serat ototmemendek
sampai dengan sepertiga dari panjangnya saat
kontraksi.
Gambar 1. Sistem Rangka

Artikulasi atau sendi adalah tempat


pertemuan dua atau lebih tulang. Tulang-tulang
ini dipadukan dengan berbagai cara, misalnya
dengan kapsul sendi, pita Fibrosa, ligament,
tendon, fasia, atau otot. Sendi diklasifikasikan
sesuai dengan strukturnya.
Otot atau musculus merupakan suatu
organ atau alat yang memungkinkan tubuh
dapat bergerak. Ini adalah suatu sifat penting
bagi organisme. Cerak sel terjadi
karena sitoplasma mengubah bentuk. Pada sel-
sel, sitoplasma ini merupakan benang D benang
halus yang panjang disebut miofibril.Kalau sel
otot mendapat rangsangan maka miofibril akan
memendek dengan kata lain sel otot akan
memendekkan dirinya kearah tertentu dan
berkontraksi.
Otot rangka tersusun atas sejumlah
besar serat-serat otot. Sel-sel silindris tidak
bercabang. Otot ini disokong oleh jaringan ikat
dan mempunyai banyak suplai darah dan saraf.
Setiap sel mempunyai banyak nuklei dan

4
Shahibatul Khaira: Sistem muskuluskeleton Pada Manusia

Serat-serat otot biasanya menjalar


sejajar terhadap arah tarikan, baik tanpa tendon
(otot kepeng) atau dengan tendon pada
ujungnya otot fusiformis. Otot-otot ini
mempunyai rentang gerak yang besar tetapi
relative lemah. Otot pennate lebih kuat daripada
tipe otot di atas, tetapi mempunyai rentang
gerak lebih pendek. Pada otot ini, serat-serat
menjalar membentuk sudut terhadap arah
tarikan dan menyisip ke dalam tendon sentral
atau tendon pengimbang. Gambar 4. Pergerakan otot pada saat melakukan
Pada saat melakukan praktikum, aktivitas mengangkat beban
praktikan mempraktikkan langsung aktivitas
yang terdapat di buku penuntun sebagai
prosedur kegiatan praktikum, meliputi:

Gambar 5. Pergerakan otot pada saat melakukan


aktivitas berjalan.
Gambar 2. Pergerakan otot pada saat melakukan
aktivitas mengunyah

Gambar 3. Pergerakan otot pada saat


melakukan aktivitas duduk Gambar 5. Pergukuran rangka manusia.

5
Shahibatul Khaira: Sistem muskuluskeleton Pada Manusia

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di labarotarium FKIP Unsyiah maka di dapatkan
hasil:

No Aktivitas Nama-nama otot rangka yang bekerja


1 Mengunyah  Musculus maseter
 Musculus temporalis
 Musculus plerigoid internus ekstermus
 Musculus stioglosus
 Musculus gneoglosus
2 Mengangkat Benda  Musculus bisep
 Musculus tricep
 Musculus latissimus dorsi
 Musculuspectoralis mayor
3 Berjalan  Musculus gastrocnemius
 Musculus soleus
 Musculus flexor digitorium longus
 Musculus fibuloris longus
4 Duduk  Musculus gluteus maximus
 Musculus quadrutus lumborum

Tabel Aktivitas dan nama-nama otot rangka yang bekerja pada setiap aktivitas yang dilakukan

Simpulan dan saran


Simpulan yang menghubungkan struktur-struktur
Musculoskeletal atau sistem rangka ini. Berdasarkan penelitian nama-nama otot
tersusun atas tulang tulang yang mana tubuh yang berkerja padaa saat melakukan aktivitas
manusia ini terdiri dari 206 tulang yang tertentu berbeda-beda, missal pada saat
menyusun rangkanya. Bagian tulang yang melakukan aktivitas duduk sistem otot yang
terpenting adalah tulang belakang karena hal ini bergerak adalah musculus glutesus maximus
tulang belakang difungsikan sebagai penopang dan musculus quadrutus lumborum.
bentuk tubuh manusia. Sistem Muskuloskeletal
ini memiliki komponen utama nya yaitu tulang Saran
dan jaringan ikat dimana didalamnya sebagai Diharapkan dalam kegiatan parktikum,
penyusun tubuh yang terdiri dari kurang lebih sebaiknya praktikan agar mengamati lebih teliti.
25 % berat badan dan 50 % terdiri dari otot. dari Kemudian, diharapkan dengan praktikum ini
system ini juga difungsikan sebagai penopang mahasiswa mengetahui nama-nama otot pada
bentuk badan serta pergerakan tubuh manusia manusia.
system ini terdiri dari tulang, sendi, otot rangka,
tendon, ligament, dan jaringan-jaringan khusus

6
Shahibatul Khaira: Sistem muskuluskeleton Pada Manusia

Daftar Pustaka
Agustin, Winda. (2012). Faktor-faktor yang Jovito, Stanley. (2013). Hubungan antara
berhubungan dengan keluhan aktivitas fisik dengan keluhan
muskuloskeletal pada pekerja angkat- muskuloskeletal pada pekerja bengkel
angkut industri pemecahan batu di Di cv. Kombos kota manado tahun
kecamatan karangnongko kabupaten 2013. Jurnal Ilmiah Biologi. 2(1): 1-6.
klaten. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Muhamad, Iwan. (2012). Determinan Keluhan
1(2): 836-844. Muskuloskeletal pada Tenaga Kerja
Campbell, Reece. 2010. Biologi. Wanita. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Jakarta: Erlangga. Nasional. 7(4): 169-172.
Mindhayani, Iva. 2013. Perbaikan sistem kerja Herwanto, Dene. (2016). Perbaikan
untuk meningkatkan produktivitas workstation di pt. Yushiro indonesia
karyawan. Jurnal Pasti. 10(1): 98-107. untuk mengurangi resiko keluhan
Purnomo, Hari. (2013). Sistem kerja dengan musculoskeletal. Jurnal Teknologi.
pendekatan ergonomi total Mengurangi 8(2): 71-76.
keluhan muskuloskeletal, kelelahan dan Thoyib, Wahid. (2014). Hubungan Tingkat
beban Kerja serta meningkatkan Risiko Ergonomi Dan Masa Kerja
produktivitas pekerja industry Gerabah Dengan Keluhan Muskuloskeletal Pada
di kasongan, bantul. Jurnal EduBio Pekerja Pemecah Batu. Jurnal
Tropika, 1(1): 49-60. Kesehatan Masyarakat. 2(3): 227-231.
Triani, Luciana. (2012). Analisis tingkat resiko Riswanto. 2014. Buku Ajar Asuhan
bahaya muskuloskeletal aktivitas Keperawatan Medikal Bedah. CV Budi
industri kecil makanan di yogyakarta. Utama:Yogyakarta.
Jurnal Metris. 17(2): 107-112.

Anda mungkin juga menyukai