Anda di halaman 1dari 6

“REVIEW MATERI MOTIVASI”

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Psikoligi Umum
Semester II tahun Ajaran 2020-2021

Dosen pengampu
Kinanti Dartanyan, M.Psi.

Disusun oleh
Kelompok II

Muhammad Iman : 200101040279


Ansyari
Nasrin : 200101040799
Nurul Faizah : 200101040743
Sumayyah : 200101040498

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI PMTK
BANJARMASIN
TAHUN 2021

REVIEW MATERI MOTIVASI


1. Pengertian Motivasi.
 Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan
ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.
 Mulyasa (2003; 112)
Motivasi adalah suatu tenaga penarik atau pendorong yang
menyebabkan timbulnya tingkah laku menuju suatu tujuan tertentu.
Seseorang yang akan bersungguh – sungguh serta mempunyai niat
sebab ada suatu hal keinginan yang tinggi.
 Sardiman (2007; 73)
Motivasi asalnya dari istilah ‘motif’ yang berarti penggerak aktif di
dalam suatu kondisi tertentu. Terutama pada sebuah kebutuhan guna
mencapai tujuan yang disasarkan serta mendesak.
 Azwar (2000; 15)
Motivasi adalah sebuah dorongan, rangsangan, maupun pembangun
yang ada dalam diri seseorang maupun sekelompok masyarakat untuk
berbuat serta bekerja secara maksimal dalam mengerjakan sesuatu
yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah
ditetapkan.
 Robbin dan Judge
Motivasi adalah sebuah proses yang menerangkan mengenai
ketekunan, intensitas, serta arah individu supaya bisa meraih tujuan
serta target keinginannya.
2. Teori Motivasi.
Berikut ini adalah 5 teori motivasi yang kerap kali dipakai, antara lain:
1) Teori Kebutuhan McClelland
David McClelland adalah seorang psikolog yang menyebutkan
opininya terkait teori motivasi yang terbagi menjadi 3 jenis kebutuhan,
antara lain:
a) Kebutuhan prestasi (need for achievement)
b) Kebutuhan afiliasi (need for affiliation)
c) Kebutuhan akan kekuasaan (need for power).
2) Teori ERG Alderfer
Teori ERG Alderfer atau juga dikenal sebagai ERG disebutkan oleh
Aldefer yang ia ambil dari bentuk persamaan:
E = Existence yang artinya eksistensi kebutuhan, sama halnya dengan
fisiologis serta materialistis
R = Relatedness yang menyebutkan hubungan dengan pihak yang
lainnya
G= Growth yang berarti kebutuhan tumbuh guna meraih potensi diri
yang optimal.
3) Teori Hierarki Maslow
Teori Hierarki disebutkan oleh Abraham Maslow yang merupakan
seorang psikologi pada tahun 1943.
Dalam teori ini disebutkan jika tingkatan kebutuhan hidup manusia itu
didasari kepada 5 jenis, yakni:
a) Kebutuhan Fisiologis (Physiological needs): Keperluan hidup
manusia yang sangat dasar (Makanan, minuman, dll).
b) Kebutuhan Keamanan (Safety needs): Kebutuhan hidup
manusia untuk mendapatkan rasa aman dari tindak kekerasan.
Baik itu secara fisik ataupun secara psikis (lingkungan dari
tempat tinggal yang bebas akan polusi, perlindungan dari
keselamatan akan bahaya serta berbagai ancaman di dalam
hidup seseorang, dll)
c) Kebutuhan Sosial (Social needs): Seiring dengan sifat dalam
diri manusia yang menjadi makhluk sosial, manusia ini
memerlukan orang lain dalam menjalankan hidupnya.
d) Kebutuhan Penghargaan (Esteem needs): Keperluan yang
berhubungan dengan keamanan fisiologis, serta sosial.
e) Kebutuhan Aktualisasi diri (Self-Actualization): Kebutuhan
atau keperluan yang paling tinggi di dalam hidup manusia
adalah kebutuhan manusia agar bisa memenuhi ambisi dalam
diri pribadinya.
4) Teori Harapan Vroom.
Victor Vroom adalah seorang profesor yang berasal dari Kanada.
Beliau menyebutkan teori motivasi di dalam bukunya yang berjudul
“Work and Motivation” yang berbunyi jika seseorang akan
mengerjakan sebuah tindakan sebab mengharapkan hasil maupun
imbalan.
Konsep dari teori harapan Vroom yaitu:
a) Harapan (Expectancy): Tingkat kepercayaan dalam diri
seseorang jika sebuah usaha akan mampu menghasilkan suatu
kinerja tertentu.
b) Instrumentally: Tingkat kepercayaan dalam diri seseorang jika
suatu kinerja yang dikerjakan dapat memperoleh hasil tertentu.
c) Valensi (Valence): Berhubungan dengan nilai positif serta
negatif dari hasil yang sudah dicapai.
5) Teori Motivasi Hygiene Herzberg.
Teori Herzberg atau juga dikenal dengan teori dua faktor yang
berbeda, yaitu tingkat kepuasan serta ketidakpuasan di dalam bekerja
atau dikenal juga sebagai teori M-H.
a) Kepuasan bekerja: Faktor yang berkaitan dengan prestasi,
pengakuan, tanggung jawab yang akan memberikan kepuasan
positif untuk karyawan.
b) Ketidakpuasan bekerja: Faktor yang berkaitan dengan keadaan
dari lingkungan kerja, hubungan atau relasi antar individu,
keamanan bekerja ataupun gaji yang memberikan rasa tak puas
untuk karyawannya.

3. Jenis – Jenis Motivasi


b. Motivasi Intrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif – motif yang
menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam
setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Bila
seseorang telah memili motivasi intrinsik dalam dirinya, maka ia sadar akan
melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya.

b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif – motif yang aktif dan berfungsi karena
adanya perangsang dari luar. Dorongan dari luar seperti halnya faktor
lingkungan yang mendukung anak untuk melakukan kegiatan belajar yaitu dari
guru maupun orang tua anak itu sendiri. Motivasi ini diperlukan ketika
seseorang tidak mempunyai motivasi instrinsik lagi, maka perlu adanya suatu
dorongan faktor dari luar.
4. Aspek – Aspek Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik
Lepper,dkk (2005) dalam mengukur motivasi intrinsik dan ekstrinsik
menggunakan beberapa aspek, yaitu:
a) Tantangan: Tantangan dalam motivasi dicirikan pada sebuah pilihan yaitu,
melakukan tugas - tugas yang menantang, ataukah sebuah pilihan untuk
tugas – tugas yang dapat dikerjakan dengan sedikit usaha.
b) Rasa ingin tahu: Rasa ingin tahu dalam motivasi dicirikan pada sebuah
pilihan yaitu, seberapa jauh perilaku dimotivasi oleh rasa ingin tahu
pribadi, ataukah pilihan seberapa jauh perilaku dimotivasi oleh keinginan
untuk menyenangkan orang lain agar memperoleh imbalan.
c) Kemandirian: Kemandirian dalam motivasi dicirikan pada sebuah pilihan
yaitu, menguasai materi akademis secara mandiri, ataukah pilihan untuk
menguasai materi karena memiliki ketergantungan kepada orang lain agar
mendapatkan bimbingan.

5. Fungsi-fungsi motivasi (NLD Hastuti 2016. Link:


http://eprints.walisongo.ac.id/6891/3/BAB%20II.pdf)

Fungsi motivasi sebagai berikut:


1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan.
2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan
kepencapaian tujuan yang diinginkan.
3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya motivasi akan berfungsi
sebagai penentu cepat lambanya suatu pekerjaan.
4. Motivasi berfungsi sebagai penolong untuk berbuat mencapai tujuan.
5. Penentu arah perbuatan manusia, yakni kearah yang akan dicapai.
6. Penyeleksi perbuatan, sehingga perbuatan manusia senantiasa selektif dan
tetap terarah kepada tujuan yang ingin dicapai

6. Faktor-faktor motivasi (http://repository.uin-suska.ac.id/4032/3/BAB%20II.pdf)


Motivasi sebagai psikologis dalam diri seseorang dipengaruhi oleh
beberapa faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal (Sutrisno,
2011:116-120)
1. Faktor Eksternal (berasal dari luar diri karyawan) yang dapat mempengaruhi
motivasi tersebut mencakup antara lain:
a. Linkungan kerja yang menyenangkan
b. Kompensasi yang memadai
c. Supervisi yang baik
d. Adanya jaminan pekerjaan
e. Status dan tanggung jawab
f. Peraturan yang fleksibel.
2. Faktor internal (berasal dari dalam diri karyawan) yang mempengaruhi
pemberian motivasi pada diri seseorang, antara lain:
a. Keinginan untuk dapat hidup
b. Keinginan untuk dapat memiliki
c. Keinginan untuk memperoleh penghargaan
d. Keinginan untuk memperoleh pengakuan
e. Keinginan untuk berkuasa.

Anda mungkin juga menyukai